Level tertinggi dari kesabaran iyalah, dimana kita dituntut untuk tetap menerima dan menjalani sesuatu yang tdk sesuai dengan keinginan nya,
seperti hal nya luna saat ini, di tengah kegelisahan hatinya, dia tetap harus menerima apa yang kini tengah di kerjakan si pelukis henna di tangan nya,
tentu akan lain ceritanya jika pernikahan ini pernikahan anak muda pada umum nya, luna merasa ini tidak lah penting, apa tanggapan orang2 nantinya, melihat pasangan yang sdh tdk muda lagi itu terlalu WOW,
"sudah mbak cantik, pola nya bagus banget dikulit mbak nya yang putih cerah" suara itu membuyar kan lamunan nya, tatapan luna beralih pada kedua telapak tangan nya, sungguh tak dpt dipungkiri hiasan itu terlihat indah, sangat indah... sesuatu yang tak dia dapat kan pada pernikahan pertamanya,
" kalau begitu saya pamit ya mbak, soal nya msh hrs pindah ketempat lain, " pamit si pelukis,
"oh iya, makasih ya mbak, " sahut luna, ia kembali menatap ke dua tangan nya, entah harus bahagia kah dia saat ini!??
sedang disana hatinya saja masih meragu, dia tdk yakin bisa menggantikan posisi ilyas dg orang lain, selain dia terlalu bergantung pada ilyas selama ini, ilyas juga lelaki pertama dan satu satunya yg pernah dekat dan berhubungan dg nya, hingga menghalalkan nya, dia tdk biasa berdekatan dg lelaki lain, meski sekedar berbincang-bincang atau bergurau, luna selalu membatasi diri dari siapapun, karna selama ini ilyas memang terbilang posesif dan mudah cemburu pada siapapun termasuk pd adik nya sendiri reyhan.
air matanya kembali mengalir, dia kembali bimbang, dia ragu antara maju atau menetap.
jika bukan karna kebaikan keluarga besar ilyas, siapalah dirinya saat ini tanpa ilyas???
dengan sisa kepercayaan dirinya, dia mulai bertekad, menerima segala keputusan dengan hati lapang, setidak nya dia tdk akan kehilangan keluarga ini,keluarga yang sedari dulu tak pernah ia miliki, mungkin yang perlu dia lakukan saat ini hanya berusaha menjadi istri yang baik.
dia hanya perlu mengesampingkan perasaan nya.
setelah memenangkan diri, luna memutuskan untuk kembali keluar, tentu saja dengan keadaan yang sudah segar stelah membersihkan diri, diya turun hendak kedapur dan menanyakan si kembar yang sejak tadi pagi tak terlihat keberadaan nya, hatinya kembali berdebar hanya untuk berbaur bersama orang banyak disana,
"luna, kamu sudah sarapan nak??? " tanya sang mertua yg pertama menangkap keberadaan nya.
"hm, tadi sempat makan sandwich bu, nanti kalau lapar luna cari sendiri,!!! "jawab nya sambil berusaha menyembunyikan telapak tangan nya didalam krudung bergo yang dia kenakan,
" ya jangan gitu to nduk, kamu harus makan dulu ini sudah siang lo, nanti kalau kamu lemes, atau sampai sakit gimana? kalau sdh waktunya makan ya makan, jangan ditunda-tunda! "budhe Ratih lgsg menimpali, dia memang selalu tampak bijak dlm memberi wejangan kpd siapa pun.
" iya budhe, habis ini luna makan, luna lagi nyariin si kembar, apa ibu tau mereka dimana??? "
sang ibu yang tadinya sibuk dg masakan nya di atas kompor menatap kearah menantu nya itu,
"si kembar keluar sama abi ja'far diantar opanya, "
pantas saja sejak tadi dia tak mndapati anak2 nya di rumah,
"sudah, sekarang kamu makan dulu, itu ada masakan ibu mu yang sudah matang, " budhe Ratih kembali mengingatkan, tak tahan budhe menarik tangan nya untuk duduk di meja makan di ujung sana.
"wah.... jangan jangan dari tadi gk sempet makan gara2 ini ya??? " tebak sang budhe yang melihat tangan luna sudah penuh dg hiasan yang indah
luna mencoba tersenyum meski merasa kikuk,
Maimunah dan sang ibu tersenyum disana.
" itu tuh kelakuan nakal keponakan budhe, si mempelai pria nya, tiba-tiba datengin henna art buat luna,padahal luna nya aja gk kepikiran ke hal-hal kecil seperti itu "jawab maiunah yg sedang membela luna.
" wah kayak nya pak dosen pingin liat kak luna jadi ratu semalam nih, "sahut naimah ikut menimpali.
luna hanya tersipu malu sambil mencoba memulai makan paginya yang mulai kesiangan,
mencoba terbiasa dengan godaan saudara-saudara nya itu.
" justru dg tindakan-tindakan kecil seperti inilah kita bisa menilai keseriusan seseorang, mungkin abi terkesan dingin dan tak ada reaksi, tapi dia punya cara sendiri untuk menunjukan keseriusan nya, "luna hanya tersenyum menimpali, sambil terus melahap makanan yg sdh dia pilih, setelah usai dg makan nya, luna terlihat masih betah di sana, memperhatikan kebersamaan keluarga nya, meski tak sedikit pun melakukan apa-apa.
tak berselang lama bibik yang sejak tadi di tugas membersihkan halaman depan menghampiri nya.
"neng itu ada orang-orang datang, "
"Orang-orang siapa lagi bik? "tanya luna,
" bibik juga kurang tau neng, tadi pakai mobil, itu yg turun cuma dua orang sambil bawa barang-barang "
penasaran, luna pun langsung beranjak, disusul naimah si miss kepo tingkat dewa yang membuntuti luna , sampai di teras rumah luna lgsg terperangah mengerti apa yang di bawa seseorang di depan nya itu.
"wah... gaun buat akad nikah ya....???" tentu naimah lgsg menebak dengan begitu antusias nya, si pembawa gaun yang terlihat gemulai mengangguk genit.
"ini dengan calon pengantin perempuan nya yang bernama luna? " tanya Perempuan yang sedang membawa peralatan make up di tas make up yg dia taruh disamping nya,
luna masih terdiam canggung,
"oh Tuhan apa lagi ini???? " pikir nya.
"iya betul, ini kak luna calon pengantinnya, kakak cari siapa dan dari mana? " wakil naimah cepat,
"kami dari kenanga butik &salon, yang membawakan pesanan baju akad nikah beserta make up nya juga, bukan kah acara nya nanti setelah sholat jumat??? "
"iya betul, betul! mari,....silahkan masuk dulu, " luna menyingkir membiarkan naimah mempersilahkan dua orang tersebut masuk.
"siapa yang datang naimah??? " seru maimunah yang mulai mendekat,
"Ini kak, orang kiriman pak dosen buat sulap calon istrinya jadi ratu semalam" Maimunah pun kini ingin memastikan nya sendiri,
" kak... ini terlalu berlebihan, luna gk butuh semua ini," luna langsung saja merengek ke sisi kakak tertuanya, yang di tuju malah menunjukan senyum bahagianya.
" ini hanya bentuk apresiasi abi untuk calon wanitanya luna, kamu gk mungkin kan menolak niat baik seseorang, ???"
"tapi ini berlebihan kak,! "
" gak ada yang berlebihan luna, kakak yakin abi lebih faham apa yang kamu butuh kan tanpa kamu menyuarakan nya,! " mau bagaimana lagi dia kalau sudah begini, tapi dia blm mau menyerah.
"nanti gimana reaksi si kembar mbak, kalau mereka lihat mamanya di make up begitu, luna kan bisa pakai sewajar nya saja! "
"sudah, sudah, si kembar itu biar jadi urusan ibu sama ayah selaku oma opa nya, kamu tinggal persiap kan diri kamu saja, " suara ibu negara terdengar memberi keputusan, dia melangkah mendekat didampingi si naimah adik ipar nya,
sudah pasti ini ulah si ratu kepo yang telah mengadukan nya pada sang mertua, akhirnya luna pun menyerah,
"ya sudah, untuk mempersingkat waktu ini kamar mana yang hendak di tempati untuk fitting akhir dan make up nya, "
"kamar nya di atas, lun, ayo bawa mereka ke kamar kamu, " perintah sang kaka yang di iyakan oleh luna, langkah nya tampak sedikit lesu, baginya semua terasa begitu di paksakan, berbeda dg semua keluarga yang mengingin pernikahan ini , tentu ini bukan konspirasi belaka, mereka hanya tdk ingin wanita sebaik luna jatuh ke tangan yang salah, dan lagi demi si kembar untuk menjamin keberlangsungan hidup dan masa depan nya...
setelah acara fitting baju akad nikah yang diselingi sedikit drama, lantaran tdk ingin baju nya terlalu WOW.... Sang MUA pun menuruti semua nya, kini sampai pada tahap make up,luna masih saja terlihat enggan,
" ayo cantik, biar make up nya bisa maximal dan rapi kita mulai make up nya dari sekarang ya! "
" saya mau nya di make up setelah adzan dzuhur ya miss, soal nya saya mau sholat dulu biar tenang pikiran saya, saya juga gk butuh make up yang profesional kok, sekedar make up natural dan jilbab standart saja, jadi kemungkinan gak akan makan waktu lama, saya ini janda miss, jadi ini bukan pengalaman pertama, miss bisa ngertiin kan??? " wanita didepan nya yang meminta di panggil miss itu tersenyum penuh arti, jarang dia menemukan wanita yang mau menolak fasilitas yang di suguhkan calon suami nya, saat ini memang masih 1setengah jam lagi menjelang dhuhur, luna memutuskan untuk mandi lebih dahulu, agar supaya nanti ketika adzan dia bisa langsung melaksanakan sholat dan membiarkan kan sang MUA yang di datang kan calon suami nya itu mengerjakan tugas nya.
suasana di lantai satu terlihat sedikit sepi, hanya ada beberapa wanita yang hilir mudik menata jamuan di meja-meja yg telah di sediakan, ruangan itu di buat kosong dari peralatan apapun, acara siang ini sengaja di buat lesehan dengan karpet bulu dari ruang tengah hingga ruang depan, sumuanya sudah terlihat rapi, para lelaki juga sedang melaksanakan sholat jum'at, dan para wanita mulai bersikap di kamar masing-masing, acara siang ini memang hanya melibatkan keluarga besar dan orang terdekat, mungkin di tambah para perangkat desa setempat guna melengkapi surat-surat yg nantinya di perlukan.
bu Ratih dan bu hasna terlihat sudah rapi dan begitu kompak untuk mensukseskan acara siang ini,suara motor terdengar beriringan memasuki halaman depan, ke dua wanita itupun dengan cepat melangkah ke arah depan.
"bagaimana bu? apa semua nya sudah siap!??"
tanya sang suami yg ingin memastikan.
" semuanya aman terkendali yah, ja'far mana??"
istri itu masih terlihat celingukan mencari keberadaan putra nya ,
" dia minta izin pulang belakangan, katanya masih ingin sholat dulu, ibu tenang saja, reyhan sudah disana untuk mendampingi"
"ya sudah, kalau begitu sekarang ayah Siap-siap dulu, ganti baju yang sudah ibu siapin di kamar" tanpa kata pun ia lagsung meninggalkan istrinya menuju kamar, satu persatu anggota keluarga pun mulai berdatangan, rumah sudah mau ramai dan penuh, ja'far yang baru datang tergesa2 mencari keberadaan sang ibu,
"ibu...." serunya, sang ibu pun langsung menoleh dan mengulas senyum terindah nya, saat putra nya itu mencium telapak tangan nya.
"bu, ja'far mohon doa restunya ya bu, semoga langkah ini adalah jalan terbaik yang ALLAH pilih kan untuk ja'far, " ibunya menatap penuh haru, di hadapan nya ini adalah putra kebanggan nya, putra paling lembut dan penurut yang bahkan tak pernah membuat nya kecewa, putra nya sudah dilanda kesepian beberapa tahun ini, hingga akhir nya dia yang memutus kan pernikahan ini untuknya.
"tanpa di pinta pun ibu selalu mendoakan yang terbaik untuk mu nak, semoga pernikahan mu ini menjadi ibadah terpanjang dan penuh berkah hingga maut memisahkan, ibu merestui mu nak" air mata nya sudah mulai mengalir dalam pelukan sang putra hanya karena hal itu.
" sekarang cepat siap2, Syeikh abd karim sudah dalam perjalanan dari bandara " perintah sang ibu untuk memutus acara haru mereka.
"baik bu, ja'far bersiap dulu ya! " sang ibu melangkah yg di ikuti dg langkah ja'far menuju kamar nya.
seperti apapun acara nya, pernikahan akan tetap menjadi acara sakral yang tak terbantahkan, debar jantung yang menggebu terasa bagitu mendominasi semua yang hadir, suara Syeikh abd karim sudah mulai membacakan khutbah nikah, maimunah yang bertugas menjemput mempelai wanita mulai menggiring sang pengantin yang nampak cantik elegan, dia mengenakan gaun putih bernuansa syari modern, sungguh tak ada aksesoris yang berlebihan tapi aura nya terasa begitu jelas, menunjukan "dialah ratunya" malam ini,
make up yang menghiasi wajahnya juga tak ada yang berlebihan, di tambah heels yang menghiasi kakinya sungguh menambah keanggunan seorang luna hari ini,
Mai terus saja menggiring nya menuju tangga, maimunah tau keadaan hati adik ipar nya ini, tangan nya terasa begitu dingin dan kelopak matanya selalu saja mengembun sedari tau, tapi mai tetap memapah nya yang kini mulai menapaki anak tangga, suara langkah kakinya menarik atensi semua mata untuk tertuju padanya, semua orang terlihat terkesima tak terkecuali mempelai pria yang sudah duduk di depan meja di hadapan guru besar calon istrinya itu, untung nya ja'far masih bisa mengendalikan diri, lekas dia tundukan pandangan itu,
langkah luna terhenti melangkah saat mendapati siapa yang menyambut nya di bawah sana,
"UMMI" lirih luna yang mendapati istri sang guru besar disana, wanita mulia yang telah mendidik nya dan membesarkan nya, kehadiran nya sungguh menjadi sebuah hadiah yang tak pernah dia duga, dia ber gegas sedikit membungkuk kan tubuh nya sebagai rasa hormat dihadapan sang guru sebelum meraih telapak tangan nya untuk dia salami dan dia cium,
tak ada kata yang mampu terucap dari bibir kecil nya itu ada kebahagiaan tersendiri untuk kehadiran nya, wanita itu menggandeng tangan luna ,dia tau jika murid kesayangannya ini tengah gugup atau gemetar menghadapi prosesi ini.
"tenang luna, serahkan semuanya pada ALLAH"
sungguh suara itu mampu menenangkan kekalutan jiwanya kali ini, hingga suasana terasa begitu tenang,suara Syeikh abd karim mulai menegaskan, menggema keras di ruangan itu, bahkan luna yang masih di ruang tengah saja bisa dg jelas menyimak bahkan dengan sangat jelas،
يا جعفر صادق ابن احمد ادم، انكحتك،وزوّجتك مخطوبتك بإمرأة ألون عيش نندابنت احمد دهلان التي وكّلني بمهر خمس مأة مليون حالا
قبلت نكاحها وتزوجها بمهر المذكو ورضيت بها، حالا.
sungguh suara ja'far yang tegas seakan lebih lantang dari suara Syeikh abd karim yang tengah menikahkan ny, air mata luna sudah mengalir tanpa bisa di bendung lagi,mendengar ijab qobul yang telah berhasil di ucap kan seseorang yang sdh dah menjadi suaminya.
"bagaimana para saksi??? "
SAH.... ,
SAH....,
SAH...., ALHAMDULILLAH "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
🌷💚SITI.R💚🌷
Alhamdulillah..smg samawa ya luna smg jafar lbh meratukan kamu lg dr ilyaa
2025-02-09
1
enTri
alhamdulillahirobbalalamiin. .. samawa Luna dan abi Ja'far.. 🤲❤️
2025-02-10
0