Sebab tak sekali pun aku meragu berharap kita akan bersama, meski dalam khayalan atau di sebuah doa..
-Frans-
______________________________________________
Nancy berjalan perlahan ke arah balkon , mendorong pintu kaca pelan kemudian melangkah keluar, bulan purnama tampak sangat indah membulat sempurna menghias langit gelap di atas sana, Nancy tersenyum menatap nya juga sesekali memandang dari kejauhan lampuan-lampuan di gedung-gedung tinggi yang menjulang berentetan.
"Aku sudah menikah,bagaimana bisa aku menerima nya, padahal aku sendiri tidak yakin dengan perasaan ku, ku fikir dulu aku hanya kagum lalu kenapa aku pernah sangat berharap kepada nya..."
Ehem...
Entah sejak kapan Frans sudah pulang,
Frans mendehem berjalan keluar ke arah pintu balkon, setelah berputar sekeliling kamar mencari wanita yang baru di nikahi nya itu tidak berada di dalam sana.
Nancy memutar leher nya kebelakang,
"Kau sudah pulang.... "tanya nya melemparkan senyuman.
"Belum..."jawab Frans tersenyum berjalan mendekati Nancy dan menenggelamkan ke dada nya.
"Hem kenapa tiba-tiba memeluk ku?" tanya suara di dalam dekapan.
"Karena aku merindukan mu... "jawab nya bukan melepaskan tapi malah semakin erat mendekap nya pun kini mulai menciumi puncak kepala wanita nya.
Mungkin itu seperti rasa syukur, atau luapan rasa bahagia setahun lebih dia mencari nya kemana-mana, setahun lebih dia nyaris gila padahal tidak punya hubungan terlebih bukan siapa-siapa, tapi perasaan itu muncul dan terus tumbuh karena perasaan bersalah nya membuat hari-hari nya di penuhi bayang-bayang Nancy yang selalu saja menghantui nya.
Nancy tampak menikmati pelukan itu, walau nyaris kini bukan sekedar pelukan Frans mulai menghirup kuat aroma-aroma buah yang amat segar di ceruk Nancy.
"Kau dari pagi belum mandi, kau bau..."kata suara di dalam pelukan itu.
Frans seketika menjarakkan tubuh nya.
"Benarkah... "ucap nya kemudian mengehedus-henduskan hidung nya ke lengan dan bagian tungkai nya
"Tidak bau, aku sangat wangi... "
Nancy sumringah.
"Mandi sajalah kau akan lebih segar..." ucap nya berjalan kembali masuk ke dalam.
"Aku akan siapakan air hangat... "imbuh nya lagi.
"Tidak perlu, aku ingin mandi air biasa"
jawab Frans masuk dan menutup pintu kaca balkon nya.
"Baiklah... "
Kedua nya masuk ke dalam kamar, Nancy sedikit canggung maklum baru pertama kali bersama seorang pria di dalam kamar.
Frans mendekatkan jarak nya menatap seperti sedang ingin mengatakan sesuatu, Nancy menoleh.
"Kenapa?"
Pria itu tersenyum lalu kemudian meraih tangan istri nya.
"Aku ingin selalu melibatkan kan mu dalam setiap hal... "
"Hemmm..."Nancy mencoba melepaskan tangan nya,
"Ya pasti, aku kan istri mu.."
Frans menahan tangan Nancy kuat tak membiarkan Nancy melepaskan nya, Frans masih saja tersenyum penuh arti.
"Kenapa lagi?" tanya Nancy lagi.
"Buka pakaian ku, aku ingin setiap hal selalu melibatkan mu, walau hanya hal kecil sekalipun..."
"Membuka pakaian mu?ulang nya kemudian.
"Iya... "jawab Frans meyakinkan
Nancy mengangguk pelan mulai membuka satu persatu kancing kemeja Frans menahan nafas nya menatap fokus ke kancing tak ingin melihat wajah suami nya yang terus saja menatap nya dan kini mulai memegangi pinggang nya.
Satu persatu kacing terlepas pun kemeja di tubuh nya, juga celana panjang nya, hingga hanya menyisah kan sebuah kaus dalam, dan celana dalam Nancy mulai menatap suami nya.
apa bagian dalam pun aku juga yang melepaskan? Bathin nya.
"Cukup, aku saja "ucap Frans seolah mengerti fikiran Nancy Frans berbalik Nancy bisa bernafas lega, setelah tadi terus menahan nafas nya.
Frans membuka semua pakaian nya dan Nancy berbalik ke arah ranjang membuang pandangan nya.
Sial pria itu hanya memakai celana dalam berjalan ke arah ku, bukan ke arah ku lebih tepat lewat di depan ku meraih sebuah handuk kemudian masuk ke kamar mandi.
Nancy menelan saliva yang seakan kaku.
Siapa yang tahan lihat begituan walau pertama kali namun Nancy tak sepolos itu,
Ketika Frans masuk ke kamar mandi, Nancy bangkit berjalan ke arah lemari pakaian milik Frans dan juga milik nya yang baru di isi disana, sedikit celingukan belum terlalu hafal letak pakaian nya, Nancy mengambil sebuah kaus dan celana pendek tak ketingalan sebuah celana dalam nya, meletakan di atas ranjang.
Kemudian dia pun merangak ke atas ranjang, membaringkan tubuh nya menatap ke langit-langit di kamar, tak lama kantuk pun mulai menyerang mata nya tertutup dan benar-benar tertidur.
Ya, Frans mandi sangat lama, entah memang seorang yang super pembersih atau pun memang mandi adalah hobby nya.
Hingga hampir 45 menit di dalam sana dia pun selesai berjalan pelan keluar dengan tubuh separuh kering dan pinggang berbalut handuk yang tak terikat rapi.
Melihat ke arah ranjang Nancy sudah meringkuk memunggungi nya, terlihat menggoda padahal biasa saja hanya memakai stelan piyama tidur berwarna merah muda.
Frans mendekat ke ranjang melihat pakaian nya sudah di siapakan Nancy, mengulas senyuman seperti ini jika memiliki istri semua akan di siapkan.
Setelah selesai memakai pakaian, rasa nya dia tak ingin tidur belum mengantuk, dan juga tak ingin berada di tempat tidur takut grasah-grusuh pergerakan nya akan membangunkan Nancy.
Frans pun memutuskan untuk ruang tengah, menonton acara televisi, berjalan keluar ke arah ruang tengah, meraih remot dan menjatuhkan tubuh nya di sana.
Entah lah sedari tadi tidak ada acara yang bagus untuk di tonton, namun jika sudah nyaman di satu tempat rasa nya malas untuk berpindah, ya seperti biasa dia juga sering tidur di sofa jika habis nonton bola di tengah malam.
Namun kali ini berbeda,
Sudah ada Nancy di hidup nya, dan tidur di kamar nya mana mungkin dia akan tidur di sofa, rasa malas pun seolah terhempaskan, dan segera kembali ke kamar nya.
Frans berjalan masuk ke kamar nya, lalu merangkak sangat pelan ke atas ranjang nya.
Nancy masih saja di posisi yang sama memberikan pemandangan punggung untuk nya.
Harus nya ini akan menjadi malam indah malam pertama untuk sepasang pengantin baru fikirnya, namun kembali lagi ingat permintaan Nancy dia tidak ingin melakukan nya sebelum benar sah di mata hukum.
Kini Frans hanya bisa pasrah,
menarik sebuah selimut yang terhimpit kaki Nancy pelan, lalu menyelimuti kedua nya.
Nancy mengerjab, merasakan tubuh nya di selimuti dan Frans sudah ada di sebelah nya,
Degh....
Entah harus senang atau bagaimana, Nancy tetap diam, membiarkan Frans di sebelah nya, menahan diri untuk tak bergerak, takut ya takut, kata orang jika baru nikah ini mungkin akan jadi malam pertama, ya malam pertama suami istri pasti akan... Haaa....kasihan Frans pasti dia menginginkan nya.
No ingat permintaan diperdebatan singkat kemarin, "Ok kita akan menikah tapi tidak akan melakukan nya sebelum benar resmi dan sah secara hukum..."
Pejam Nancy,...Nancy memaksakan mata nya untuk terpejam, membuang semua gejolak sentuhan lengan Frans yang sedikit menempel kepada nya.
Lain lagi dengan Frans dia sedikit gelisah membolak-balik tubuh nya, ya...mungkin dia menahan keinginan nya.
Malam semakin larut Frans pun meraba remot lampu di nakas dan mengganti nya dengan lampu tidur mendekatakan diri ke Nancy lalu mencium pipi nya, kemudian tidur dengan menghadap punggung Nancy dengan tangan memeluk pinggang nya, Nancy tersenyum tak menoleh, kemudian ikut tertidur juga.
Pukul 04.05.
Rasa nya baru saja terpejam, Frans mengerjab kan mata nya, setelah mendengar suara gemercik air dari kamar mandi menatap ke arah jam digital di atas dinding kamar, masih pukul 4 pagi, Nancy sudah bangun sepagi ini bukan nya kata Ibu Rowina Nancy kalau tidur susah bangun.
Frans pun bangkit, melihat pintu kamar mandi terbuka sebagian, dia memutuskan untuk melihat apa yang di lakukan Nancy sepagi ini,
Memasukan kepala nya ke dalam pintu sedikit mengintip, tidak terlihat Nancy di depan Wastafel Frans semakin masuk dalam.
Shit...
Pemandangan indah di pagi buta seperti ini, Nancy tampak membungkukkan tubuh nya, hanya memakai sebuah dalaman hitam dan bra senada menunggingi menyikat lantai-lantai di dekat bathup.
Frans semakin membulatkan mata nya tatkala nya melihat sesuatu yang indah seakan ikut bergerak seiring punggung nya yang terus menyikati.
Menelan saliva nya Frans mundur memutuskan untuk kembali ke ranjang nya, sebelum Nancy menyadari nya.
Sial...
Pemandangan tadi terus saja berterbangan di kepala nya, membangunkan sesuatu di dalam sana.
Tidak begitu lama Nancy pun keluar sudah memakain pakaian lengkap nya dengan handuk membungkus kepala nya.
"Kau mandi sepagi ini? "
Nancy terhelak melihat ke arah nya.
"Kau bangun,cepat sekali tidur lah lagi.."tanya Nancy berjalan ke arah tempat tidur.
"Sudah tidak ngantuk,kenapa kau mandi sepagi ini?"
"Ada masalah?tanya Nancy pun ikut duduk di sebelah nya.
"Tidak, kata Mama mu, kau sangat susah bangun pagi..."
"Iya terkadang, hemmm"
Nancy terlihat mencari sesuatu bergerak sana kemari dan lagi-lagi dia membungjuk membelakangi Frans.
"Kau melihat ponsel ku?"tanya nya masih terus mencari-cari dan membungkuk
Jelas terlihat punggung bulat yang sempurna membuat nya lagi-lagi menelan saliva nya.
Jika dulu wanita yang selalu menggilaiku sekarang aku yang menggilai nya. Damn, aku menderita lagi-lagi aku harus menahan nya.
"Benar kau melihat ponsel ku?" tanya nya lagi.
"Iya tidak!" ucap nya mengusap rambut nya rasa nya semakin tak kuat menahan nya ini hanya karena sebuah punggung bagaimana yang lain.
"Shit..."umpat nya..
"Apa, kenapa kau memaki ku?
"Tidak bukan kau, di-dia.... "jawab nya terbata.
"Apa sih kau tidak jelas sekali, tidak afa siapa-siapa selain kita berdua..." Nancy berkerut dahi menggelengkan kepala nya dan berjalan keluar kamar setelah menemukan ponsel nya.
"Jika bukan kerena permintaan mu kemarin, kau sudah habis ku lahap,ya...ku lahap..."umpat nya memengangi sesuatu nya sendiri...miris...
.
.
.
To be continue.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Nonna Mel
sabar fran anacondamu dikrangkeng dulu hahahahaaaaaaa
2023-12-25
0
Nindi Silvana
hahaha sabar yaa Frans🤭🤭
2022-09-28
0
Yuni MamaRizky
hahaha kasihan si fransss
2022-05-02
1