Matahari sudah kembali ke peraduan , langit merah sudah merubah warna nya menjadi gelap
Nancy sudah selesai bersiap akan pergi ke rumah Nadilla, setelah menolak Edward yang akan menjemput nya Nancy berencana kerumah Nadilla menggunakan Taxi.
Melangkah keluar dari unit Appartement nya , gadis itu terlihat sangat cantik, dengan dress coklat polos selutut tanpa lengan, rambut di ikat melingkar cukup simple tapi tetap mempercantik penampilan nya.
Taxi yang di pesan sudah menunggu, Nancy segera masuk dan pergi meninggalkan Appartemen menuju ke kediaman sahabat nya itu.
Memandangi jalanan yang ramai, menatap kosong ke depan, sesekali terbayangi di mana Frans yang tak kunjung kembali dan tak pernah mengabari.
Hanya butuh waktu 30 menit, taxi pun sampai di rumah milik Nadilla, dia mengeluarkan beberapa lembaran uang kertas dan turun dari taxi.
Di depan suasana tampak sepi, namun terlihat ada banyak mobil di sana, seketika Nancy tersenyum tak kala melihat ada mobil milik Frans di sana.
Nancy mempercepat langkah nya masuk , dan di sambut oleh Edward.
"Nancy aduh...du...cantik sekali !" triak pria kewanitaan itu dengan suara melambai nya.
Nancy memeluk sahabat nya.
"Ed...kangen aaa...."
"Kamu kemana aja Nan? perlahan melepaskan pelukan Nancy.
"Enggak kemana-mana, masih di sini-sini juga" jawab nya santai.
"Kenapa ponsel mu baru aktif sih, sudah lama aku hubungi gak pernah masuk!"
Heheh,
"iya ponsel ku rusak Ed..."
"Oh ya....Umh.."
Kedua nya berjalan ke arah dalam menuju pelataran kolam renang tempat jamuan makan malam di selenggarakan, di sana sudah ada beberapa orang tamu Dimas, dan beberapa staff penting kantor , Nancy celingak celinguk melirik mencari di mana Frans berada.
Beberapa menit akhirnya Nancy melihat di mana Frans berada, dia di ujung pintu, Nancy menatap tersenyum pria yang sangat di rindukan nya terlihat sedang berbicara dengan salah seorang pria tua yang memakai jas sama seperti nya.
"Nancy...." triak Nadilla memecah lamunan Nancy.
"Hay calon mommy, kau cantik sekali "
ucap nya seraya memeluk sahabat nya.
"Kau kemana saja Nan, tidak pernah ada kabar?"
"Tidak kemana-mana, ponsel ku rusak Nad..."
"Oh ya--- aku mencari mu tau Nan..."
Kehebohan kedua nya membuat beberapa orang melihat ke arah mereka termasuk Frans.
Nadilla mengajak Nancy ke meja jamuan yang panjang dan sudah di dekor demikian cantik nya, begitu pula pelataran kolam yang bertambah cantik dengan sedikit tambahan hiasan dekorasi di sana.
Beberapa orang tampak menduduki meja - meja, juga Dimas dan Nadilla mulai menduduki nya.
Sementara Nancy masih berdiri ingin mengambil minuman di meja lain, berjalan lebih ke kanan, 1 tangan nya mengambil minuman.
Tiba-tiba Frans mendekati nya berdiri tepat di belakang nya,"Tetap seperti itu, jangan bergerak!"Bisik nya tepat di belakang tengkuk Nancy.
Ssrrr...darah Nancy mengalir kencang mendapat helaan nafas hangat di tengkuk nya.
Nancy diam terpaku menurut, tak bergerak,
Frans maju seolah-olah sedang mengambil minuman, sedikit membungkuk tangan kanan nya meraih tangan kiri Nancy lalu menggengam nya.
"Aku merindukan mu.."
Cup
Mencium tangan mulus Nancy, lalu sedikit lebih Maju.
"Aku akan segera pulang..."bisik Frans lagi tepat di telinga Nancy meraih gelas minuman dan pergi.
Nancy terperanjat menyentuh leher nya, masih teraza hangat nafas Frans di kulit leher nya.
Semua nya berlangsung sangat cepat, Frans sangat lihai melakukan nya tanpa di lihat oleh siapapun.
Nancy masih tertegun padahal Frans sudah pergi menjauh ke meja makan, gelas yang Nancy pegang bahkan nyaris jatuh karena ke gugupan nya
Sungguh kerinduan nya seolah terobati, melengkungkan senyuman di bibir pink nya lalu pergi ke arah meja makan juga.
Nancy duduk ujung tepat di sebelah Edward, dan Frans di dekat Dimas dan Nadilla, Nancy tidak terlalu menghiraukan apa yang mereka bincangkan.
Suasana hati nya membuat nya tersenyum namun terus menahan nya, sesekali ekor mata nya melirik Frans.
Ehem.. Dimas mendehem,
"Lihat lah semua pria di sini sudah menikah, hanya kau yang belum Frans..." goda Dimas mengejek nya.
"Kau jangan mengejek nya sayang, mungkin sebentar lagi dia juga akan menyusul..." ujar Nadilla.
Di sahuti oleh staff lain, yang juga mentertawakan Frans, Nancy juga sedikit tersenyum melihat Frans jadi bahan tawaan.
"Ehem.. sayang kau tahu, kemarin ada yang memerintah Bos nya untuk datang cepat ke kantor, cuma karena dia akan menjemput pacar nya dari airport.."
Hahah,
"Frans...Frans..."
Nadilla tertawa yang lain juga ikut tertawa.
Plek..Nancy menjatuhkan sendok nya ke piring, baru saja terbang tiba-tiba dia terpelanting.
Jemput pacar nya di Airport.
Jemput pacar nya di Airport.
Frans Langsung melihat lurus ke Nancy,
Manik Nancy yang sudah berubah,
Frans menarik nafas nya dalam,
ingin sekali rasa nya dia menarik Nancy keluar dari tempat ini.
Masih terdengar suara gelak tawa yang mentertawakan nya, tatapan Frans tidak nenyurut masih terus menatap ke arah Nancy.
Semua tidak seperti yang kau dengar...kumohon jangan percaya itu Nancy!"
Wajah tawa Nancy seketika menekuk ia menunduk, meraih lagi sendok yang spontan di letak nya tadi, menggerak-gerakan sendok nya tidak jelas.
Kubangan bening sudah menggenang di mata nya, siap meluncur tahan Nan...tahan..
"Nan, kau diam mulu..." tegur Edward menyentakkan nya
Ia pun emaksakan untuk melengkungkan bibir nya."Aku lelah sekali Ed, boleh tidak aku pulang duluan..."
"Kau baru datang Nan..."
"Iya, tiba-tiba rasa nya tidak enak badan..."
Edward memberikan isyarat ke Nadilla, lalu Nadilla bangkit berjalan ke arah Nancy, mata Frans terus melekat tak lepas memandang Nancy.
Nadilla menyentuh Nancy.
"Kau sakit Nan, aku panggilkan Dokter ya?"
Nancy menggeleng,"Aku hanya butuh istirahat Nad, tidak masalah, Maafkan aku harus pulang Nad..."
Nadilla memeluk sahabat nya,"Iya tidak apa -apa, cepat pulih ya Nan, maaf aku tidak bisa menghantarkan mu..."
"Iya enggak masalah Nad aku sudah memesan Taxi..., Ed bantu Nadilla ya, temani dia sampai acara selesai..."pinta Nancy kepada Edward.
"Iya Nan...,kau pulang dan beristirahat lah!"
Frans sudah tidak kuat lagi dan ikut bangkit.
"Aku juga akan pulang, Nancy bisa ikut dengan ku..."
"Tidak terimakasih, saya sudah memesan taxi.. " tolak Nancy cepat memasang wajah datar.
lagi-lagi ponsel Frans berdering tidak tepat pada waktu nya, dengan suara deringan yang sangat besar, Frans membiarkan nya.
"Angkat tuh, Nona Zeefana memanggil, jangan coba-coba menggoda wanita lain!" ejek Dimas tertawa lagi.
Frans mengepal kedua tangan nya, siap melayangkankan pukulan ke wajah Dimas,
Namun mengurungkan niat nya tidak ingin ada kekacauan.
Oh..Zeefana
Mendengar ucapan Dimas, Hati Nancy semakin sakit, tahan Nan ....tahan..,secepat kemudian dia berdiri.
Nancy melihat pesan di ponsel nya, taxi yang di pesan nya sudah di depan."Semua nya...saya duluan ya!" ucap Nancy sedikit menunduk kan tubuh nya,
"Hati-hati Nan!"beberapa orang menjawab iya dan Nancy berlalu pergi.
"Saya juga harus segera kembali,...maaf Nona Nadilla, saya tidak bisa menunggu sampai acara selesai" ucap Frans juga sedikit menunduk.
Dimas dan Nadilla mengiyakan masih tertawa berfikir Frans keluar karena panggilan telepon nya,"Selamat bersenang-senang Frans..." teriak Dimas lagi melihat Frans yang melangkah pergi.
Nancy bergegas masuk ke taxi yang sudah tiba, menyeka air mata nya yang jatuh ketika berlari, lalu mentertawakan diri nya.
"Haha...Nancy...kau bodoh, kenapa tidak terfikir oleh mu, apakah Frans sudah memiliki kekasih atau belum!" Nancy mentertawakan diri nya,
Cinta..
Kau lucu sekali, seenak nya saja kau tumbuh
Tanpa berfikir sedikit pun, kepada siapa kau menautkan nya...
Mobil yang dinaiki Nancy pergi meninggalkan rumah Nadilla, pun Frans berlari ke mobil nya, mencengkram stir mobil nya siap melaju mengejar taxi yang membawa Nancy.
.......
....
....
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦
Kalau suka bilang suka Frans, tapi selesaikan dulu hubungan dgn Zeefana
2024-01-28
0
Dewi Nurmalasari
nah kan bocah galau
2024-01-12
0
Sulaiman Efendy
KLO LO GK TEGAS TTG HUBUNGAN LO DGN ZEE YG MATRE, NTAR LO NYESAL.. INGAT, MAMA LO GK MNYUKAI ZEE...
2023-08-12
0