"Hidup ku bahkan sudah sulit dan semakin di persulit, berikan aku daftar harga kebahagiaan tuhan jika boleh aku ingin membeli nya meski aku harus mengasur nya..."
Flash back
Di sebuah Caffe besar berinterior penuh dengan warna-warna coklat di negara maju itu, seperti hari-hari biasa dengan cekatan Nancy selalu bergantian dengan karyawan Caffe lain untuk membersihkan meja setelah pengunjung selesai dan pergi dari sana.
Tiba-tiba seorang pria tanpa tanda-tanda dan suara datang menarik kasar tangan nya, Nancy memutar leher nya..
"Aditya kau sudah kembali...."seringai nya tersenyum.
Namun Aditya tak bergeming, terus menatap tajam dan mempererat peganggan nya.
"Auww sakit Dit..."Nancy meronta..
Aditya tidak mengidahkan tak berekspresi apapun, masih dengan kasar nya terus menarik Nancy hingga keluar dari Caffe tempat nya bekerja itu, sial..semua orang tampak nya sangat sibuk sama sekali tak melihat Nancy di perlakukan.
Dengan kasar nya juga Aditya menarik apron yang mengikat pinggang Nancy membuang nya ke tempat sampah sebelum masuk ke dalam mobil nya.
"Adit...Apron nya kenapa di buang...?"
menatap Aditua dengan penuh pertanyaan di kepala nya.
"Kau kenapa Dit, tiba-tiba saja kau marah-marah, apa aku ada salah? Adit...kau kenapa katakan pada ku Dit..."
"DIAM!" hardik nya menolak Nancy masuk dan membanting kuat pintu.
Nancy terkesiap, menatap heran ke arah Aditya yang berjalan dari arah depan mobil untuk segera masuk.
padahal sebelum kembali ke Jakarta semua nya baik-baik saja, ada apa dengan nya..
Persekian detik Aditya segera melajukan mobil nya menatap lurus ke depan dengan sorot mata yang sangat tajam,Nancy terus menoleh ke arah nya, bertanya pada fikiran nya.
"Ada apa?Aku berbuat salah?"
Hampi 20 menit di perjalanan hanya hening, hanya samar kendaraan di luar yang terdengar, tidak ada percakapan atau seringaian apapun, tidak lama Aditya langsunf memarkirkan mobil nya di sebuah slot kosong tepat di depan sebuah salon.
Ya, salon D'Facehouse milik teman nya Aditya dan Nancy tau itu, Aditya membuka pintu untuk Nancy dan lagi-lagi menarik Nancy kuat sampai masuk ke dalam salon itu.
"Hay Emilly..."Sapa Bobby seorang shemale pemilik salon itu, ya Emilly itu nama Nancy sejak dia tinggal di singapura.
"H-hay..."
"You can do it now, Bobby!" perintah Adit pada Bobby
Nancy terbelakak,"Lakukan apa, kau mau apakan aku! Aditya... Katakan, kau seenak nya saja!" hardik Nancy lagi.
Aditya menggeram , entah hal apa yang membuat nya marah dan cepat sekali marah.
Aditya mengembangkan netra nya menarik lagi tangan Nancy, "Ikut aku... "
Nancy menurut, Aditya membawa nya, menaiki satu persatu anak tangga, terus memegangi lengan nya, hingga berhenti lantai tiga salon sekaligus klinik kecantikan itu, Aditya berjalan membawa Nancy ke sebuah ruangan dengan pintu berwarna putih besar di ujung ruangan itu, ya itu sebuah kamar, entah kamar siapa.
Aditya memutar handle lalu mendorong pintu dengan kaki nya, satu tangan nya masih menarik Nancy.
Bruuakk...
Menghempas kasar Nancy ke ranjang king size dengan sprei berwarna putih itu sebelum akhirnya berjalan kembali mengunci pintu nya.
"Adit.... Kau mau apa..Adit! ucap Nancy meringsut mundur...
Aditya terus manatap tajam, seolah akan menerkam nya, membuka tali pinggang kulit milik nya sangat cekatan , pria tampan berlesung pipi itu nyaris berbeda kali ini tampak seperti seorang yang sedang kesetanan.
Merangkak naik ke ranjang, menatap tajam dan menarik kaki Nancy kuat, air muka nya seketika berubah menjadi ketakutan..
"Adit.. Jangan... Ku mohon Adit, sadar lah!"
Adit tak menghidahkan nya, secepat kilat entah bagaimana cara nya masih menahan kaki Nancy tiba-tiba Aditya berhasil naik ke tubuh Nancy dan mengukung Nancy tepat di bawa nya, Nancy bergidik ketakutan jantung nya berdegup sangat kencang, tangan nya menahan nya kuat dada nya yang di himpit Aditya, terus menatap memohon untuk di lepaskan , netra nya tak terasa meneteskan air mata,"Adit jangan lakukan, ku mohon.."lirih nya.
"Aditya sadarlah kau tidak boleh melakukan nya dengan ku..."
Aditya tersenyum di ujung bibir nya.
"Kau takut....kau tidak mau melakukan nya dengan ku,bukan!"
Aditya masih tersenyum turun dari tubuh Nancy dan beranjak untuk berdiri, Nancy menyentuh dada nya, nafas nya tersenggal-senggal.
"Aku tidak akan melakukan nya Nancy haha jika milikmu bisa membuatku menghasilkan uang banyak untuk ku serakang ini...bathin nya
"Ehem...aku sudah banyak menolong mu, kau ingat itu, ku harap kau bisa membalas nya sekarang kepada ku..."
Nancy mencerna ucapan Aditya beranjak untuk duduk menyandar di dashboard tempat tidur.
"Ya...ku akan membalas nya, tapi tidak seperti ini cara nya Dit, kau bisa membicarakan baik-baik..."
Aditya berdecak,"Membicarakan nya baik-baik, kau tidak pernah perduli kebaikan ku Nancy...."
"Apa maksud mu...?"
"Sudah lupakan!"Aditya memutar berjalan ke Arah Nancy.
"Kau sungguh ingin membalas kebaikan ku?"
Nancy terdiam lama lalu mengangguk.
"Iya..."
"Kau tau saat ini keluarga ku---
Aditya akhirnya menceritakan semua kejadian keluarga nya, orang tua satu-satu nya sedang di penjara, tapi Aditya berbohong berdalih mengatakan orang tua nya di penjara karena pencemaran nama baik dan sedang di fitnah, saat ini orang tua nya sedang sakit keras dan bisa mati jika perawatan nya berhenti imbuh Aditya nya panjang lebar.
"Ku mohon Nancy, uang yang akan di ganti keluarga ku cukup banyak, tapi setidak nya jika membayar beberapa persen nya dulu mungkin bisa sedikit mempermudah semua nya, Papa mungkin masih bisa keluar untuk menjalankan pengobatan nya..."
"Ku mohon Nancy, kau tau rasa nya kehilangan orang tua Nancy, ayah ibu dan Adik mu bahkan sudah meninggal kau hanya perlu memikirkan diri mu saja, mungkin saja pria kaya yang akan memiliki mu itu akan mencintai mu, memberikan kehidupan yang baik untuk mu..."
"Tolong Nan..tolong aku, saat ini bahkan hanya beberapa orang saja yang bersedia memakai jasa lowyer perusahaan keluarga ku, sedangkan aku dan keluarga ku sangat membutuh kan banyak uang saat ini.."
Aditya meringsut terduduk ke lantai terus menyentuh kepala nya, ya...cara nya sangat pintar membohongi Nancy yang polos dan lugu, bahkan soal karangan kematian ibu dan adik kandung Nancy.
Nancy terisak, buliran bening tumpah mengalir dengan deras nya, ya.. Aditya benar apa lagi yang bisa ku harap Ayah, ibu dan adik ku sudah meninggal dalam kecelakaan itu,
maafkan aku yang bahkan baru tau dari Aditya tanpa mengetahui nya sendiri...
Hikss hiks..
Aku tidak punya apapun, siapa yang akan peduli dengan ku, ya Aditya benar aku harus menolong orang tua nya, sangat menyedihkan jika dia sudah kehilangan Mama nya waktu kecil dan sekarang harus kehilangan Papa nya di dalam penjara.
Nancy mulai menimang-nimang...
"Nancy...!!" sentak Aditya memastikan jawaban atas permintaan nya.
"I-ya ...."
Dengan sangat berat hati akhirnya Nancy bersedia membantu Aditya,
Aditya memberikan ponsel nya memperlihatkan ada beberapa nama pengusaha yang tertarik pada nya, jika salah satu menolak ada satu nya lagi imbuh nya.
Satu hal yang sontak membuat Nancy terperanjat, begitu banyak sekali foto Nancy di sana beberapa hanya dengan balutan handuk selepas mandi.
Dengan gamblang nya Aditya mengatakan sebagai media promosi, Nancy sangat shock, mengangakan mulut nya, "Aditya kenapa kau melakukan ini, bagaimana kau mendapatkan nya?" shock Nancy...
Aditya tersenyum,"Kau tinggal di Flat house milik ku, jangan salah kan aku jika kehadiran mu terekam dalam kamera ku walau tanpa izin mu..."
"APA!"
Nancy melemas tubuh nya nyaris tak bertulang, seperti ini kah Aditya sebenar nya, nyaris dia sangat berubah sejak kembali ke Jakarta kemarin apa karena permasalahan keluarga nya,
Nancy bahkan tidak menyakan dia akan seburuk dan sebiadab ini.
Apa gunanya dia membantu ku lari dari Frans ternyata dia lebih buruk dari Frans, sangat tidak mampu ku cerna, walau setahun ini bahkan hanya beberapa kali dia ke Singapura untuk menjenguk ku, ah entah... hanya untuk melihat ku atau ke perusahaan lowyer milik keluarga nya itu.
Aku tidak tau sifat asli nya bahkan sehina ini....
Baru saja saja aku mulai bisa bernafas menerima kepergian Ayah,ibu sekaligus adik ku secara bersamaan ,dan baru saja aku mulai mampu berdiri sendiri di kaki ku ,di tempat asing yang sangat jauh dari tempat ku semestinya.
Ini apa lagi..
Hiks hiks
Aditya terus mengancam ku, mentertawakan foto ku, nyaris harga diri ku serasa hilang.
Malam yang buruk.
Setelah menuriti kemauan Aditya akhirnya Bobby mendadani Nancy, merubah semua style nya,
"Ini bukan aku!" tatap nancy visual diri nya di kaca besar di salon itu, rambut blonde, bibir merah merona, pakaian ini.." Nancy menggerak-gerakan tubuh nya,
"Sangat pendek dan berbelah, bagaimana aku akan berjalan, dalaman di dada ini ya tuhan benda apa ini, membuat dada ku terlihat memekar dan serasa akan tumpah
Nancy menitikan air mata nya...
"Hapus air mata mu! jangan membuat nya gagal menerima mu!" hardik Aditya menatap pantulan visual Nancy di kaca.
***
Di sebuah kamar hotel berbintang lima di tengah kota negara maju itu, Nancy melangkah masuk ke dalam nya, seperti yang di katakan Aditya salah seorang pria sudah menunggu nya di sana.
Nancy melangkah pelan setelah seseorang membukakan pintu untuk nya, langkah demi langkah di lantai kamar hotel yang berbalut karpet silver itu.
Nancy bergidik, seorang pria tua sekitar setengah abad sudah duduk di ranjang menunggu nya, memakai sebuah badrobe putih mungkin dia baru saja selesai mandi dan memegang sebotol anggur di satu tangannya.
Pria itu memberikan seringaian senyuman, dan bangkit berjalan ke arah Nancy yang baru masuk , Nancy menyilangkan kedua tangan nya di depan lalu menyentuh rok pendek nya seolah ingin menutupi paha mulus nya yang saat ini menjadi perhatian pria yang tua berotak mesum yang berdiri itu.
Pria itu mendekat, dan semakin mendekat menyisahkan beberapa meter, Nancy gemetaran jantung nya berdegub kencang,
.
pria itu mencoba menyentuh wajah Nancy..
kini mengangkat dagu nya, menatap bibir nya,
Nancy bergidik ngeri....
Bruaakk....
Tangan Nancy reflek mendorong jatuh pria tua itu, ketika dia mendekatkan bibir dengan kumis perisai nya..
Pria yang terjatuh itu tiba-tiba menyentuh dada nya merintih kesakitan lalu pingsan.
Nancy ketakutan, menyentuh wajah nya,
"A-aku hanya menolak nya, kenapa dia ...."
"Tidak, dia mati!"
Nancy semakin ketakutan, Assisten pria itu datang dan menyuruh Nancy menunggu di luar, dan mengatakan pria tua itu terkena serangan jantung.
"Astaga.... " Nancy menggigit bibir bawah nya dan secepat nya keluar mencari Aditya yang sudah menunggu nya.
Aditya marah, dan sangat marah kedua nya harus menunggu hingga pria tua itu sadar dan selesai pemeriksaan
"Apa yang kau lakukan pada nya Nancy! Kau coba membunuh nya! Nancy, katakan!"
Nancy mendekat mencoba menjelaskan,
Geedebruuggg..
Karena panik tidak sengaja Nancy menyenggol berkas perjanjian untuk pria tua yang serangan jantung tadi, berkas pun jatuh berserakan.
Aditya semakin murka, menunjuk menghardik Nancy untuk memunguti nya, Nancy gemetaran, beberapa orang melihat ke arah nya, dengan mata berkaca-kaca Nancy memunguti nya.
Diantara beberapa orang yang melihat ke arah nya, Nancy melihat seorang pria yang sampai saat ini terus ada di fikiran nya walau dia sangat membenci nya.
Frans...bathin Nancy.
Pria itu jelas lewat di hadapan nya Nancy yakin betul pria itu benar Frans dari kejauhan sudah tercium aroma maskulin nya, visual blasteran dan sangat manly, wajah tampan dan tubuh kekar yang tidak berubah,
Namun Nancy mencoba menetralkan perasaanya, bersikap setenang dan sesantai mungkin mencoba biasa saja mengingat ada Aditya di sana.
Lagi pula Frans dan Aditya tidak ada beda nya sama saja jahat untuk nya.
Beberapa menit berselang setelah Aditya mendapat kabar pria tua itu tidak menyukai Nancy dan menolak melakukan perjanjian untuk membayar Nancy.
Aditya pun membawa Nancy pergi dengan amarah dan kekesalan nya."Jika kau sedikit saja lebih menggoda nya, pernjanjian itu akan kita dapatkan, dan aku akan cepat mendapatkan uang nya, kau bisa langsung pergi berbahagia dan menghabiskan uang nya.
Nancy tertegun aku tidak bisa melakukan nya, aku sangat tidak bisa menjadi seorang penggoda, ini bukan mau ku, tapi mau mu setan.....bathin nya.
Karena kesal lagi-lagi Aditya mengancam nya,
"Kau lihat foto-foto ini, bisa saja ini menjadi viral dengan caption panas yang membubuhi nya, Haha...kau ingin aku melakukan nya?"seringai Aditya mengancam.
"Tidak Aditya, tidak...!"
Nancy ketakutan walau dia tidak memiliki keluarga , setidak nya di Jakarta banyak yang masih mengenal nya termasuk kedua sahabat nya Nadilla dan Edward.
***
Di sebuah Hotel bintang lima ternama.
Para pengusaha dan billioner kaya raya yang haus akan kehangatan dan kenikmatan sedang berpesta di sebuah acara prostitusi ilegal, Ya nama nya juga prostitusi tidak ada yang legal pasti terutupi sangat rapat dan sangat privasi.
Beberapa mucikari dan madam-madam tampak menjajakan gadis-gadis mereka di sana ,di buat berpenampilan semenawan mungkin bak model papan atas sexy dan eksklusif untuk membuat pria-pria penjajah kenikmatan melirik mereka.
Berbagai macam visual dan ekspresi, hampir semua gadis terlihat seperti kucing peliharan yang tertunduk dan sesekali tersenyum karena mendapat tekanan termasuk Nancy duduk di sebuah sofa hitam dengan beberapa wanita dan Aditya di samping nya.
Memaksakan bibirnya untuk terus melengkung, memakai gaun hitam tali spaghetti, terbuka di bagian depan dan belahan di paha nya, nyaris menjadikan nya pusat perhatian nya di sana.
Menangis dalam hati, ingin meronta dan berlari, namun siapa perduli, ketika suatu harga seperti layak nya barang menandai nya, suatu harga tertinggi di raih nya di malam itu, seorang bandot tua bertubuh tambun menawarnya dengan harga yang sangat fantastis...
Tidak ada lagi...tidak ada lagi...
teng.. teng...teng...
Baiklah wanita ini milik anda tuan..ucap pembawa acara kepada si penawar.
Aditya tertawa..
Sungguh manusia berhati iblis, keadaan dan uang dengan mudah merubah seseorang bathin Nancy.
Acara selesai, beberapa tampak puas dan tidak sedikit yang kecewa karena tidak berhasil mendapatkan, Nancy berlari keluar tangisan nya hampir pecah, Namun Aditya menahan nya.
"Kau harus terus selalu terlihat cantik dan sempurna....perbaiki make up mu, hapus air mata mu...."
Nancy berlari ke sebuah toilet, dan tidak pernah di sangka Frans mengikuti nya.
"Kau Nancy..."
Frans menarik nya, tidak Aditya bisa menghukum ku jika melihat ini,
I'm Emilly....,No...Nancy...who is Nancy..?
Nancy sudah mati, anggap lah begitu..
aku harus meninggalkan semua....
*
Hingga malam itu Aditya segera menyerahkan Nancy kepada si pria tua yang menadatangani perjanjian dan memberikan uang untuk nya,
Seperti harga diri yang sudah tidak ada arti, harga diri yang seharus nya tak pernah ternilai harga nya.
Ya mau tak mau Nancy harus bersama pria yang membeli nya, sungguh malang ....
Berbagai macam cara sudah dilakukan Nancy untuk menghalau nya.
Bahkan Nancy tidak tidur karena ketakutan, hingga menjelang pagi, dia melakukan persiapan keberangkatan nya ketempat baru, kesebuah Negara yang mungkin akan sangat asing bagi nya.
Menatap visual diri nya.
"Hay Emilly...ya Emilly,
hari baru mu, baru akan di mulai...."
"Jangan tanya di mana Nancy, dia sudah mati tenggelam bersama kekelaman hidup nya..."
ucap nya mengulum senyum kepedihan.
Menjelang siang.
Mobil mewah membawa Nancy pergi meninggalkan hotel menuju ke Airport,
duduk bersebelahan bersama seorang pria tua berperawakan oriental yang selalu tersenyum kepada nya.
Hanya membayangkan nya saja aku tidak kuat, bagaimana aku akan melanjutkan hidup dengan nya.
Aditya...jika bukan seseorang membalas mu, mungkin tuhan lah yang akan menghukum mu.
Flash back off
TBC
.
.
.
.
Guys orang-orang baik terimakasih vote nya...
huhu terus like comment dan dukungan nya..
kwkwk...
kapan babang Frans nya datang thor 🤣😀
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Nonna Mel
hrusnya pas ktmu frans ditoilet tggl mnta tlong ajjh knp tolol si nancy
2023-12-25
0
Nindi Silvana
kenapa nancy o*n bgt sih oohhh yaampun,kok GK mikir panjang pake percaya aja SMA Aditya kalo keluarganya udh GK ada😡
2022-09-16
0
Yuni MamaRizky
kasihan nancyknp gk curhat sm badilla atpun edward mereka khn sahabat deket
2022-05-02
1