Aku akan cepat kembali

"Selamat pagi... "Sapa lembut suara khas Nancy dari dapur mengembangkan senyuman kepada Frans yang baru saja keluar dari kamar nya.

Frans mengulum senyum tipis memegang jas nya di sebelah tangan kanan nya, dia sudah sangat rapi siap berangkat ke kantor.

Nancy berjalan ke arah nya.

"A-aku membuatkan sarapan untuk kita---

Hmm....

Nancy nenggaruk kening nya ragu mungkin kah Frans mau memakan masakan nya.

"Aku buru-buru, lain kali aku akan memakan nya..."

Nancy menurunkan pandangan nya sedikit kecewa lalu mengganguk, "Baik lah...”

Frans cukup mengerti dengan ekspresi yang Nancy lampirkan, Frans pun mengangkat lengan nya melirik waktu pada arloji mahal nya.

"Masih ada waktu ayo kita sarapan... " ajak nya tiba-tiba.

Nancy tersenyum seketika, "Kau tidak masalah?"

Frans menggeleng menjawab tidak,

Padahal dia memang sangat buru-buru, sedikit mengulur waktu nya melihat manik kecewa Nancy membuat nya tidak tega.

Karena kesenangan tidak sadar Nancy pun menarik tangan Frans, pria itu menatap tangan nya yang di bawa Nancy pun mengulum senyum

Kedua nya duduk berhadapan di meja makan, Nancy meletakan beberapa sendok Nasi goreng yang dia masak ke piring milik Frans, dengan terus melengkungkan senyuman di bibir nya.

Frans pelan-pelan mulai menyantap makanan di piring nya,Nancy melihat lamat-lamat pria di yang sedang makan dengan sangat rapi di hadapan nya, sesendok demi sendok makanan nya pun habis.

Frans bangkit dari duduk nya setelah menegak segelas air putih, "Aku pergi sekarang..."

Nancy mengangguk rasa nya seperti tidak ingin Frans pergi.

Kedua nya berjalan ke arah ruang tengah.

"Nanti pergilah ke meja di kamar ku, ambil kedua nya untuk mu!"

"Ha....apa?"

"Lihat lah sendiri, jaga diri mu!, mungkin beberapa hari ini aku tidak akan kembali, jangan menunggu ku...!"

Nancy terpaku di tempat.

"Dia benar-benar tidak akan kembali? Tapi mau kemana dia?"

Nancy mengangguk malas menatap pada Frans,"Hemm..ya, hati-hati..."

Masih saling berhadapan, tiba-tiba Frans mendekat kan jarak nya, "Aku akan cepat kembali..."

Cup

Frans memberikan sebuah kecupan di kenig Nancy, membuat nya terkesiap terdiam di tempat merasakan sesuatu yang mengimplus hangat ke seluruh tubuh nya

"Aku pergi!" ucap nya lagi sedikit melemparkan senyuman.

Nancy mengangguk, menghantarkan nya sampai depan pintu, menatap punggung pria itu sampai keluar dan hingga benar-benar menghilang masuk ke dalam lift.

Nancy mulai menyentuh dahi nya , seolah masih terasa melekat hangat bibir Frans mencium nya.

"Aku takut jika terlalu senang, tiba-tiba ternyata semua hanyalah perasaan itu di aku saja..."

Kecupan tadi benar-benar membuat mood nya sangat baik, Nancy terus mengulas senyuman tanpa henti membereskan meja makan, mencuci nya lalu kemudian pergi masuk ke kamar Frans.

Ceklek..

Mendorong pintu pelan, mengedarkan pandangan ke seluruh sisi kamar, ini kali pertama kali nya dia masuk ke dalam kamar itu setelah 4 hari tinggal di sana.

Ruangan yang di penuhi aroma Frans,

kamar yang tertata rapi dan bersih dengan berbagai macam furniture minimalis nya, memajukan langkah nya lebih dekat ke arah meja kerja Frans.

Melihat ada sebuah kotak ponsel brand ternama.

"Ha..ini untuk ku?" dan sebuah debit card berwarna hitam tertulis jelas nama nya.

"Frans-Brian-Eddison" Nancy mengeja nya pelan.

"Oh ini nama panjang nya, apakah ini juga untuk ku? 'kedua nya untuk mu' Ingat Nancy lagi...

"Tidak ada lain hanya 3 benda ini di atas meja,

apa mungkin lampu ini.. Kekeh nya tidak jelas..."

Di bawah kotak ponsel ada sebuah notes kecil. Nancy mengambil nya.."Tidurlah di kamar ku selagi aku pergi, jangan takut di sini tidak akan pernah mati lampu, kau tidak perlu takut akan gelap..."

Lagi-lagi kau membuat ku berbunga - bunga, aku semakin takut kau mematahkan nya..

***

Di kediaman Nadilla dan Dimas.

Mereka baru saja kembali dari Surabaya menjenguk Mama, kedua nya saling berhadapan, Nadilla memasangkan dasi ke leher suami nya.

"Kau yakin akan ke kantor sayang, kau tidak lelah?"

"Sudah biasa sayang, Aku pria hebat..

Jika hanya Surabaya - Jakarta terlalu dekat, biasa nya juga dari luar negri mendarat di kantor dan langsung kerja..."ucap Dimas menggoda istri nya..

"Iya mendarat di jidat mu..." ketus Nadilla melepaskan tangan.

Dimas tergelak,"Terserah jika kua tidak percaya!"

"Baikalah kau akan berangkat sekarang?"

Dimas melihat ke arah jam besar di dinding nya, pukul 11:15am."Iya sayang aku pergi sekarang, Frans akan pergi, dia meminta ku datang sekarang menghadiri meeting, lihat lah dia menelepon lagi..." menunjukan ponsel nya yang berdering.

Dimas menggeser layar ponsel nya.

"On the way, kau bisa pergi sekarang aku akan segera sampai!"

-Endoffcall-

"Frans akan kemana sayang...?"

"Menjemput kekasih nya di bandara"

Nadilla mengerutkan dahi nya

"Kekasih nya?"

"Iya, aku pergi sekarang....kau tidak memberikan ciuman untuk ku?"

Cup

Mengecup di pipi suami nya.

"Hanya di pipi?

Nadilla mendelik, mendekatkan diri nya.

Cup.. Cup cup cup....cup...cup

Dimas menggeliat kegelian Nadilla

mengecup seluruh wajah suami nya,

"Puas? Ucap Nadilla mencebikan bibir nya dan Dimas tertawa.

"Terimakasih istri ku sayang" lalu menundukan sedikit tubuh nya mengelus perut istri nya.

"Hay sayang, Daddy ke kantor dulu ya, jangan Nakal, jangan buat Mom muntah terus... Cup"

Nadilla terkekeh mengangkat tubuh Suami nya.

"Sudah pergi sana, hati-hati.."

Dimas memegang ke dua pipi Nadilla masih saling bertatapan,"Aku tinggal ya sayang, panggil bik Marni jika kau membutuhkan sesuatu, hati-hati jika menuruni anak tangga, pelan-pelan jika masuk ke kamar mandi .."

"Satu lagi.... Jangan melakukan apapun, biar bik Marni yang melakukan nya.."

Nadilla melengkungkan senyuman di bibir nya.

"Iya...sudah satu Album sayang, kau berlebihan aku akan baik-baik saja...."

"Berjanji lah!" ucap nya masih saling bertatapan.

"IYA!"

Cup...

Mengecup cepat bibir Nadilla

"i love you..."

"Aku juga..."

Kemudian Dimas pun keluar sendiri dari kamar nya, tidak mengizinkan Nadilla menghantarkan nya.

***

Mobil hitam milik Frans sudah terparkir di Bandara dia berjalan cepat ke arah pintu kedatangan Internasional berharap Zeefana kekasih nya masih di bandara, memutarkan pandangan ke seluruh penjuru, celingak celinguk ke kiri dan ke arah kanan, Zee tidak terlihat ..

kekhawatiran mulai menggrogoti nya takut jika tiba-tiba Zee datang ke Appartement milik nya.

"Shit... Aku terlambat!" Frans mengacak rambut nya frustasi.

"Sayang!!!!" Suara melengking khas Zeefana memanggil nya dari sebalik pintu kedatangan.

Frans mengela nafas nya lega, wanita itu masih di sana, Wanita cantik, tinggi standar model luar negri balutan mini dress hitam dengan sedikit belahan di dada nya berjalan ke arah Frans masih menarik travel bag pink keluar dari pintu pagar kedatangan.

kedua nya saling berhadapan.

"Aaa.. I miss you sayang" melepaskan tas nya kemudian memeluk Frans.

"Kau sudah lama menunggu ku?"

"Tidak juga.." Frans melepaskan pelukan nya.

"Aaa ...sayang ayo kita pulang, aku sudah tidak sabar ingin melepaskan kerinduan bersama mu..." rengek wanita itu.

Frans membawa travel bag milik Zee kedua nya masuk kedalam mobil.

Mengeratkan tangan nya ke stir mobil.

"Kita ke Appartemen mu!"

Zee terbelalak,"Ke tempat kecil itu sayang...aa aku tidak mau, kenapa tidak ke Appartment mu saja!"

"Appartement ku sedang di renovasi!"

ucap nya tak menoleh terus fokus ke jalanan.

"Hemm..baiklah!"Zee pasrah menyandarkan diri nya ke sandaran kursi.

30 menit di perjalanan akhirnya mereka tiba di Appartement milik Zeefana, Appartement lama namun masih cukup layak tinggal, kedua nya masuk ke dalam nya.

"Tidak terlalu buruk!" ucap Frans

Zeefana mengerucuti bibir nya,"Sangat jauh dengan Appartement milik mu, tidak kah kau ingin membelikan Appartment atau rumah baru untuk ku!"

"Terserah mu saja!"

"Hemm..tidak perlu sayang, aku hanya ingin mengganti mobil ku saja.."

"Hemmm...

Kedua nya menjatuhkan diri di sofa putih panjang di sana, Frans menyandar malas di sandaran nya.

Zee menatap ke sebelah nya melingkarkan tangan nya ke leher jenjang pria di sebelah nya, menarik wajah Frans untuk saling berhadapan.

Pria itu tidak mampu menolak keahlian Zeefana yang sangat lihai dalam menggeluti nya.

Zefanna mulai menautkan bibir Frans, mengecap lembut, menaikan ritme nya mulai dari pelan hingga kasar dan kedua nya tak terarah, Zeefana yang memilik tubuh sexy bak model itu mulai memanas menaiki tubuh Frans bergerak abusrd meraba dan menggesekan naik turun, satu tangan nya membuka perlahan kancing kemeja Frans.

"Nancy..."

Tiba-tiba lewat bayangan wajah sendu Nancy melintasi kepala Frans , dia mendadak kehilangan hasrat nya.

"Hentikan Zee..." satu tangan melepaskan tautan dan tubuh Zee.

Zee mengangkat tubuh nya menatap bodoh.

"Kau melepaskan nya sayang?"

"Kepala ku tiba-tiba sakit, seperti nya aku tidak enak badan"

Zee memasang wajah kesal , keinginan nya terhenti ketika masih di puncak gairah padahal belum melakukan, Frans tega begitu saja melepaskan.

"Kau tidak berbohong!" tuding nya tiba-tiba

"Atau kau mengingat wanita lain?" tatap nya tajam.

Frans menggeleng pelan.

"Tidak !" Frans bergerak mundur ke arah ujung sofa..

Zee menghendus kesal.

"Awas aja jika ada wanita lain, aku tidak akan mengampuni nya!"sarkas nya bangkit dari sofa.

***

Sore hari

Nancy keluar dari Appartemen nya, dia berencana aka pergi ke taman di sekitar Appartment yang beberapa kali kemarin dia lihat sangat ramai menjelang sore.

Sekedar mencari angin dan menghibur diri, melangkah ke ruang terbuka hijau tepat di sebelah barat pintu Appartement,

di sana terdapat sebuah taman yang besar dan jalur tracking, beberapa orang terlihat berolah raga, berlari-lari, memainkan bulu tangkis, dan di ujung nya terdapat sebuah playground, anak-anak tampak berjingkrak-jingkrak di sana.

Menikmati semilir angin menghembus kan rambut panjang nya, berjalan ke arah sisi danau buatan melihat bangku kosong kemudian dia menjatuhkan bokong nya di sana.

Menatap kesekitar, orang - orang tertawa , sejoli yang tampak bahagia, tawa bocah - bocah yang meriuhkan suasana.

"Sepi...aku kesepian...

Mengulum senyum dalam, menarik nafas dalam terasa kepedihan di hati nya.

Sesekali menyapa anak- anak kecil yang lewat di hadapan nya, seraya melemparkan senyuman kepada siapa saja yang berpapasan , dia kemudia bangkit berjalan lagi pelan melewati jalur pejalan kaki, mengikuti jalak setapak.

"Nancy.... !" Tiba-tiba panggil seseorang yang baru saja melewati nya.

Nancy memutar leher nya ke belakang.

"Aditya,Kau......" Nancy mengembangkan senyuman nya.

Pria itu memundurkan langkah nya.

"Apa kabar mu?"kedua nya saling berpelukan lalu cepat melepaskan.

"Aku baik....setiap hari aku selalu lari pagi atau sore di sini, tapi baru kali ini melihat mu...."ucap pria itu sumringah.

"Iya ,aku baru beberapa hari ini tinggal di sini.."

Kedua nya berjalan pelan beriringan.

"Kau sudah lama di Jakarta Dit..?"

"Lumayan, kedua orang tua ku memang tinggal di Jakarta, Hahah..lihat lah kau tidak banyak berubah, hanya lebih kurusan saja bukan Nancy si chubby lagi..." ejek pria itu.

"Hahha... Keadaan membuat ku kurus"

"Senang bertemu dengan mu dit..."

"Haha iya aku juga, kau tinggal di sebelah mana?"

Nancy menjelaskan unit nya panjang lebar tanpa memberikan nomor kamar nya.

"Itu tempat orang-orang kaya, besar sekali gaji mu bisa tinggal di lantai itu!"

"Aku tidak bekerja lagi, aku menumpangi seseorang..."

"Benarkah? aku melihat kau di group alumni ada foto berlibur mu ke luar negri bersama seorang pria, ku fikir kau sudah menikah ..."

"Haha aku belum menikah, iya itu Edward sahabat ku, seorang shemale..."

"Sungguh, jika ku tau sudah lama aku menghubungi mu, mana ponsel mu!"

Nancy merogoh saku celana jeans nya mengeluarkan benda pipih terbaru nya.

"Nih...masukan nomor ponsel mu Dit...!"

Aditya meraih nya.

"Wah... keluaran terbaru nih, masih mulus...kau baru membeli nya?" ucap Aditya sambil menekan angka di ponsel Nancy.

"Hemmm.. sudah masukan cepat!, aku mau pulang!"

Aditya tertawa.

"Iya-iya nih sudah...."

Nancy meraih ponsel yang di ulurkan Aditya.

"Bye..aku pulang dulu Dit..." melambaikan tangan nya berlalu meninggalkan Aditya.

"Sampai jumpa lain waktu Nan...." teriak nya mengembangkan senyuman sebelum akhirnya juga berbalih pergi ke lain arah.

.

.

TBC.

Terpopuler

Comments

Dewi Nurmalasari

Dewi Nurmalasari

jangan bilang frans menganut frees**

2024-01-12

0

Dewi Dina

Dewi Dina

sebaiknya cepat putuskan apa mau mu Frans , takut akan menimbulkan masalah nantinya .

2022-11-16

0

Nindi Silvana

Nindi Silvana

sangka aku Frans jomblo baik bnran ada rasa SMA nancy, ternyata cmn permainkan hatinya nancy aja 🥺

2022-09-16

0

lihat semua
Episodes
1 FRANS PLOT
2 NANCY PLOT
3 IKUTI AKU
4 Jangan ceritakan!
5 Aku akan cepat kembali
6 Mama Frans datang
7 Patah hati
8 Cemburu
9 Cemburu 2
10 1 tahun berlalu
11 Pencarian Nancy
12 Ketika harga diri tidak ada arti
13 Menemukan Nancy
14 Pembantu satu tahun
15 Kembali
16 Menjemput mu
17 Aku akan membuktikan nya
18 Kau dan Aku
19 Sah..
20 Godaan
21 Penyesalan Armand
22 Sayang
23 Aku tidak membunuh
24 Our honeymoon
25 Aku juga mencintai mu
26 Kejadian sebenar nya
27 Titik
28 Kau menggunakan ini
29 pelaku nya
30 Kepergian selama nya
31 Kepergian selama nya [II]
32 Akhir scenario hitam
33 Aku datang
34 Terserah
35 Gadis Halu
36 AWAS SAJA!
37 Tidak beralasan
38 Berisik Mama!
39 Rasa di tempat yang sama
40 Bersemi
41 Klub malam
42 Milik ku
43 (PENGUMUMAN) (BUKAN UP !!!)
44 Bukan selera mu!
45 Rada-rada
46 Mas
47 Mama Rowina ?
48 Mama Rowina 2
49 Mood buruk
50 Oleng
51 Aku ingin tidur...
52 Kembali pulang
53 Serius
54 Sang pemilik kekuasaan
55 memanfaatkan anak
56 Euforia kehamilan
57 Jullian
58 Bahagia
59 Dilvina
60 Berbanding terbalik
61 Kesabaran tak berujung
62 Say no papa
63 Menghitung waktu
64 Perputaran kehidupan
65 Tempat kembali
66 Sebuah keputusan
67 Say bye, Jullian Dilvina
68 Kau yang di nanti
69 Menghilang
70 Kesialan dua lelaki
71 Epilog
72 EXTRA BAB 1
73 EXTRA BAB II
74 TAMAT
75 PENGUMUMAN [Jullian&Dilvi]
76 After 41 days Marriage (Release)
77 ONLY PROMO
78 KARYA BARU
79 SAYA PUNYA CERITA BARU
Episodes

Updated 79 Episodes

1
FRANS PLOT
2
NANCY PLOT
3
IKUTI AKU
4
Jangan ceritakan!
5
Aku akan cepat kembali
6
Mama Frans datang
7
Patah hati
8
Cemburu
9
Cemburu 2
10
1 tahun berlalu
11
Pencarian Nancy
12
Ketika harga diri tidak ada arti
13
Menemukan Nancy
14
Pembantu satu tahun
15
Kembali
16
Menjemput mu
17
Aku akan membuktikan nya
18
Kau dan Aku
19
Sah..
20
Godaan
21
Penyesalan Armand
22
Sayang
23
Aku tidak membunuh
24
Our honeymoon
25
Aku juga mencintai mu
26
Kejadian sebenar nya
27
Titik
28
Kau menggunakan ini
29
pelaku nya
30
Kepergian selama nya
31
Kepergian selama nya [II]
32
Akhir scenario hitam
33
Aku datang
34
Terserah
35
Gadis Halu
36
AWAS SAJA!
37
Tidak beralasan
38
Berisik Mama!
39
Rasa di tempat yang sama
40
Bersemi
41
Klub malam
42
Milik ku
43
(PENGUMUMAN) (BUKAN UP !!!)
44
Bukan selera mu!
45
Rada-rada
46
Mas
47
Mama Rowina ?
48
Mama Rowina 2
49
Mood buruk
50
Oleng
51
Aku ingin tidur...
52
Kembali pulang
53
Serius
54
Sang pemilik kekuasaan
55
memanfaatkan anak
56
Euforia kehamilan
57
Jullian
58
Bahagia
59
Dilvina
60
Berbanding terbalik
61
Kesabaran tak berujung
62
Say no papa
63
Menghitung waktu
64
Perputaran kehidupan
65
Tempat kembali
66
Sebuah keputusan
67
Say bye, Jullian Dilvina
68
Kau yang di nanti
69
Menghilang
70
Kesialan dua lelaki
71
Epilog
72
EXTRA BAB 1
73
EXTRA BAB II
74
TAMAT
75
PENGUMUMAN [Jullian&Dilvi]
76
After 41 days Marriage (Release)
77
ONLY PROMO
78
KARYA BARU
79
SAYA PUNYA CERITA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!