Cemburu

Frans terus memacu kendaraan nya di tengah hiruk pikuk gemerlap nya lampu jalanan, melaju sangat kencang tidak sedikit pun mengurangi kecapatannya, membelah kepadatan ,menerobos antrian traffic light, terus menatap berharap bisa segera sampai ke Appartemen nya.

Sesekali tangan nya memukul stir, menyentuh mulut nya bahkan mengacak rambut tebal nya, fikiran nya sangat kacau, Nancy ...Nancy dan hanya Nancy saat ini tujuan nya.

Padahal baru memulai, tapi sudah serumit ini.

Maafkan aku Nancy..

Seharus nya aku tidak memulai sebelum mengakhiri hubungan tidak bertujuan ku dengan Zeefana.. Prakkk ...lagi-lagi dia memukul stering mobil nya.

Taxi yang di kendarai Nancy baru saja berhenti, namun bukan di Appartemen,

Nancy memutuskan untuk tidak turun di Appartement melainkan jauh di pinggiran jalanan arah ke taman, melangkah gontai melewati trotoar gadis cantik itu terus berjalan memegangi tas selempang di tubuh nya, menatap ke lampuan-lampuan indah penghias taman.

Hingga langkah nya berhenti tepat di bawah pohon akasia beberapa puluh meter sebelum pintu masuk belakang Appartemen nya.

Duduk, memutuskan untuk duduk di bangku besi berukiran di bawah pohon itu,

Hembusan dingin nya malam menyapu kulit bahkan sudah tak terasa lagi bagi nya,

Tersenyum di bawah lampuan jalan yang temaram.

Bersikap lah biasa saja, ku mohon Nancy bersikap lah sewajar nya, salah sendiri! tidak kah kau berfikir sebelum nya,

Apakah Frans memiliki kekasih atau tidak...

Mana boleh kau marah, apa hak mu...

Apa hak mu untuk kecewa...

kau terlalu terbawa perasaan,

Hal yang di lakukan nya padamu adalah hal biasa, mungkin semua lelaki melakukan nya.

Hiks...hiks..bodoh...

Lagi-lagi air mata nya tak mampu terbendung lolos begitu saja, merapatakan gigi nya terisak sekuat nya.

Tak perduli lagi beberapa mata yang lewat menatap nya, tak perduli lagi waktu berlalu semakin malam begitu saja.

Frans sudah sampai ke Appartement nya berlari kecil masuk ke dalam.

Mengehela nafas nya pendek-pendek...

Mengedarkan pandangan nya ke ruangan tengah, lalu ke arah dapur... "Nancy...."

Tidak ada tanda-tanda Nancy pulang, mendorong pintu kamar Nancy, "Tidak ada" kamar nya masih rapi, ke arah balkon, sama sekali masih terkunci.

"Arghh........Brakkkkkkk

Menghempas vas bunga dan jatuh kaca nya bertebaran.

"Kau kemana Nancy?"

Frans meraup wajah nya gusar.

"Kenapa belum sampai"..

Frans memutuskan menunggu Nancy di lobby berjalan gontai keluar unit nya dan turun ke bawah, terus menatap bodoh kepada setiap mobil yang berhenti tak satu pun ada tanda-tanda Nancy yang kembali.

Mengangkat lengan kiri nya menatap ke jam tangan nya,

Braakk.....

satu tendangan menghujam ke tempat sampah yang tak bersalah.

"Sudah selarut ini kau pergi kemana.."

Frans mearaup wajah nya lagi, suasana di bawah sudah terlihat sepi Frans memutuskan untuk naik kembali ke atas.

Meraih beberapa botol minuman yang terpajang rapi di penghujung ruangan kerja nya, merogoh sekotak rokok beserta pematik nya.

Meregangkan dasi nya, melemparkan jas nya.

Bruk..Frans menjatuhkan tubuh nya di atas sofa panjang ruang tengah nya.

"Nancy....."

Terus menegak gelas demi gelas minuman nya, menatap kosong ke layar yang menyala di depan nya, sesekali mengudarakan asap mengepul di sekitar nya lalu melempar sembarang puntungan nya..

"Nancy..."gerutu nya

Blezzz... Frans menjatuhkan tubuh nya, kepala nya terasa berat membuat nya ingin tertidur.

Seberantakan itu, sangat berantakan mata nya terpejam sempurna, kemeja nya terbuka separuh, kaki nya terkulai ke lantai, tangan nya terbuka melebar ke bawah,

minuman tumpah dimana-mana

puntungan dan debu rokok bertaburan, pun jas, sepatu dan kaus kaki nya tergeletak sembarangan tidak pada tempat nya.

Klik.

Nancy sampai ke Appartemen nya,

Melangkah pelan, tercium oleh nya asap rokok yang menyeruak di seluruh ruangan di tambah bau nya minuman yang sedikit tajam.

Menggelengkan kepala nya menatap Frans yang sudah terkulai tak beraturan.

"Kau minum?, kau merokok, sejak kapan aku baru saja mengetahui nya.."

Sebenarnya aku terluka, tapi menatap mu seperti itu membuatku tidak tega.

"Kenapa rumah ini berantakan sekali, apa yang kau lakukan!"

Memunguti pakain milik Frans di lantai, merapikan beberapa benda yang berjatuhan, lalu ke arah Frans menatap wajah tampan itu,

Nancy menarik nafas nya, sesak.....mata nya berkaca-kaca.

Mencoba tersenyum menguatkan diri nya, perlahan menaikan kaki Frans yang terjuntai, menaikan tangan nya, lalu mengangkat kepala nye ke posisi yang lebih nyaman.

"Kau pulang..." ucap Frans terjaga dengan mata yang masih terpejam.

"Hemm.. tidur lah.."balas Nancy.

"Tunggu!" Frans menarik lengan Nancy memicingkan pandangan nya.

"Tidur lah!" ucap Nancy lagi dengan wajah datar nya dan melepaskan cengkraman Frans.

Frans menggeleng.

"Tidak.. Aku mau kau tetap di sini.."

Nancy memejamkan mata nha , menahan perasaan nya.

"Kumohon lepaskan tangan ku Frans!"

"Maafkan aku Nancy...." ucap nya memelas mencoba bangkit.

Nancy mendengus tidak ingin membahas

"Selamat malam..." ujar nya pergi belalu,

Namun Frans segera bangkit mengejarnya ke arah kamar.

Tok

Tok

Tok

"Buka,Nancy!!"

"Buka, kata ku!!"

Nancy tidak mengindahkan nya, membiarkan Frans yang terus meneriaki nya, ia merebahkan tubuh lelah nya dan memaksakan menutup nya.

Frans akhirnya menyerah.

"Nancy maafkan aku---

"Baiklah ,istirahat lah aku akan menunggu sampai kau lebih tenang..."

***

Langit di pagi ini lebih cerah, beberapa burung terdengar bersuara, hentakan derap langkah sepatu yang berlari-lari memecah suasana, Nancy menikmati pagi yang indah kali ini dia yang keluar lebih dulu dan sedang menunggu Aditya.

"Nancy... "

"Hay Dit... " sapa nya sambil meregangkan otot-otot nya.

"Tumben Nan sepagi ini..." ucap Aditya tersenyum.

"Iya lagi pengen aja keluar pagi-pagi..."jawab nya santai.

"Hemm.Eh...Nan nanti malam kamu ada acara gak Nan?"

"Hemm kenapa?"

"Mau ngajakin jalan..."

"Dih... Kita juga sering jalan bareng dulu kamu enggak pakai nanya-nanya" ucap Nancy tertawa.

"Beda itu mah masih bocah..."

Hahha

"Apa'an bocah ngajak nya ke klub malam.."

"Udah enggak lagi Nan, udah insyaf.."

Haha "Oh ya...."

"Jadi mau ngajakin aku kemana nanti malam, hemm ke mall gak Dit?"

"Kamu mau ke Mall, boleh juga..."

"Oke jadi ya, Aku tunggu di bawah ya, aku mau balik nih sudah siang...bye.."

"Sampai jumpa nanti malam Nan..." teriak nya pada Nancy yang sudah berlalu.

Berjalan kembali ke atas mengusap wajah peluh dengan handuk kecil di leher nya.

Klik.

Mendorong pintu.

"Dari mana saja!" Boritone itu mengagetkan nya.

Nancy membulatkan mata nya,

"Dari taman..."ucap nya berlalu berjalan ke arah dapur.

Frans mengikuti nya, meraih gelas yang di isi air oleh Nancy dan meminum nya.

Glek..glek...

"Sejak kapan kau lari pagi?"

"Sejak beberapa hari ini!" jawab nya sangat datar.

Frans mengehela nafas nya.

Hmm...

"Aku minta maaf, yang tadi malam itu--- "

"Ssssst..."

Menaikan tangan nya menutup mulut Frans.

"Diam lah, aku tidak butuh penjelasan..."potong Nancy, membuat Frans seketika terdiam tak melanjutkan kalimat nya.

"Sudah ada kabar tentang Diana?, sangat tidak baik aku berlama-lama di sini!" timpal nya lagi.

"Umm, be-belum ada!" ucap nya terbata.

"Kata Nandilla kau sangat hebat dalam segala hal, bagaimana bisa tentang Diana sangat sulit.."

Dan seperti nya memang tidak akan pernah ada kabar, aku sudah tidak lagi mencari nya.

Jangan berfikir kau akan pergi dari sini! tidak akan pernah!!

"Tunggu saja!"

"Kau tidak berbohong!"

Mendapat ucapan Nancy menuduh nya berbohong, Frans membulatkan mata nya, menatap tajam Nancy,

"Apa! kenapa kau melototiku?"

Frans terus menatap nya tajam, memajukan langkah nya.

Cup...

Melesatkan bibir nya ke bibir pink Nancy, mulai menerobos masuk.

Bruukkk....

Nancy mendorong nya kuat membuat nya terhempas menjatuh kan beberapa gelas air di pantry..

"Jaga sikap mu, kau sedang mempermainkan hati seseorang!" ucap nya kesal akan berlalu.

"Dia bukan siapa-siapa, ku mohon percayalah!"

Nancy tersenyum menaikan ujung bibir nya.

"Kita yang bukan siap-siapa jadi jaga sikap mu" ucap nya melengos tak ingin menatap.

"Nancy---

Lagi-lagi ponsel Frans berdering di saat yang tidak tepat, terlihat jelas oleh Nancy ponsel di atas meja terpampang nyata tulisan nama di layar nya 'Zeefana'

Nancy sedikit menghendus, dan tersenyum.

"Angkat lah kekasih mu memanggil" berucap seolah kuat seraya berjalan kembali ke kamar nya, namun sesampai nya di kamar dia tersimpuh di sebalik pintu menangisi diri nya.

Hikss hikss..

Terlihat kuat itu menyakitkan.

***

Pukul 10am ,

Nancy keluar lagi dari kamar nya berencana untuk memasak makanan untuk nya, melangkah gontai ke arah dapur mungkin Frans sudah ke kantor bathin nya.

Nancy salah, Frans tertidur kembali di sofa, masih dengan penampilan yang sama.

Nancy menggelengkan kepala nya.

"Apa ini yang di katakan pekerja keras dan hebat, aku semakin tidak melihat sisi kehebatan nya..."

Menunduk kan tubuh nya, menggoyangkan pelan tubuh Frans.

"Frans...

"Frans...

"Kau tidak pergi ke kantor?"

Frans mengerjabkan mata nya.

"Hemm...kepala ku sakit!"

"Yang mana?"

"Semua nya..."

Nancy mendekati kepala Frans duduk di sandaran tangan sofa, dan mulai memijat lembut kepala Frans, Frans menikmati sentuhan lembut jemari Nancy yang cekatan memijat nya.

"Mama mu kemarin ke sinii!"

"Hemmm....dia menyukaimu!"

"Katakan itu pada kekasih mu!"

Frans menghempaskan tangan Nancy.

"Tidak bisakah kau tidak terus menyebut nya!" pekik Frans kuat.

Nancy mengendikan bahu nya.

"Aku tidak ingin berdebat, Mandi lah tubuh mu sangat bau.." ucap nya mengalihkan dan berlalu pergi ke dapur nya.

*

Tidak berapa lama Frans juga selesai membersihkan diri dan sudah mengganti pakaian nya.

"Aku akan ke kantor!"

"Makan lah dulu..."

"Dimas menunggu ku, aku akan makan bersama di tempat meeting"

"Hemm baiklah, hati-hati!"

Frans tampak berdiri, Nancy sengaja menjauhi nya."Cepat pergi! jangan menunggu apapun!"

Hemmm..Frans pasrah,

"Jaga dirimu.."

"Ya..., ucap nya santai melanjutkan makan nya, mencoba tidak memperdulikan Frans

Yang berlalu meninggalkan Appartement

***

Malam hari

Aditya dan Nancy sudah berada di sebuah mall terkenal di ibu kota, dan baru saja keluar dari sebuah bioskop berjalan beriringan di selingi tawaan receh,

Ya..kedua nya sangat akrab terlebih Aditya satu kampus dan di jurusan yang sama dengan Nancy dulu dI Bandung.

Pergi ke outlet satu ke outlet lain, mencoba satu baju dan baju lain.

"Jelek Dit..., ini nih pas buat mu!" ucap Nancy mengulurkan pakaian kepada Aditya.

"Yang ini satu mbak..." ujar Aditya kepada penjaga toko.

Lalu kedua nya keluar lagi masih beriringan, sekarang berjalan ke arah penjualanan ice cream, Aditya memberikan satu cup kepada Nancy.

"Thanks Dit..." dan nya berjalan lagi.

Membicarakan hal-hal semasa di kampus, cerita sedih, cerita indah, cerita kenangan yang lucu, membuat Nancy sesekali tertawa terpingkal.

Di sebuah Retauran western mewah di dalam mall itu, Frans sedang melakukan pertemuan sembari makan malam dengan Client nya di sana, di Restouran yang sama juga dengan Aditya yang membawa Nancy untuk makan.

Tidak seperti Frans dan kolega nya duduk di jamuan dan tempat yang lebih privasi, Aditya dan Nancy hanya duduk di sofa panjang cozy biasa.

Duduk berhadapan berbatas kan meja panjang, masih terus mendiskusikan hal-hal nyeleneh ala meraka.

"Iya kamu mah, kuliah kagak! nitip absen mulu...waktu di tegur nyogok nya pakai gorengan" hahha...

Lagi-lagi Nancy tertawa terpingkal mengingat kepolosan nya.

Di sisi lain Frans mendengar samar suara tawa yang tak asing bagi nya, "Nancy"

Meneruskan pandangan melihat orang di depan nya, seorang pria tampan, betubuh kekar, berkulit putih dengan dua lesung di pipi nya.

Frans memanas, kehilangan fokus nya.

"Hallo, Sir..."ucap seorang wanita bule itu menggerak-gerakan tangan nya..

"Are you oke?"

Frans terperanjat,

"Yeah, I'm oke..." tersenyum tipis.

Frans rasa nya sudah tak bisa melanjutkan meeting nya berbisik ke Dimas untuk menuda dulu, Dimas menggaruk dahi nya, mengiyakan lagi pula sudah malam.

Serasa sudah menganggap Nancy milik nya, Frans sudah di puncak emosi, mengepal kedua tangan nya siap menghujam, ingin sekali rasa nya menarik Nancy dari sana, hati nya terasa amat sakit melihat Nancy sangat akrab dengan nya , bahkan pria itu bisa-bisa. Ya mengambil makanan di piring Nancy, siapa dia!"

"Sial, siapa dia...?"

Frans akhirnya meminta izin ke Dimas untuk kembali duluan, Dimas mengiyakan.

Setengah jam perjalanan Frans sudah sampai di Appartement menunggu Nancy kembali.

Lama sekali Nancy tiba Frans nyaris kesal ,menatap jam sudah pukul 21.22 pm

Tiba-tiba pintu terbuka.

Klik.

Suara derap langkah Nancy terdengar jelas, Frans sengaja tidak menyalakan televisi nya.

seketika bangkit.

"Sudah puas!!!" pekik nya memberhentikan langkah Nancy.

Nancy menatap tidak mengerti.

"Apa maksud mu?"

"Apa yang kau lakukan tadi!"...pekik Frans perlahan, "Katakan apa yang lakukan tadi, kau belum tau seperti apa aku!"

brakk....

Fran mendorong Nancy kuat ke dinding mengunci pinggul nya menahan untuk tak bergerak. "Katakan!"

"Apa-apaan Frans, sakit!"

Nancy mencoba bergerak melawan.

Frans tetap tersenyum penuh misteri

Menatap manik Nancy dalam-dalam kini tubuh mereka bahkan tak berjarak , terkunci kuat oleh tangan Frans, hanya menyisahkan jarak sejengkal di wajah.

Jantung Nancy berdegub kencang.

"Kau mau Apa!, lepaskan aku, Frans!!" tolak nya..

Nafas Frans sudah putus-putus ,tatapan nya tajam siap melahap Nancy.

."

.......

....

TBC

Terpopuler

Comments

L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦

L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦

Frans sadar

2024-01-28

0

Dewi Nurmalasari

Dewi Nurmalasari

wow brasa marah sm bini si frans

2024-01-12

0

Afifa gemes

Afifa gemes

yaaa,kau terlalu terbawa perasaan nancy😉

2022-10-22

0

lihat semua
Episodes
1 FRANS PLOT
2 NANCY PLOT
3 IKUTI AKU
4 Jangan ceritakan!
5 Aku akan cepat kembali
6 Mama Frans datang
7 Patah hati
8 Cemburu
9 Cemburu 2
10 1 tahun berlalu
11 Pencarian Nancy
12 Ketika harga diri tidak ada arti
13 Menemukan Nancy
14 Pembantu satu tahun
15 Kembali
16 Menjemput mu
17 Aku akan membuktikan nya
18 Kau dan Aku
19 Sah..
20 Godaan
21 Penyesalan Armand
22 Sayang
23 Aku tidak membunuh
24 Our honeymoon
25 Aku juga mencintai mu
26 Kejadian sebenar nya
27 Titik
28 Kau menggunakan ini
29 pelaku nya
30 Kepergian selama nya
31 Kepergian selama nya [II]
32 Akhir scenario hitam
33 Aku datang
34 Terserah
35 Gadis Halu
36 AWAS SAJA!
37 Tidak beralasan
38 Berisik Mama!
39 Rasa di tempat yang sama
40 Bersemi
41 Klub malam
42 Milik ku
43 (PENGUMUMAN) (BUKAN UP !!!)
44 Bukan selera mu!
45 Rada-rada
46 Mas
47 Mama Rowina ?
48 Mama Rowina 2
49 Mood buruk
50 Oleng
51 Aku ingin tidur...
52 Kembali pulang
53 Serius
54 Sang pemilik kekuasaan
55 memanfaatkan anak
56 Euforia kehamilan
57 Jullian
58 Bahagia
59 Dilvina
60 Berbanding terbalik
61 Kesabaran tak berujung
62 Say no papa
63 Menghitung waktu
64 Perputaran kehidupan
65 Tempat kembali
66 Sebuah keputusan
67 Say bye, Jullian Dilvina
68 Kau yang di nanti
69 Menghilang
70 Kesialan dua lelaki
71 Epilog
72 EXTRA BAB 1
73 EXTRA BAB II
74 TAMAT
75 PENGUMUMAN [Jullian&Dilvi]
76 After 41 days Marriage (Release)
77 ONLY PROMO
78 KARYA BARU
79 SAYA PUNYA CERITA BARU
Episodes

Updated 79 Episodes

1
FRANS PLOT
2
NANCY PLOT
3
IKUTI AKU
4
Jangan ceritakan!
5
Aku akan cepat kembali
6
Mama Frans datang
7
Patah hati
8
Cemburu
9
Cemburu 2
10
1 tahun berlalu
11
Pencarian Nancy
12
Ketika harga diri tidak ada arti
13
Menemukan Nancy
14
Pembantu satu tahun
15
Kembali
16
Menjemput mu
17
Aku akan membuktikan nya
18
Kau dan Aku
19
Sah..
20
Godaan
21
Penyesalan Armand
22
Sayang
23
Aku tidak membunuh
24
Our honeymoon
25
Aku juga mencintai mu
26
Kejadian sebenar nya
27
Titik
28
Kau menggunakan ini
29
pelaku nya
30
Kepergian selama nya
31
Kepergian selama nya [II]
32
Akhir scenario hitam
33
Aku datang
34
Terserah
35
Gadis Halu
36
AWAS SAJA!
37
Tidak beralasan
38
Berisik Mama!
39
Rasa di tempat yang sama
40
Bersemi
41
Klub malam
42
Milik ku
43
(PENGUMUMAN) (BUKAN UP !!!)
44
Bukan selera mu!
45
Rada-rada
46
Mas
47
Mama Rowina ?
48
Mama Rowina 2
49
Mood buruk
50
Oleng
51
Aku ingin tidur...
52
Kembali pulang
53
Serius
54
Sang pemilik kekuasaan
55
memanfaatkan anak
56
Euforia kehamilan
57
Jullian
58
Bahagia
59
Dilvina
60
Berbanding terbalik
61
Kesabaran tak berujung
62
Say no papa
63
Menghitung waktu
64
Perputaran kehidupan
65
Tempat kembali
66
Sebuah keputusan
67
Say bye, Jullian Dilvina
68
Kau yang di nanti
69
Menghilang
70
Kesialan dua lelaki
71
Epilog
72
EXTRA BAB 1
73
EXTRA BAB II
74
TAMAT
75
PENGUMUMAN [Jullian&Dilvi]
76
After 41 days Marriage (Release)
77
ONLY PROMO
78
KARYA BARU
79
SAYA PUNYA CERITA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!