Frans terus tersenyum penuh kemenangan mendapatkan pembelaan dari Ibu Rowina, setelah keriuhan yang di buat Nancy di pagi buta.
Nancy berteriak marah-marah tidak jelas karena kehadiran Frans tiba-tiba di rumah pun di kamar Nancy, sial nya ibu Rowina terus saja membela Frans dari pada anak nya.
Yes lampu hijau.... bathin Frans
Seperti siang ini Frans tampak bagitu bahagia Nancy , Adinda dan Ibu Rowina sudah berada di dalam mobil milik nya dengan Adinda berada di sebelah Frans, Ibu Rowina dan Nancy di belakang,
Frans akan mengajak mereka untuk menghabiskan libur akhir pekan kesebuah tempat wisata favorite di kota itu
Nancy terus berfikir, entahlah aku tidak tau apakah pria yang sedang mengemudi membawa keluarga ku pergi berlibur ini ada niat jahat atau tidak kedepan nya nanti, kenapa dia terlalu begitu baik kepada keluarga ku.
Nancy terus menatap ke arah luar jalanan menatap pepohonan teduh di jalanan, bunga-bunga indah yang bermekaran tatkala mobil yang mereka naiki sudah hampir sampai di sebuah tempat wisata di kota itu.
Frans,ibu Rowina dan Adinda masih tampak terus berbincang membahas sesuatu yang tampak seru, Nancy tak tertarik sengaja tak ingin ambil peduli dengan apa yang mereka bahas dan bincangkan.
Beberapa menit kemudian mobil berhenti di kawasan parkir tempat wisata, Adinda terlalu bersemangat, terus menarik-narik tangan Frans untuk segera membeli tiket.
Nancy dan Ibu Rowina menunggu di pintu masuk sesekali menangkap sebuah moment ke ponsel mereka, kemudian ke empat nya pun jalan beriringan.
"Itu Ma.... itu yang itu Dimda mau ke situ.."triak Dinda dan Ibu Rowina menuruti kemauan si bungsu nya, Nancy tetap di belakang tidak terlalu bersemangat dengan sebuah wahana yang Adinda dan Ibu Rowina tuju,
"Mama sama Dinda masuk gih, Nancy mau ke tempat lain, yang di sana itu..."tunjuk nya pada sebuah taman bunga berwarna-warni.
"Kak Frans ikut Dinda sama Mama aja ya!" ajak gadis kecil itu menatap tersenyum Frans.
Frans menggaruk pelipis nya, melihat ke arah wahana yang akan di naiki Adinda, ah mana mungkin aku naik begituan.
"Emmm... Kakak temenin kak Nancy aja ya Din..."
"Eh-- enggak kamu sama Dinda aja, aku enggak suka di ikuti!"tolak nya menatap Frans jengah.
"hus kamu, iya Nak Frans kamu temenin Nancy aja sana?"timpal Ibu Rowina.
"Mama, ih... aku mau sendirian loh.."rengek nya berbalik meninggalkan Ibu dan Adinda pun Frans.
Frans menjadi bingung mengacak rambut nya harus ikut kemana, Nancy tak ingin di ikuti, seketika mata ibu manatap Frans memberikan sebuah isyarat gerakan mengusir Frans untuk segera pergi mengikuti Nancy, Frans tersenyum ibu Rowina paling mengerti,
Frans segera pergi mengikuti langkan Nancy yang sudah berlalu.
Nancy berjalan cepat pergi ke arah taman dengan bunga warna-warni beberapa miniatur landmark berbagai macam negara,
Frans terus mengikuti nya jauh di belakang.
Nancy tampak sangat menyukai tempat itu beberapa kali dia mengabadikan bunga-bunga indah di tempat itu dengan ponsel nya dan berjalan terus dengan tak henti mengabadikan setiap apa yang di lihat tanpa memperdulikan Frans yang mengikuti di belakang nya.
Tak ingin mengganggu Nancy yang tidak menyukai keberadaan nya Frans pun pergi ke arah lain yang tidak jauh dari sana melangkah gontai ke tempat penjual minuman.
Di sebuah mini market yang terbuka itu,
tidak di sangka kehadiran Frans membuat beberapa gadis-gadis muda berhamburan berteriak-teriak mendekati nya beberapa tampak memotret nya.
Ya wajar saja Visual bule dan tubuh atletis kotak-kotak di sebalik kaus nya yang mengecap menjadi daya tarik sendiri untuk gadis-gadis terpesona melihat nya.
Frans merasa tidak nyaman karena di tarik-tarik saat sedang memilih minuman ada juga yang menyandar tiba-tiba mencubit pipi nya, Frans sedikit menepis tanpa mengasari.
"Astaga....ucap Nancy ketika menoleh ke arah Frans "ganjen banget sih jadi perempuan..."tanpa menimang dan berfikir jauh, Nancy yang sudah kesal segera berjalan ke arah Frans menatap tajam kepada salah seorang wanita yang sudah mendekatkan tubuh nya menempel ke pundak Frans..
"Frans.... " panggil Nancy datang menyorotkan mata nya tajam ke gadis itu, menarik lengan Frans yang masih membayar minuman.
"Cepat ayo pergi!" tarik Nancy tiba-tiba membuat semua gadis-gadis itu menoleh ke arah nya.
"Iya sebentar.. "sahut Frans menahan tangan nya yang di tarik Nancy...
"Cepetan!" ucap Nancy lagi masih dengan sorot mata tajam membuat para gadis menepi dan menjarakan diri mereka.
Frans pun menurut lengan nya yang di bawa Nancy pergi berlalu dari sana.
"Cepatlah!,kau sengaja kan menggoda wanita-wanita itu..."Nancy terus menggerutu.
Tidak sadar ucapanya menggambarkan jelas kecemburuan nya, Frans tersenyum samar di ujung bibir nya menatap lengan nya yang terus di bawa Nancy..
"Jawab aku kenapa kau diam saja mereka memegang-megangmu!"
"Kau cemburu?"seringai Frans tersenyum tipis menggoda Nancy yang terus menggerutu.
Degh..... Seketika Nancy melepaskan kasar lengan Frans, wajah nya memblushing.
"Si-siapa yang cemburu?" mengerutkan dahi nya.
"Ya sudah lakukan sesuka mu,pergi sana lagi!" ucap nya mencebikan bibir nya berjalan pelan meninggalkan Frans yang masih menegak minumam nya.
Bodoh Nancy apa yang ku lakukan tadi ucap nya berjalan memukul-mukul kecil dahi nya.
Frans tersenyum menatap punggun Nancy yang berlalu, "Kau tidak bisa menutupi nya Nancy!"
Frans menegak habis minuman nya, lalu membuang cepat bekas nya, melangkah cepat mengejar Nancy yang menjauh, secepat kilat dia sudah berada di sebelah Nancy, meraih cepat tangan Nancy dan mencengkram nya, Nancy terperanjat memutar leher nya.
"Sssst.. Jangan protes ikuti saja" Frans membawa tangan Nancy berjalan berdampingan, Nancy menuruti tanpa protes tangan nya di bawa.
Kedua nya jalan beriringan terus menikmati pemandangan dan beberapa wahana yang di sediakan di sana tanpa sekali pun Frans melepaskan tangan Nancy yang terus di genggam di sela-sela jari nya.
Nancy tampak menikmati sejuk nya hawa pegunungan, dan indah nya pemandangan di tambah candaan receh Frans yang tanpa henti, hingga mereka berhenti di sebuah tempat yang penuh dengan hamparan kunci-kunci yang saling menauti lengkap dengan tulisan nama dan harapan-harapan.
Nancy menoleh ke arah Frans,
"kau ingin melakukan nya?"
Frans menggeleng.
"Tidak itu sangat alay, apa kau mau?"
"Tidak aku tidak punya kekasih!"
Frans tersenyum
"Aku tidak membutuhkan sebuah gembok kunci untuk mengabadikan nya"
"Lalu...? "
"Sini jari tangan mu!" perintah Frans meraih tangan Nancy memegangi telunjuk nya,
"Kau mau apa?""
Frans terus mengembangkan senyuman menggerak-gerakkan jemari Nancy ke dada nya, membuat sebuah tulisan di dada bidang nya menulis susunan huruf membentuk sebuah nama.
N-A-N-C-Y dan sebuah gambar berbentuk hati.
"Aku tidak membutuhkan gembok dan kunci untuk mengabadikan mu, aku akan selalu menyimpan nya di sini di dalam sini.. "
ucapan Frans sukses membuat Nancy terkesiap melepaskan tangan nya, berbalik badan, lagi-lagi wajah nya memblushing Frans tersenyum mendekat kan tubuh nya kesebalik punggung Nancy yang berbalik.
"Aku mencintai mu..."bisik nya tepat di tengkuk Nancy.
Degh........
Nancy tertegun, waktu seakan berhenti, srrr....darah nya seperti behenti mengalir, tubuh nya mematung seperti baru saja tersambar sesuatu yang menjalar begitu cepat ke tatkala mendapatkan bisikan yang sangat terasa indah menusuk ke relung jiwa nya.
Masih terus mencerna tiba-tiba Adinda membuyarkan semua nya, tangan kecil itu melambai memanggil kedua nya untuk turun, Nancy menoleh, mengangguk untuk turun pun Frans mengikuti langkah nya
"Kita pulang kak... "ajak Adinda,
Ibu pun menjelaskan untuk segera pulang setelah mendapatkan panggilan telepon dadakan dari pihak sekolah untuk datang kesekolah menghadiri rapat komite sekolah.
Mobil melaju meninggalkan tempat wisata, semua nya tampak pada fikiran nya masing-masing pun Frans dan Nancy tampak diam mengunci mulut tak sedikit pun terdengar suara nya seperti tadi ketika berangkat.
***
Keesokan hari nya.
Setelah berpamitan kepada Ibu Rowina dan Adinda, Frans dan Nancy pun berangkat kembali ke Jakarta, sepanjang perjalanan tampak lengang tak sedikit pun kedua nya membuka pembicaraan.
Hanya suara radio berita yang terdengar di dalam mobil dan suara samar kendaraan yang berlalu lalang yang terdengar di kejauhan, Frans menyesal apa yang di ucapkan nya kemarin akan membuat Nancy tidak nyaman seperti ini.
Pun Nancy terus mencoba menahan diri tak ingin terbawa perasaan kedua kali, Frans sudah pernah memberikan nya sebuah harapan dulu, kenyataan nya Frans mengecewakan nya masih mempunyai kekasih yaitu Zeefana, sudah cukup bathin nya, tujuan ku hanya bekerja selepas satu tahun aku akan kembali.
Frans memutar leher nya menatap Nancy yang melihat lurus kedepan,
"Lupakanlah ucapan ku kemarin!"kata Frans tiba-tiba memecah kelenganan.
"Hem... Aku sudah melupakan nya, jangan bahas lagi!"balas Nancy tak menoleh
Aku tau, kau tidak pernah serius mengatakan nya, aku sudah terbiasa terluka, aku tidak ingin lagi jatuh lagi ke dalam nya.
"Kau tidak akan mempercayai nya bukan! Kau akan menganggap ku mepermainkan perasaan mu saja kan!"
Nancy tersenyum di ujung bibir nya.
"Diam lah!, aku tidak ingin kau terus membahas nya... "
"Baiklah aku akan membuktikan nya!"
"Terserah Frans aku sudah muak,sangat-sangat muak!"
Frans menarik nafas nya panjang, menatap lurus ke depan, mulai mencengkram kuat stir mobil nya, persekian detik laju mobil mendadak bertambah cepat, Nancy menoleh nya "kenapa dia?"bathin nya, terilhat garis rahang yang menegak sempurna sorotan tajam ke depan terus dan terus menambah kecepatan nya.
Sepersekian detik dia mendahului beberapa mobil-mobil besar di depan nya Nancy terperanjat.
"Frans...pelan kan laju mu!"
Frans semakin menaikan kecepatan nya, tidak mengindahkan ucapan Nancy.
"Frans kau sudah tidak waras! "pekik nya tak kala mobil Frans hampir saja bersentuhan dengan mobil lain.
Frans tetap tidak memperdulikan tatapan cemas Nancy, tisak menyurutkan kecepatan nya.
"Frans, ku mohon aku tidak ingin mati, Frans..." Nancy trus memekik menatap memohon ke arah Frans.
Lagi-lagi Frans hampir saja menyenggol mobil lain, Nancy nyaris lemas sudah lelah berteriak tanpa di pedulikan.
Hampir 30 menit di dalam mobil dengan keadaan yang menegangkan dan mencerngkram untuk nya, tiba-tiba Frans memberhentikan begitu saja mobil nya di halaman sebuah masjid.
Nancy terbelalak...
Dia mau apa?, mau sholat masih lama waktu nya, atau mau numpang toilet masjid?
Atau mau sholat sunnah?"
Nancy mengerutkan dahi nya.
"Kau mau apa?, ini belum waktu dzuhur masih jam 10 pagi!"
Frans tidak mengidahkan nya mobil sudah terparkir sempurna di halaman masjid, Frans segera turun begitu saja tanpa sepatah kata pun kepada Nancy.
Nancy tertegun diam mematung tak ingin turun memilih tetap di dalam saja, Frans tampak masuk ke belakang ruangan di belakang masjid, mata Nancy tak menepis terus mencari keberadaan pria itu, hingga 15 menit berlalu Frans pun belum tampak keluar dari ruangan di belakang masjid itu.
.
.
TBC
Like, comment, vote
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Nindi Silvana
Frans mau langsung nikahin nancy apa haha🤭🤭
2022-09-17
0
Juliezaskia
frans mules numpang bab di toilet musholah😀😀😀
2022-03-19
0
Patrish
yaahhh... cari penghuluu... nikah siri ya.. 😯😯😯😯
2022-02-18
0