Mbati

"Jeng Daisy..." panggil Dokter Lucky ke istrinya.

"Hhmmm..."

"Boleh kah aku tidur di kamar ? Punggungku sakit tidur di sofa."

Daisy tidak menjawab cukup lama membuat Dokter Lucky merasa cemas bin was was, takut istrinya meledak padahal dirinya sedang syahdu makan nasi ayam goreng dengan sambal matah. Entah darimana Daisy tahu kalau dia lebih suka sambal matah dibandingkan sambal tomat atau sambal terasi. Dokter Lucky menatap Daisy dengan jantung deg-degan macam hendak ujian praktek. Tapi ini ujian praktek perasaan bini yang sudah membuat aku senang karena tahu sambal favorit aku.

"Masa tidak enak tidur di sofa ? Yang tadi malam ngorok macam kereta api siapa ?" balas Daisy judes yang masih belum bisa tidur bersama suaminya. Bayangan dirinya terbangun dengan Dokter Lucky usai berbuat itu, muncul kembali di bayangannya.

Dokter Lucky melongo. "Aku ? Ngorok? Yang betul ..."

"Buat apa aku bohong Dok ..."

Dokter Lucky semakin manyun. "Kok Dok sih jeng ... Mas gitu lhoooo... Pleeeaassseeee..."

Daisy menatap dingin suaminya. "Kamu itu mau kepala empat kok kelakuan seperti sepupuku yang masih kecil !"

"Jeng Daisy..." rengek Dokter Lucky.

Keduanya menoleh saat mendengar suara pintu dibuka dan tampak seorang suster berdiri disana.

"Maaf dokter Lucky, ada pasien banyak akibat kecelakaan lalu lintas..." ucap suster itu.

"Haaaiissshhh ! Sudah tadi tawuran, sekarang kecelakaan ... Bisa tidak sih hati-hati?" omel Dokter Lucky sambil membereskan makan malamnya yang sudah habis.

"Entahlah Dok ..." Suster itu menoleh ke arah Daisy yang memasang wajah datar. "Ini siapa dok ?"

"Oh ini istriku, Dokter Daisy Mancini Buwono..."

Daisy menaikkan sebelah alisnya. Sejak kapan aku pakai nama belakangnya pria satu ini?

"Wah istrinya cantik ya dok... Sayang, mukanya judes ..." komentar Suster itu dengan bahasa Indonesia karena mengira Daisy tidak paham bahasa leluhurnya.

"Memang kenapa kalau saya judes !" balas Daisy.

Suster itu terkejut. "Eh .. Maaf Bu ... Saya tidak tahu kalau ibu ..."

"Tidak bisa bahasa Indonesia? Kamu mau bilang begitu..." potong Daisy.

"Sayang... " pinta Dokter Lucky lembut ke Daisy. "Please..?"

Daisy cemberut membuat suster itu merasa tidak enak karena sudah membuat istri Dokter Lucky marah.

"Maafkan saya Bu ..." Suster itu menunduk tidak enak.

Daisy hanya mendengus membuat Dokter Lucky menghela nafas panjang.

"Ayo suster. Kita segera ke IGD."

"Permisi," pamit suster itu dan keluar terlebih dahulu sementara Dokter Lucky menoleh ke Daisy.

"Jeng Daisy, ampun galak-galak njih ( jangan galak-galak ). Mboten patut ( tidak pantas )... Hilang cantiknya ..." ucap pria itu lembut.

"Iya."

Dokter Lucky tersenyum. "Tunggu sebentar disini ya ..." Pria itu pun keluar meninggalkan Daisy sendirian.

Gadis itu menatap kepergian Dokter Lucky dan dirinya memilih menyelesaikan laporannya. Benar-benar hari menyebalkan !

***

Dokter Lucky merasa lelah luar biasa usai berjibaku membantu para rekannya di IGD meskipun dirinya tidak ada jatah disana. Pria itu masuk bersama para rekannya ke ruang kerjanya untuk mengambil kopi dan bersiap pulang. Banyak rekannya yang suka mengambil kopi dari mesin di ruang kerja Dokter Lucky karena enak dibandingkan di ruang dokter IGD.

Semua orang terkejut melihat Daisy tidur diatas meja dengan tas sudah siap. Dokter Lucky menghampiri istrinya dan menggenggam tangannya pelan.

"Jeng Daisy..." panggil Dokter Lucky pelan.

"Dok Lucky, biarkan saja istrinya tidur. Kami tidak akan berisik ambil kopinya," ucap juniornya sambil mengambil kopi.

Dokter Lucky menunggu sampai semuanya pergi lalu dia membangunkan Daisy.

"Sayang... Ayo bangun. Kita pulang yuk. Aku lelah sangat ..." bujuk Dokter Lucky.

Daisy pun membuka matanya. "Pulang ..?"

Dokter Lucky mengangguk sambil manyun sok imut. "Mas ngantuk nih ..."

Mata hijau Daisy menata dingin. "Masako?"

Dokter Lucky melongo. "Lhoooo kok jadi kaldu sih ... Eh tanpa kaldu, makanan tidak gurih dong. Ah jeng Daisy tahu saja..."

"Pulang nggak?" potong Daisy judes.

Dokter Lucky menutup mulutnya lalu mengambil tasnya dan jas. "Yuk pulang ..."

Daisy pun berdiri sambil membawa tasnya dan berjalan mendahului suaminya. Dokter Lucky menatap punggung istrinya sambil manyun. Kok ya angel nemen tho nggawe Kowe ngguyu ( kok susah sekali sih membuat kamu tertawa ).

***

Entah karena sudah terlalu capek dengan kegiatan seharian, baik Daisy maupun Dokter Lucky sama-sama ingin tidur. Usai bebersih, mereka pun masuk ke dalam kamar dan tidur satu kasur meskipun Daisy memilih memunggungi suaminya. Dokter Lucky tidak terlalu perduli karena baginya adalah sekarang ... tidur !

***

Daisy merasa ada seseorang memeluk dirinya sambil mengusap-usap perutnya yang rata. Gadis itu pun membuka mata hijaunya dan melihat sebuah tangan kekar berasa di perutnya. Daisy pun menoleh ke belakang melihat Dokter Lucky memeluknya dari belakang sambil mendengkur pelan.

Daisy ingin melepaskan pelukan suaminya tapi tidak tega karena kemarin dia melihat sendiri bagaimana sibuknya Dokter Lucky. Daisy melihat jam di dinding yang baru menunjukkan pukul dua pagi.

Masih jam segini ternyata.

Gadis itu pun memilih untuk tidur lagi dengan posisi suaminya memeluk dari belakang. Tak lama, nafas Daisy pun teratur terdengar dan matanya sudah terlelap.

Dokter Lucky diam-diam membuka matanya dan tersenyum manis.

Mbati sithik ora Popo tho ( cari untung dikit tidak apa-apa kan )? Toh Karo bojone dhewe ( Toh sama istri sendiri ). Dokter Lucky menghirup aroma shampoo dan parfum yang dipakai Daisy tadi usai mandi apalagi istrinya habis berurusan dengan mayat. Ya ampun, bojoku wangi tenan ( istriku wangi banget ). Wis ya jeng, Ojo njaluk pisah ( jangan minta pisah ).

***

Dokter Lucky baru saja memberikan laporan kepada Iptu Fariz tentang korban yang selamat akibat pembunuhan satu keluarga di Kebayoran Baru, ketika melihat tiga rekannya di kasus dingin sedang berjalan hendak makan siang.

"Hai ! Kalian mau kemana ?" tanya Dokter Lucky ke AKP Victor, Iptu Steven dan Kombes Jarot.

"Makan siang lah. Lapar ini," jawab Kombes Jarot.

"Makan siangan dimana ?"

"Zaki saja lah," jawab AKP Victor.

"Ikut dong !"

"Ayolah. Lho Daisy gimana kabar? Belum datang lagi dari Turin ?" tanya Iptu Steven yang memanggil Daisy dengan nama karena lebih tua dirinya.

"Tahu... Aku juga bingung kok dua Minggu kemarin tiba-tiba minta pulang ke Turin."

Ketiga rekannya hanya saling berpandangan.

***

Warung milik Zaki

Keempat pria itu sedang menikmati makan siang berupa mie ayam, pangsit goreng dan es teler ketika Daisy masuk ke dalam warung itu. Tanpa basa basi, wanita itu memberikan map ke Dokter Lucky.

"Apa ini jeng Daisy ?" Tanya Dokter Lucky yang terkejut istrinya datang ke Jakarta tanpa pemberitahuan.

"Surat cerai."

Dokter Lucky yang sedang makan siang bersama dengan Kombes Jarot, AKP Victor dan Iptu Steven, terkejut luar biasa.

"Kamu jauh-jauh datang dari Turin buat kasih ini ?" Mata hitam Dokter Lucky menatap tidak percaya ke arah Daisy yang hanya menatap dingin ke suaminya ... Hendak menjadi mantan suaminya.

"Tanda tangani karena aku harus mendapatkan tanda tangan basah," jawab Daisy tanpa ekspresi.

"Aku tidak mau pisah sama kamu !"

"Aku akan datang ke RS Bhayangkara dua hari lagi buat ambil berkas-berkas perceraian kita." Daisy pun berbalik membuat kelima pria termasuk Zaki, melongo tidak percaya.

"Daisy ! DAISY !" Teriak Dokter Lucky berusaha mengejar istrinya tapi Daisy sudah masuk ke dalam mobil mercy milik Yudho.

AKP Victor dan Iptu Steven memegang Dokter Lucky yang tampak shock mendapatkan surat cerai dari Daisy Mancini.

***

Yuhuuuu up Siang Yaaaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️ 🙂 ❤️

Terpopuler

Comments

Uniie Gentra

Uniie Gentra

sepertinya ini mimpi

2024-09-17

1

Jenong Nong

Jenong Nong

ini mimpi kli ya dr lucky ...😁😁❤❤🙏🙏

2024-09-17

1

Elsa Fanie

Elsa Fanie

ya allah kasihan dokter lucky

2024-09-16

1

lihat semua
Episodes
1 Daisy Bianchi Mancini
2 Dokter Lucky Buwono
3 Awal Pertemuan
4 Baju Ganti
5 Enam Bulan
6 Si Pelaku
7 Mas Lucky
8 Wedding Day
9 Mas dan Jeng
10 Perjalanan ke Jakarta
11 Di Jakarta
12 Di Rumah Shea
13 Perjalanan ke Apartemen Dokter Lucky
14 Apartment Dokter Lucky
15 Bukan Hati Buatan Wakanda
16 Pelukan Pertama
17 Manyun
18 Mbati
19 Tak Bisa Ke Lain Hati
20 Cewek Kaku
21 Salah Paham
22 Sisi Lain Dokter Lucky
23 Hari Nano Nano
24 Saturday
25 Salah Paham Lagi
26 Bawang Merah
27 Gimbab
28 Galau Maning
29 Tersedak
30 Berbunga - bunga
31 Putri Mafioso
32 Keren kan?
33 Hana Akihiro
34 Dinda, Dimana Kau ?
35 Belahan Jiwa
36 Aku Bukan Pilihan
37 Halo Jeng Daisy
38 Manusia Purba
39 Di Pengadilan Turin
40 Kamu Ingat ?
41 Edisi Spesial Perkenalan Hana dan Madhava
42 Dokter Lucky dan Dylan
43 Ulang Tahun Daisy
44 Madhava Sankara
45 Daisy Ke Jakarta Tidak Sendiri
46 Harus Beli Rumah Lebih Besar
47 Pindah
48 Disandera
49 Mana Organnya?
50 Kamu Hamil Kan?
51 Aftermath
52 Morning Sick
53 Ngidam Melokal
54 Madhava dan Ayahnya
55 Mood swings Bumil
56 Madhava dan Aizen
57 Capeeekkk
58 Hana Marah
59 Eduardo Oliviera
60 Dokter Lucky
61 Sling Arms
62 Minta Organ
63 Pedekate
64 Tidak Bisa Tidur
65 Cicitnya Hoshi Reeves
66 Wibu
67 Dokter Lucky Ngamuk
68 Rule Number One
69 Nasi Padang
70 The Reeves Family
71 Aizen Reeves Akihiro
72 Rencana
73 Aizen as Kento Nanami
74 Gelut Juga
75 Fahd Al Jasir
76 Taruhan
77 Dokter Lucky Cemburu
78 Dokter Lucky dan Daisy Tahu
79 Ngidam Dadakan
80 Dua Bumil
81 Hana Lelah
82 Hana dan Aizen
83 Kabar dari Jakarta
84 Sidang Kode Etik Pt 1
85 Sidang Kode Etik Pt 2
86 Dendam Mada Mada Dane
87 Di Tempat Gym
88 Kencan... Or Not?
89 Kencan Juga Akhirnya
90 Serum Kejujuran
91 Hana dan Madhava... lagi
92 AKP Nana Emosi
93 Ipar Adalah Maut
94 Hana v Chandira
95 Rubbish
96 Let It Go
97 Dokter Lucky Sebal
98 Mood Swing Berlanjut
99 Dokter Lucky dan Madhava
100 Raynard Giandra Baskara
101 Keributan di Klinik
102 Hukuman Mental
103 Kangen Gegeran
104 Ke Bali
105 Tega Kamu!
106 Pria Tsundere
107 Ucapan Pedas Madhava
108 Madhava Kaget
109 Rencana Madhava
110 Cincin Oh Cincin
111 Kupinang Kau Dengan KLa Project
112 Jangan Sentil Ginjal!
113 No and Big NO!
114 Hana Tidak Perduli
115 Drama
116 Double Bancaan
117 Duh Ada Bonyok
118 Dokter Lucky Manyun
119 Rusuh di Ruang Bersalin
120 Lucky Daisy ( END )
121 Bonchap - Kamu Pilih Yang Mana
122 Bonchap - Tauziah Hana
123 Bonchap - Hana Bertengkar Dengan Madhava
124 Bonchap - Madhava Kena Amuk
125 Bonchap - AKBP Victor Opname
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Daisy Bianchi Mancini
2
Dokter Lucky Buwono
3
Awal Pertemuan
4
Baju Ganti
5
Enam Bulan
6
Si Pelaku
7
Mas Lucky
8
Wedding Day
9
Mas dan Jeng
10
Perjalanan ke Jakarta
11
Di Jakarta
12
Di Rumah Shea
13
Perjalanan ke Apartemen Dokter Lucky
14
Apartment Dokter Lucky
15
Bukan Hati Buatan Wakanda
16
Pelukan Pertama
17
Manyun
18
Mbati
19
Tak Bisa Ke Lain Hati
20
Cewek Kaku
21
Salah Paham
22
Sisi Lain Dokter Lucky
23
Hari Nano Nano
24
Saturday
25
Salah Paham Lagi
26
Bawang Merah
27
Gimbab
28
Galau Maning
29
Tersedak
30
Berbunga - bunga
31
Putri Mafioso
32
Keren kan?
33
Hana Akihiro
34
Dinda, Dimana Kau ?
35
Belahan Jiwa
36
Aku Bukan Pilihan
37
Halo Jeng Daisy
38
Manusia Purba
39
Di Pengadilan Turin
40
Kamu Ingat ?
41
Edisi Spesial Perkenalan Hana dan Madhava
42
Dokter Lucky dan Dylan
43
Ulang Tahun Daisy
44
Madhava Sankara
45
Daisy Ke Jakarta Tidak Sendiri
46
Harus Beli Rumah Lebih Besar
47
Pindah
48
Disandera
49
Mana Organnya?
50
Kamu Hamil Kan?
51
Aftermath
52
Morning Sick
53
Ngidam Melokal
54
Madhava dan Ayahnya
55
Mood swings Bumil
56
Madhava dan Aizen
57
Capeeekkk
58
Hana Marah
59
Eduardo Oliviera
60
Dokter Lucky
61
Sling Arms
62
Minta Organ
63
Pedekate
64
Tidak Bisa Tidur
65
Cicitnya Hoshi Reeves
66
Wibu
67
Dokter Lucky Ngamuk
68
Rule Number One
69
Nasi Padang
70
The Reeves Family
71
Aizen Reeves Akihiro
72
Rencana
73
Aizen as Kento Nanami
74
Gelut Juga
75
Fahd Al Jasir
76
Taruhan
77
Dokter Lucky Cemburu
78
Dokter Lucky dan Daisy Tahu
79
Ngidam Dadakan
80
Dua Bumil
81
Hana Lelah
82
Hana dan Aizen
83
Kabar dari Jakarta
84
Sidang Kode Etik Pt 1
85
Sidang Kode Etik Pt 2
86
Dendam Mada Mada Dane
87
Di Tempat Gym
88
Kencan... Or Not?
89
Kencan Juga Akhirnya
90
Serum Kejujuran
91
Hana dan Madhava... lagi
92
AKP Nana Emosi
93
Ipar Adalah Maut
94
Hana v Chandira
95
Rubbish
96
Let It Go
97
Dokter Lucky Sebal
98
Mood Swing Berlanjut
99
Dokter Lucky dan Madhava
100
Raynard Giandra Baskara
101
Keributan di Klinik
102
Hukuman Mental
103
Kangen Gegeran
104
Ke Bali
105
Tega Kamu!
106
Pria Tsundere
107
Ucapan Pedas Madhava
108
Madhava Kaget
109
Rencana Madhava
110
Cincin Oh Cincin
111
Kupinang Kau Dengan KLa Project
112
Jangan Sentil Ginjal!
113
No and Big NO!
114
Hana Tidak Perduli
115
Drama
116
Double Bancaan
117
Duh Ada Bonyok
118
Dokter Lucky Manyun
119
Rusuh di Ruang Bersalin
120
Lucky Daisy ( END )
121
Bonchap - Kamu Pilih Yang Mana
122
Bonchap - Tauziah Hana
123
Bonchap - Hana Bertengkar Dengan Madhava
124
Bonchap - Madhava Kena Amuk
125
Bonchap - AKBP Victor Opname

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!