PENGORBANAN KARTIKA

"Aduh kenapa hatiku terasa sakit dan nafasku sesak, kenapa rasanya sama ketika akan kehilangan mama, ada apa ini" perlahan Kartika merasakan sakit yang biasa terjadi ketika dia ingat dengan ibunya, hati Kartika mulai gelisah namun dia tidak tau apa yang sedang terjadi.

"Leo angkat ponsel mu, kenapa dari tadi aku menghubungi namun sama sekali tidak ada yang mengangkatnya, kamu sudah sampai dimana Leo, sudah hampir satu jam aku menunggu mu disini "

Kartika terus mencoba menghubungi Leo namun sang pemilik ponsel tidak akan mungkin bisa menjawabnya saat ini.

" Minggir, minggir "Rian mencoba melihat keadaan Leo, begitu Leo sudah sampai di rumah sakit.

" Rian tenangkan dirimu, ingat kita harus profesional, kita tidak akan dapat membantunya kalau begini"

Lusiana mencoba terus menenangkan Rian yang mengikuti para perawat membawa Leo yang berlumuran darah menuju Unit Gawat Darurat

"Rian maafkan aku, jika kamu tidak tenang tolong untuk tidak masuk dalam ruangan ini, biarkan kami semua tangani Leo secepat mungkin, tunggulah di luar, tidak akan baik jika seorang dokter ikut menangani pasien dalam keadaan seperti ini

Oke - oke aku akan tunggu diluar ruangan, tolong selamatkan Leo, baiklah Rian kami akan berusaha semaksimal mungkin"

Lusi hanya menggangukan kepala sambil berbicara dan menutup pintu Unit Gawat Darurat tersebut,diluar Rian segera menghubungi Dion dan Marsha untuk mereka segera datang ke Rumah sakit,saat Rian menunggu kedatangan mereka, Rian mencoba untuk menghubungi beberapa rekan di dalam kepolisian untuk mengumpulkan bukti apakah ini kecelakaan murni atau tidak, meskipun Rian sudah sangat yakin jika ini adalah serangan dari musuh.

"Rian bagaimana keadaan Leo", Dion dan Marsha berlari ke arah Rian dan mencoba mengatur nafasnya.

"Kita terlambat, Leo kembali diserang kali ini musuh menyabotase mobilnya, dan Leo ditabrak dari arah yang berlawanan, saat tadi aku melihat kondisi Leo, dia terluka parah di banyak bagian tubuhnya"

Dion dan Marsha mendengarkan semua penjelasan Rian dengan serius, kini bukan hanya Leo yang mengetahui kasus Kartika namun pada ahkirnya mereka juga mengetahui segala sesuatu yang terjadi.

" Rian Apakah kartika sudah mengetahui keadaan Leo"? Rian hanya menggelengkan kepalanya,

"Dia perlu tau Dion, ayo Dion beritahu dia, saat ini Tika pasti masih menunggu Leo di restoran Kartika bercerita kepadaku mereka hari ini akan bertemu di restoran, dan jangan aku yang memberitahukannya aku tidak akan tega mendengar tangisan nanti"

Dion mengusap kepala Marsha dan segera menjauh dari mereka mencari ruangan yang tenang untuk memberitahu keadaan Leo.

Dan pada saat Dion menjelaskan kondisi Leo kepada Kartika di telepon, terdengar suara tangisan histeris Kartika dan segera Kartika mematikan panggilan Dion berlari menggunakan taxi online menuju rumah sakit.

Tika semoga kamu bisa menguasai dirimu dan sampai ke rumah sakit ini dalam keadaan selamat.

Dion segera bergabung bersama Marsha dan Rian menunggu penanganan Leo dan beberapa saat kemudian mereka mendengarkan langkah Kartika berlari ke arah mereka sambil menangis.

"Maafkan aku, maafkan aku, Leo seperti ini semua adalah salahku,aku yang menyebabkan dia mengalami kecelakaan ini, aku pembunuh, aku yang membunuhnya, sama seperti ketika aku membunuh mama"

Marsha yang tidak tega melihat Kartika menangis segera memeluk dan menenangkan dirinya.

"Lihat aku Tika,Leo bukan kamu yang membunuhnya, dia seperti ini karena sebuah kecelakaan, jangan kamu menyalahkan diri"

Kartika terus menangis di peluk oleh Marsha sedangkan kedua pria Dion dan Rian hanya bisa melihat pemandangan tersebut mereka memikirkan hal yang sama, siapa yang melakukan semua sabotase ini?

"Marsha tapi tetap akulah pembunuh Leo, aku jahat, aku jahat"Dion yang dari tadi tidak tahan melihat Kartika menyalahkan dirinya ahkirnya mulai bergerak maju mendekati mereka.

"Dengarkan aku Tika, sebenarnya kami sudah tau apa yang terjadi denganmu di negara H, jadi Berhentilah menyalahkan segala sesuatunya, kita hadapi segala sesuatunya bersama - sama, saat ini jangan tanyakan dulu bagaimana kami bisa mengetahui segala yang terjadi padamu, kami akan segera menjelaskan sekarang tenanglah"

Kartika sangat kaget ketika Dion mengatakan bahwa mereka semua sudah tau kejadian yang menimpanya, dan pada ahkirnya dia mencoba untuk tenang sambil terus menunggu keadaan Leo yang masih berada di ruang Unit Gawat Darurat

"Brakk"Lusi keluar dari ruangan,"Lusi bagaimana keadaan Leo? Tenanglah Rian saat ini Leo kehilangan banyak darah, dan kondisinya masih kritis,dan Leo mengalami koma"

Ucapan Lusi membuat semua orang yang ada disana tidak bisa berkata - kata lagi dan Kartika adalah orang yang paling menyalahkan dirinya atas kejadian ini.

"Dion seperti nya kita harus segera menghubungi tuan Bratayudha bagaimana pun juga Leo adalah putra kesayangan tuan Brata"

Tanpa menunggu persetujuan Dion, Marsha lansung menghubungi Raihan.

"Lusi, apakah aku boleh melihat Leo?"Kartika berbicara dengan suara sangat pelan.

"Maaf Tika jam besuk akan dimulai esok hari untuk saat ini kalian kembalikan terlebih dahulu, tidak Lusi aku akan bermalam di rumah sakit ini untuk menunggui Leo, tapi Tika percuma Leo belum sadar, ayo kita pulang"

Namun pada ahkirnya Kartika memutuskan untuk tetap berada di Rumah Sakit tersebut.

"sudahlah Marsha jika memang Tika ingin tetap disini biarkan dia disini, Rian kita perlu mengatur keamanan untuk Leo aku yakin nyawa Leo masih diincar oleh mereka, sebelum Leo mati mereka tidak akan pernah berhenti mencelakai dirinya"

Sekarang mungkin bukan hanya Leo saja yang diincar olehnya tapi semua orang yang terdekat dengan Leo mungkin akan jadi korbannya.

"Baiklah Dion segera kita tempatkan banyak pengawal di dalam Rumah Sakit ini, Lusi untuk sementara kamu harus tinggal bersama dengan Marsha, dan aku akan tinggal bersama dengan Dion, jangan bertanya banyak dulu Lusi, nanti aku akan menjelaskan apa yang terjadi"

Terlihat wajah Lusi yang terheran - heran dengan segala keputusan yang dibuat oleh Rian, namun Lusi mengetahui kondisi sekarang, jadi dia memilih untuk diam.

"Tika tetaplah pulang ke rumah om Hendra, percayalah saat ini rumah om dan tante adalah tempat teraman untuk mu"

Semua yang ada di sana mengerti dan mulai meninggalkan ruangan tersebut satu per satu, tinggalah Kartika seorang diri disana ditemani beberapa pengawal yang ditugaskan Dion untuk mengawal Kartika dan Leo, ya untuk saat ini sampai Leo sadar tanggung jawab perlindungan berada pada Dion kakak kandung Kartika, sepanjang malam tersebut Kartika menemani Leo, meskipun terbatas oleh kaca ruangan namun Kartika sama sekali tak pernah beranjak dari tempatnya.

Kepedihan jelas terlihat dari wajah Tika, namun di satu sisi ada seseorang yang tertawa bahagia karena kondisi Leo saat ini dan karena Kartika yang kembali menderita rasa bersalah.

"hahahaha sungguh menarik permainan ini, lihatlah kartika aku akan terus menghancurkan hidupmu"

Sekali lagi disebuah ruangan ada suara tawa yang menyeramkan dan begitu bahagia mendengar dan melihat semua peristiwa yang terjadi hari ini dari sebuah alat pelacak yang dimilikinya

Terpopuler

Comments

Baiq Dwi Yunita Ratmawa

Baiq Dwi Yunita Ratmawa

siapa pelakunya?aku jadi tegang...

2021-01-04

0

Muhamad Muhtar

Muhamad Muhtar

tegang baca.y..

2020-11-10

0

Mumut Sah

Mumut Sah

next

2020-11-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!