Kartika duduk di lobby kamarnya pada pagi ini, pikirannya masih tak menentu ketika pagi ini dia bangun sudah berada di dalam kamarnya, Kartika masih memikirkan siapa yang semalam menggendong dia masuk ke dalam kamarnya tersebut, seketika Kartika mulai ketakutan karena dalam pikirannya apakah pria tersebut menyentuh tubuhnya?
"Pak Udiiiiin, biiiiiibiiiii"terdengar Kartika memanggil pak Udin dan bibi dengan suara keras dari dalam kamarnya,lalu segeralah pak Udin dan bibi berlari ke arah suara yang memanggilnya.
"Nona Kartika ada apa?apa yang bisa kami bantu untuk nona? pak Udin kapan om Hendra dan tante Sarah pulang? lalu siapa yang menggendongku tadi malam? jawab pak Udin! " terdengar suara Kartika yang setengah berteriak dan penuh penekanan terhadap pak udin untuk mencari tau siapa pria tersebut.
"Nona semalam tuan Leo yang menggendong nona Kartika sampai kedalam kamar, saya mengawasi tuan Leo sampai tuan Leo masuk ke dalam kamar nona, semua pelayan wanita sudah tertidur dan tuan Leo tidak mengizinkan saya untuk membangunkan mereka"
Astaga jadi semalam Leo yang melakukannya,aduh kenapa bisa sampai aku tertidur di dalam mobilnya pada saat itu.
Kartika mulai menggelengkan kepalanya karena hampir dia tidak percaya bahwa yang menggendongnya adalah Leo.
"Nona maafkan bibi,bibi sudah tertidur ketika tuan Leo dan nona Kartika datang, bibi tidak tahu apa - apa karena memang bibi tidak dibangunkan,nona dan tuan datang sudah tengah malam, maafkan bibi nona, maafkan.
Sudahlah bi, pak Udin aku tidak marah kepada kalian, aku hanya ingin tau siapa yang menggendongku sampai ke kamar ini sekarang kalian boleh pergi aku masih ingin di kamar, bi tolong bawakan makanan aku ke kamar yah"
Sambil menghela nafas Kartika mengucapkan semuanya itu, entah kenapa dalam hatinya Kartika percaya pada Leo, jadi saat dia tau Leo yang menggendongnya Kartika sedikit tenang, karena tidak mungkin Leo berani macam - macam terhadap dirinya.
Kartika mulai mencari handphone nya dan mulai menghubungi Leo.
"Aku harus mengucapkan terima kasih pada Leo untuk semalam, ayolah Leo tolong angkat telepon ini"
Saat handphone Leo berdering dilihat nomor yang menghubungi dia adalah nomor Kartika
"Halo Kartika selamat pagi, pagi Leo hmmm apa kamu sedang sibuk?, tidak begitu Tika kebetulan pagi ini sedang tidak ada pasien yang mau konsultasi,baiklah Leo aku menghubungimu karena ingin mengucapkan terima kasih karena peristiwa semalam, maafkan jika aku mungkin merepotkanmu
Oh santai saja Tika, menggendongmu itu tidak terlalu berat hahaha, iss dasar sebagai ucapan terima kasih aku ingin mengundangmu makan siang hari ini bersama di rumah apakah kamu bisa? hmm maaf untuk siang ini aku kemungkinan ada pasien jadi tidak bisa hadir, sebagai gantinya bolehkah aku mengajukan satu permintaan kepadamu?
Hah permintaan? hmm apa yang akan dia minta kepadaku?
"Baiklah Leo katakan apa permintaan kamu? setelah kamu selesai sidang, maukah kamu menemani aku untuk pergi ke taman bermain seharian dan setelah itu kita nonton bioskop dengan judul film yang aku pilihkan, sehari bersamaku intinya seperti itu"
Apa pergi ke taman bermain seharian?, lalu nonton bioskop? dia katakan sehari bersama dirinya? tapi jika aku menolaknya berarti aku tidak menepati perkataanku sendiri.
"Hmm baiklah Leo aku bersedia"terima kasih kasih Kartika nanti aku akan menjemputmu"
Segera selesai pembicaraan aku dan Leo, ku merebahkan diri lagi di atas kasur
Astaga ini kali yang ke dua aku akan pergi kencan dengan Leo, kalau yang pertama aku tertidur di mobilnya untuk yang ke dua ini entah apa yang akan terjadi.
Sesekali aku mengusap -usap rambutku, lalu segera beranjak mandi dan setelah itu mempersiapkan sidang yang waktunya tinggal satu hari lagi.
"Hei Leo apa yang sedang kamu pikirkan kulihat hari ini sepertinya suasana hatimu sangat baik"
Kulihat suara Rian yang tiba - tiba masuk ke ruang praktek ku pagi ini, seperti biasa mulutnya selalu penuh dengan makanan.
"Entahlah aku juga bingung kenapa hari ini suasana hatiku begitu baik"
Rian melihatku dengan tajam "wanita, ya wanita yang membuat suasana hatimu pagi ini terasa lebih baik, siapa gadis yang akan engkau ajak pergi berkencan lagi? atau jangan - jangan gadis itu adalah pasienmu sendiri Kartika Wulandari? Coba ceritakan padaku apa saja yang kalian sudah lakukan selesai kau mengajaknya pada pembukaan restoran tadi malam? akan pergi kemana lagi kalian setelah ini? "
Rian engkau begitu berpengalaman soal wanita, namun untuk kasus kali ini maafkan aku yang belum bisa bercerita sepenuhnya tentang siapa sebenarnya Kartika, dan bahwa Kartika memiliki kelainan seksual.
"Haha yang pasti saran yang sudah kamu berikan berjalan dengan sangat lancar, sudah kembalilah ke ruang praktek mu Rian,pasien akan sangat kebingungan ketika masuk ke dalam ruang pemeriksaan dokternya tidak ada, ya ya baiklah aku akan kembali tapi kau masih berhutang satu cerita terhadapku"
Sambil berkata begitu Rian mulai pergi meninggalkan ruang praktek Leo, Rian dan Leo praktek di Rumah Sakit yang sama, meskipun mereka anggota kepolisian, tapi mereka juga masih bertugas di Rumah Sakit sesuai profesi mereka sebagai seorang dokter Psikiater dan tentunya itu semua sudah atas izin yang diberikan.
Kembali Leo termenung dan tiba - tiba yang terlintas adalah wajah Kartika,Leo berusaha menghilangkan wajah tersebut dari pikirannya, namun semakin dia mencoba semakin wajah Kartika yang tersenyum manis tersebut masuk kedalam pikirannya.
Leo tidak mungkin kau jatuh cinta padanya, dia pasienmu, dia juga masih belum sehat betul secara psikis, Ayolah Leo apa tidak ada gadis yang lainnya selain Tika?
Leo terus menggaruk - garuk kepalanya yang terasa tidak gatal, karena selama ini Leo sangat menghindari memiliki perasaan apapun terhadap para pasien yang di tangannya, namun sepertinya untuk kali ini tidak dengan seorang gadis bernama Kartika Wulandari.
Tika aku percaya kamu bukanlah seorang yang termasuk golongan LGBT, apapun yang terjadi denganmu sekarang adalah bentuk dari sebuah luka yang harus disembuhkan dan aku akan membantumu untuk melakukan hal itu.
Pelan - pelan Leo mulai mengeluarkan beberapa lembar jurnal pemeriksaan pasien - pasien nya yang memiliki kasus hampir sama seperti yang dialami Kartika saat ini, dia mulai menganalisa satu per satu dan pada ahkirnya mulai di temukan kesimpulan dia harus memulai segala sesuatunya darimana untuk kasus Kartika kali ini,dokter Leo segera menghubungi rekan sejawatnya, dokter Sinta dan dia menceritakan segala sesuatunya tentang Kartika.
"dokter Sinta maafkan aku mengganggu mu, namun hanya engkau yang bisa menolongku untuk saat ini"
Leo memberikan berkas - berkas Kartika kepada dokter Sinta, dan dokter Sinta mulai membaca riwayat Kartika
"Baiklah dokter Leo aku akan membantu untuk kesehatan psikis nona Kartika, akan lebih baik jika dia berkonsultasi denganku saja, ini semua demi kode etik kedokteran, selesaikan kasus mu dengan Kartika sebagai seorang penyidik dan biarkan aku menjadi dokter Psikiater pribadinya"
Setelah dokter Leo menceritakan lebih detail tentang Kartika Wulandari kepada dokter Sinta, dokter Leo segera keluar dari ruangan dokter Sinta untuk melakukan rencana selanjutnya
Baiklah Tika, aku akan membantumu, maafkan jika pada nantinya sedikit kamu merasakan sakit, saat ini aku tidak akan bergerak sebagai dokter Psikiater, namun aku akan bergerak sebagai salah satu orang terdekat kamu,bersabarlah Tika kamu pasti akan menjadi gadis yang normal kembali.
Sepertinya aku sudah mulai jatuh cinta pada seorang gadis, ya gadis yang memiliki kelainan seksual dan aku harus berjuang untuk gadis tersebut dapat pulih dari cinta sesama jenisnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Mumut Sah
next
2020-11-07
0
Kevin007
next
2020-08-21
1
Faray glad
lanjut Thor..
2020-08-19
1