'Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa mereka mati disini? Siapa yang membunuh mereka? 'Pertanyaan-pertanyaan seperti itu terus bermunculan di kepala Han Byu. Tatapannya sangat bingung seolah tidak mengerti dengan apa yang terjadi.
Han Byu berjongkok dan memeriksa keadaan mayat satu persatu.
"Kak Han Shi, kau tunggulah disini. Aku akan memeriksa ke belakang. Dari luka sayatan di leher mereka, sepertinya masih baru. Mungkin beberapa menit yang lalu. Ingat! Jangan lakukan apapun dan tetap berdiri di tempatmu. "
Han Shi mengangguk paham dengan apa yang dikatakan adiknya. Han Byu segera pergi meninggalkan Han Shi ke halaman belakang paviliun. Dia berlari dengan kencang, berharap si pelaku masih ada di wilayah paviliun nya.
Han Shi diam membatu sambil memperhatikan keadaan di sekitarnya. Rasa penasarannya kembali timbul saat ia melihat mayat di hadapannya. Betapa terkejutnya ia saat melihat sesuatu yang sangat familiar dengannya, tergeletak di samping seorang mayat. Secara refleks dia berjalan ke arah mayat itu, tanpa menghiraukan pesan Han Byu.
Han Shi berjongkok dan meraih benda yang menyita perhatiannya itu. "Pedang ku?!! Kenapa bisa ada di sini? Dan darah ini... " Tatapannya kembali mengarah pada mayat yang tergeletak di sampingnya.
'Sayatan di lehernya apakah karena pedang ku? ' Gumam Han Shi yang tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Ditengah penyelidikannya, tiba-tiba Han Shi di kagetkan oleh sebuah suara yang memanggilnya dari belakang.
"Yang Mulia, apa yang sedang anda lakukan? "
teriak seorang pengawal.
Han Shi yang kaget langsung berdiri. Betapa terkejutnya ia saat segerombolan pengawal Kerajaan dan beberapa dayang berbaris di hadapannya dan melihat dengan tatapan 'tidak percaya' ke arahnya. Rok Han Shi yang terkena noda darah dan tangannya yang memegang pedang berlumuran darah, ditambah mayat yang tergeletak di hadapannya membuat dia sangat mudah untuk di salah pahami seperti seorang pembunuh.
Han Shi yang terjebak dalam situasi sulit, berusaha bersikap setenang mungkin. Ia kemudian menghela nafas panjang.
"Aku tidak akan dan tidak perlu menjelaskan apapun. Terserah kalian semua ingin beranggapan seperti apa terhadapku. Tapi aku mohon pada kalian, jangan sampai berdiri di pihak yang salah. " Ujar Han Shi dengan tatapan dingin. Han Shi berkata seperti itu, karena dia baru menyadari bahwa sebuah 'skenario' telah di siapkan untuknya.
' Ini terlalu aneh. Secara kebetulan orang-orang ini muncul di sini. Dan memergoki ku yang sedang ada dalam posisi yang tidak menguntungkan. Apa semua ini adalah jebakan untukku? Sial! aku terlalu ceroboh. 'Gumam Han Shi dalam hatinya. Para pengawal dan dayang yang hadir disana mulai berbisik tidak karuan.
"Yang Mulia, alangkah lebih baik jika sekarang anda ikut bersama kami ke biro Pengawas Kerajaan. " Sahut seorang pria yang tiba-tiba muncul di barisan para Pengawal. Pria itu bernama Nam, Ketua Biro Pengawas Kerajaan. Tubuhnya tinggi besar dan dengan tampangnya yang serius dan sorot matanya yang tajam menambah kesan tegas pada perawakannya. Dia berjalan lurus ke arah Putri Han Shi di ikuti beberapa bawahannya yang segera membuat formasi melingkar membuat Han Shi terjebak dalam formasi lingkaran itu.
Han Shi melangkah mundur seketika saat Ketua Nam berdiri di hadapannya. Perbandingan tinggi badan mereka yang jauh berbeda, membuat Ketua Nam membungkukkan badannya dan berbicara setengah berbisik. Suaranya bahkan hampir tidak terdengar oleh orang-orang yang berada di sana.
"Yang Mulia, sepertinya anda sudah terjebak dalam posisi yang tidak menguntungkan. Sebaiknya anda segera pergi bersamaku untuk menghindari kesalahpahaman orang-orang. "
Han Shi berpikir sejenak, ia kemudian menjatuhkan pedangnya dan mengangkat wajahnya dengan pasti.
"Apa aku bisa mempercayaimu? "
"Hamba berada di pihak anda Yang Mulia, percayalah. " Ujar Ketua Nam sambil mempersilahkan Han Shi berjalan di sampingnya.
Han Shi menghela nafas sejenak.
"Baiklah. Aku ikut bersamamu. "
"Tunggu! Kak Han Shi! Kau mau pergi ke mana? Aku sudah... " Han Byu yang baru tiba dari penyelidikannya terlihat lelah dengan nafasnya yang terengah-engah. Kata-katanya terhenti saat ia melihat ada banyak orang yang memenuhi paviliun nya sekarang.
"Ada apa ini? Kenapa kau ingin membawa kakakku ke tempatmu Ketua Nam? " Tanya Han Byu sambil mendekat ke arah Ketua Biro Pengawas itu. "Lancangnya kau, Kakakku bukan seorang penjahat, Kenapa dia harus pergi ke kawasan Biro Pengawas? " Lanjut Han Byu dengan tatapan yang sangat tajam.
Ketua Nam menanggapi reaksi Han Byu dengan santai.
" Dari reaksi Yang Mulia Han Byu barusan,Sepertinya Yang Mulia sudah melakukan penyelidikan dan menemukan sesuatu. Kalau begitu kenapa kita tidak pergi bersama dan 'mengobrol santai' untuk membersihkan Putri Han Shi dari segala tuduhan yang menyudutkan nya? Lagipula, disini ada terlalu banyak orang dan saksi. Anda adalah orang yang jenius, sepertinya anda paham maksud perkataan saya barusan. "Perkataan Ketua Nam seakan memberi Han Byu kode.
Han Byu yang langsung mengerti segera mengiyakan.
" Kau benar. Kalau begitu aku akan pergi bersama Kak Han Shi ke tempatmu. "
Ketua Nam mengangguk yakin. Mereka bertiga akhirnya bergegas pergi dan beberapa orang dari Biro Pengawas mengikuti mereka dari belakang.
Tidak sampai dua jam, berita tentang Han Shi telah tersebar ke seluruh penjuru istana.
***
bersambung...
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments