KHUN KINGDOM: Winter Prince

~ Paviliun Utama, Kediaman Raja Han Zhou ~

Malam sudah hampir larut, tapi lampu di kediaman Raja Han Zhou masih menyala.

Rupanya dua jam yang lalu, Raja Han Zhou memanggil Pangeran Han Sa untuk berdiskusi dengannya.

Pembicaraan mereka terganggu oleh suara gaduh orang-orang di luar ruangan. Raja Han Zhou yang mulai kesal segera memanggil Kasim Lin untuk memeriksa keadaan di luar.

Kasim Lin mematuhinya dengan segera. Tak sampai lima menit, Kasim Lin kembali dan dengan segera memberi hormat. Langkahnya yang tergesa-gesa dan wajahnya yang berubah menjadi pucat pasi membuat Raja Han Zhou dan Pangeran Han Sa bertanya-tanya.

"Ada apa denganmu? Apa terjadi sesuatu? Kau kelihatan kurang sehat. " ujar Raja Han Zhou yang bangkit dari tempat duduknya.

Kasim Lin membuka mulutnya dan menghela nafas panjang.

"Maafkan ketidaksopanan hamba, Yang Mulia. Hamba mendengar kabar tentang Putri Han Shi.

" Han Shi? Ada apa? Apa yang terjadi padanya? "Ujar Han Sa yang ikut beranjak dari tempat duduknya.

Kasim Lin menelan ludah dengan sungkan sebelum melanjutkan perkataannya.

" Yang Mulia, Putri Han Shi baru saja membunuh Pengawal Kerajaan. "

"Apa??!!! " Sahut Raja Han Zhou dan Pangeran Han Sa bersamaan.

Kasim Lin melanjutkan kalimatnya dengan segera.

"Emmm itu, Yang Mulia.... tidak hanya satu orang Pengawal, tapi Putri Han Shi langsung membunuh tiga orang sekaligus. " Jelas Kasim Lin sambil menundukkan kepalanya.

Pernyataan Kasim Lin membuat Raja Han Zhou dan Pangeran Han Sa tersentak kaget, tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar.

***

Sementara itu, di ruang kerja Ketua Nam... ( Biro Pengawas Kerajaan)

Han Shi, Han Byu dan Ketua Nam duduk berdiskusi di meja yang sama. Hanya ada mereka bertiga di ruangan itu. Suasana terasa tegang dan serius.

"Tidak perlu basa basi. Apa yang ingin kau tanyakan?? " Ujar Han Byu membuka percakapan sambil menumpangkan kakinya dengan santai.

"Baiklah, sesuai permintaan Yang Mulia. Mari kita langsung saja ke intinya. Tadi saat hamba tiba di Paviliun utara dan melihat Putri Han Shi sedang dalam masalah, Yang Mulia tidak berada bersama Putri Han Shi. Hamba beranggapan Yang Mulia pergi mencari si pelaku dan terlambat datang karena Yang Mulia datang dari bagian belakang pavilun. Dari kemampuan Yang Mulia yang terkenal jenius dan respon yang akurat dalam menghadapi masalah, hamba punya kesimpulan bahwa Yang Mulia sudah menemukan sesuatu." Ujar Ketua Nam pada Han Byu yang dari tadi terus memandanginya datar.

'Ketua Nam ini, dia memang mengenalku dengan baik. Kemampuannya menganalisa juga lumayan.' gumam Han Byu dalam hatinya.

"Emmm maafkan kelancangan hamba Yang Mulia. Hamba hanya berasumsi. " Tukas Ketua Nam yang lumayan terintimidasi oleh tatapan Han Byu.

"Jangan meminta maaf. Kau ini lebih tua dariku tapi kenapa kau yang paling kikuk? Yah, kau benar. Aku memang sudah menemukan sesuatu. Aku tahu penyebab dari kejadian yang menimpa Kak Han Shi. Seseorang sudah mengatur semuanya. Tadi saat aku mencoba mencari keberadaan si pelaku, tidak sengaja aku malah mendengar dua orang dayang sedang bergosip tentang Kak Han Shi. Mereka berkata kalau Kak Han Shi sudah di lecehkan di Hutan Gorgon. Karena ada yang melihat Kak Han Shi pulang dengan keadaan berantakan dan bertelanjang kaki. "

Kata-kata Han Byu langsung dipotong oleh Han Shi yang melakukan protes.

"Apa??! Sialan! Itu tidak benar! Beraninya mereka bergosip di belakangku. Aku tidak akan membiarkan hal ini sampai kapanpun. Kurang ajar! "

"Aku tahu itu tidak benar. Bisakah kakak diam? Biarkan aku menyelesaikan kata-kata ku. " Bentak Han Byu yang langsung membuat Han Shi merapatkan bibirnya.

"Sekarang masuk akal kenapa orang yang menghadangmu waktu itu tidak langsung membunuhmu, ternyata tujuannya hanya untuk membuatmu terlihat buruk dan berantakan. Intinya, kau sudah masuk jebakan Kak. Kejadian tadi adalah lanjutannya. Mayat yang ada di Paviliun tadi semuanya adalah Pengawal yang ikut bersama kita ke Hutan Gorgon. Jadi sekarang adalah urutan skenario mereka yang kedua. Pertama kau dituduh dilecehkan oleh orang yang tak do kenal. Kedua, sudah terjadi. Kau di tuduh membunuh saksi mata yaitu Pengawal yang tadi ku sebutkan. Semuanya untuk menggiring opini orang-orang. Orang di balik semua ini ingin kau di cap sebagai wanita yang sudah ternodai dan juga pembunuh yang keji karena pembunuhan itu dilakukan di tempat terbuka. "

Penjelasan Han Byu yang panjang lebar dan terperinci membuat nya terlihat semakin dewasa dan jenius. Bahkan Ketua Nam dan Han Shi tidak sampai menyimpulkan seperti itu.

'dia masih sangat muda, tapi pemikirannya sangat dewasa dan akurat. Dia memang hebat, seperti yang dikatakan orang-orang. 'gumam ketua Nam yang kagum dengan analisa Han Byu.

"Tapi untuk apa semua ini?! Maksudku, siapa yang punya dendam padaku sampai repot-repot menyiapkan skenario seperti ini?! " Ujar Han Shi penasaran.

"Aku tidak tahu siapa musuh mu. Tapi pertanyaan Kak Han Shi yang pertama, mungkin aku bisa menjawabnya. Sepertinya orang yang merencanakan semua ini ingin menghancurkanmu dan menguji kesolidan ikatan persaudaraan kita. Sejujurnya, aku punya firasat kalau semua ini adalah konspirasi awal yang dilancarkan orang itu. Singkatnya, aku mulai mencium bau pemberontakan. Ada orang yang tidak ingin Kak Han Sa menjadi Raja. Jadi dia mengulur waktu dan mengalihkan topik di istana, agar perhatian semua orang teralihkan dari Pengangkatan Kak Han Sa menjadi Putra Mahkota. " Sambung Han Byu meneruskan penjelasannya.

"Sepertinya, masalah ini akan lumayan sulut dan rumit. Kita semua sebaiknya bersiap-siap dan memikirkan cara agar Yang Mulia Putri Han Shi bisa keluar dari kasus ini. Berita pelecehan yang mengada-ada seperti itu, bahkan bisa tersebar dengan cepat. Sepertinya ada orang yang sengaja menyebarkannya. Hamba khawatir para penyusup yang ada di antara para pelayan dan Prajurit mulai menunjukkan eksistensi mereka. " Ujar ketua Nam ikut menimpali.

"Tunggu, aku jadi teringat. Kenapa Ketua Nam bisa kebetulan ada di paviliunku? "Tanya Han Byu keheranan. " Jarak antara paviliun Utara dan Biro Pengawas sangat jauh, tidak mungkin kau kebetulan lewat tanpa ada keperluan kan, Ketua Nam? "Sambungnya.

" Ah, mengenai itu. Hamba pergi kesana karena mendapat surat perintah ini. "Jawab Ketua Nam sambil memperlihatkan selembar kertas ber stempel Kerajaan.

" Omong kosong apa ini?! Ini perintah bualan. Orang yang memberikan ini hanya ingin kau memergoki Kak Han Shi. Aah aku mengerti, orang yang ada di balik semua ini ingin kita kehilangan kepercayaan terhadap satu sama lain dengan mengadu domba kita berempat. "Ujar Han Byu sambil menyilangkan tangan di depan dadanya.

" Tapi, bukankah hanya Kak Han Sa yang memegang stempel Kerajaan?! kenapa Kak Han Sa bisa memberikan stempel begitu saja? "Tanya Han Shi yang sedang melihat isi surat itu.

" Sudah jelas bukan? Ada Pengkhianat di lingkungan Kak Han Sa. "Tukas Han Byu.

" Kenapa kau bisa beranggapan seperti itu?! " Tanya Han Shi lagi.

"Emm ini hanya firasat ku. " Jawab Han Byu singkat dengan tatapan yang sedikit khawatir.

"Sepertinya berita malam ini sudah sampai ke telinga ayah, Kak. Sesuatu yang rumit akan segera terjadi. Bersiaplah. " Sambungnya lagi.

Malam mulai larut dan mereka bertiga masih memecahkan masalah satu persatu. Di tengah perbincangan mereka, tiba-tiba seorang pengawal Kerajaan datang dan menyampaikan perintah penjemputan Han Shi.

Han Shi dan Han Byu saling berpandangan dan kompak mengangguk dengan pasti seolah tahu dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Dengan langkah yang pasti, Han Shi berjalan dengan di dampingi Han Byu ke aula utama Kerajaan.

***

bersambung...

***

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***