***
Flashback...
Di pinggir sungai Barat, hutan Gorgon. Pangeran Han Su dan Pangeran Han Byu sedang sedang beristirahat sambil meminum air sungai yang jernih. Mereka berdua melepas penat setelah berkuda dengan mengobrol di pinggir sungai.
"Kau kalah lagi kak Han Su, kudamu payah. " Ujar Han Byu pada kakaknya dengan nada santai.
"Kau curang Han Byu, kau berkuda dengan kuda jenis terbaik sedangkan aku berkuda dengan seekor kuda tua, tentu saja tidak seimbang. " Ujar Han Su membela dirinya.
"Sssuut... pelan kan suaramu. Kalau Lex sampai mendengarnya, kau akan pulang berjalan kaki ke kerajaan. Hahaha... " Ujar Han Byu lagi dengan nada tertawa yang puas.
"Hah, benar juga. Tapi walaupun Lex adalah seekor kuda tua, dia tetap kuda favoritku. " Balas Han Su sambil tersenyum pada adiknya itu.
"Kenapa? Apa karena Lex adalah hadiah dari Yang Mulia Raja? Ayah kita? " tanya Han Byu
"Emmm kau benar,. Dia sangat berharga sejak saat itu. " Jawab Han Su dengan senyuman bangga.
Ditengah perbincangan hangat kedua saudara itu, Pangeran Han Sa tiba dengan beberapa pengawal kerajaan di belakangnya.
"Ternyata kalian disini yah, apa yang sedang kalian bicarakan? " Sahut pangeran Han Sa sambil menghampiri kedua adiknya itu
"Kakak pertama!?. " Ujar pangeran Han Su dan Pangeran Han Byu bersamaan.
"Itu... Kami sedang membicarakan kekalahan Kak Han Su. Sambung Pangeran Han Byu dengan santainya.
" Kau ini! Menyebalkan sekali yah! Kemari kau!!! ".Bentak Pangeran Han Su sambil mengunci leher adiknya itu secepat kilat.
" aaaaargh... tolong aku Kakak pertama!! " Teriak Han Byu yang berusaha melepaskan diri dari kejahilan kakaknya.
"Kalian ini, berhentilah bercanda. Lihat umur kalian, apa masih pantas bermain-main seperti ini? ckckckck. Kalian ini Pangeran Kerajaan Khun, harusnya kalian bersikap seperti seorang Pangeran. Jangan terus-terusan bercanda seperti ini. " Jelas Pangeran Han Sa pada kedua adiknya yang bersikap kekanak-kanakan itu. "Tapi Ngomong-ngomong, dimana Han Shi? " Tanya Pangeran Han Sa yang menyadari bahwa adik perempuannya tidak berada disana.
Pangeran Han Su dan Pangeran Han Byu yang sedang tertunduk lesu karena dinasehati Kakaknya, segera mengangkat kepala sambil bertanya keheranan.
"Bukankah Kak Han Shi tadi bersamamu,Kak? " Tanya Pangeran Han Byu.
"Benar. Bukankah tadi kalian berkuda bersama? " Sambung Pangeran Han Su yang sama herannya.
"Tadi dia memang bersamaku. Tapi kemudian dia bergegas pergi menyusul kalian. Ini kali pertamanya berkuda ke Hutan Gorgon. Apa dia tidak bisa menemukan arah lalu tersesat? " Jawab Pangeran Han Sa sambil melihat sekeliling.
"Gawat... Jika Kak Han Shi tersesat, semoga dia tidak tersesat ke Hutan Winter. " Ujar Pangeran Han Byu yang cemas dengan dugaannya.
"Berhenti membuang waktu. Cepat naik ke kuda kalian. Kita harus segera berpencar untuk mencari Han Shi. Mo, instruksikan kepada seluruh bawahanmu untuk menyebar ke seluruh pelosok Hutan Gorgon. Kita tidak akan pulang ke istana sebelum menemukan Han Shi. " Pangeran Han Sa memberi perintah dengan segera.
***
Sudah hampir tiga jam Para Pangeran dan pasukannya mencari, tapi mereka tidak dapat menemukan petunjuk dimana Putri Han Shi berada. Pencarian bertambah sulit ketika hujan lebat tiba-tiba turun diiringi dengan kabut yang semakin pekat.
"Kakak, bagaimana ini? Hari sudah mulai gelap, sebentar lagi malam tiba. Semua pasukan mulai lelah dan kedinginan. Jejak dari kudanya Han Shi juga menghilang tersapu air hujan. Tidak ada lagi petunjuk yang bisa di temukan di sekitar sini. Apa kakak yakin tadi siang Han Shi pergi menyusul kami? " Teriak Han Su di tengah hujan yang semakin deras.
"Tentu saja! Tadi dia berkata akan pergi menyusul kalian. Jangan bertanya lagi, dan teruslah mencari. Aaaargh aku benar-benar tidak bisa berpikir jernih sekarang. " Ujar Pangeran Han Sa yang kebingungan sekaligus khawatir.
'Han Shi, dimana kau? Semoga kau baik-baik saja. Aku benar-benar takut. Bagaimana aku bisa menghadap ayah jika sampai sesuatu terjadi padamu? ' gumam Pangeran Han Sa di dalam hatinya yang mulai tidak tenang.
***
16 tahun lalu di istana Kerajaan Khun...
"Yang Mulia, selamat. Yang Mulia permaisuri telah melahirkan seorang putri yang cantik dengan selamat. " Lapor seorang dayang istana sambil membungkuk dengan hormat.
"Benarkah? Syukurlah. Kasim Lin, tolong berikan semua dokumen pengajuan yang sudah ku beri stempel Kerajaan ini ke seluruh departemen dalam istana. Tolong jangan menggangguku untuk dua hari ke depan. Aku akan menemani istriku di paviliun nya.
" Baik, Yang Mulia. "Jawab Kasim Lin dengan patuh.
Raja Han Zhou yang tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya itu, segera bangkit dari meja kerjanya dan berjalan keluar dari aula istana dengan senyumnya yang mengembang.
***
bersambung...
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments