***
Setelah semua pengawal berkumpul, Pangeran Han Sa segera menggendong Putri Han Shi dan meletakkannya di atas kuda. Sebelum pergi, Pangeran Han Sa memberikan perintah kepada semua orang yang tahu dan terlibat dalam pencarian Putri Han Shi untuk merahasiakan dan tidak membocorkan pada pihak manapun termasuk ayah mereka Raja Han Zhou. Pangeran Han Sa tidak ingin kejadian menghilangnya Putri Han Shi di hutan Gorgon menjadi isu di istana.
Setelah siap, mereka pun bergegas pergi dari hutan Gorgon dan berencana masuk ke istana melalui gerbang timur, karena jalan di gerbang timur ini tidak banyak dilalui orang dan juga gerbang timur ini dijaga oleh pengawal kepercayaan Pangeran Han Su, sehingga sedikit kemungkinan kejadian di Hutan Gorgon bocor ke lingkungan istana.
***
Malam menjelang pagi, para Pangeran dan juga Putri Han Shi beserta para pengawal tiba di depan gerbang timur istana. Suasana masih sangat sepi dan belum ada kegiatan yang terlihat di istana. Pangeran Han Sa bergegas membantu Putri Han Shi turun dari kudanya. Tiba-tiba seorang wanita paruh baya berlari ke arah mereka. Wanita itu terlihat khawatir dan kantung di matanya menunjukkan bahwa dia tidak tidur semalaman.
"Yang Mulia, kenapa anda pulang terlambat?? " Ujarnya sambil langsung memegang kedua lengan Putri Han Shi.
"Aaah... itu, emmm kami menemukan sebuah hambatan saat dalam perjalanan pulang. Jadi tidak bisa kembali tepat waktu. " balas Putri Han Shi dengan senyuman yang di paksakan.
Wanita itu bernama dayang Noh, pengasuh Putri Han Shi sejak lahir. Jadi tidak heran jika rasa khawatirnya seperti seorang ibu kandung. Dayang Noh melihat keadaan Putri Han Shi dengan seksama. Betapa terkejutnya ia saat melihat pakaian dan kaki Putri Han Shi yang sangat kotor.
"Apa ini Yang Mulia? kenapa anda bertelanjang kaki? " Tanya dayang Noh dengan nada khawatir. Belum sempat Putri Han Shi menjawab, pangeran Han Su langsung menyahut dengan senyumannya yang terlihat ramah namun beraura iblis.
"Dayang Noh, jika kau berani bertanya lagi aku akan memotong lidahmu sekarang juga dan mengirimkannya pada keluargamu di desa. Apa kau mengerti? " Ancam Pangeran Han Su, membuat semua orang yang mendengar bergidik ngeri. Dayang Noh yang di ancam pun tidak berani berkata lagi dan segera merapatkan mulutnya dan menelan ludah dengan anggukan yang pelan.
"Jangan berkata seperti itu Kakak Kedua, dia bertanya karena khawatir padaku. " ujar putri Han Shi yang langsung mengalihkan pandangannya pada Pangeran Han Sa.
"Baiklah, kalau begitu aku pamit pulang dulu ke paviliun ku Kakak pertama. " sambungnya sambil memberi hormat.
"Yah, beristirahatlah. Nanti sore aku akan berkunjung ke paviliunmu. Kau masih berhutang sebuah cerita padaku." balas Pangeran Han Sa yang mengangguk pelan. Setelah memberi hormat, Putri Han Shi dan Dayang Noh segera meninggalkan gerbang timur.
Tak lama kemudian, Pangeran Han Su langsung memberi instruksi pada pasukannya dengan bernada ancaman pula.
"Kalian sudah melihat nya sendiri bukan? Jadi aku minta kalian untuk mendengarkan perkataanku baik-baik kali ini karena aku tidak akan mengulanginya. Jika ada seorang dari kalian yang berani membocorkan kejadian kemarin, aku akan langsung memenggal leher kalian dan menggantungnya di alun-alun ibu kota sebagai hiasan. Apa kalian mengerti? " Ujarnya dengan senyuman "khas" Pangeran Han Su. Semua pasukan terdiam dan menunduk ketakutan.
Itulah Pangeran Han Su, cara bicaranya yang memang sadis itu memang sudah terkenal di kalangan para prajurit. Dan bukan hanya sekedar bicara, Pangeran Han Su selalu membuktikan kata-katanya dengan tindakan yang nyata langsung di hadapan semua orang yang melihat. Karena itu, Para prajurit sering membicarakan Pangeran Han Su dari belakang dengan menyebut "Pangeran berwajah malaikat tapi berhati iblis".Kepribadiannya benar-benar tidak ada tandingannya, wajahnya yang terlihat selalu ramah berbanding terbalik dengan sikap sadis berdarah dingin yang sering ia tunjukkan. Karena itu, tidak ada seorang pun dari bawahannya yang berani melawannya secara langsung.
***
Ketiga Pangeran pulang ke paviliun masing-masing menyusul Putri Han Shi yang pulang terlebih dahulu. Letak Paviliun mereka sangat strategis. Berdiri kokoh di semua sisi kerajaan Khun. Sehingga mereka bisa mengawasi keadaan Kerajaan di segala arah. Paviliun yang terbesar adalah Paviliun timur, tempat Pangeran Han Sa tinggal. Paviliun barat yang dulu ditempati permaisuri Na Li Shi kini di tempati oleh putrinya, yaitu Putri Han shi. Paviliun Selatan yang di dominasi pengawal kerajaan di tempati pangeran Han Su. Dan yang terakhir Paviliun paling ujung di istana, yaitu Paviliun Utara tempat si bungsu tinggal yakni Pangeran Han Byu. Raja Han Zhou sengaja menempatkan ke empat putra putrinya di setiap sisi kerajaan sebagai lambang dan Pilar kekuatan kerajaan Khun. Semua sisi kerajaan kokoh dengan kekuatan dan kelebihan masing-masing, Karena itu Kerajaan Khun sering di sebut Negeri Empat Pilar. Bagai empat mata angin, Para pangeran dan Putri saling berperan di setiap arah dan bekerja sama menjaga ke kokohan Kerajaan Khun.
***
Siang harinya di aula tengah istana, Raja Han Zhou dan para pejabat seperti biasa mengadakan pertemuan.
Pertemuan kali ini membahas perihal Raja Han Zhou yang ingin turun tahta dan mengangkat Pangeran Han Sa sebagai Raja. Semua orang bereaksi akan keputusan Raja Han Zhou. Ada yang mendukung dan ada yang menolak. seperti biasa, di setiap pertemuan istana dalam pasti akan ada pro dan kontra yang tak terelakkan. Pertemuan berlangsung lumayan lama dan mencapai kesepakatan bahwa Pangeran Han Sa akan di angkat menjadi Putra Mahkota terlebih dahulu. Sebagai persiapan untuknya menjadi Raja pada waktunya. Posisi Putra Mahkota ini memang sangat mutlak bagi Pangeran Han Sa, mengingat dirinya adalah keturunan Raja Han Zhou yang pertama.
Diluar aula istana, Para Pejabat riuh mengobrol membahas kembali hasil dari pertemuan tersebut.
"Sepertinya Kerajaan kita akan segera berganti pemimpin. Kalian lihat wajah Raja Han Zhou? Kelihatan sudah lelah dan tua. Sudah sepantasnya di usianya yang sekarang Raja mendapat ketenangan dan tidak diributkan lagi oleh masalah pemerintahan yang tidak ada habisnya. " Ujar menteri Long dari partai naga timur yang dikenal setia pada Raja Han Zhou.
"Kau benar. Tapi menurutku Pangeran Han Sa terlalu lemah kalau harus menjadi Raja. Kau juga sering lihat bagaimana sikap dan kinerjanya di departemen dalam. Meskipun dia sangat pintar dan ber karisma, tapi dia terlalu lunak. Sampai-sampai para koruptor dari partai naga barat berani bermain di belakang." Tukas menteri Zan yang berkedudukan sebagai wakil Pangeran Han Sa di departemen dalam istana.
"Menteri Zan benar, dengan kemampuan Pangeran Han Sa yang sekarang sepertinya akan sulit baginya menduduki posisi Raja. Ditambah lagi, tekanan yang akan di berikan oleh Perdana Menteri. Kalian juga tahu bagaimana obsesi Perdana Menteri yang ingin menjadi Raja bukan? Dengan pengaruhnya di berbagai daerah, akan mudah baginya untuk memanfaatkan kelemahan Pangeran Han Sa. Aku pikir jika Pangeran Han Sa bisa lebih konsisten dan tegas, mungkin dia sangat pantas untuk menjadi Raja dengan pesonanya yang kuat sebagai Pemimpin seluruh negeri Khun." Jelas Menteri Hong yang dari tadi berjalan bersama Menteri Long dan Menteri Zan.
"Yah, kita do'a kan saja semoga Pangeran Han Sa bisa berkembang dan lebih kuat lagi untuk melawan Perdana Menteri dan obsesinya. " Ujar Menteri Long sambil berjalan mendahului kedua rekannya itu.
Tanpa mereka sadari, ternyata Pangeran Han Sa mendengar semua percakapan mereka. Dia kebetulan lewat karena dipanggil Raja Han Zhou untuk menghadap ke ruang tahta. Pangeran Han Sa yang mendengar seluruh keraguan para pejabat akan dirinya, hanya bisa diam dan meneruskan perjalanannya untuk memghadap Raja Han Zhou.
***
bersambung...
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
₦⑂. Ⓙυ☂€✘
like sampai sini thor 👍
semangat 💪
2020-08-24
1