Caroline menatap jonas melihat pria itu membawa setumpuk berkas ditangannya. jonas meminta caroline untuk menyusun berkas yang berserakan yang tak bisa ia tangani. sekarang dia punya sekretaris jadi dia tidak perlu sungkan untuk memberikan caroline tugas.
bahkan caroline merasa bingung harus memulai dari mana? lihatlah tuhan.. ini hari kedua penyiksaanku. aku lemah!
"Nona silahkan dibereskan dan anda sortir sesuai tema berkas." caroline butuh nafas melihat berkas yang bahkan tak bisa ia ukur didepannya.
melihat keterkejutan caroline, jonas tersenyum dan akan memulai pelajaran pertama darinya.
"seperti ini.. nona susun dulu konsep surat perjanjian seminggu ini dan berkas ini adalah acara pertemuan atau meeting presdir dan aku akan yang mengurus setelahnya." jonas menjelaskam dengan menunjuk tiap berkas sementara caroline mangut mengerti.
"silahkan bekerja. saya tinggal dulu"
"terimakasih tuan jonas."
"Sama-sama nona."
caroline mulai menyusun apa yang jonas jelaskan tadi. bersamaan dengan itu pintunya terbuka.
"selamat pagi caroline..." saga berteriak dengan merentangkan tangannya dan kevin muncul dibelakangnya.
"sudah segar sekarang." caroline tersenyum melihat dua pria dewasa yang berjalan kearahnya.
"wow, hari pertama yang berat untuk gadis kecil seperti mu" kevin terkekeh melihat setumpuk berkas dimeja caroline. Arkana tidak akan menyerah menyiksa caroline rupanya-pikirnya.
"bekerja keraslah.. dan kau akan menerima hadiah darinya" saga tertawa pelan dan mengedipkan matanya.
caroline hanya menggelengkan kepalanya mendengar gurauan saga kemudian memilah berkas membacanya dengan teliti. ia akan menjinakkan monster seperti Arkana. pria itu sudah mengibarkan bendera permusuhan padanya dan ia akan membakar bendera itu. saat hari pertamanya bekerja caroline menerima damprat presdir ivander Group itu dan kedepannya ia tidak tahu.
tanda pesan masuk dari hpnya membuat caroline mengalihkan matanya dan meraih hpnya membaca pesan yang seseorang kirimkan.
Mark: Maaf kemarin aku tidak bisa menemuimu karena kakak ada diluar kota. kamu baik kan dek?"
to: kakak semangat. caro baik, tidak usah khawatir. miss you:)
caroline kembali membaca berkas yang ada ditangannya. tanpa sadar kevin memerhatikan gerak-geriknya dan tersenyum. sementara saga sudah terlelap tanpa sadar.
"Kenapa aku tidak memanggil kakak saja pada kevin?" caroline melirik sekilas kearah kevin yang akan memejamkan matanya.
"aku terlihat tua jika dipanggil kakak, kita kan teman." kevin juga nyaman jika caroline yang akan memanggilnya kakak tapi nama Arkana terbesit dikepalanya, ia akan dilempari cabai jika sampai pria itu mendengarnya.
"baiklah, kamu sendiri yang meminta." caroline sudah menawarkan tapi kevin sendiri yang menolak, ia hanya tidak enak karena usia mereka terpaut jauh.
"apa aku harus memanggilmu oppa?" canda caroline membuat kevin tertawa.
kau ternyata pribadi yang menyenangkan. lihatlah sikap ceriamu? siapapun akan menular karena senyummu itu.
"bisakah kita bertukar nomor?" kevin menatap caroline meminta persetujuan.
"aku ingin melihatmu mengirimkan pesan dengan memanggilku oppa!" kevin tertawa.
"heheh boleh. baiklah biar kamu saja melakukannya" caroline sedang sibuk, lalu mengode untuk mengambil hpnya.
"tidak apa?" kevin merasa canggung mengambil barang pribadi gadis itu.
"teman, bukan?" kevin mengangguk dan tersenyum.
kevin lalu mendekat kearah caroline dan meraih ponselnya. saat mengaktifkan hp gadis itu ia lalu disuguhi walpaper foto selfie dengan seorang pria. foto yang manis.
sudah milik orang, rupanya!
caroline lalu menyebutkan angka kodenya dengan telaten kevin membukanya dan berjalan kembali kesofa dimana saga sudah tertidur pulas.
kevin berdehem keras membuat caroline menoleh padanya, dia lalu menunjukkan fotonya dengan seorang pria. caroline tersenyum melihat moment yang ia abdikan kala itu.
kevin seolah bertanya 'dia siapa?'
"someone special, maybe! Lionel hanya sahabat." senyumnya luntur menyebutkan kata 'sahabat' padahal hatinya memberontak menginginkan lebih dari hubungan itu.
kevin membaca ekspresi itu, dan mengangguk tidak ingin menambah kesedihan gadis itu.
"aku ingin merobohkan perasaan yang tumbuh ini tapi kau membangunnya dengan pondasi yang kuat" gumam caroline dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments