Sebuah mansion mewah,elegant berdiri kokoh ditengah kota new york yang jauh dari pemukiman warga sekitar. Sepertinya sang pemilik mansion sangat menjaga privasi kehidupannya.
Arkana turun dari mobilnya dan memberikan kunci mobilnya pada jonas yang mengikut dibelakangnya. Dengan lirikan matanya jonas memerintahkan salah satu penjaga untuk membawa mobil tuannya di bagasi mobil mansion yang berada di bawah tanah.
Malam yang sunyi dan mencekam saat pemilik rumah kembali dikediamannya. Lihat saja,ruang keluarga yang tadinya tampak ramai kini mendadak bisu. Pria itu melintas begitu saja tanpa memedulikan mata yang tertuju padanya. Ia tetap berjalan,menapaki undakan anak tangga yang melingkar dengan raut datarnya untuk sampai dilantai 2.
Sebuah lorong panjang dan luas menjadi pemandangan utama.Beberapa benda besar tampak menghiasi disepanjang lorong dan pajangan-pajangan menggantung indah di dinding.Tidak ada yang berani menginjak area pemilik rumah setelah memberikan ultimatum tentunya. Hanya lantai 2.Langkahnya sampai pada ujung lorong,Sebuah Pintu besar bernuansa hitam itu diakses dengan kode dan sidik jari di gagang pintu.
Terlihat kamar berukuran besar dengan cat bernuansa hitam legam. Menambah kesan mencekam dan mengintimidasi.
Setelah peristiwa tragis 20 tahun silam Arkana mendadak berubah dan menutup diri.Anak tunggal Arvin dan renata itu tidak memiliki hubungan baik dengan keluarga Ayahnya bahkan ia memutuskan untuk tidak berkomunikasi dengan mereka.
Arkana tidak membatasi kegiatan mereka didalam rumahnya dan membebaskan apa saja yang ingin mereka lakukan selama tidak menganggu ketenangannya.
Arkana memakai piyama dan keluar dari Walk in closet dan masuk ke arah pintu penghubung yang terhubung langsung dengan ruang kerjanya. Nampaknya pria itu termenung menatap gambar yang terpajang di dinding ruangannya kemudian menghela nafas berat.
"Apa mom dan dad melihatku?aku ingin bercerita banyak," lirihnya tersenyum menatap gambar ibu dan ayahnya.
"Aku.... Setiap kali mengingatnya membuat diriku kendali," Ia tertawa sesaat akan melanjutkan,"Aku belum paham dengan dunia club saat itu dan mom tahu? aku pertama kali menginjaknya, tidak mom, saga dan kevin menyeretku ke neraka itu....Aku seperti pria dewasa yang terlihat bodoh disana, Suara musik menggema memenuni atap langit dan itu membuat kepalaku pusing." Arkana menengadah mengingat 5 tahun lalu.
Arkana melihat sekeliling dengan tatapan tajamnya, merasa aneh melihat para pria dan wanita saling berpelukan mesra. kevin dan saga saling bertatapan aneh menatap
Arkana yang sedari tadi terdiam di tempat duduknya. Dengan lirikan matanya,kevin memberi isyarat pada wanita yang sudah ia perintahkan sejak tadi.
Wanita yang bernama jane itu mendekati Arkana yang tampak sibuk memerhatikan sekitarnya,
"Haii jane,silahkan duduk." Saga meminta jane untuk duduk diantara dirinya dan Arkana.
Arkana menatap tak suka pada jane yang hanya memakai baju-,bukan Arkana merasa wanita itu kekurangan kain dan tak bisa disebut baju.
"Kana,ini jane! pengagum setiamu." kevin memperkenalkan jane yang duduk menatap Arkana dengan tatapan menggoda.
Kevin berdiri, berjalan memutar dan duduk disamping Arkana,ia membisikkan sesuatu yang membuat Arkana mengeplak kepala pria itu.
"Kau- aku tidak suka berada disini!" Saat akan beranjak lengan Arkana dicekal oleh jane yang sudah menggeliyat manja dipahanya.
saga membulatkan matanya tak percaya melihat keberanian jane yang sangat tergila-gila pada Arkana.
"Tuan... kehadiran mu membuat disini bergairah." Ujar jane menunjuk diselangkangannya.
Wanita itu bahkan meraba dada Arkana yang terdiam dan terkejut atas tingkah jane yang tiba-tiba ganas. Ayolah, Arkana manusia biasa dan instingnya prianya juga normal. Dia juga memiliki nafsu.
Saat jane akan meraba sesuatu yang sangat sensitif bagi pria,Arkana mencekal tangan jane dan menatapnya tajam. "
Kau wanita rendahan!Turun atau aku akan-"
"Atau apa?" bisik jane penuh sensasi di telinga Arkana.
Arkana meremang dan seakan tidak dapat mengendalikan hasratnya.
Ia berdiri secara tiba-tiba dan membuat jane jatuh ke lantai,Arkana menatap sinis pada jane dan menunjuk jane dengan murka,"lihat akibatnya!"
Kevin dan saga memejamkan matanya mendengar kalimat sarkastik pria dingin itu.
"Ayolah kana, Lihat! Milikmu bangun!" segera saja saga memalingkan wajahnya saat Arkana menatapnya tajam.
Arkana pergi begitu saja menghiraukan teriakan saga dan kevin yang bahkan terdengar ditempat ini.
Selepas kepergian Arkana saga dan kevin tertawa puas menertawakan kepolosan sahabatny itu.Mengeluarkan beberapa lembar uang dan memberikannya pada jane.
Arkana tertawa mengingat itu. "Mereka sangat senang mengerjaiku dad..."
Arkana bercerita banyak hal dengan ekspresi yang berbeda-beda,terlihat bodoh menurutnya tapi itu cukup mengobati rindunya.
Tentu saja itu tidak masalah selagi itu dapat menyembuhkan lukanya.Terlihat bodoh,gila, aneh ditempat gelap dan sendirian adalah proses penerimaan takdir yang ia lakukan. Kehilangan orang tuanya di usia yang sangat muda membuat psikis mentalnya terganggu tapi Arkana berusaha kuat. Dokter psikolog yang menangani dirinya pun cukup puas dengan semangat Arkana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments