Arkana Ivander sang billionere muda yang di anugerahi paras tampan bak dewa yunani yang kerap menjadi sorotan dan perbincangan hangat di publik dengan segala kesempurnaan hidupnya. Wajah tampan dan rupawan yang ia miliki menjadi santapan media yang sigap menampilkan wajahnya di stasiun tv mereka.
Di usianya yang 27 tahun, pria berdarah campuran itu satu-satunya pewaris tunggal Group Ivander, merupakan perusahaan ritel multinasional yang mengoperasikan rantai pasar swalayan, departement store,dan toko kelontong (minimarket). Bisnis mereka sudah bergerak diberbagai kota dan negara lainnya. Tentu saja Pria itu baru saja memenangkan lotre takdir hingga hidup sesempurna itu.
Banyak yang memuji segala pencapaiannya selama ini, terutama para partner bisnisnya. Tidak sedikit dari mereka mencoba mengambil hati Arkana dengan menjodohkan putri mereka dengan berbagai cara. Sikap dingin pria itu tak segan mengutarakan ketidaksukaannya.
Arkana berjalan tegap di ikuti dua pria tampan yang setia berada di sampingnya berjalan menuju lift lantai 46 dimana singgasana besarnya berada.
Siapapun yang melihat mereka akan menunduk sopan dan membiarkan berjalan lebih dulu. Sudah hukum alam dan tata krama mereka.
Saat berada di perjalanan Arkana melirik kedua partner kerjanya yang tampak meracau tak jelas dibelakang.
"Sialan!Wanita itu sangat cantik, yaah di club!"
"Aku rasa wanita itu bukan dari kalangan biasa."
Begitulah isi percakapan mereka yang membuat Arkana terganggu pasalnya suara mereka sangat nyaring dan membuat siapa saja yang mendengarnya akan menoleh.
"Bukankah terlalu pagi untuk membicarakan seorang wanita Tuan saga dan Tuan kevin?" Tegur Arkana dingin.
Dan kedua pria itu terdiam dan mengatupkan mulutnya rapat tapi siapa sangka mereka berbicara lewat tatapan mata.
Arkana hanya mendengus memaklumi kebodohan mereka.
"Apa kau ingin bergabung dengan kami kana?" Tawar saga dengan tatapan memohonnya.
Arkana mendelik tajam,"Sebaiknya simpan saja kalimat bodohmu itu atau aku akan melemparmu dari lantai ini!"
Saga mendengus pasrah membuat kevin tertawa."Diamlah,kau membuatnya mengingat hal memalukan 5 tahun lalu." Ujar kevin menyindir Arkana.
"Lebih baik bicarakan itu saat aku tidak ada!" Ujar Arkana dan pintu lift terbuka meninggalkan kedua pria itu yang sibuk menahan ledakan tawa mereka.
Dan benar saja tak lama suara tawa mereka sampai di telinganya. Arkana hanya memejamkan matanya dan menetralkan emosinya. Ia tidak akan terpancing dengan mulut saga dan kevin.
"Aku berusaha menghiburnya!" Ungkap kevin mengidikkan bahunya.
Saga tersenyum kecut."Sudah 27 tahun dan dia tetap seperti itu!"
"Doakan saja yang terbaik untuknya...." kata kevin lalu berjalan menuju ruangannya.
"Sampai kapan?" lirih saga putus asa yang masih didengar oleh kevin.
"Saat dia sudah siap mengatakan bahwa ia tak baik-baik saja!" Teriak kevin seraya menutup pintu ruangannya.
"Yaaaah.... Tetap menunggu kalimat pria dingin itu!"
...----------------...
Suara ketukan pintu membuat Arkana mengalihkan matanya dari kertas yang berada ditangannya.
"Masuk!"
Jonas melangkah masuk dan menunduk sopan. "Maaf tuan.saya belum mendapatkan kabar dari revan"
Arkana mengangguk paham. "Segera laporkan jika revan memberi kabar."
"Baik tuan."
Saat pintu tertutup sempurna,Arkana segera menelpon suruhannya untuk mencari keberadaan revan. Pasalnya sudah dua minggu suruhannya itu menghilang. Sudah 3 tahun ia mengenal revan dan sikap kompeten yang dimiliki pria itu membuat Arkana yakin untuk memerintahkan hal penting pada revan tapi keberadaan pria itu meninggalkan tanda tanya besar di kepalanya.
Ia teringat dengan kata-kata Revan. "Didunia ini kita jangan mudah terpedaya pada siapapun atau percaya pada mereka sekalipun orang terdekat,bisa saja dengan sekali menyerang membuat kita lumpuh"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Iraisa Raisa
cara penulisanya enak di baca,, ok nexs
2022-08-08
1
Selvy Triyana Sari
bingung ya..
2020-07-08
0
Bundha Via
kyake seru nech
2020-06-07
1