"sekretaris baru sudah mengerjakan tugasnya tuan." jonas melihat Arkana sibuk mengetik sesuatu di komputer didepannya.
"Apa dia tidak punya nama jon? Berhentilah melaporkan tentangnya, urus saja sendiri." kata Arkana kesal.
"namanya caroline tuan."
"kembali keruanganmu. selesaikan proposal pembangunan hotel di negara XXX dan kirimkan arsitek ternama."
"Baik tuan."
ck, apa peduliku pada putri raja itu. mungkin ia sedang menangis ketakutan sekarang.
Arkana mengirimkan pesan pada jonas. Ia sedang lapar saat ini dan ia akan mencari udara segar yang akan membuat perutnya sedikit melunak.
Melihat ruangan CEO dan wakilnya. Arkana membuka pintu ingin melihat dua manusia astral didalamnya. Namun, kosong.
Sedangkan mereka yang asik bertukar cerita melupakan pekerjaannya dan tertawa saat cerita lucu mengusik humor mereka.
Tiga pasang mata menoleh kearah pintu yang terbuka sempurna, menatap sosok dengan sorot mata tajam yang ia lemparkan pada mereka. Malaikat kematian ada didepan matanya sekarang.
"Apa yang kalian berdua lakukan?" Arkana menatap dingin kearah saga dan kevin yang tersenyum kaku.
"apa kalian tidak punya pekerjaan?"Tanyanya dengan nada rendah dan dingin.
"Sebelum aku melempar kalian kejalanan dan menjadi pengemis disana lebih baik kelian kembali!" sambungnya.
"iya iya... kami kembali toh waktunya sudah akan pulang." kevin mendengus geli melihat ekspresi datar Arkana.
"kau piki, kalian akan pulang hari ini. tidak, berikan aku dokumen keuangan setiap hotel dan resort.... ah dan juga restoran." Arkana menatap saga dan kevin yang tampak pucat dengan ucapan Arkana.
Shit"Jangan bercanda kan! dua hari pun kami tidak akan bisa menyelesaikannya." saga terlihat pias meminta permohonan Arkana.
Bukan Arkana jika tidak berlaku kejam jika mendapatkan kesalahan. Melihat dan mendengar tawa mereka membuatnya kesal dan ingin melemparinya dengan apa saja yang ia dapatkan.
Mengabaikan pekerjaan termasuk daftar apa yang ia benci jadi lakukan secara tertutup jika kalian tidak ingin ketahuan. Tapi berada dalam gedung ini tidak akan membuatmu berhasil bersembunyi.
"sangat menganggu." Arkana melemparkan tatapan mencemohnya dan meninggalkan mereka yang mematung.
Apa kabar gadis itu? caroline masih dalam mode senyapnya.
Melihat pintu terbuka dan menampilkan sosok dengan mata tajamnya seketika membuatnya kagum. Disana, ia tersenyum sendiri melihat Presdir ivander group secara nyata. Dia membenarkan pernyataan pertama, Malaikat berwujud iblis tapi sangat tampan.
Sedangkan saga dan kevin lari terbirit-birit menyusul Arkana bahkan jika ia harus berlutut memohon pengampunan akan ia lakukan. acara malam ini tidak akan ia lewatkan dengan menatap komputer tapi ia akan menyuci matanya dengan objek yang akan membuat matanya segar.
suara dering hpnya membuat caroline tersadar-kemana saga dan kevin?
caroline menatap hpnya dan tersenyum, tertera disana *my prince.
"princess. miss you*"
"miss you too."
"princessnya Lio sedang apa?" caroline gugup dengan pertanyaan Lio, apa ia harus menceritakan semuanya tapi berbohong dengan Lio sama saja menghianati princenya.
"Aku dikantor Lio" cukup katakan dikantor caro. dia akan tidak akan bertanya.
"kau tidak akan menginjakkan kaki dikantor papi. kantor siapa?" nada serius dari Lio membuatnya takut.
"kau kapan pulang?" aku akan menceritakannya setelah Lio pulang.
"seminggu lagi aku akan pulang." caroline merasa janggal, kemarin Lio mengatakan akan pulang besok.
"saham disini sedang anjlok. butuh waktu untuk menyelesaikannya." Lio gusar setelah mengetahui bahwa saham perusahaan kosmetiknya menurun drastis.
"cepat kembali. aku merindukanmu!" caroline merasa sedih, padahal rindunya pada pria itu sudah semakin membengkak.
"aku akan menelponmu nanti princess. aku ingin tidur sebentar" Lio bahkan tidak tidur karena harus mengecek dokumen.
"baiklah, jangan terlalu diforsir. kau akan sakit"
"Aku matikan. bye princess"-bye my prince.
ia mengecek grupnya, melihat obrolan grupnya dengan davina dan melody.
"caro kau dimana"
"besok harus kumpul dikafeku."
"iya aku disini, malam saja." caroline membalas.
"kenapa? pagi, siang dan malam kau tidak sibuk." terkadang perkataan melody membuatnya sakit tapi ia hanya memaklumi karena mereka bersahabat.
"aku akan menceritakannya." caroline lalu mematikan hpnya.
\*\*\*
"kenapa pekerjaan semakin bertambah sekarang." jonas menatap sekeliling ruangannya.
Merasa tugasnya semakin bertambah, mengawasi caroline, proyek pembangunan, dan mengawasi keamanan perusahaan dan cabang lainnya. jonas membuka jasnya dan menyampirkan kursinya lalu melonggarkan dasinya yang terasa mencekiknya.
jonas mendial nomor kepala keamanan.
"aktifkan cctv di lantai 49."
"apa diruangan sekretaris tuan?"
"ya, ruangan sekretaris."
"baik tuan."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments