jonas membuka pintu penumpang untuk Arkana dan menutupnya kembali setelah arkana masuk. diapun masuk dan duduk dibelakang kemudi, mengendarai mobil dengan kecepatan diatas rata-rata.
Arkana memejamkan matanya. dia merasa terus mengantuk dan akan tertidur.
"jon. jangan pulang kerumah!"
"baik tuan" jonas tahu kemana ia harus membawa tuannya.
jonas melirik kearah kaca memerhatikan Arkana yang menatap kearah jendela.
teruslah anda kuat tuan. aku tau perasaanmu sedang sakit tapi anda dengan mudahnya menutup perasaan anda. bicarakan padaku setelah itu aku akan melupakannya.
jonas mengerti bagaimana hidup seorang Arkana ivander, saat bangkit dari keterpurukan ia harus menguasai emosinya. ketika para media memburu kehidupan presdir ivander group, jonas dengan sigap membalikkan punggungnya bukan tidak ingin berbagi hanya saja ia tidak ingin luka lama yang belum sembuh terulang kembali.
"hanya saja aku merasa cemas, saat terbangun dari mimpi aku sudah menemukan diriku sudah hampa" gumam Arkana dalam hati.
Bagaimana hidup tanpa orang tua? Arkana tidak dapat menyusun setiap kata yang ia balas ketika dirinya mendapatkan pertanyaan yang akan membuat hatinya berdenyut. Arkana lemah akan hal itu. sampai sekarang pun orang terdekatnya tidak berani bertanya masalah pribadi Arkana, baik keluarga ataupun sahabatnya. jonas yang selalu berada didekatnya tidak tahu menahu bagaimana detail hidup tuan yang ia layani. jonas terkadang kesulitan mengartikan arti tubuh Arkana tanpa harus bertanya.
jonas memarkirkan mobil disebuah hotel berbintang 5. ia sudah memberi kabar pada manager hotel untuk membersihkan ruangan khusus Arkana yang selalu ia tempati. dimanapun Arkana berada maka jonas akan selalu disampingnya.
manager hotel yang Arkana tugaskan membuka pintu dan membungkuk ketika Arkana keluar, berdiri didepannya.
"Apa ada banyak pengunjung?" Arkana berjalan dengan manager dibelakangnya. memantau hotel tiba-tiba terkadang membuat para staff kelimpungan karena kedatangannya.
"iya tuan. hari ini lumayan berjalan semaksimal mungkin." Arkana akui kinerja yang manager yang ia tunjuk puas karena kerja kerasnya.
"Bekerja keraslah. saya percaya padamu." Arkana menepuk bahu manager hotelnya dan tersenyum puas.
manager hotel yang bernama adam itu hanya bisa membungkuk sopan mendengar pujian presdirnya.
saat menginjakkan kaki dilobby para staff hotel berjejer rapi menyambutnya.
"kembali bekerja. layani para tamu dengan baik saya tidak ingin ada keluhan atau kesalahan." Arkana berdiri di tengah mereka dan memberikan perintahnya.
"baik tuan" ujar mereka kompak dan bubar menjalankan masing-masing tugasnya.
"Bagaimana fasilitas hotel?" Arkana menatap sekeliling ruangan meneliti "Apa ada kekurangan?"
"semua sudah lengkap tuan." adam ikut meneliti ruangan.
"Bagus. saya akan beristirahat"
sementara jonas yang berdiri tak jauh dibelakangnya, memerintahkan para pengawal untuk mengawasi yang tampak mencurigakan. lalu menyusul Arkana yang berjalan menuju lift. saat tepat berada disampingnya ia melirik pada manager untuk kembali pada tugasnya.
"tuan apa anda ingin saya siapkan sarapan?"
"tidak perlu. siapkan wine untukku"
"Baik tuan."
jonas pun berlalu meninggalkan Arkana yang masuk kedalam kamar lift sendirian dan akan menyusul membawa pesanan tuannya.
sementara Arkana ia sudah masuk kedalam kamar hotel khusus untuknya, kamar yang selalu ia tempati ketika dirinya sedang gundah. Pulang kerumah bukan hal baik untuk kesehatannya. melihat senyum dan tawa mereka akan membuat sisi menyeramkan Arkana akan keluar dan dia tidak segan meneriaki yang sudah menganggunya.
"sangat menganggu." gumamnya.
"kenapa jonas lama sekali. Apa dia sedang tidur dibawah" Lama ia menunggu kemunculan jonas, pria yang ia kesalkan muncul dengan membawa sebotol wine ditangannya.
"Apa di lemari pendingin tidak ada?" Arkana merasa heran, di kamar ini ada lemari pendingin dan beberapa wine ia siapkan.
"Ada tuan hanya saja anda harus minum dengan kadar alkohol yang rendah." jonas mengingatkan Arkana karena yang ada dilemari pendingin kadar alkoholnya sangat tinggi.
"ck. sangat menyebalkan" umpatnya dan memutar bola matanya malas.
jonas sudah hapal slogan yang selalu Arkana katakan selain menganggu, menyebalkan. tunggu sampai kalian mendengar slogan lainnya.
jonas meletakkan botol wine keatas meja dengan gelas didekatnya. kemudian ia masuk kedalam ruangan khusus baju Arkana dan menyiapkan baju untuk tuannya.
"Apa anda ingin disiapkan air hangat tuan?"
"tidak perlu. aku yang akan mengurusnya, kau tidurlah." Arkana hanya butuh sendiri.
katakan padaku tuan jika anda tidak akan bersedih, dengan begitu aku akan tenang meninggalkan anda sendirian.
jonas menutup pintu dengan hati-hati, dan menatap tiga pengawal yang berdiri didepan pintu Arkana.
"Jangan biarkan siapapun masuk keruangan ini, tak terkecuali siapapun." dengan begitu orang itu tidak akan melihat ekspresinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments