"Jadi, apa yang kalian maksud dengan telah menunggu lama tadi?" Tanya Nata ke Lily dan Val saat mereka telah selesai membuat tempat beristirahat di pinggiran bukit dan hendak bersiap untuk makan malam.
"Memang sudah sejak lama kami menunggu kedatangan kalian. Semenjak kami mulai mengerti tentang ucapan" jelas Lily.
"Maksudmu sejak kalian kecil?"
Mereka hanya mengangguk.
"Bagaimana bisa? Dan apa hubungan kalian dengan sang Oracle?"
"Beliau berkata pada orang tua kami saat kami masih berada dalam kandungan, bahwa kelak kami akan menjadi pelindung bagi dua pemuda yang akan menjadi kunci kelangsungan dunia"
"Apa? Sebentar-sebentar, berapa usia sang Oracle?"
"Beliau pernah bercerita bahwa usia beliau adalah 980 tahun"
"Apa?!" Teriak Aksa terkejut.
"Usia kalian?"
"Usia saya 250 tahun" jawab Lily.
"Usia saya kira-kira 300 tahun. Sudah lama saya tidak menandainya" jawab Val.
Dan semua yang ada di depan api unggun itu hanya terdiam tak menyangka.
"Berhentilah berucap sopan pada kami. Kami jauh lebih muda dari kalian" ujar Nata yang dijawab dengan anggukan oleh Lily dan Val tanda mereka paham.
"Jadi sang Oracle ini pria atau wanita?" Tanya Aksa kemudian.
"Sang Oracle adalah seorang perempuan"
"Seperti yang kukira"
"Kenapa kalian bisa dengan mudah percaya ucapan sang Oracle begitu saja?" Tanya Nata.
"Nata! Hati-hati dengan ucapanmu" ujar Lucia yang merasa pertanyaan seperti itu kurang sopan ditanyakan ke Lily dan Val.
"Ceritanya panjang" ujar Lily.
"Alangkah senang nya bila kami boleh mendengarnya" jawab Nata kemudian.
Tampak Lily tersenyum kecil. Kemudian membenahi posisi tongkat diatas pangkuannya. "Dulunya kami tidak percaya. Kami menjalani kehidupan kami masing-masing, sampai kemudian seratus tahun yang lalu. Kami berdua dipertemukan oleh perang" Lily mulai bercerita.
"Perang Api Hitam?" Nyaris semua orang yang ada disitu menduga hal yang sama.
"Kalian ada di perang legenda itu?" Tanya Lucia yang kemudian tengkuknya mulai merinding saat Lily menjawab dengan anggukan kecil.
"Apa itu perang Api Hitam?" Tanya Nata ke Aksa.
"Nanti ku ceritakan" jawab Aksa kemudian.
"Dan setelah menyaksikan medan perang yang sangat mengerikan, kami kemudian mengutuki kekuatan yang kami punya. Karena kekuatan kami adalah kekuatan untuk menghancurkan" lanjut Lily.
"Kekuatan penghancur? Sage dari klan Lagom? Jangan-jangan anda adalah sang Kilat Putih yang melegenda itu?" Tebak Loujze.
"Apa itu Kilat Putih?" Tanya Nata lagi ke Aksa.
"Nanti kuceritakan" Jawab Aksa sekali lagi ke Nata.
"Sekarang aku hanya Yllgarian bernama Lily" jawab Lily kemudian.
"Yang benar saja!" Teriak si trio pemburu nyaris bersamaan karena tak percaya.
"Dan jangan-jangan anda juga salah satu pahlawan dalam perang legendaris tersebut?" Kali ini Duexter bertanya kepada Val.
"Bukan, aku tak pernah turun langsung ke medan perang" jawab Val.
"Dia adalah orang dibalik Oboros" tambah Lily.
"Apa?!" Teriak kaget yang kini dari semua orang kecuali Nata yang tidak mengerti dengan apa yang sebenarnya sedang dibicarakan. Serta Aksa yang terlihat tak tertarik meski ia tahu apa itu Oboros.
"Apa itu Oboros?" Tanya Nata lagi ke Aksa.
"Nanti kuceritakan" Aksa memberikan jawaban yang sama kepada Nata.
"Kemudian sang Oracle datang menemui kami. Beliau berkata bahwa kemampuan mengerikan yang kami punya bisa menjadi kekuatan untuk membangun. Dan kalian lah yang bisa merubahnya" lanjut Lily.
Kemudian semua terdiam. Masih belum dapat menyesuaikan diri dengan kenyataan bahwa ada dua orang legenda dihadapan mereka.
"Jadi memang benar kalian adalah utusan Dewa" ucap Loujze memecah kesunyian yang direspon Lucia dan Jean dengan tatapan yang seolah-olah mengatakan 'jangan-jangan semua itu benar'.
Sementara itu Nata dan Aksa tidak berekasi seperti yang diduga oleh Lucia dan Jean. Mereka terlihat biasa saja. Tidak bertingkah konyol atau menyombongkan diri. Dan bahkan terlihat tak terkejut sama sekali.
"Jadi begitu. Berarti kalian berharap besar pada kami?" Tanya Nata kemudian.
Lily dan Val hanya mengangguk.
"Baiklah kami akan berusah untuk tidak mengecewakan kalian" jawab Nata kemudian.
Mendengar ucapan Nata yang baru saja tadi membuat Val yang sedari awal bertemu tidak pernah terlihat tersenyum itu kini mulai tersenyum.
"Hei bocah, reaksi apa itu tadi? Kenapa kau tidak terkejut atau tidak kegirangan dengan dua orang legenda yang bersumpah setia pada kalian?" Terlihat Jean begitu sewot.
"Itu karena kami masih bingung. Banyak informasi yang tidak lengkap. Jadi untuk saat ini menerima mereka dan mencoba untuk tidak saling mengecewakan adalah pilihan yang paling logis dan sopan" jawab Nata kemudian.
"Setidaknya sebelum kita bertemu dengan sang Oracle" tambah Aksa.
"Usia kalian ini sebenarnya tujuh belas tahun atau tujuh belas juta tahun?" Timpal Jean kesal mendengar ucapan Nata dan Aksa yang sok bijak.
"Lily?" Tiba-tiba Aksa berucap. "Apakah kau sudah menikah? Atau sudah memiliki pasangan hidup?" Tanyanya kemudian yang mengejutkan yang lain.
"Belum. Aku belum memiliki pasangan hidup" jawab Lily kemudian.
"Berarti ada yang lebih parah dari aku Nat" ucap Aksa kemudian "Aku tidak punya pasangan cuma selama tujuh belas tahun. Sedang dia dua ratus lima puluh tahun coba?"
"Kau bego ya?" Saut Nata. Yang kemudian disusul respon tidak terima dari yang lain.
"Hei, bocah! Kau tau tentang sopan santun tidak!" Teriak Jean.
"Aksa! Jaga bicaramu!" Hardik Lucia.
"Tuan Aksa! Tolong jangan keterlaluan seperti itu" Ucap Loujze yang hampir bersamaan dengan Jean dan Lucia.
Sementara Val dan Lily hanya saling berpandangan mendengar ucapan Aksa tadi. Kemudian mereka berdua tertawa, dan membuat bingung orang yang melihatnya.
-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 295 Episodes
Comments
PHSNR👾
😂😂
2024-12-25
0
Adryan Eko
nyesel baru baca ni karya epic sekarang
2023-04-17
1
Hanachi
tidak sangka ya, lily si kelinci imut ternyata adalah legenda perang yang mengerikan kekuatannya.
2022-06-25
2