"Kurasa kami memutuskan untuk tetap tinggal disini dan membantu hingga masalah tanah longsor ini selesai" ucap Lucia setelah Couran sudah selesai dengan penjelasan Nata.
"Tak perlu merepotkan hal ini putri. Bukankah kalian masih mempunyai keperluan setelah ini?"
"Tidak apa-apa tuan Couran. Kami tidak sedang diburu waktu"
"Dan lagi saya harus memastikan kedua bocah itu tidak melakukan hal-hal bodoh di desa ini" tambah Jean. Yang di respon oleh tatapan sinis dari Aksa di seberang ruangan.
"Kurasa kami juga akan tinggal untuk membantu hingga benar-benar selesai. Seraya menanti Deuxter pulih" ujar Loujze menambahi.
"Terima kasih kalian semua" ucap Couran.
-
Empat hari kemudian. Alat yang dipesan Nata akhirnya selesai sudah dibuat. Dikerjakan oleh Couran, Huebert, Loujze, Lucia, Jean, dan dibantu oleh beberapa warga desa kenalan Couran. Alat itu cukup besar. Mereka mengangkutnya dengan kereta kuda dan memasangnya di daratan paling keras dari lahan yang terkena timbunan longsor tersebut seperti arahan Nata. Setelah alat itu berdiri, mereka harus menanam enam pasak disetiap kaki alat tersebut, agar tetap terkunci di tempat itu. Kemudian memberi air berlebih agar lahan itu mulai berlumpur. Warga desa memperhatikan apa yang dilakukan rombongan Couran itu dalam diam. Tak ada yang berani menyapa ataupun bertanya.
Sedang empat hari terakhir yang dilakukan Nata hanya menulis dan menggambar sesuatu diatas gulungan dengan menggunakan bahasa tulisan yang tidak dipahami oleh yang lain. Sedang Aksa juga menulis bergulung-gulung namun dalam tulisan yang bisa dipahami yang lain.
-
Sehari setelahnya kepala desa juga para warga sengaja diminta untuk datang ke tempat tanah longsor itu terjadi untuk menyaksikan bagaimana Nata dan Aksa membersihkan bebatuan besar itu hanya dalam waktu satu hari saja.
Alat yang dibuat Nata itu terlihat seperti tiang yang tidak lebih tinggi dari rumah penduduk, dengan dua roda besar yang terlihat berputar disisinya. Ada seperti batang besi tipis yang terliat dibengkok paksa diantara salah satu roda tersebut. Dibagian tengah tiang tersebut terdapat rongga yang diisi dengan sebuah batang besi yang terdapat tali panjang melilitinya. Batang besi itu dapat berputar kesamping mengencang atau melonggarkan lilitan tali setiap kali kedua roda yang ada diluar tadi berputar. Tampak pula dua ekor kuda yang berjalan memutari tiang tersebut untuk menggerakkan sebuah roda lagi yang terpasang horisontal tepat dibawah posisi kedua roda tadi. Seperti alat untuk menggiling gandum, hanya saja yang ini bukan terbuat dari batu. Dan tiap kali kuda-kuda itu berjalan menggerakkannya maka dua roda yang ada diatas ikut berputar.
Kemudian setelah itu yang dilakukan Nata dan Aksa adalah mengunakan pengungkit agar batu itu sedikit naik keatas balok-balok kayu yang sudah mereka letakkan di tanah sebagai pengganti roda. Setelah berhasil naik ia mengikat batu besar itu dengan tali dari alat tadi.
Setelah memberi aba-aba dan kuda mulai berjalan memutar, terdengar suara seperti kayu yang dipukul besi secara berkala dari alat itu. Semua orang terkejut mendengar suara aneh tersebut. Dan bersamaan dengan suara aneh itu yang terdengar semakin kerap, perlahan batu besar itupun bergeser. Tertarik satu demi satu meluncur diatas balok-balok kayu yang di jajar di tanah becek.
Para penonton dibuat kagum dan bertanya-tanya, apa sebenarnya pilar yang mengeluarkan suara aneh dengan roda yang diputar oleh dua kuda itu. Yang bisa dengan mudahnya menarik satu persatu bebatuan besar itu dari tengah lahan. Dan tampak bahwa kuda-kuda itu tidak terbeban berat batuan tersebut.
Bahkan tidak hanya Stevan dan warga desa saja yang dibuat takjub. Orang-orang yang ikut membuat alat itupun dibuat tercengang dengan kemampuan yang dimiliki benda itu.
"Demi Lurac, mereka benar-benar mengangkat batu-batu besar itu" ujar Huebert tak percaya.
"Mereka memang utusan dewa" Loujze menimpali.
"Benar-benar sulit dipercaya" reaksi Lucia.
"Mereka benar-benar bocah ajaib" tambah Jean dengan nada kesal meskipun ia tersenyum.
Sedang Couran hanya terpaku. Dia masih tak percaya bahwa hanya dengan hal-hal seperti roda yang biasa ditemuinya setiap hari itu mampu menciptakan alat yang sangat berguna seperti ini. Konsep yang harusnya tidak berbeda dengan cara kerja kincir angin atau kincir air yang sudah dia pahami. Namun Nata bisa mengunakannya untuk hal seperti ini. "Ilmu pengetahuan seperti apa lagi yang mereka punya? Mereka bisa saja merubah dunia ini dengan mudah bila mereka mau" ucapnya lirih.
-
Tak sampai sore hari, semua bebatuan yang ada di lahan itu sudah berhasil disingkirkan ketepian.
"Lelah sekali" ucap Nata seraya merebahkan tubuhnya di tanah yang tidak berlumpur.
"Kenapa harus kita sendiri sih yang melakukan hal ini?" Keluh Aksa. "Kita bisa menerima bantuan dari yang lain, toh ini semua juga buat kepentingan mereka sendiri. Lagian juga tidak susah, cuma pasang-pasang balok kayu doang" tambahnya.
"Kita perlu untuk membangun citra diri"
"Yang seperti sekarang ini? Belepotan lumpur? Citra diriku kan sebagai utusan dewa"
"Mana ada yang mau percaya dengan utusan dewa yang tidak memegang relik legenda?"
"Akan ku ingat ucapan mu ini Nat" jawab Aksa dengan tatapan sinis dan nada mengancam.
"Setelah ini aku mau minta makan kenyang dan istirahat seharian penuh. Mereka bisa bikin Pasta ga ya?" Ucap Nata mengacuhkan peringatan Aksa.
"Hal ini mengingatkanku pada outbound sekolah yang kubenci"
"Kenapa memang?"
"Kotor dan bikin capek" Aksa ikut menjatuhkan tubuhnya ke tanah disebelah Nata.
"Sungguh diluar dugaan, kalian benar-benar bisa melakukannya" tiba-tiba terdengar suara sang kepala desa berucap mendekat.
Tampak Nata dan Aksa menegakkan tubuh mereka melihat kepala desa dan rombongan warganya mulai menghampiri.
"Tuan Stevan" ucap Nata menyapa.
"Kami percaya sekarang. Kalian benar-benar pemuda luar biasa. Kami akan mengikuti cara yang akan kalian ajarkan" ujar Stevan. "Tapi sepertinya kalian harus bebersih terlebih dahulu"
"Kurasa kami perlu makan terlebih dahulu" ucap Aksa kemudian seraya tersenyum lebar. Diikuti tawa dalam oleh Stevan.
-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 295 Episodes
Comments
PHSNR👾
🤣🤣🤣
2024-12-24
0
Dody Shandy
good...
2021-05-19
1
ime Queen
awal acr aja da bagus kaya ini moga ad seson dua ya thor
2021-05-09
4