16.5 Intermezzo Part 4

"Jadi Aks, apa itu Perang Api Hitam, Kilat Putih, dan Oboros?" Tanya Nata saat mereka sedang duduk santai ditepi sebuah sungai, menanti yang lain kembali dari berburu dan mengumpulkan tanaman obat.

"Menurut yang ku baca dari salah satu gulungan Couran, Perang Api Hitam itu adalah perang yang tejadi seratus tahun yang lalu. Perang besar pertama setelah perang kaum Symirr jutaan taun sebelumnya"

"Perebutan untuk menjadi kaisar?"

"Bukan. Kerajaan dataran selatan melawan kerajaan dataran utara. Perang dipicu oleh dalih penyatuan dunia dan pengulingan tirani, perang tersebut tercatat paling memakan korban dalam sejarah dunia ini"

"Perang Dunia ternyata"

"Benar. Meski perang hanya berlangsung selama satu tahun saja. Dengan kedua kubu mendapat bantuan dari ras-ras yang ada di seluruh dataran mereka masing-masing"

"Lalu bagaimana perang itu berhenti? Siapa yang akhirnya memenangkannya?"

"Pendiri kerajaan Elbrasta lah yang berhasil membunuh pemimpin lawan dan akhirnya menyudahi peperangan itu. Dia disebut sebagai Pahlawan pembasmi Tirani. Meski sebenarnya tak ada pemenang dalam sebuah peperangan"

"Pahlawan pembasmi tirani" Ujar Nata dengan tawa kecil "Memang sejarah milik mereka yang menang"

"Benar. Dan karena si Pahlawan tidak memiliki ambisi untuk menyatukan dunia ini, maka pada akhir peperangan mulai kerajaan-kerajaan kecil banyak bermunculan, apa lagi di dataran selatan. Era itu juga penanda mulainya kaum Narva dianggap kaum unggulan dan menjadikan mereka seorang bangsawan secara default"

"Lalu kenapa perang itu disebut Api Hitam?"

"Entahlah, hal itu tidak tertulis dalam catatan Couran"

"Kemudian yang tentang Kilat Putih dan Oboros itu?"

"Kilat putih adalah salah satu jendral perang yang ikut serta dalam peperangan tersebut. Seorang Sage, yang mungkin adalah sebutan status atau semacam job class dari klan Lagom. Si Lily" jelas Aksa.

"Dan dipihak siapa dia berada?"

"Pihak si Pahlawan perang. Dia dituliskan sangat hebat. Bahkan ada tertulis pada suatu penyerangan ia menghancurkan 300 tentara lawan seorang diri. Benar-benar seperti cerita fiksi yang dibuat-buat kalau kita lihat Lily yang imut dan lembut itu sekarang"

"Apa itu benar-benar Lily yang kita tau ini? Terus kalau Oboros?"

"Sedang Oboros itu adalah nama senjata sihir yang digunakan oleh si Tirant" tambah Aksa menjawab.

"Senjata buatan Val?"

"Benar. Konon ceritanya senjata itulah yang membuat si Tirant yang dulunya hanya seorang jendral biasa bisa mendapatkan ketenaran. Karena dia berhasil membunuh seekor, coba tebak apa?"

"Naga?"

"Hahaha, salah! Srigala berkepala tiga"

"Cerberus?"

Aksa mengangguk.

"Seperti apa senjata itu?"

"Oboros dituliskan adalah sebuah pedang dengan bilah berwarna merah gelap. Memiliki pegangan dari perak yang dicampur tembaga."

"Dan apa sihir yang dimiliki pedang itu?"

"Dituliskan, pernah suatu ketika pedang itu digunakan dalam pertempuran. Dan sebuah padang sabana berubah menjadi sebuah kawah gunung berapi dalam sekali tebas. Gila kan? Entahlah apa kekuatan sihir pedang itu, mungkin sihir api. Kita bisa tanya Val langsung untuk memastikan"