Hukuman

Shut...

Brugh...Brugh..

Beberapa pekerja mencoba melarikan diri saat kejahatan mereka terbongkar, tapi dengan sigap Zanaya melemparkan sebuah jarum yang diolesi obat bius mengenai mereka tepat sasaran.

Semua orang melotot kan matanya, saat melihat Zanaya dengan cepat melumpuhkan beberapa orang yang mencoba kabur, tapi mereka tidak melihat apa yang Zanaya lempar sehingga membuat pekerja itu tergeletak dilantai.

"Ingin mencoba melarikan diri huh!" desis Zanaya penuh penekanan dengan mata berkilat dingin.

Mama Liona kini matanya berkilat dingin, dia tak menyangka sikapnya yang selama ini baik pada pekerja membuat mereka tidak tahu diri.

"Mama dukung keputusan mu sayang! Ambil organ mereka!" Geram mama Liona dengan menggertakkan gigi nya menahan amarah, berlalu dari sana, para pekerja mulai kehilangan harapan untuk hidup saat mendengar orang yang sempat membela sedikit akhirnya mendukung.

Jika sudah menyangkut keluarga, mama Liona berubah menjadi singa yang siap menerkam, meski tak sekejam mertua dan sang suami.

"Selama ini keluarga ku yang membiayai kalian, bahkan ada yang memungut kalian dari jalanan tapi sepertinya sampah tetaplah sampah yang tidak bisa didaur ulang! Kalian bekerja dengan orang yang salah, jadilah nikmatilah hasilnya," ujar Zanaya dingin tidak menghiraukan permohonan mereka.

"Pengawal!" teriak Zanaya tegas.

"Kami nona?" Beberapa pengawal berkumpul termasuk Terminator yang diberi nama Alfa.

"Bawa mereka ke ruang bawah tanah, jangan lupa hubungi dokter Allen, siap-siap mengoperasi mereka!" titah Zanaya tegas berbalik pergi meninggalkan aula mansion, tanpa mempedulikan jeritan dan teriakan pekerja.

Keluarga Zanaya mengikuti langkah Zanaya keluar dari aula menuju ruang keluarga.

"Sepertinya kalian perlu latihan tertutup lagi." Kakek menepuk pundak anak dan cucu laki-lakinya, berlalu dari sana meninggalkan keduanya dengan tubuh membeku.

Mereka sangat tahu latihan tertutup itu bagaimana kerasnya, tapi latihan yang mereka terima berbeda dengan Zanaya yang di ruang dimensi.

Zanaya khusus diruang dimensi sedangkan mereka latihan disebuah pulau, latihan yang mereka jalani disana sangat kejam.

"Bagaimana kau tahu sayang, jika makanan itu sering ditaburkan racun oleh pengkhianat itu?" tanya sang mama saat mendaratkan bokongnya di sofa keluarga diikuti yang lainnya. Pasalnya keluarga Zanaya sudah melewati latihan keras dan juga mempelajari jenis racun hanya saja racun jenis ini memang tidak berbau dan berwarna.

Zanaya mengutak-atik ponselnya kemudian menyodorkan pada keluarganya, disana setiap hari pelayan menaburkan sesuatu diam-diam terlihat di cctv, selama ini cctv yang mereka kira mati ternyata masih bisa dikembalikan datanya oleh Zanaya.

"Bukannya cctv di dapur mati?" Zanders mengernyit keningnya heran

"Sudah Zay pulihkan," ujarnya singkat membuat keluarganya tercengang.

"Zay juga mengecek darah Mama, Papa dan Kak Zanders yang ternyata memiliki kandungan racun yang sudah lama mengendap, makanya kalian sering merasa lemas saat selesai makan, racun itu memang bekerja secara lambat, tapi efeknya bisa membuat orang berumur lebih pendek," jelas Zanaya tanpa ada yang ditutupi.

"Bagaimana mungkin kamu bisa melihat hasilnya tidak lebih dari 24 jam?" Semua menatap Zanaya penasaran, yang di tatap hanya tersenyum tipis.

"Kalian tidak tahu? Zanaya mewarisi kemampuan istriku." Kakek Gerald berucap dengan sombong.

"Ck, jangan bilang Papa melakukan latihan tertutup untuk Zay juga?" tebak Papa Zidan yang diangguki kakek Gerald membuatnya berdecak kesal.

"Tapi Kek, Zay disana tidak lebih dari sebulan." Zanders mengerutkan dahinya bingung.

"Itulah bedanya Zanaya, dia bisa menyerap semua ilmu dengan cepat hanya saja-" Kakek Gerald melirik cucu cantiknya yang terlihat santai tidak terpengaruh.

"Hanya saja?" Ketiga orang itu menunggu dengan penasaran.

Kakek Gerald menghela nafasnya. "Selama ini dia berpura-pura bodoh agar bajingan tengik yang disukainya tidak merasa minder karena kalah cerdas," ujar pria tua itu membuat ketiga orang itu membeku.

Selama ini mereka tidak tahu apa-apa, mereka terlalu sibuk dengan urusan masing-masing. Hingga, tidak pernah memperhatikan gadis kesayangan mereka, hanya harta yang berlimpah diberikan tapi tidak perhatian itulah membuat Zanaya lebih sayang pada keluarga Fani yang dianggap keluarga kandung.

Zanaya diberikan perhatian dan kasih sayang yang selama ini dirindukannya, yang ternyata hanya kepura-puraan untuk menguras harta keluarganya dari jalur Zanaya sebab orang tua Zanaya sudah tidak membantu lagi sebab mereka telah berkali-kali diberi modal tapi tidak ada hasil. Makanya mereka mulai menghasut Zanaya yang saat itu sangat labil.

Dengan suara tercekat sang papa mendekat memeluk sang putri, "Maafkan papa sayang! Selama ini papa terlalu sibuk!" ucapnya penuh sesal, membuat mata Zanaya berembun.

"Mama juga ya sayang, Mama janji akan mengurangi pekerjaan mama di luar," ujar sang mama Liona ikut memeluk sang anak, Zanaya merasa sangat bahagia, dia berjanji akan melindungi keluarganya sampai titik darah penghabisan.

Kakek Gerald terharu melihat anak cucunya kembali erat, selama ini kakek Gerald sering menegur sang anak yang hanya di abaikan.

"Jadi bagaimana sekarang? Para pelayan di mansion ini sudah habis, mereka benar-benar pengkhianat sejati," gerutu Zanders

"Tenang saja, nanti kakek yang urus itu sebelum itu keluarkan racun pada tubuh kalian," sahut Kakek Gerald, mereka hampir saja melupakan hal itu.

"Bukankah kakek juga makan semalam berarti harusnya kakek juga kena begitupun dengan Zay," kata Zanders, membuat sang kakek terkekeh

"Kau lupa! Kakek ini kebal terhadap racun begitupun Zanaya yang sudah kebal racun dan sudah mengeluarkan racun di tubuhnya sejak dia pergi menemui kakek," jawab Kakek Gerald membuat mereka mengangguk mengerti.

"Tenang! Zay punya solusinya. Minum cairan ini! Ini buatan Zay sendiri!" Zanaya menyodorkan tiga botol cairan yang berwarna hitam pekat.

Tanpa berlama-lama mereka meminum cairan itu meski ada yang aneh, tapi tetap percaya pada gadis kesayangan mereka.

"Ini cairan apa? Kenapa rasanya seperti racun?" tanya Zanders mengernyit keningnya heran begitupun kedua orangtuanya.

"Karena itu memang racun kak," jawab Zanaya dengan polos, membuat keluarganya melotot tak percaya. Yang hanya dibalas wajah tanpa dosa oleh Zanaya.

Kakek Gerald terkekeh melihat kelakuan sang cucu perempuannya. Baru ketiganya ingin mengomel mereka tiba-tiba memuntahkan darah berwarna hitam pekat dengan berbau busuk bahkan tubuh mereka telah mengeluarkan keringat tapi berupa cairan hitam membuat tubuh mereka sangat bau.

"Bersihkan tubuh kalian, racun itu telah keluar dari tubuh kalian!" akhirnya mereka mengerti metode Zanaya, racun dibalas dengan racun.

Mereka bertiga naik ke lantai atas membersihkan diri. Bergegas Zanaya ke ruang bawah tanah, setelah mengatakan pada sang kakek.

Tap! Tap! Tap!

Suara langkah kaki Zanaya terdengar di lorong ruang bawah tanah itu berisi sel-sel isinya para pengkhianat maupun musuh keluarganya.

Melihat kedatangan Zanaya, mereka kembali mengiba, "Nona tolong ampuni kami" ujar mereka memohon dengan suara putus asa.

Zanaya tersenyum menyeringai, membuat mereka mundur ke belakang, "Apakah dokter Allen sudah tiba?" tanya Zanaya pada pengawal yang berdiri didekatnya.

"Benar nona, dokter Allen baru saja tiba," sahut pengawal itu. Zanaya mengangguk mengerti.

"Halo anak manis! Maaf dokter membuat mu menunggu," tiba-tiba suara pemuda menyapa gendang telinga Zanaya yang terdengar ramah dengan diiringi senyuman manis.

"Zanaya baru aja disini dok," sahut Zanaya dingin.

Dokter Allen merupakan dokter yang cerdas dan tampan di usianya yang ke 27, belum pernah ada pasien yang di operasi gagal selama ditangannya, dokter Allen di tolong oleh kakek Gerald dan disekolahkan sampai menjadi dokter cerdas yang diakui dunia.

Tapi tak ada yang tahu kelainan yang dia miliki yaitu memiliki jiwa psikopat dalam dirinya kecuali keluarga Dixon.

Makanya setiap ada musuh, mereka memanggil dokter untuk membedah dan mengambil org*n dalamnya untuk orang yang membutuhkan di rumah sakit.

Selama ini dokter Allen berada di luar negeri bersama sang kakek, tapi setelah sang kakek kembali ke Indonesia maka dia juga ikut untuk bertugas di rumah sakit milik keluarga Dixon.

"Bagaimana kalau kita langsung saja?" tanya dokter Allen antusias melihat banyaknya yang akan dibedah.

"Pengawal bawa kepala pelayan terlebih dahulu!" ucap Zanaya tegas dan dingin.

"Tidak! Jangan! Kumohon jangan!" teriak kepala pelayan itu panik, saat di tarik paksa. Pelayan lainnya hanya beringsut memundurkan dirinya.

Dokter Allen tersenyum tampan, "Ah! Suara mereka bagaikan melodi yang merdu," ujarnya menikmati jeritan itu.

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

mampus kan terlalu jahat kalian...majikan sendiri kalian musuin dasar goblok

2024-12-12

0

❄️ sin rui ❄️

❄️ sin rui ❄️

aku suka aku suka aku suka hahahahhahahaah aku suka novel seperti ini

2025-01-19

0

vj'z tri

vj'z tri

teriakan mereka seperti lagu pengantar tidur buat pak dokter 🤭🤭🤭🤭

2025-01-04

0

lihat semua
Episodes
1 Pengkhianatan
2 Kembali ke masa lalu?
3 Menemui Sang Kakek
4 Sihir atau Elemen?
5 Ruang ajaib
6 Mengecek Elemen
7 Latihan Keras Zanaya
8 Perubahan Zanaya
9 Kepulangan Zanaya
10 Membersihkan Hama
11 Membersihkan Hama2
12 Membersihkan Hama 3
13 Hukuman
14 Balasan Bagi Pengkhianat
15 Kesialan Fani
16 Vitamin Kematian
17 Hari Pertama Sekolah
18 Guru Arogan
19 Taruhan
20 Kedatangan Kevin Di Sekolah
21 Kedatangan Tamu tak Diundang
22 Pelayan Berulah?
23 Akhir Dari Mirna
24 Mengganggu?
25 Karina
26 Menyusup
27 Kita Impas!!
28 Siapa Yang Bersalah?
29 Di hukum
30 Kegelisahan Fani
31 Yuniar Berulah
32 Mati Kutu
33 Malu Tak Berujung
34 Misi penyelamatan
35 Mari Berpesta
36 Hot News
37 Kehancuran Keluarga Permadi
38 Kondisi Utari
39 Pengkhianat
40 Kematian Misterius yang Menggemparkan
41 Olimpiade
42 Aksi Zanaya
43 Titik Terang Keberadaan Gibran Asli
44 Pulau Atas Awan
45 Pesta Ulang Tahun
46 Perkenalkan Putri Kami
47 Terkejut
48 Awal Kehancuran
49 Kalah Taruhan
50 Kedatangan Polisi
51 Masuk ke Perangkap Sendiri
52 Kebusukan Fani
53 Trending nomor satu
54 Dokumen palsu
55 Diusir
56 Sepenggal kisah Masa lalu
57 Permainan Dimulai
58 Rando Wijaya
59 Fakta Baru
60 Gagal
61 Kedatangan Nyonya Tina
62 Keributan Di taman
63 Undangan Pesta
64 Rencana Busuk Revan
65 Tragedi
66 Mengembalikan Rencana Mereka
67 Kehancuran keluarga Revan
68 Pesan Kakek
69 Sahabat Zanaya Diculik
70 Berakhir?
71 Menjalani Takdir
72 Kedatangan Sang Gadis Ramalan
73 Tugas Pemilik Seluruh Elemen
74 Diremehkan
75 Terpukau
76 Cara mengatasi pengkhianat
77 Berkunjung Ke kediaman Dixon
78 Kediaman Jenderal Dixon
79 Penyerangan
80 Perjalanan Di Mulia
81 Membasmi Para Bandit
82 Susah Di tebak
83 Danau
84 Ada Nyamuk
85 Kawasan Troll
86 Visual
87 Negeri Kurcaci
88 Terpisah
89 Mencari Raja Zion
90 Menyelamatkan Raja Zion
91 Istri?
92 Pura-pura
93 Negeri Peri
94 Menolak Ikut Berperang
95 Bangunnya Pangeran Peri
96 Kembali Ke Kerajaan Azlan
97 Masalah Grand Duke Erland
98 Tak Terduga
99 Kedatangan Tiga Raja
100 Dansa
101 Rapat Strategi
102 Rencana Amora dan Liliana
103 Jamuan Teh
104 Kelompok Penculik Beraksi
105 Mengadu Domba
106 Biarkan Mereka Saling Membunuh
107 Memberikan Motivasi
108 Akhir Duke Lewis
109 Akhir dari Duke Barton
110 Menyatakan Cinta
111 Perdebatan Ibu Dan Anak
112 Keputusan Zanaya
113 Perang 1
114 Perang 2
115 Perang 3
116 Perang Usai
117 Pesta Kemenangan
118 Apa Yang Terjadi?
119 Haruskah Pergi?
120 Surat
121 Putri Bellina
122 Akhirnya Mereka Tahu
123 Orang angkuh
124 Balasan Untuk Orang Angkuh
125 Rencana Perjodohan
126 Penolakan Zanaya
127 Tetap Pada Pendirian Masing-masing
128 Viral
129 Acara Keluarga
130 Keluarga Julid
131 Aku Merindukan mu
132 Flashback
133 Flashback 2
134 Ke Mansion Dixon
135 Melamar Zanaya
136 Perdebatan
137 Siapa Dia?
138 Wanita Materialistis
139 Done!
140 Ternyata Anak Orang Kaya
141 Penolong Sebenarnya
142 Akhir keluarga Bobby
143 Rencana Yang Gagal
144 Nasib Para benalu
145 Pernikahan
146 Malam Pengantin
147 Makan Siang Keluarga
148 Nadira dan Zanders
149 Pertunangan
150 Menuju Ending
151 Ending
152 Promo Karya Baru Author
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Pengkhianatan
2
Kembali ke masa lalu?
3
Menemui Sang Kakek
4
Sihir atau Elemen?
5
Ruang ajaib
6
Mengecek Elemen
7
Latihan Keras Zanaya
8
Perubahan Zanaya
9
Kepulangan Zanaya
10
Membersihkan Hama
11
Membersihkan Hama2
12
Membersihkan Hama 3
13
Hukuman
14
Balasan Bagi Pengkhianat
15
Kesialan Fani
16
Vitamin Kematian
17
Hari Pertama Sekolah
18
Guru Arogan
19
Taruhan
20
Kedatangan Kevin Di Sekolah
21
Kedatangan Tamu tak Diundang
22
Pelayan Berulah?
23
Akhir Dari Mirna
24
Mengganggu?
25
Karina
26
Menyusup
27
Kita Impas!!
28
Siapa Yang Bersalah?
29
Di hukum
30
Kegelisahan Fani
31
Yuniar Berulah
32
Mati Kutu
33
Malu Tak Berujung
34
Misi penyelamatan
35
Mari Berpesta
36
Hot News
37
Kehancuran Keluarga Permadi
38
Kondisi Utari
39
Pengkhianat
40
Kematian Misterius yang Menggemparkan
41
Olimpiade
42
Aksi Zanaya
43
Titik Terang Keberadaan Gibran Asli
44
Pulau Atas Awan
45
Pesta Ulang Tahun
46
Perkenalkan Putri Kami
47
Terkejut
48
Awal Kehancuran
49
Kalah Taruhan
50
Kedatangan Polisi
51
Masuk ke Perangkap Sendiri
52
Kebusukan Fani
53
Trending nomor satu
54
Dokumen palsu
55
Diusir
56
Sepenggal kisah Masa lalu
57
Permainan Dimulai
58
Rando Wijaya
59
Fakta Baru
60
Gagal
61
Kedatangan Nyonya Tina
62
Keributan Di taman
63
Undangan Pesta
64
Rencana Busuk Revan
65
Tragedi
66
Mengembalikan Rencana Mereka
67
Kehancuran keluarga Revan
68
Pesan Kakek
69
Sahabat Zanaya Diculik
70
Berakhir?
71
Menjalani Takdir
72
Kedatangan Sang Gadis Ramalan
73
Tugas Pemilik Seluruh Elemen
74
Diremehkan
75
Terpukau
76
Cara mengatasi pengkhianat
77
Berkunjung Ke kediaman Dixon
78
Kediaman Jenderal Dixon
79
Penyerangan
80
Perjalanan Di Mulia
81
Membasmi Para Bandit
82
Susah Di tebak
83
Danau
84
Ada Nyamuk
85
Kawasan Troll
86
Visual
87
Negeri Kurcaci
88
Terpisah
89
Mencari Raja Zion
90
Menyelamatkan Raja Zion
91
Istri?
92
Pura-pura
93
Negeri Peri
94
Menolak Ikut Berperang
95
Bangunnya Pangeran Peri
96
Kembali Ke Kerajaan Azlan
97
Masalah Grand Duke Erland
98
Tak Terduga
99
Kedatangan Tiga Raja
100
Dansa
101
Rapat Strategi
102
Rencana Amora dan Liliana
103
Jamuan Teh
104
Kelompok Penculik Beraksi
105
Mengadu Domba
106
Biarkan Mereka Saling Membunuh
107
Memberikan Motivasi
108
Akhir Duke Lewis
109
Akhir dari Duke Barton
110
Menyatakan Cinta
111
Perdebatan Ibu Dan Anak
112
Keputusan Zanaya
113
Perang 1
114
Perang 2
115
Perang 3
116
Perang Usai
117
Pesta Kemenangan
118
Apa Yang Terjadi?
119
Haruskah Pergi?
120
Surat
121
Putri Bellina
122
Akhirnya Mereka Tahu
123
Orang angkuh
124
Balasan Untuk Orang Angkuh
125
Rencana Perjodohan
126
Penolakan Zanaya
127
Tetap Pada Pendirian Masing-masing
128
Viral
129
Acara Keluarga
130
Keluarga Julid
131
Aku Merindukan mu
132
Flashback
133
Flashback 2
134
Ke Mansion Dixon
135
Melamar Zanaya
136
Perdebatan
137
Siapa Dia?
138
Wanita Materialistis
139
Done!
140
Ternyata Anak Orang Kaya
141
Penolong Sebenarnya
142
Akhir keluarga Bobby
143
Rencana Yang Gagal
144
Nasib Para benalu
145
Pernikahan
146
Malam Pengantin
147
Makan Siang Keluarga
148
Nadira dan Zanders
149
Pertunangan
150
Menuju Ending
151
Ending
152
Promo Karya Baru Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!