Membersihkan Hama2

Setelah tersadar dari rasa terkejutnya sang papa bertanya, "Kamu yakin sayang!" Sang papa meyakinkan yang di jawab anggukan serius.

"Sejak kapan kamu bisa bawa motor dek? bukannya kamu nggk suka yah kalau naik motor?" Zanders mengerutkan alisnya bingung.

"Sejak diluar negeri, kakek tiap hari ngajarin Zay kak. Lagipula Zay bosan pakai mobil terus," jawabnya jujur membuat semua orang mengangguk. Setelah selesai berbincang mereka ke kamar masing-masing untuk beristirahat, untungnya besok akhir pekan jadi keluarga Zanaya berkumpul di rumah.

Keesokan harinya, Zanaya keluar dari kamar mandi dengan wajah segar setelah mandi, karena pagi-pagi sudah berkeringat habis latihan di ruang dimensinya.

Pagi ini Zanaya sudah berkutat di dapur untuk membuat sarapan mendahului para pelayan, pelayan yang masuk ke dapur kaget melihat kehadiran Zanaya, tapi Zanaya hanya mengabaikan pelayan itu.

Diam-diam para pelayan bersedekap dada membiarkan Zanaya memasak dengan mata mereka mulai memindai penampilan Zanaya yang sangat cocok ditubuhnya, membuat para pelayan dalam hati iri dan dengki, mereka merasa Zanaya tidaklah cocok dengan pakaian yang dikenakannya terlebih lagi melihat kulit dan wajah Zanaya yang cantik.

Saat mendengar suara langkah kaki masuk ke dalam dapur, para pelayan segera berpura-pura mengerjakan sesuatu membuat Zanaya mencibir dalam hati.

"Loh, sayang kamu kok disini?" tanya sang mama menghampiri sang putri.

"Zanaya ingin membuat sarapan untuk semua orang," jawab Zanaya, dengan cekatan gadis itu memegang alat-alat masak, membuat sang mama berpikir sejenak sejak kapan anaknya memasak , mungkin di luar negeri saat bersama sang kakek itu yang dipikirkan sang mama Liona.

"Harusnya kamu tidak usah repot nak, kan ada pelayan," ujar sang mama, Liona tidak ingin anaknya repot.

"Tidak apa-apa kok mah, lagipula kalau Zanaya yang buat kan lebih terjamin," Ucapan Zanaya yang santai membuat para pelayan menegang.

"Yuk! Sini mama bantuin kita tata di meja makan!" ucap sang mama mengambil alih piring yang berisi beberapa sarapan sehat yang dibuat sang anak.

Kini keluarga Dixon berkumpul sarapan bersama dengan memuji masakan Zanaya.

Setelah sarapan Zanaya segera mengumpulkan para pelayan serta pengawal yang berada di aula mansion itu membuat orang-orang bertanya-tanya.

"Kamu ngapain ngumpulin pelayan dan pengawal trus suruh mama bawa semua perhiasan mama?" tanya sang mama Liona mengerutkan keningnya bingung.

"Membersihkan Hama Mah," jawab Zanaya santai semakin membuat sang mama penasaran sedangkan kakek, papa dan kakaknya telah mengerti saat Zanaya mengatakan hal itu.

Semua pengawal dan pelayan telah berkumpul, yang berjaga hanya orang-orang sang kakek dengan Terminator buatan sang nenek, tapi mereka tidak menyadari jika beberapa dari mereka bukan manusia.

Zanaya berdiri dengan tegas dan anggun didepan mereka dengan dagu terangkat, "Saya mengumpulkan kalian disini, untuk mengatakan beberapa pakaian, tas, sepatu dan perhiasan saya serta milik mama telah hilang, maka dari itu silahkan jujur sebelum saya mengetahui sendiri maka akibatnya lebih kejam lagi," Suara Zanaya terdengar lantang dan tegas penuh intimidasi membuat semua orang terkesiap, mereka tidak menyangka nona muda yang arogan dan manja bisa bersikap tegas dan anggun.

Beberapa puluh orang yang berkumpul di aula mulai bereaksi saat mendengar perkataan Zanaya, mereka tak mengira Zanaya menyadari nya. Tapi mereka mencoba tetap bersikap tenang, mereka berpikir tidak mungkin nona muda yang bodoh dan arogan bisa mengetahui mereka pelakunya palingan kata-katanya hanya gertakan semata.

Mereka pikir Zanaya tetaplah Zanaya yang bodoh, ceroboh dan arogan meski penampilannya sudah berubah 180 derajat jadi mereka tetap percaya diri.

Melihat semua pelayan dan pengawal bergeming, Zanaya melanjutkan ucapannya sambil mengangguk, "Baiklah! Karena tidak ada yang mau mengakuinya maka jika ketahuan jangan salahkan saya jika bertindak kejam padahal sudah diberi kesempatan," Ucapan lantang Zanaya membuat beberapa orang sedikit bergetar tapi tetap kekeh dengan kepercayaan dirinya. Sang kakek hanya diam duduk di sofa melihat sang cucu beraksi.

Liona sang mama yang mendengar ucapan sang anak angkat bicara, "Sayang! kamu bicara apa? Mama sama sekali tidak kehilangan perhiasan semua lengkap kok," ujar sang mama mencoba menghentikan sang putri menuduh seseorang.

Ucapan nyonya rumah tentu membuat beberapa orang tersenyum dalam hati, untung mereka lebih pintar pikir mereka tapi sayangnya Zanaya lebih pintar lagi.

Mendengar ucapan sang mama Zanaya bertanya, "Benarkah mah?" Mama Liona mengangguk tersenyum saat melihat Zanaya mengangguk, "Tapi apa mama sudah cek dengan teliti? Bukankah setiap perhiasan mama dan Zanaya punya nama inisial yang hanya keluarga kita yang tahu?" Ucapan Zanaya membuat senyum sang mama memudar kemudian melangkah ke meja aula tempat meletakkan semua perhiasannya lalu mengeceknya dengan teliti.

Deg!

Beberapa orang yang tadinya tersenyum senang dalam hati kini mendadak cemas, mereka mulai ketar-ketir, mereka mengira rencana yang disusun dengan rapi bersama sang bos apalagi mendadak Zanaya menjadi cerdas, ini diluar perkiraan mereka.

Setelah mengeceknya satu-persatu sang mama berseru marah, "Kurang ajar! Siapa yang berani menukar perhiasan ku dengan barang palsu?" Suara lantang sang nyonya besar membuat beberapa orang telah goyah, tapi mereka berpikir dalam kamar itu tidak ada cctv jadi mereka tetap aman meski akan tertangkap masuk dalam kamar jika dari luar cctv, sebab barang yang dicuri mereka bawa lewat jendela yang tidak terlihat cctv disana sudah ada teman lainnya yang menunggu.

"Bukan hanya perhiasan mama, bahkan pakaian, tas, sepatu dan perhiasan Zanaya pun sudah raib di ambil mah dan ada juga yang menukarnya dengan barang kW," tambah Zanaya dengan suara dinginnya dengan sorot mata tajam membuat beberapa orang yang bertatapan meneguk ludahnya kasar.

Deg!

"Kalian tidak akan lolos jika ada yang ketahuan" Papa Zidan membuka suara dengan nada tak kalah dinginnya dengan sang anak membuat suasana semakin mencekam.

"Baiklah mari kita menonton pertunjukan sebelum menangkap tikus pencurinya!" seru Zanaya kemudian menekan tombol play pada layar tv besar yang tergantung pada aula mansion itu, semua orang mendongak melihat apa yang dimaksud Zanaya.

Disana terlihat beberapa pelayan bukan beberapa lagi, tapi hampir semua pelayan bekerja sama, ada yang mencuri dan menukarnya, lalu ada juga yang berjaga-jaga jika sang tuan rumah datang serta ada yang berjaga dibawah jendela menerima barang tersebut.

Semua orang menahan nafas melihat kejadian itu, mereka tak menyangka jika akan ketahuan sekarang padahal mereka sudah melakukannya selama setahun terakhir ini.

Untungnya Zanaya sebelum pergi ke luar negeri menemui sang kakek, Zanaya menyuruh sang kakak memasang cctv tersembunyi, itupun sang kakak harus melakukan sendiri tanpa bantuan dan tanpa ketahuan oleh pengawal dan pelayan.

Melihat hampir seluruhnya pelayan dan pengawal wajahnya memucat Zanaya menyeringai, "Bagaimana? Apakah kalian puas dengan tontonan yang ku berikan?" tanya Zanaya dengan senyum mengejeknya.

Terpopuler

Comments

Ririn Santi

Ririn Santi

lah gimana ceritanya papa mama dan kakak zanaya bs dikadalin semua pelayan. siapa yg memilih mrk?

2025-02-25

0

vj'z tri

vj'z tri

babat bersih hama pengganggu perlu bantuan gak Zay nanti aku kasih pestisida terrrrbaikkkk 🤣🤣🤣🤣

2025-01-04

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

pecat semuanya dan laporkan ke polisi biar dipenjara mereka semuanya

2025-01-27

0

lihat semua
Episodes
1 Pengkhianatan
2 Kembali ke masa lalu?
3 Menemui Sang Kakek
4 Sihir atau Elemen?
5 Ruang ajaib
6 Mengecek Elemen
7 Latihan Keras Zanaya
8 Perubahan Zanaya
9 Kepulangan Zanaya
10 Membersihkan Hama
11 Membersihkan Hama2
12 Membersihkan Hama 3
13 Hukuman
14 Balasan Bagi Pengkhianat
15 Kesialan Fani
16 Vitamin Kematian
17 Hari Pertama Sekolah
18 Guru Arogan
19 Taruhan
20 Kedatangan Kevin Di Sekolah
21 Kedatangan Tamu tak Diundang
22 Pelayan Berulah?
23 Akhir Dari Mirna
24 Mengganggu?
25 Karina
26 Menyusup
27 Kita Impas!!
28 Siapa Yang Bersalah?
29 Di hukum
30 Kegelisahan Fani
31 Yuniar Berulah
32 Mati Kutu
33 Malu Tak Berujung
34 Misi penyelamatan
35 Mari Berpesta
36 Hot News
37 Kehancuran Keluarga Permadi
38 Kondisi Utari
39 Pengkhianat
40 Kematian Misterius yang Menggemparkan
41 Olimpiade
42 Aksi Zanaya
43 Titik Terang Keberadaan Gibran Asli
44 Pulau Atas Awan
45 Pesta Ulang Tahun
46 Perkenalkan Putri Kami
47 Terkejut
48 Awal Kehancuran
49 Kalah Taruhan
50 Kedatangan Polisi
51 Masuk ke Perangkap Sendiri
52 Kebusukan Fani
53 Trending nomor satu
54 Dokumen palsu
55 Diusir
56 Sepenggal kisah Masa lalu
57 Permainan Dimulai
58 Rando Wijaya
59 Fakta Baru
60 Gagal
61 Kedatangan Nyonya Tina
62 Keributan Di taman
63 Undangan Pesta
64 Rencana Busuk Revan
65 Tragedi
66 Mengembalikan Rencana Mereka
67 Kehancuran keluarga Revan
68 Pesan Kakek
69 Sahabat Zanaya Diculik
70 Berakhir?
71 Menjalani Takdir
72 Kedatangan Sang Gadis Ramalan
73 Tugas Pemilik Seluruh Elemen
74 Diremehkan
75 Terpukau
76 Cara mengatasi pengkhianat
77 Berkunjung Ke kediaman Dixon
78 Kediaman Jenderal Dixon
79 Penyerangan
80 Perjalanan Di Mulia
81 Membasmi Para Bandit
82 Susah Di tebak
83 Danau
84 Ada Nyamuk
85 Kawasan Troll
86 Visual
87 Negeri Kurcaci
88 Terpisah
89 Mencari Raja Zion
90 Menyelamatkan Raja Zion
91 Istri?
92 Pura-pura
93 Negeri Peri
94 Menolak Ikut Berperang
95 Bangunnya Pangeran Peri
96 Kembali Ke Kerajaan Azlan
97 Masalah Grand Duke Erland
98 Tak Terduga
99 Kedatangan Tiga Raja
100 Dansa
101 Rapat Strategi
102 Rencana Amora dan Liliana
103 Jamuan Teh
104 Kelompok Penculik Beraksi
105 Mengadu Domba
106 Biarkan Mereka Saling Membunuh
107 Memberikan Motivasi
108 Akhir Duke Lewis
109 Akhir dari Duke Barton
110 Menyatakan Cinta
111 Perdebatan Ibu Dan Anak
112 Keputusan Zanaya
113 Perang 1
114 Perang 2
115 Perang 3
116 Perang Usai
117 Pesta Kemenangan
118 Apa Yang Terjadi?
119 Haruskah Pergi?
120 Surat
121 Putri Bellina
122 Akhirnya Mereka Tahu
123 Orang angkuh
124 Balasan Untuk Orang Angkuh
125 Rencana Perjodohan
126 Penolakan Zanaya
127 Tetap Pada Pendirian Masing-masing
128 Viral
129 Acara Keluarga
130 Keluarga Julid
131 Aku Merindukan mu
132 Flashback
133 Flashback 2
134 Ke Mansion Dixon
135 Melamar Zanaya
136 Perdebatan
137 Siapa Dia?
138 Wanita Materialistis
139 Done!
140 Ternyata Anak Orang Kaya
141 Penolong Sebenarnya
142 Akhir keluarga Bobby
143 Rencana Yang Gagal
144 Nasib Para benalu
145 Pernikahan
146 Malam Pengantin
147 Makan Siang Keluarga
148 Nadira dan Zanders
149 Pertunangan
150 Menuju Ending
151 Ending
152 Promo Karya Baru Author
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Pengkhianatan
2
Kembali ke masa lalu?
3
Menemui Sang Kakek
4
Sihir atau Elemen?
5
Ruang ajaib
6
Mengecek Elemen
7
Latihan Keras Zanaya
8
Perubahan Zanaya
9
Kepulangan Zanaya
10
Membersihkan Hama
11
Membersihkan Hama2
12
Membersihkan Hama 3
13
Hukuman
14
Balasan Bagi Pengkhianat
15
Kesialan Fani
16
Vitamin Kematian
17
Hari Pertama Sekolah
18
Guru Arogan
19
Taruhan
20
Kedatangan Kevin Di Sekolah
21
Kedatangan Tamu tak Diundang
22
Pelayan Berulah?
23
Akhir Dari Mirna
24
Mengganggu?
25
Karina
26
Menyusup
27
Kita Impas!!
28
Siapa Yang Bersalah?
29
Di hukum
30
Kegelisahan Fani
31
Yuniar Berulah
32
Mati Kutu
33
Malu Tak Berujung
34
Misi penyelamatan
35
Mari Berpesta
36
Hot News
37
Kehancuran Keluarga Permadi
38
Kondisi Utari
39
Pengkhianat
40
Kematian Misterius yang Menggemparkan
41
Olimpiade
42
Aksi Zanaya
43
Titik Terang Keberadaan Gibran Asli
44
Pulau Atas Awan
45
Pesta Ulang Tahun
46
Perkenalkan Putri Kami
47
Terkejut
48
Awal Kehancuran
49
Kalah Taruhan
50
Kedatangan Polisi
51
Masuk ke Perangkap Sendiri
52
Kebusukan Fani
53
Trending nomor satu
54
Dokumen palsu
55
Diusir
56
Sepenggal kisah Masa lalu
57
Permainan Dimulai
58
Rando Wijaya
59
Fakta Baru
60
Gagal
61
Kedatangan Nyonya Tina
62
Keributan Di taman
63
Undangan Pesta
64
Rencana Busuk Revan
65
Tragedi
66
Mengembalikan Rencana Mereka
67
Kehancuran keluarga Revan
68
Pesan Kakek
69
Sahabat Zanaya Diculik
70
Berakhir?
71
Menjalani Takdir
72
Kedatangan Sang Gadis Ramalan
73
Tugas Pemilik Seluruh Elemen
74
Diremehkan
75
Terpukau
76
Cara mengatasi pengkhianat
77
Berkunjung Ke kediaman Dixon
78
Kediaman Jenderal Dixon
79
Penyerangan
80
Perjalanan Di Mulia
81
Membasmi Para Bandit
82
Susah Di tebak
83
Danau
84
Ada Nyamuk
85
Kawasan Troll
86
Visual
87
Negeri Kurcaci
88
Terpisah
89
Mencari Raja Zion
90
Menyelamatkan Raja Zion
91
Istri?
92
Pura-pura
93
Negeri Peri
94
Menolak Ikut Berperang
95
Bangunnya Pangeran Peri
96
Kembali Ke Kerajaan Azlan
97
Masalah Grand Duke Erland
98
Tak Terduga
99
Kedatangan Tiga Raja
100
Dansa
101
Rapat Strategi
102
Rencana Amora dan Liliana
103
Jamuan Teh
104
Kelompok Penculik Beraksi
105
Mengadu Domba
106
Biarkan Mereka Saling Membunuh
107
Memberikan Motivasi
108
Akhir Duke Lewis
109
Akhir dari Duke Barton
110
Menyatakan Cinta
111
Perdebatan Ibu Dan Anak
112
Keputusan Zanaya
113
Perang 1
114
Perang 2
115
Perang 3
116
Perang Usai
117
Pesta Kemenangan
118
Apa Yang Terjadi?
119
Haruskah Pergi?
120
Surat
121
Putri Bellina
122
Akhirnya Mereka Tahu
123
Orang angkuh
124
Balasan Untuk Orang Angkuh
125
Rencana Perjodohan
126
Penolakan Zanaya
127
Tetap Pada Pendirian Masing-masing
128
Viral
129
Acara Keluarga
130
Keluarga Julid
131
Aku Merindukan mu
132
Flashback
133
Flashback 2
134
Ke Mansion Dixon
135
Melamar Zanaya
136
Perdebatan
137
Siapa Dia?
138
Wanita Materialistis
139
Done!
140
Ternyata Anak Orang Kaya
141
Penolong Sebenarnya
142
Akhir keluarga Bobby
143
Rencana Yang Gagal
144
Nasib Para benalu
145
Pernikahan
146
Malam Pengantin
147
Makan Siang Keluarga
148
Nadira dan Zanders
149
Pertunangan
150
Menuju Ending
151
Ending
152
Promo Karya Baru Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!