Guru Arogan

Zanaya tiba dikelasnya dengan tatapan berbeda yang dilayangkan oleh teman sekelasnya, meski begitu Zanaya tidak peduli.

"Kakak ke atas dulu yah, kalau ada apa-apa hubungi kakak!" ucap Zanders yang di angguki Zanaya.

Kelas Zanaya memang berada dilantai dua sedangkan Zanders lantai tiga. Sekolah milik keluarga mereka itu berlantai tiga setiap bangunannya.

Ada gedung kelas IPA, gedung kelas IPS serta gedung kelas bahasa, dilengkapi dengan fasilitas sekolah yang lengkap seperti lapangan indoor dan outdoor di setiap cabang olahraga yang ada.

Serta beberapa laboratorium, perpustakaan yang luas, UKS di setiap jurusan, kelas khusus ekstrakulikuler dan juga kantin setiap kelas dan jurusan.

Zanaya masuk ke dalam kelasnya IPA 1, dengan wajah dingin, membuat mereka yang didalam tanpa sadar meneguk ludahnya sendiri.

Gadis cantik itu duduk di bangku paling belakang, tempatnya yang sama seperti kehidupannya dulu.

Dengan tenang dia memakai earphone nya mendengar musik tanpa memperdulikan tatapan dari teman kelasnya.

Kring!

Bel masuk berbunyi, membuat murid-murid masuk ke kelas masing-masing, yang paling menjengkelkan adalah dia sekelas Revan, untungnya dengan Fani pun tidak, sebab Fani berada di kelas Ips.

Geng Revan masuk, duduk di bangku mereka berada paling depan dan bangku kedua dan ketiga.

Tak lama seorang guru laki-laki datang, dengan wajah angkuhnya, Zanaya masih ingat guru ini adalah guru kaki tangan Fani, entahlah Zanaya juga bingung mengapa guru ini sangat menuruti Fani jika ingin mempermalukannya.

Kenapa Zanaya bisa tahu sebab Fani sendiri yang menceritakan sesaat sebelum dirinya ditembak.

Sepertinya dia akan menyelidiki semua hal disekolah ini baik di luar maupun didalam.

Saat mengabsen, guru yang bernama pak Tarno itu mengernyit heran saat melihat nama Zanaya dan mencoba memperhatikan seluruh muridnya tapi kenapa dia tak melihat Zanaya.

"Zanaya D"

"Hadir pak," Suara dingin seorang gadis membuat pak Tarno tertegun, melihat gadis cantik itu, ada sesuatu yang bergejolak dalam dirinya.

Setelah mengabsen, pak Tarno mencoba menggertak Zanaya sesuai perintah Fani saat berbicara dengannya.

"Zanaya lebih baik kamu keluar dari kelas ini saat saya mengajar," ujarnya lantang dengan tatapan penuh intimidasi.

Para murid melihat Zanaya hanya duduk tenang, "Loh! Kenapa pak? Perasaan saya tidak berbuat apapun," sahut Zanaya datar, jika dulu dia hanya diam saat dipermalukan saat ini tidak lagi, dia akan membalas semua perbuatan orang-orang yang menyakitinya.

Beberapa siswa-siswi terkesiap melihat Zanaya baru kali ini menjawab, "Heh! Percuma kamu belajar, kamu akan tetap bodoh," ujarnya menghina,

Dengan bersedekap dada, Zanaya berkata. "Berarti anda yang salah pak,"

"Apa maksud mu?" geram pak Tarno

"Bukankah seorang guru mengajarkan muridnya sampai pandai. Jika bapak tidak bisa mengajariku, berarti bapak gagal jadi guru," sarkas Zanaya membuat semua orang tertegun.

"Lagipula bapak ini dibayar untuk mengajari murid bukan dibayar untuk menghina seorang murid"

Skatmat!

Ucapan Zanaya begitu menusuk, membuat pak Tarno geram, "Kau! Sekalipun seribu guru mengajari mu kau akan tetap bodoh, sekalipun itu Professor," cemooh nya semakin terang-terangan dengan wajah arogan, pak Tarno sudah sering kali menghina dan merendahkan murid beasiswa yang dianggapnya miskin..

"Benarkah?" Pak Tarno mengangguk mantap "Kalau begitu saya tantang Pak Tarno untuk memberikan saya soal, jika saya benar apa yang akan bapak berikan," tantang Zanaya, semakin membuat orang terkejut.

Dengan senyum miringnya Pak Tarno berkata, "Heh, kalau jawabanmu benar maka saya akan mengundurkan diri dari sekolah ini," ujarnya mantap penuh percaya diri. "Tapi jika kau salah, maka segera angkat kaki dari sekolah ini?" tantang balik pak Tarno.

"Baiklah!" Senyum mengembang tercetak di wajah Pak Tarno, sepertinya dia kali akan berhasil mendepak gadis itu pikirnya, para murid hanya menatap Zanaya dengan tatapan rumit.

Pak Tarno tak tanggung-tanggung memberikan soal kimia yang tingkat kesulitannya sangat luar biasa untuk seukuran anak SMA, mungkin mahasiswa pun akan kesulitan, soal ini hanya cocok untuk sekelas Professor.

Dengan penuh percaya diri Zanaya bangkit dari duduknya, dan menjawab soal kimia pak Tarno dengan tenang.

Pak Tarno sedikit heran melihat ketenangan yang diperlihatkan Zanaya, walaupun begitu dia tetap percaya diri.

Tak butuh waktu lama, Zanaya menyelesaikan soal tersebut membuat senyum pak Tarno luntur.

"I-ini?"

"Bagaimana bisa?" Pak Tarno berulang kali memeriksa kunci jawaban yang dia punya, dan jawaban sama.

"Kau pasti berbuat curang!" Pak Tarno menuding Zanaya, membuat murid-murid terperangah.

"Wah, sekarang saya bisa menjawabnya tapi anda mengatakan saya curang? Lalu di bagian mana diriku curang pak, sedangkan semua siswa menjadi saksinya?" tanya Zanaya membuat pak Tarno mengedarkan pandangannya.

'Benar darimana Zanaya tahu'

Melihat kebungkaman pak Tarno, Zanaya menyeringai, "Sekarang serahkan pengunduran diri bapak di ruang kepala sekolah," sindir Zanaya semakin membuat pak Tarno pucat pasi.

"Tidak! Pertandingan ini tidak adil, kau pasti main curang," sanggah pria parubaya itu tak ingin mengalah.

"Wah-wah sungguh tontonan yang sangat bagus, seorang murid yang dituduh berbuat curang padahal guru sendiri yang memberi soal," celetuk seseorang dari arah pintu membuat mereka tertegun.

"Eh! Tuan Zanders, anda salah paham, kita hanya bercanda," ujar pak Tarno panik.

"Bercanda?" Pak Tarno mengangguk bak anak anjing.

"Tapi dari awal saya sudah melihatnya secara langsung," kata Zanders datar. "Dan bagaimana anda bisa menghina dan menyuruh seorang murid keluar dari kelas tanpa melakukan kesalahan Pak Tarno, sepertinya Bapak selalu bersikap sewenang-wenang terhadap murid lain," Kata Zanders lagi semakin membuat pak Tarno tersudut, dirinya kini dipenuhi bulir keringat.

"Sebaiknya Pak Tarno mempersiapkan diri untuk sidang didepan yayasan sekolah, Saya sudah memiliki beberapa bukti ketidakadilan saat Pak Tarno mengajar," ujar Zanders dengan wajah dingin.

"Kakak ngapain kek kelas Zay?" Sela Zanaya, yang masih berdiri di depan papan tulis.

Saat menoleh pada saat adik wajahnya melembut, "Ini buku kamu tertinggal di tas kakak," Zanders menyodorkan sebuah buku.

"Oh iya! Hampir saja aku lupa"

"Ya udah belajar sana! Mama Papa berpesan, jangan kemana-mana setelah pulang sekolah biar cepat pulih," Zanders mengacak rambut sang adik itu semua tak luput dari pengamatan semua orang.

Apalagi pak Tarno wajahnya, sudah seperti kehabisan oksigen, dia tak tahu jika Zanaya merupakan adik Zanders yang artinya dia juga anak pemilik sekolah elit ini.

"Iya-iya!" Zanders keluar dari kelas adiknya meninggalkan seribu pertanyaan di kepala orang-orang.

Zanaya sendiri berlalu duduk di bangkunya tanpa memperdulikan kondisi pak Tarno.

Revan beserta antek-anteknya melihat kejadian itu dalam diam, mereka juga tidak menyangka jika Zanaya adalah adik Zanders, tapi berbeda dengan pikiran Revan yang merasa geram, bahkan Zanaya tidak pernah melihat ataupun melirik kepadanya seperti dulu lagi.

Setelah pelajaran selesai dan bel istirahat berbunyi, sidang masalah pak Tarno di mulai di ruang rapat yayasan.

Zanaya kini duduk di kantin sedang memakan nasi gorengnya tanpa memperdulikan tatapan murid yang ada disana, "Boleh kami gabung?" tanya seorang gadis berkacamata bersama satu orang gadis berambut pendek.

Zanaya mendongak menatap keduanya lalu mengedarkan pandangannya, "Duduk saja!" ucapnya, ternyata kantin sudah penuh.

"Thanks," Mereka berdua kemudian duduk di meja yang sama dengan Zanaya, dengan wajah tegang.

"Santai aja, aku tidak makan orang kok!" ucap Zanaya datar, membuat keduanya meringis.

"Oh, iya. Kita boleh kenalan tidak? Nama aku Nadira dan Ini Tiara," ujar gadis berambut pendek itu, mencoba kenalan agar tidak canggung.

"Aku Zanaya," Gadis cantik itu berpikir tak ada salahnya kan kenalan, toh dulu kehidupan pertamanya dia terlalu sombong terhadap murid lain dan menganggap mereka hanya ingin memanfaatkan, itu semua perkataan Fani.

Tak terasa waktu cepat berlalu kini Zanaya pulang bersama Zanders menaiki motor sportnya.

Mereka berdua sampai di mansion dan segera masuk, saat Zanaya berjalan ke arah pintu utama tak sengaja mendengar percakapan asisten sang papa bersama seseorang yang Zanaya yakin adalah putri dari asisten papanya.

"Halo paman Kevin," sapa Zanders datar.

"Halo Tuan muda, Nona," balas sang asisten papa menunduk sedikit.

"Paman Kevin kenapa?" tanya Zanders saat melihat wajah kusut pria parubaya didepannya.

"Ah, tidak apa-apa Tuan muda, hanya memikirkan kado yang spesial untuk putri Paman yang sebentar lagi ulang tahun," terang pak Kevin jujur.

Mendengar hal itu Zanaya memiliki ide lain di kepalanya, "Bagaimana kalau Paman berikan saja mobil sport?" celetuk Zanaya, mereka kini berpindah duduk di sofa ruang tamu.

"Sepertinya Paman belum mampu membelinya Nona," sahut pak Kevin meringis, memang gajinya bekerja sangat besar sebagai asisten Zidan, tapi kebutuhan dan membeli rumah adalah hal yang penting.

Zanaya melambaikan tangannya, "Tak perlu mobil baru, apakah Paman berniat membeli mobil sport ku yang berwarna merah muda? Harganya terserah paman saja," tawar Zanaya enteng, Zanders hanya diam melihat kelakuan sang adik.

"Bukankah itu mobil mahal nona, Paman tidak mampu membeli," ujarnya jujur.

"Tak perlu sesuai harga Paman, harganya suka-suka Paman saja," kata Zanaya membuat pria parubaya itu menganga tidak percaya.

Zanaya awalnya ingin membakar mobil miliknya saja, dia sudah tidak ingin memakai mobil bekas di pakai Fani tapi setelah melihat asisten sang papa gadis cantik itu berubah pikiran.

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

ha...ha...ha...bentar lagi si fani bakal miskin

2024-12-12

1

vj'z tri

vj'z tri

dari pada di buang mobil sayang mending jual murah sekalian beramal 🤣🤣🤣🤣

2025-01-04

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

benar Zanaya mending sumbangin mobil nya ya 🤭🤭

2025-01-27

0

lihat semua
Episodes
1 Pengkhianatan
2 Kembali ke masa lalu?
3 Menemui Sang Kakek
4 Sihir atau Elemen?
5 Ruang ajaib
6 Mengecek Elemen
7 Latihan Keras Zanaya
8 Perubahan Zanaya
9 Kepulangan Zanaya
10 Membersihkan Hama
11 Membersihkan Hama2
12 Membersihkan Hama 3
13 Hukuman
14 Balasan Bagi Pengkhianat
15 Kesialan Fani
16 Vitamin Kematian
17 Hari Pertama Sekolah
18 Guru Arogan
19 Taruhan
20 Kedatangan Kevin Di Sekolah
21 Kedatangan Tamu tak Diundang
22 Pelayan Berulah?
23 Akhir Dari Mirna
24 Mengganggu?
25 Karina
26 Menyusup
27 Kita Impas!!
28 Siapa Yang Bersalah?
29 Di hukum
30 Kegelisahan Fani
31 Yuniar Berulah
32 Mati Kutu
33 Malu Tak Berujung
34 Misi penyelamatan
35 Mari Berpesta
36 Hot News
37 Kehancuran Keluarga Permadi
38 Kondisi Utari
39 Pengkhianat
40 Kematian Misterius yang Menggemparkan
41 Olimpiade
42 Aksi Zanaya
43 Titik Terang Keberadaan Gibran Asli
44 Pulau Atas Awan
45 Pesta Ulang Tahun
46 Perkenalkan Putri Kami
47 Terkejut
48 Awal Kehancuran
49 Kalah Taruhan
50 Kedatangan Polisi
51 Masuk ke Perangkap Sendiri
52 Kebusukan Fani
53 Trending nomor satu
54 Dokumen palsu
55 Diusir
56 Sepenggal kisah Masa lalu
57 Permainan Dimulai
58 Rando Wijaya
59 Fakta Baru
60 Gagal
61 Kedatangan Nyonya Tina
62 Keributan Di taman
63 Undangan Pesta
64 Rencana Busuk Revan
65 Tragedi
66 Mengembalikan Rencana Mereka
67 Kehancuran keluarga Revan
68 Pesan Kakek
69 Sahabat Zanaya Diculik
70 Berakhir?
71 Menjalani Takdir
72 Kedatangan Sang Gadis Ramalan
73 Tugas Pemilik Seluruh Elemen
74 Diremehkan
75 Terpukau
76 Cara mengatasi pengkhianat
77 Berkunjung Ke kediaman Dixon
78 Kediaman Jenderal Dixon
79 Penyerangan
80 Perjalanan Di Mulia
81 Membasmi Para Bandit
82 Susah Di tebak
83 Danau
84 Ada Nyamuk
85 Kawasan Troll
86 Visual
87 Negeri Kurcaci
88 Terpisah
89 Mencari Raja Zion
90 Menyelamatkan Raja Zion
91 Istri?
92 Pura-pura
93 Negeri Peri
94 Menolak Ikut Berperang
95 Bangunnya Pangeran Peri
96 Kembali Ke Kerajaan Azlan
97 Masalah Grand Duke Erland
98 Tak Terduga
99 Kedatangan Tiga Raja
100 Dansa
101 Rapat Strategi
102 Rencana Amora dan Liliana
103 Jamuan Teh
104 Kelompok Penculik Beraksi
105 Mengadu Domba
106 Biarkan Mereka Saling Membunuh
107 Memberikan Motivasi
108 Akhir Duke Lewis
109 Akhir dari Duke Barton
110 Menyatakan Cinta
111 Perdebatan Ibu Dan Anak
112 Keputusan Zanaya
113 Perang 1
114 Perang 2
115 Perang 3
116 Perang Usai
117 Pesta Kemenangan
118 Apa Yang Terjadi?
119 Haruskah Pergi?
120 Surat
121 Putri Bellina
122 Akhirnya Mereka Tahu
123 Orang angkuh
124 Balasan Untuk Orang Angkuh
125 Rencana Perjodohan
126 Penolakan Zanaya
127 Tetap Pada Pendirian Masing-masing
128 Viral
129 Acara Keluarga
130 Keluarga Julid
131 Aku Merindukan mu
132 Flashback
133 Flashback 2
134 Ke Mansion Dixon
135 Melamar Zanaya
136 Perdebatan
137 Siapa Dia?
138 Wanita Materialistis
139 Done!
140 Ternyata Anak Orang Kaya
141 Penolong Sebenarnya
142 Akhir keluarga Bobby
143 Rencana Yang Gagal
144 Nasib Para benalu
145 Pernikahan
146 Malam Pengantin
147 Makan Siang Keluarga
148 Nadira dan Zanders
149 Pertunangan
150 Menuju Ending
151 Ending
152 Promo Karya Baru Author
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Pengkhianatan
2
Kembali ke masa lalu?
3
Menemui Sang Kakek
4
Sihir atau Elemen?
5
Ruang ajaib
6
Mengecek Elemen
7
Latihan Keras Zanaya
8
Perubahan Zanaya
9
Kepulangan Zanaya
10
Membersihkan Hama
11
Membersihkan Hama2
12
Membersihkan Hama 3
13
Hukuman
14
Balasan Bagi Pengkhianat
15
Kesialan Fani
16
Vitamin Kematian
17
Hari Pertama Sekolah
18
Guru Arogan
19
Taruhan
20
Kedatangan Kevin Di Sekolah
21
Kedatangan Tamu tak Diundang
22
Pelayan Berulah?
23
Akhir Dari Mirna
24
Mengganggu?
25
Karina
26
Menyusup
27
Kita Impas!!
28
Siapa Yang Bersalah?
29
Di hukum
30
Kegelisahan Fani
31
Yuniar Berulah
32
Mati Kutu
33
Malu Tak Berujung
34
Misi penyelamatan
35
Mari Berpesta
36
Hot News
37
Kehancuran Keluarga Permadi
38
Kondisi Utari
39
Pengkhianat
40
Kematian Misterius yang Menggemparkan
41
Olimpiade
42
Aksi Zanaya
43
Titik Terang Keberadaan Gibran Asli
44
Pulau Atas Awan
45
Pesta Ulang Tahun
46
Perkenalkan Putri Kami
47
Terkejut
48
Awal Kehancuran
49
Kalah Taruhan
50
Kedatangan Polisi
51
Masuk ke Perangkap Sendiri
52
Kebusukan Fani
53
Trending nomor satu
54
Dokumen palsu
55
Diusir
56
Sepenggal kisah Masa lalu
57
Permainan Dimulai
58
Rando Wijaya
59
Fakta Baru
60
Gagal
61
Kedatangan Nyonya Tina
62
Keributan Di taman
63
Undangan Pesta
64
Rencana Busuk Revan
65
Tragedi
66
Mengembalikan Rencana Mereka
67
Kehancuran keluarga Revan
68
Pesan Kakek
69
Sahabat Zanaya Diculik
70
Berakhir?
71
Menjalani Takdir
72
Kedatangan Sang Gadis Ramalan
73
Tugas Pemilik Seluruh Elemen
74
Diremehkan
75
Terpukau
76
Cara mengatasi pengkhianat
77
Berkunjung Ke kediaman Dixon
78
Kediaman Jenderal Dixon
79
Penyerangan
80
Perjalanan Di Mulia
81
Membasmi Para Bandit
82
Susah Di tebak
83
Danau
84
Ada Nyamuk
85
Kawasan Troll
86
Visual
87
Negeri Kurcaci
88
Terpisah
89
Mencari Raja Zion
90
Menyelamatkan Raja Zion
91
Istri?
92
Pura-pura
93
Negeri Peri
94
Menolak Ikut Berperang
95
Bangunnya Pangeran Peri
96
Kembali Ke Kerajaan Azlan
97
Masalah Grand Duke Erland
98
Tak Terduga
99
Kedatangan Tiga Raja
100
Dansa
101
Rapat Strategi
102
Rencana Amora dan Liliana
103
Jamuan Teh
104
Kelompok Penculik Beraksi
105
Mengadu Domba
106
Biarkan Mereka Saling Membunuh
107
Memberikan Motivasi
108
Akhir Duke Lewis
109
Akhir dari Duke Barton
110
Menyatakan Cinta
111
Perdebatan Ibu Dan Anak
112
Keputusan Zanaya
113
Perang 1
114
Perang 2
115
Perang 3
116
Perang Usai
117
Pesta Kemenangan
118
Apa Yang Terjadi?
119
Haruskah Pergi?
120
Surat
121
Putri Bellina
122
Akhirnya Mereka Tahu
123
Orang angkuh
124
Balasan Untuk Orang Angkuh
125
Rencana Perjodohan
126
Penolakan Zanaya
127
Tetap Pada Pendirian Masing-masing
128
Viral
129
Acara Keluarga
130
Keluarga Julid
131
Aku Merindukan mu
132
Flashback
133
Flashback 2
134
Ke Mansion Dixon
135
Melamar Zanaya
136
Perdebatan
137
Siapa Dia?
138
Wanita Materialistis
139
Done!
140
Ternyata Anak Orang Kaya
141
Penolong Sebenarnya
142
Akhir keluarga Bobby
143
Rencana Yang Gagal
144
Nasib Para benalu
145
Pernikahan
146
Malam Pengantin
147
Makan Siang Keluarga
148
Nadira dan Zanders
149
Pertunangan
150
Menuju Ending
151
Ending
152
Promo Karya Baru Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!