Mengecek Elemen

Zanaya menatap sang kakek terdiam menatap lama laboratorium tersebut tapi belum masuk kedalamnya, "Ada apa kek?" Zanaya menyentuh pundak sang kakek, membuat sang kakek sadar dari lamunannya.

"Ini laboratorium milik nenek mu," lirih kakek yang masih bisa didengar Zanaya

"Ya, udah yuk. Kita masuk kek!" Menggandeng lengan sang kakek 'kakek pasti kangen nenek!' kata Zanaya dalam hati.

"Wah ..., lab nenek sangat keren! Eh apa itu?" Zanaya melepaskan lengan sang kakek menuju ke arah sebuah tabung yang sangat besar, dalam tabung kaca itu terlihat seseorang menutup matanya, "Kek apa ini? Apa nenek meneliti manusia juga?" cecar Zanaya menuntut jawaban sang kakek, walaupun dia ingin balas dendam bukan berati dia ingin membunuh orang yang tidak bersalah.

Sang kakek menghela nafas "Bukan! Itu bukan manusia!" Zanaya menaikkan salah satu alisnya, "Lalu?" Zanaya masih menunggu sang kakek.

"Kamu ingat, waktu kecil kamu sering di ajak nonton film action sama nenek, film action pertama kamu tonton apa?" Zanaya mengerutkan keningnya mencoba berpikir, mengingat-ingat. Ketika ingat Zanaya mengangguk, "Film Terminator." jawabnya mantap.

Kakek Gerald mengangguk "Yah, orang yang kamu lihat di tabung kaca ini sama seperti itu, nenek kamu terinspirasi dari film itu dan dia bekerja keras membuatnya, itulah kenapa banyak orang yang sangat mengincar lab ini, sebab saat itu asisten nenek mu berkhianat membocorkan penelitian nenekmu kepada semua orang," jelas sang kakek menghembuskan nafasnya berat dengan mata menerawang.

"Apa yang terjadi saat itu kek?" tanya Zanaya hati-hati, sepertinya kejadian itu sedikit sensitif.

"Saat itu asisten yang berkhianat juga membocorkan letak laboratorium nenek, untungnya nenek sudah antisipasi, dia menyuruh kakek memasukkan laboratorium pada ruang dimensi ini, para musuh yang sudah sampai disana hanya menemukan sebuah rumah kosong membuat asisten nenek mu menjadi bulan-bulanan para musuh ... " jedah sang kakek menarik nafasnya kemudian menghembuskan secara perlahan

"Kakek pikir asisten itu sudah menerima karma akibat berkhianat, jadi kakek tidak terlalu waspada padanya, tapi ternyata kakek salah! Dia berhasil kabur dari musuh dan datang mencelakai nenekmu dengan menabraknya hingga tewas." Nada suara pada kalimat terakhir kakek Gerald sangat pelan sambil menutup matanya meneteskan sebutir air mata.

Nafas Zanaya ikut tercekat dengan mata berkaca-kaca, waktu itu dia masih kecil dan tidak terlalu tahu apa yang menimpa sang nenek, hanya saja dia tahu nenek sudah tidak bisa bangun dan mengajaknya bermain.

Azay sudah menangis bombay, "Huhuhu ..., ceritanya sangat sedih, sroott ... " ucapnya sambil mengeluarkan ingusnya membuat Zanaya yang tadinya akan menangis malah jadi kesal pada sang penjaga dimensi ini.

"Lalu dimana asisten pengkhianat itu kek?" tanya Zanaya dengan sorot mata dingin, kalau dia mendengar kata pengkhianat dia akan mengingat orang-orang itu.

"Kakek langsung membunuhnya saat itu juga," jawab kakek dengan mata berkilat dingin.

"Tapi kakek masih bisa melihat nenekmu dari dirimu Zay," Kakek tersenyum sambil mengelus kepala sang cucu.

"Aku?" tunjuk Zanaya pada dirinya sendiri, membuat kakek menganggukkan kepalanya.

"Iya kamu, mulai dari wajahnya bahkan kepintaran nenek kamu menurun pada mu juga," kata kakek Gerald membuat Zanaya terdiam.

"Ka-kek tahu?" tanya Zanaya ragu

"Tentu kakek tahu, selama ini kamu berpura-pura bodoh hanya untuk bajingan kecil itu, agar tidak merasa tersaingi," sungut sang kakek tidak sudi menyebut nama Revan yang di anggapnya bajingan kecil.

"Kalau kakek tahu, kenapa kakek tidak menegur Zay?" tanya Zanaya cemberut.

Kakek Gerald mengelus kepala cucunya dengan sayang, "Kalau kakek tegur kamu, apa kamu akan mendengar ucapan kakek?" tanya kakek membuat Zanaya bungkam 'Benar kata kakek' ucap Zanaya dalam hati.

"Ada yang bilang kalau orang jatuh cinta bahkan kotoran kucing pun di anggap coklat" sindir halus kakek Gerald telak pada sang cucu.

"Tapi Zay sekarang kan udah berubah," kata Zanaya menundukkan kepalanya, dia merasa sangat bodoh mencintai laki-laki seperti Revan.

"Apa jika kamu tidak mengalami reinkarnasi, kamu akan berubah nak?" Zanaya lagi-lagi bungkam dengan pertanyaan sang kakek.

Kakek Gerald menatap sang cucu lembut "Terkadang manusia harus disadarkan dengan perbuatan, bukan cuman kata-kata yang terlontar. Itulah kenapa kakek tidak terlalu ikut campur urusanmu dulu saat mengejar-ngejar bajingan tengik itu, biar kamu tahu sendiri. Penjaga ruangan ini pun setuju dengan tindakan yang kakek lakukan," jelas Sang kakek, lagi-lagi membuat Zanaya terdiam.

'Kenapa aku dulu begitu bodoh! Sampai-sampai mengabaikan keluargaku yang sangat sayang padaku!' kata Zanaya dalam hati sedih.

Melihat wajah sedih sang cucu segera mengalihkan perhatian "Sudah lebih baik kita cek elemen apa yang kamu miliki, dan kakek akan melatih kamu untuk mengendalikannya," ajak sang kakek keluar dari laboratorium.

Azay yang dari tadi memperhatikan kakek dan cucu itu langsung ber celetuk, "Tuan, jika ingin cek elemen anda! Kita bisa ke belakang air terjun itu, disana ada bola kristal pengecek elemen," Dengan semangat dia menarik tangan Zanaya yang pasrah saat ditarik membuat sang kakek terkekeh lalu mengikuti langkah kedua orang tersebut.

Mereka telah sampai di belakang air terjun yang ternyata memiliki gua, di balik air terjun cantik itu.

"Ayo tuan cepat cek elemen anda!" Seru Azay yang lebih bersemangat dari Zanaya, membuat Zanaya berwajah masam 'Sepertinya hari-hari ku akan direcoki oleh manusia satu ini' ucapnya dalam hati.

Di depan Zanaya sudah ada bola kristal yang terletak di atas batu setinggi pinggang Zanaya.

"Bagaimana caranya?" tanya Zanaya pada kedua orang itu.

"Letakkan saja tangan tuan pada bola kristal itu!" ucap Azay menyahut mendahului sang kakek.

Zanaya langsung meletakkan tangannya pada bola kristal itu, tapi tidak terjadi apa-apa.

"Kok nggk terjadi apa-apa kek, apa bolanya rusak yah atau Zanaya emang nggk punya elemen?" tanya Zanaya dengan wajah bingungnya.

"Tidak mungkin!" Kompak kakek dan Azay membuat Zanaya tersentak kaget.

Kakek menarik nafasnya sepertinya dia akan menghadapi dua orang yang cerewet, "Coba kamu letakkan kembali tangan mu, kemudian rasakan energi yang ada tubuhmu lalu alirkan ke dalam bola itu," Instruksi sang kakek yang langsung Zanaya lakukan.

Perlahan-lahan bola kristal tersebut bercahaya, kemudian didalam bola kristal itu terdapat sebuah cahaya kecil berwarna-warni yang melayang membuat kedua orang tersebut mematung dengan mata membulat.

Zanaya bingung melihat ekspresi kedua orang tersebut 'apakah ada yang salah?' pikir Zanaya.

"Kek kenapa?" tanya Zanaya penasaran.

"I-ni ..., bagaimana mungkin?" Kakek Gerald tergagap, tidak menjawab pertanyaan Zanaya

"Kalian kenapa sih?" tanya Zanaya kesal yang diabaikan kedua orang itu.

"Nona memiliki semua elemen," celetuk Azay membuat mata Zanaya membulat.

"Oh, benarkah bukankah itu hebat," Mata Zanaya berbinar terang.

Terpopuler

Comments

Wisnu Mahendra

Wisnu Mahendra

artinya kakeknya membiarkan anak mantu dan cucunya dibunuh, padahal katanya mafia plus sakti...untung kembali ke masa lalu, kalo nggak?

2025-01-15

1

Land19

Land19

1 aja udah pusing eh sekarang nambah lagi 1
makin pusing dah tuh si kake.

2025-01-25

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

jd kakek Gerald dah th kl Zanaya akan bereinkarnasi ya 🤔😏

2025-01-27

0

lihat semua
Episodes
1 Pengkhianatan
2 Kembali ke masa lalu?
3 Menemui Sang Kakek
4 Sihir atau Elemen?
5 Ruang ajaib
6 Mengecek Elemen
7 Latihan Keras Zanaya
8 Perubahan Zanaya
9 Kepulangan Zanaya
10 Membersihkan Hama
11 Membersihkan Hama2
12 Membersihkan Hama 3
13 Hukuman
14 Balasan Bagi Pengkhianat
15 Kesialan Fani
16 Vitamin Kematian
17 Hari Pertama Sekolah
18 Guru Arogan
19 Taruhan
20 Kedatangan Kevin Di Sekolah
21 Kedatangan Tamu tak Diundang
22 Pelayan Berulah?
23 Akhir Dari Mirna
24 Mengganggu?
25 Karina
26 Menyusup
27 Kita Impas!!
28 Siapa Yang Bersalah?
29 Di hukum
30 Kegelisahan Fani
31 Yuniar Berulah
32 Mati Kutu
33 Malu Tak Berujung
34 Misi penyelamatan
35 Mari Berpesta
36 Hot News
37 Kehancuran Keluarga Permadi
38 Kondisi Utari
39 Pengkhianat
40 Kematian Misterius yang Menggemparkan
41 Olimpiade
42 Aksi Zanaya
43 Titik Terang Keberadaan Gibran Asli
44 Pulau Atas Awan
45 Pesta Ulang Tahun
46 Perkenalkan Putri Kami
47 Terkejut
48 Awal Kehancuran
49 Kalah Taruhan
50 Kedatangan Polisi
51 Masuk ke Perangkap Sendiri
52 Kebusukan Fani
53 Trending nomor satu
54 Dokumen palsu
55 Diusir
56 Sepenggal kisah Masa lalu
57 Permainan Dimulai
58 Rando Wijaya
59 Fakta Baru
60 Gagal
61 Kedatangan Nyonya Tina
62 Keributan Di taman
63 Undangan Pesta
64 Rencana Busuk Revan
65 Tragedi
66 Mengembalikan Rencana Mereka
67 Kehancuran keluarga Revan
68 Pesan Kakek
69 Sahabat Zanaya Diculik
70 Berakhir?
71 Menjalani Takdir
72 Kedatangan Sang Gadis Ramalan
73 Tugas Pemilik Seluruh Elemen
74 Diremehkan
75 Terpukau
76 Cara mengatasi pengkhianat
77 Berkunjung Ke kediaman Dixon
78 Kediaman Jenderal Dixon
79 Penyerangan
80 Perjalanan Di Mulia
81 Membasmi Para Bandit
82 Susah Di tebak
83 Danau
84 Ada Nyamuk
85 Kawasan Troll
86 Visual
87 Negeri Kurcaci
88 Terpisah
89 Mencari Raja Zion
90 Menyelamatkan Raja Zion
91 Istri?
92 Pura-pura
93 Negeri Peri
94 Menolak Ikut Berperang
95 Bangunnya Pangeran Peri
96 Kembali Ke Kerajaan Azlan
97 Masalah Grand Duke Erland
98 Tak Terduga
99 Kedatangan Tiga Raja
100 Dansa
101 Rapat Strategi
102 Rencana Amora dan Liliana
103 Jamuan Teh
104 Kelompok Penculik Beraksi
105 Mengadu Domba
106 Biarkan Mereka Saling Membunuh
107 Memberikan Motivasi
108 Akhir Duke Lewis
109 Akhir dari Duke Barton
110 Menyatakan Cinta
111 Perdebatan Ibu Dan Anak
112 Keputusan Zanaya
113 Perang 1
114 Perang 2
115 Perang 3
116 Perang Usai
117 Pesta Kemenangan
118 Apa Yang Terjadi?
119 Haruskah Pergi?
120 Surat
121 Putri Bellina
122 Akhirnya Mereka Tahu
123 Orang angkuh
124 Balasan Untuk Orang Angkuh
125 Rencana Perjodohan
126 Penolakan Zanaya
127 Tetap Pada Pendirian Masing-masing
128 Viral
129 Acara Keluarga
130 Keluarga Julid
131 Aku Merindukan mu
132 Flashback
133 Flashback 2
134 Ke Mansion Dixon
135 Melamar Zanaya
136 Perdebatan
137 Siapa Dia?
138 Wanita Materialistis
139 Done!
140 Ternyata Anak Orang Kaya
141 Penolong Sebenarnya
142 Akhir keluarga Bobby
143 Rencana Yang Gagal
144 Nasib Para benalu
145 Pernikahan
146 Malam Pengantin
147 Makan Siang Keluarga
148 Nadira dan Zanders
149 Pertunangan
150 Menuju Ending
151 Ending
152 Promo Karya Baru Author
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Pengkhianatan
2
Kembali ke masa lalu?
3
Menemui Sang Kakek
4
Sihir atau Elemen?
5
Ruang ajaib
6
Mengecek Elemen
7
Latihan Keras Zanaya
8
Perubahan Zanaya
9
Kepulangan Zanaya
10
Membersihkan Hama
11
Membersihkan Hama2
12
Membersihkan Hama 3
13
Hukuman
14
Balasan Bagi Pengkhianat
15
Kesialan Fani
16
Vitamin Kematian
17
Hari Pertama Sekolah
18
Guru Arogan
19
Taruhan
20
Kedatangan Kevin Di Sekolah
21
Kedatangan Tamu tak Diundang
22
Pelayan Berulah?
23
Akhir Dari Mirna
24
Mengganggu?
25
Karina
26
Menyusup
27
Kita Impas!!
28
Siapa Yang Bersalah?
29
Di hukum
30
Kegelisahan Fani
31
Yuniar Berulah
32
Mati Kutu
33
Malu Tak Berujung
34
Misi penyelamatan
35
Mari Berpesta
36
Hot News
37
Kehancuran Keluarga Permadi
38
Kondisi Utari
39
Pengkhianat
40
Kematian Misterius yang Menggemparkan
41
Olimpiade
42
Aksi Zanaya
43
Titik Terang Keberadaan Gibran Asli
44
Pulau Atas Awan
45
Pesta Ulang Tahun
46
Perkenalkan Putri Kami
47
Terkejut
48
Awal Kehancuran
49
Kalah Taruhan
50
Kedatangan Polisi
51
Masuk ke Perangkap Sendiri
52
Kebusukan Fani
53
Trending nomor satu
54
Dokumen palsu
55
Diusir
56
Sepenggal kisah Masa lalu
57
Permainan Dimulai
58
Rando Wijaya
59
Fakta Baru
60
Gagal
61
Kedatangan Nyonya Tina
62
Keributan Di taman
63
Undangan Pesta
64
Rencana Busuk Revan
65
Tragedi
66
Mengembalikan Rencana Mereka
67
Kehancuran keluarga Revan
68
Pesan Kakek
69
Sahabat Zanaya Diculik
70
Berakhir?
71
Menjalani Takdir
72
Kedatangan Sang Gadis Ramalan
73
Tugas Pemilik Seluruh Elemen
74
Diremehkan
75
Terpukau
76
Cara mengatasi pengkhianat
77
Berkunjung Ke kediaman Dixon
78
Kediaman Jenderal Dixon
79
Penyerangan
80
Perjalanan Di Mulia
81
Membasmi Para Bandit
82
Susah Di tebak
83
Danau
84
Ada Nyamuk
85
Kawasan Troll
86
Visual
87
Negeri Kurcaci
88
Terpisah
89
Mencari Raja Zion
90
Menyelamatkan Raja Zion
91
Istri?
92
Pura-pura
93
Negeri Peri
94
Menolak Ikut Berperang
95
Bangunnya Pangeran Peri
96
Kembali Ke Kerajaan Azlan
97
Masalah Grand Duke Erland
98
Tak Terduga
99
Kedatangan Tiga Raja
100
Dansa
101
Rapat Strategi
102
Rencana Amora dan Liliana
103
Jamuan Teh
104
Kelompok Penculik Beraksi
105
Mengadu Domba
106
Biarkan Mereka Saling Membunuh
107
Memberikan Motivasi
108
Akhir Duke Lewis
109
Akhir dari Duke Barton
110
Menyatakan Cinta
111
Perdebatan Ibu Dan Anak
112
Keputusan Zanaya
113
Perang 1
114
Perang 2
115
Perang 3
116
Perang Usai
117
Pesta Kemenangan
118
Apa Yang Terjadi?
119
Haruskah Pergi?
120
Surat
121
Putri Bellina
122
Akhirnya Mereka Tahu
123
Orang angkuh
124
Balasan Untuk Orang Angkuh
125
Rencana Perjodohan
126
Penolakan Zanaya
127
Tetap Pada Pendirian Masing-masing
128
Viral
129
Acara Keluarga
130
Keluarga Julid
131
Aku Merindukan mu
132
Flashback
133
Flashback 2
134
Ke Mansion Dixon
135
Melamar Zanaya
136
Perdebatan
137
Siapa Dia?
138
Wanita Materialistis
139
Done!
140
Ternyata Anak Orang Kaya
141
Penolong Sebenarnya
142
Akhir keluarga Bobby
143
Rencana Yang Gagal
144
Nasib Para benalu
145
Pernikahan
146
Malam Pengantin
147
Makan Siang Keluarga
148
Nadira dan Zanders
149
Pertunangan
150
Menuju Ending
151
Ending
152
Promo Karya Baru Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!