Balasan Bagi Pengkhianat

"Bagaimana kalau kita bedah tapi jangan bius?" usul Zanaya menyeringai

Dokter Allen mengerucutkan bibirnya "Kenapa?" Zanaya mengernyit heran.

"Kamu itu, tidak boleh lebih psikopat dari aku! Pokoknya aku yang harus lebih psikopat" balasnya membuat Zanaya mencibir.

Mereka mulai membedah tubuh kepala pelayan itu tanpa anestesi setelah mereka mengikat tangan dan kakinya.

Jeritan kesakitan membuat para pekerja di dalam sel merinding mendengarnya, mereka bahkan beringsut memundurkan tubuhnya ke dinding sel. Pengawal bahkan gemetar melihat kedua orang itu sangat santai.

"Terus teriak lagi, suaramu sangat bagus!" kata Dokter Allen menyeringai.

"To-long hen-tikan!" lirihnya

"Apa! Kau sangat suka, baiklah!" seru dokter Allen bertambah semangat, mereka memindahkan semua org*n dalam yang sudah diambil lalu disimpan ditempat khusus.

"Makanya jadi orang harusnya bersyukur" nasehatnya, "Udah di tampung dan diberi kerjaan ya setia. Eh, malah berkhianat," celoteh Dokter Allen menggelengkan kepalanya, orang-orang yang mendengarnya tertohok atas ucapan sang dokter.

"Dokter lanjutkan saja! Aku mau kasih oleh-oleh dulu sama mereka, supaya mereka tidur nyenyak," ujar Zanaya berlalu tanpa menunggu jawaban sang dokter.

"Ck, kok aku di tinggal sih! Mana udah enggak seru. Nih orang udah mati saja sih, masa' cuman org*n nya di ambil langsung is dead," Dokter Allen menggerutu, memanyunkan bibirnya layaknya anak kecil.

Zanaya yang berada diruang samping mencibir, "Dasar psikopat sejati." ucapnya yang masih didengar dokter Allen.

"Wah suatu kehormatan mendapatkan gelar itu," sahutnya dari ruangan sebelah dengan tersenyum manis, membuat penjaga bergidik ngeri 'orang dikatain psikopat kok seneng, emang dasar psikopat' kata penjaga dalam hati.

Zanaya tiba di sel yang berbeda, melihat itu mereka beringsut mundur, takut mereka menjadi korban selanjutnya.

Zanaya melihat seorang pelayan, pelayan yang dulu dengan sengaja menyiramnya dengan air panas tepat di tangan kanannya saat akan memberikan hukuman, malah dia yang di tampar oleh Revan suami bejatnya dulu.

Sebab Fani lah yang selalu melindungi pelayan ini, dia juga yang sering mencuri gaunnya, bahkan menghinanya terang-terangan.

"Bawa pelayan itu ke sebelah!" titahnya pada penjaga, pelayan itu mulai ketakutan dia bahkan berontak tapi tenaganya tak cukup kuat

"Kumohon jangan," lirihnya dengan suara ketakutan, apalagi saat melihat Zanaya mengambil pisau daging.

"Ikat badannya di kursi dan letakkan tangannya di meja!" Para penjaga mengikuti kemauan nona mudanya.

Tak!

Sebuah pisau daging menancap di atas meja membuat pelayan itu gemetar ketakutan bahkan penjaga pun meneguk ludahnya kasar.

"Bagaimana apakah kau siap?" tanya Zanaya dengan suara dingin, membuat suasana mencekam.

Tak ada sahutan, Zanaya kemudian menarik pisau daging itu, lalu mengarahkan pada jari pelayan itu, suara teriakan menggema saat satu jari putus dari tempatnya.

"Aaaaa ... "

"Ka-kau ke-jam," lirihnya dengan kilat kebencian dimata pelayan itu.

"Oh, aku kejam? Coba jelaskan siapa paling kejam? Aku kejam karena membalas perbuatan kalian sedangkan kalian, kalian sudah diberi tempat tinggal di gaji serta di perlakukan dengan manusiawi tapi kalian mencoba membunuh orang yang menolong kalian dengan meracuni," jelas Zanaya membuat pelayan itu bungkam seribu bahasa.

"Bahkan anjing saja tidak menggigit tuannya, tapi kalian lebih menjijikkan dari binatang" desisnya penuh dendam.

Tak! Tak! Tak!

Zanaya memotong-motong jar* pelayan itu satu persatu dengan santai, membuat siapa saja yang mendengarnya merinding. Bahkan pelayan itu berulangkali pingsan tapi di bangun kan lagi dengan menyiram jar*nya yang terpotong dengan jeruk nipis plus garam .

Darah terciprat di wajah cantiknya, terlihat seperti iblis cantik. Puas dengan memotong semua jarinya, dia menyuruh pengawal untuk mengobati agar tidak cepat mati.

"Well, sepertinya kau sangat menikmatinya," ujar dokter Allen bersedekap dada dengan senyum manisnya.

"Apa dokter telah selesai?" tanyanya balik tanpa menghiraukan ucapan sang dokter, berlalu meninggalkan sel itu.

"Ck, kau sungguh dingin!" dokter Allen berdecak sebal, "Kalau kau seperti ini, tidak ada pria yang menyukai mu," nasehatnya sok bijak, mengikuti langkah Zanaya keluar dari penjara bawah tanah.

"Sepertinya aku tak perlu menikah," Dokter Allen melotot tidak percaya, "Bukankah seharusnya dokter yang terlebih dahulu yang mencari jodoh sebelum menjadi perjaka tua" sambungnya lagi santai dengan nada ejekan.

Dokter Allen mendengus, "Ck, tak berkedip pun, wanita langsung datang padaku," ujarnya percaya diri yang hanya di abaikan Zanaya.

"Ck, Dasar gadis beku!" gerutu dokter Allen saat Zanaya naik ke atas lantai 3.

Hingga sebuah suara mengagetkannya "Bersihkan dirimu lalu kita makan siang bersama!" ajak Kakek Gerald yang sudah ada dibelakang dokter Allen.

"Baik tuan," Dokter Allen membungkuk hormat berlalu ke kamar yang sudah disediakan untuknya.

Kakek Gerald menggeleng pelan, sudah berapa kali dia menegur Dokter Allen agar memanggilnya kakek tapi Dokter Allen tidak mau. Dia merasa sungkan.

Zanaya membuka pintu kamarnya, mendapati Azay yang sedang berjoget tidak jelas dengan musik keras yang Zanaya tahu dari Korea. Jangan lupa Zanaya selama pelatihan tertutup dia juga belajar beberapa bahasa asing.

"Apa yang kau lakukan?" Zanaya mengernyit keningnya heran melihat tingkah penjaga ruang ini makin hari makin bikin pusing.

Azay mematikan musiknya, "Ini nona, Azay belajar dance dari girls band korea yang lagi viral itu, baby monster nama grupnya, membernya cantik-cantik lagi," cerocos Azay dengan gaya alay nya. Azay bisa menyentuh benda apapun tapi dia tak terlihat oleh orang lain.

"Terserahlah, tapi jangan sampai membuat orang-orang takut," ancam Zanaya, yang di angguki mengerti. Azay kembali menekan play lalu melanjutkan dance nya.

Zanaya berlalu ke kamar mandi membersihkan diri dari darah yang terkena di tubuhnya.

Setelah keluar dari kamar mandi terdengar ketukan pintu.

"Yah, Mah?" Zanaya menyembulkan kepalanya, yang terlihat rambutnya masih basah.

"Ayo kita makan siang!" Zanaya mengangguk "Sejak kapan kamu suka lagu Korea?" tanya mama Liona mengernyit heran.

"Sejak tadi Ma. Yah, udah Zay keringkan rambut dulu," Tanpa menunggu jawaban sang mama Zanaya menutup pintu. Mama Liona berlalu meninggalkan kamar sang putri.

"Nona kenapa?" tanya Azay polos, melihat wajah masam gadis cantik itu.

"Gara-gara kamu nih, jadinya mama nanya sejak kapan aku suka lagu Korea," jawabnya mendelik sinis ke arah Azay.

"Yah, enggak apa-apa lah. Lagipula, juga bagus tahu lagunya," sahutnya tak merasa bersalah, membuat Zanaya mendengus.

Di meja makan sudah formasi lengkap plus dokter Allen, sambil menunggu Zanaya.

"Mama yang masak kali ini?" tanya Zanaya pasalnya para pelayan semuanya di penjara.

"Iya, ayo makan! Allen makan yang banyak yah nak," sahut mama Liona membuat dokter Allen mengangguk senang,

Di keluarga Dixon, dia sangat di perlakukan dengan baik. Bahkan di anggap anak, hal yang tak pernah didapat dari kedua orang tuanya. Mereka makan dengan khidmat tanpa adanya pembicaraan.

"Zay motor sport kamu udah ada didepan," ucap sang papa saat mereka telah berada di ruang keluarga setelah makan siang.

"Benarkah Pah?" Mata Zanaya berbinar, melihat sang papa mengangguk, "Kalau begitu, Zanaya mau lihat, ah." Dia bergegas keluar rumah membuat semua orang menggeleng.

Ternyata sebuah motor sport keluaran terbaru dengan warna hitam dan ada putihnya juga, sedangkan motor sang kakak berwarna hitam plus merah.

Zanaya mengelus motornya itu, setelah itu dia kembali ke ruang keluarga, berlari memeluk sang papa, "Makasih Papaku sayang".

Semua tingkah laku Zanaya tidak luput dari pengamatan Dokter Allen, dia menyimpulkan Zanaya jika berada di tengah-tengah keluarga dia ceria tapi di luar dia dingin.

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

Dr.Allen gak mau kalah dr Zanaya nih 🤭🤭

2025-01-27

0

JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊

JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊

ngak mau kalah rupanya🤣🤣🤣

2024-12-28

2

Ryha Fa

Ryha Fa

2018 kan belum ada baby monster, atau aku aja baru kenal baby monster 🤔

2024-12-14

1

lihat semua
Episodes
1 Pengkhianatan
2 Kembali ke masa lalu?
3 Menemui Sang Kakek
4 Sihir atau Elemen?
5 Ruang ajaib
6 Mengecek Elemen
7 Latihan Keras Zanaya
8 Perubahan Zanaya
9 Kepulangan Zanaya
10 Membersihkan Hama
11 Membersihkan Hama2
12 Membersihkan Hama 3
13 Hukuman
14 Balasan Bagi Pengkhianat
15 Kesialan Fani
16 Vitamin Kematian
17 Hari Pertama Sekolah
18 Guru Arogan
19 Taruhan
20 Kedatangan Kevin Di Sekolah
21 Kedatangan Tamu tak Diundang
22 Pelayan Berulah?
23 Akhir Dari Mirna
24 Mengganggu?
25 Karina
26 Menyusup
27 Kita Impas!!
28 Siapa Yang Bersalah?
29 Di hukum
30 Kegelisahan Fani
31 Yuniar Berulah
32 Mati Kutu
33 Malu Tak Berujung
34 Misi penyelamatan
35 Mari Berpesta
36 Hot News
37 Kehancuran Keluarga Permadi
38 Kondisi Utari
39 Pengkhianat
40 Kematian Misterius yang Menggemparkan
41 Olimpiade
42 Aksi Zanaya
43 Titik Terang Keberadaan Gibran Asli
44 Pulau Atas Awan
45 Pesta Ulang Tahun
46 Perkenalkan Putri Kami
47 Terkejut
48 Awal Kehancuran
49 Kalah Taruhan
50 Kedatangan Polisi
51 Masuk ke Perangkap Sendiri
52 Kebusukan Fani
53 Trending nomor satu
54 Dokumen palsu
55 Diusir
56 Sepenggal kisah Masa lalu
57 Permainan Dimulai
58 Rando Wijaya
59 Fakta Baru
60 Gagal
61 Kedatangan Nyonya Tina
62 Keributan Di taman
63 Undangan Pesta
64 Rencana Busuk Revan
65 Tragedi
66 Mengembalikan Rencana Mereka
67 Kehancuran keluarga Revan
68 Pesan Kakek
69 Sahabat Zanaya Diculik
70 Berakhir?
71 Menjalani Takdir
72 Kedatangan Sang Gadis Ramalan
73 Tugas Pemilik Seluruh Elemen
74 Diremehkan
75 Terpukau
76 Cara mengatasi pengkhianat
77 Berkunjung Ke kediaman Dixon
78 Kediaman Jenderal Dixon
79 Penyerangan
80 Perjalanan Di Mulia
81 Membasmi Para Bandit
82 Susah Di tebak
83 Danau
84 Ada Nyamuk
85 Kawasan Troll
86 Visual
87 Negeri Kurcaci
88 Terpisah
89 Mencari Raja Zion
90 Menyelamatkan Raja Zion
91 Istri?
92 Pura-pura
93 Negeri Peri
94 Menolak Ikut Berperang
95 Bangunnya Pangeran Peri
96 Kembali Ke Kerajaan Azlan
97 Masalah Grand Duke Erland
98 Tak Terduga
99 Kedatangan Tiga Raja
100 Dansa
101 Rapat Strategi
102 Rencana Amora dan Liliana
103 Jamuan Teh
104 Kelompok Penculik Beraksi
105 Mengadu Domba
106 Biarkan Mereka Saling Membunuh
107 Memberikan Motivasi
108 Akhir Duke Lewis
109 Akhir dari Duke Barton
110 Menyatakan Cinta
111 Perdebatan Ibu Dan Anak
112 Keputusan Zanaya
113 Perang 1
114 Perang 2
115 Perang 3
116 Perang Usai
117 Pesta Kemenangan
118 Apa Yang Terjadi?
119 Haruskah Pergi?
120 Surat
121 Putri Bellina
122 Akhirnya Mereka Tahu
123 Orang angkuh
124 Balasan Untuk Orang Angkuh
125 Rencana Perjodohan
126 Penolakan Zanaya
127 Tetap Pada Pendirian Masing-masing
128 Viral
129 Acara Keluarga
130 Keluarga Julid
131 Aku Merindukan mu
132 Flashback
133 Flashback 2
134 Ke Mansion Dixon
135 Melamar Zanaya
136 Perdebatan
137 Siapa Dia?
138 Wanita Materialistis
139 Done!
140 Ternyata Anak Orang Kaya
141 Penolong Sebenarnya
142 Akhir keluarga Bobby
143 Rencana Yang Gagal
144 Nasib Para benalu
145 Pernikahan
146 Malam Pengantin
147 Makan Siang Keluarga
148 Nadira dan Zanders
149 Pertunangan
150 Menuju Ending
151 Ending
152 Promo Karya Baru Author
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Pengkhianatan
2
Kembali ke masa lalu?
3
Menemui Sang Kakek
4
Sihir atau Elemen?
5
Ruang ajaib
6
Mengecek Elemen
7
Latihan Keras Zanaya
8
Perubahan Zanaya
9
Kepulangan Zanaya
10
Membersihkan Hama
11
Membersihkan Hama2
12
Membersihkan Hama 3
13
Hukuman
14
Balasan Bagi Pengkhianat
15
Kesialan Fani
16
Vitamin Kematian
17
Hari Pertama Sekolah
18
Guru Arogan
19
Taruhan
20
Kedatangan Kevin Di Sekolah
21
Kedatangan Tamu tak Diundang
22
Pelayan Berulah?
23
Akhir Dari Mirna
24
Mengganggu?
25
Karina
26
Menyusup
27
Kita Impas!!
28
Siapa Yang Bersalah?
29
Di hukum
30
Kegelisahan Fani
31
Yuniar Berulah
32
Mati Kutu
33
Malu Tak Berujung
34
Misi penyelamatan
35
Mari Berpesta
36
Hot News
37
Kehancuran Keluarga Permadi
38
Kondisi Utari
39
Pengkhianat
40
Kematian Misterius yang Menggemparkan
41
Olimpiade
42
Aksi Zanaya
43
Titik Terang Keberadaan Gibran Asli
44
Pulau Atas Awan
45
Pesta Ulang Tahun
46
Perkenalkan Putri Kami
47
Terkejut
48
Awal Kehancuran
49
Kalah Taruhan
50
Kedatangan Polisi
51
Masuk ke Perangkap Sendiri
52
Kebusukan Fani
53
Trending nomor satu
54
Dokumen palsu
55
Diusir
56
Sepenggal kisah Masa lalu
57
Permainan Dimulai
58
Rando Wijaya
59
Fakta Baru
60
Gagal
61
Kedatangan Nyonya Tina
62
Keributan Di taman
63
Undangan Pesta
64
Rencana Busuk Revan
65
Tragedi
66
Mengembalikan Rencana Mereka
67
Kehancuran keluarga Revan
68
Pesan Kakek
69
Sahabat Zanaya Diculik
70
Berakhir?
71
Menjalani Takdir
72
Kedatangan Sang Gadis Ramalan
73
Tugas Pemilik Seluruh Elemen
74
Diremehkan
75
Terpukau
76
Cara mengatasi pengkhianat
77
Berkunjung Ke kediaman Dixon
78
Kediaman Jenderal Dixon
79
Penyerangan
80
Perjalanan Di Mulia
81
Membasmi Para Bandit
82
Susah Di tebak
83
Danau
84
Ada Nyamuk
85
Kawasan Troll
86
Visual
87
Negeri Kurcaci
88
Terpisah
89
Mencari Raja Zion
90
Menyelamatkan Raja Zion
91
Istri?
92
Pura-pura
93
Negeri Peri
94
Menolak Ikut Berperang
95
Bangunnya Pangeran Peri
96
Kembali Ke Kerajaan Azlan
97
Masalah Grand Duke Erland
98
Tak Terduga
99
Kedatangan Tiga Raja
100
Dansa
101
Rapat Strategi
102
Rencana Amora dan Liliana
103
Jamuan Teh
104
Kelompok Penculik Beraksi
105
Mengadu Domba
106
Biarkan Mereka Saling Membunuh
107
Memberikan Motivasi
108
Akhir Duke Lewis
109
Akhir dari Duke Barton
110
Menyatakan Cinta
111
Perdebatan Ibu Dan Anak
112
Keputusan Zanaya
113
Perang 1
114
Perang 2
115
Perang 3
116
Perang Usai
117
Pesta Kemenangan
118
Apa Yang Terjadi?
119
Haruskah Pergi?
120
Surat
121
Putri Bellina
122
Akhirnya Mereka Tahu
123
Orang angkuh
124
Balasan Untuk Orang Angkuh
125
Rencana Perjodohan
126
Penolakan Zanaya
127
Tetap Pada Pendirian Masing-masing
128
Viral
129
Acara Keluarga
130
Keluarga Julid
131
Aku Merindukan mu
132
Flashback
133
Flashback 2
134
Ke Mansion Dixon
135
Melamar Zanaya
136
Perdebatan
137
Siapa Dia?
138
Wanita Materialistis
139
Done!
140
Ternyata Anak Orang Kaya
141
Penolong Sebenarnya
142
Akhir keluarga Bobby
143
Rencana Yang Gagal
144
Nasib Para benalu
145
Pernikahan
146
Malam Pengantin
147
Makan Siang Keluarga
148
Nadira dan Zanders
149
Pertunangan
150
Menuju Ending
151
Ending
152
Promo Karya Baru Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!