Sihir atau Elemen?

Setelah Zanaya dan Kakek Gerald menyelesaikan makan malamnya tanpa pembicaraan. Zanaya kini di ajak masuk ke ruang kerja sang kakek.

Disana tersusun buku-buku yang sangat rapi di tempat rak buku, sofa yang terlihat elegan serta kertas-kertas bertumpuk yang berada di atas meja sang kakek. Kakeknya pasti sangat sibuk pikirnya.

Tapi bukan itu yang menjadi perhatian Zanaya, dia melihat sebuah lukisan yang sudah tua, Lukisan seseorang yang mirip kakeknya tapi dalam versi sangat muda, dengan memakai baju kebesaran seorang jenderal perang zaman kuno yang terlihat gagah.

Zanaya masih melihat lukisan itu, dalam hati bertanya-tanya kenapa lukisan ini mirip sang kakek, atau dia memang sang kakek yang cosplay memakai baju jenderal zaman kuno.

"Ya, semua yang kamu pikirkan benar," tebak sang kakek tentang pikiran Zanaya.

"Jadi, waktu muda dulu kakek cosplay pakai baju jenderal zaman kuno?" tebak Zanaya yang hanya dibalas senyuman oleh sang kakek.

"Bukan!" Kakek menggeleng cepat.

"Lalu?" Zanaya semakin mengerutkan keningnya bingung, ada satu dipikirkan gadis cantik tersebut tapi dia langsung menepisnya, tidak mungkin! Pikirnya.

Sang kakek menghela nafas panjang kemudian berjalan menuju lukisan itu membuat Zanaya sedikit bergeser memberikan sang kakek jalan.

Terlihat kakek Gerald menggeser lukisan tersebut, tiba-tiba sebuah pintu dari tembok bergeser, membuat Zanaya takjub ternyata ada sebuah ruang rahasia di ruang kerja sang kakek.

Kakek Gerald melangkah masuk diikuti Zanaya yang berada dibelakangnya, saat menginjak area dalam tiba-tiba sebuah obor menyala disepanjang jalan.

Bagaimana mungkin ini terjadi, hey ini bukan lampu yang memiliki saklar atau alat teknologi canggih yang otomatis menyala sendiri, ingat! Ini obor yang jika dinyalakan secara harus cara manual.

Sibuk dengan pikirannya sendiri Zanaya tidak menyadari jika lorong yang mereka telusuri sudah berada di sebuah ruangan yang besar. Tapi yang mencolok disana adalah sebuah peti harta karun yang besar.

"Kakek punya penyimpanan harta karun," gumam Zanaya saat mendengar kakek Gerald berdehem menyadarkan dirinya dari lamunan, ternyata dia berada di sebuah ruangan.

Kakek Gerald melangkah ke arah peti harta Karun itu. "Kemari lah!" perintah kakek Gerald melambaikan tangannya untuk Zanaya mendekat.

Zanaya segera melangkah ke arah sang kakek, sebab dia juga penasaran, "Buka!" Zanaya menatap kakeknya sejenak, kemudian kakek Gerald mengangguk

Zanaya pikir peti harta Karun ini pakai kunci ternyata tidak, bagaimana bisa sang kakek harta begini hanya dibiarkan begitu saja.

Pelan-pelan Zanaya membuka peti itu karena sangat berat, tapi dia masih mampu membukanya sendiri, saat peti terbuka bukan harta Karun seperti yang ada dipikiran Zanaya.

"Ini?" Zanaya bingung didalam peti terdapat sebuah pedang yang berada dalam sarungnya, pakaian kuno seperti tunggu! Zanaya mengecek warna dan beberapa aksesoris yang ada di aku itu beserta zirahnya.

"Kakek bisa menjelaskan ini?" Zanaya mulai menyusun puzzle yang ada dimulai dari dia bereinkarnasi, lukisan dan pakaian jenderal zaman kuno beserta perlengkapan nya yang lain.

"Coba bagaimana kesimpulan yang kamu dapat?" tanya kakek tenang menarik tangan Zanaya duduk di sofa terdapat meja kayu yang ada di ruangan tersebut, hanya satu dipikiran Zanaya yang coba dia tepis barusan.

Mata Zanaya membulat sempurna, dari semua pemikiran yang ada, hanya ini yang klop. Tiba-tiba Zanaya berdiri menggebrak meja.

"Tidak mungkin, this is impossible Kek!"

"Apa yang mustahil Zay, sedangkan kamu juga mengalami nya?" tanya kakek serius.

'Benar' pikirnya.

Zanaya menghela nafasnya, kembali duduk di sofa berhadapan dengan sang kakek.

"Tolong jelaskan pada Zanaya kek! Apakah ini berhubungan dengan reinkarnasi yang Zanaya alami?" Kakek Gerald menatap sang cucu dalam-dalam.

"Kakek berasal dari zaman kultivator, bukan berpindah Jiwa tapi kakek benar-benar datang dengan membawa fisik," Zanaya terdiam, ini benar-benar sulit dipercaya. Dia kira hanya ada di novel-novel ternyata dia sendiri mengalami nya, jika seandainya orang lain mengatakan itu mungkin Zanaya akan menganggap nya terkena bunga tidur (mimpi).

Tapi kasus sang kakek beda lagi, jika Zanaya pernah membaca novel time travel dimana orang berpindah Jiwa dari masa lalu ke masa modern ataupun sebaliknya, tapi kakeknya ini agak lain.

"Mengapa kakek bisa kesini?" tanya Zanaya, pasti ada penyebabnya bukan. Apakah kakeknya membuka portal atau ada hal lain.

"Entahlah kakek juga tidak tahu pasti, sebab saat itu kakek berada di medan pertempuran melawan hewan sihir, tapi saat itu kakek terluka melawan hewan sihir terakhir dan saat kakek ingin membunuh hewan sihir tersebut sebuah cahaya meledak hingga kakek menutup mata dan kakek berada di zaman tepatnya di sebuah hutan," jelas kakek menghela nafasnya yang entah sudah ke berapa kalinya.

Zanaya mencerna semua yang diceritakan sang kakek, kemudian dia berkata.

"Berarti di zaman kakek orang-orang bisa menggunakan sihir?" tanya Zanaya membuat sang kakek mengangguk.

Dengan mata berbinar menatap sang kakek "Di zaman kakek, kakek bisa menggunakan sihir apa? Apakah bisa mengubah orang jadi sesuatu seperti, jadi benda atau hewan oh, atau bisa terbang?" tebak Zanaya berbinar menunggu jawaban sang kakek.

"Bukan sihir seperti itu, kamu nih kebanyakan nonton film Harry Potter," Kakek terkekeh membuat Zanaya cemberut.

"Lalu sihir apa kek?" Zanaya mendadak lesu ternyata tidak seperti dipikirannya.

Kakek Gerald tidak menjawab hanya saja dia melakukan sesuatu yang membuat Zanaya terkejut sekaligus takjub.

"Daebak, kakek bisa menggunakan elemen api?" Zanaya bangun dari duduknya dengan mulut menganga lebar, melihat sang kakek menjentikkan jarinya tiba-tiba keluar api kecil seperti korek api.

"Benar,di zaman kakek para kultivator menggunakan sihir atau elemen seperti kakek," jawab sang kakek membuat Zanaya mengangguk.

"Jadi elemen kakek cuman api?" tanya Zanaya penasaran.

"Kakek memiliki dua elemen, api dan angin," jawab kakek memperlihatkan kedua elemennya secara bersamaan di tangan kiri api dan di tangan kanan angin yang berbentuk tornado kecil yang berputar-putar"

Zanaya sampai speechless melihatnya, berulang kali dia mengucek matanya sendiri membuat sang kakek terkekeh.

"Kek biasanya kan kalau orang tuanya memiliki kemampuan seperti itu, berarti anaknya juga bisa tapi kenapa papa tidak bisa?" tanya Zanaya heran.

"Kenapa papamu tidak bisa karena darahnya sudah tidak murni, karena dari nenek kalian hanya manusia biasa," jelas sang kakek membuat Zanaya mengerti.

"Tapi berbeda dengan dirimu, kamu mempunyai itu," Tunjuknya pada Zanaya.

"Aku kok bisa kek? Darah papa kan sudah tidak murni lagi ditambah dengan darah mama, pasti sudah hilang," jawab Zanaya lugas mengemukakan pendapatnya.

"Bukan seperti itu nak, memang kalau dengan campuran papa dan mama mu sudah hilang, tapi bukankah darah kakek masih menurun padamu?"

"Itulah kenapa kamu bisa bereinkarnasi atau bisa dikatakan mengulang waktu," sambung sang kakek membuat Zanaya terdiam.

"Jadi faktor itu yang membuat Zay bereinkarnasi?"

"Itu salah satunya," jawab kakek Gerald semakin membuat Zanaya pusing.

"Jadi faktor lainnya apa kek?" tanya Zanaya penasaran.

"Dulu kakek sampai ke zaman ini membawa semua yang melekat di diri kakek termasuk ruang dimensi kakek, ruang dimensi itu bisa menyimpan benda yang hidup ataupun mati ..." jedah kakek.

"Lalu apa hubungannya ruang dimensi kakek dengan Zay bereinkarnasi?"

"Karena ruang dimensi itulah yang membuat pemiliknya bereinkarnasi setelah menjalani kehidupan yang menderita, hanya cara itu bisa mengaktifkannya, sekarang ruang dimensi itu telah berpindah kepada pemilik barunya yaitu kamu," ungkap sang kakek.

"Seandainya kamu hidup bahagia dan mati dalam keadaan tenang dan lapang, ruang dimensi itu tidak akan aktif. Dendam mu itu yang membawa mu kembali mengulang waktu," sambung kakek Gerald..

"Jadi aku pemilik barunya?"

"Benar, sebelum berpindah pemilik, penjaga ruang dimensi mengatakan bahwa tuan selanjutnya adalah cucuku yang mewarisi seluruh darahku, itu sebabnya kamu juga bisa menggunakan elemen," jawab kakek Gerald.

"Jika Zay bisa menggunakan elemen kenapa ini tidak ada yang muncul?" tanya Zanaya dengan mengerutkan keningnya bingung sambil memperagakan seperti yang dilakukan sang kakek saat memunculkan elemennya dengan menjentikkan jarinya namun tidak terjadi apa-apa.

"Bukan tidak ada, tapi belum aktif sebelum kamu masuk di ruang dimensi itu nak," Kakek Gerald menjawab kebingungan Zanaya.

Terpopuler

Comments

LinLin

LinLin

ternyata kakek reinkarnasi org hebat & menurun ke Zanaya. ayok balas dendam ke manusia ga tau balas budi itu

2025-02-26

0

Khairul Azam

Khairul Azam

yg kenting aku mah wanitanya gak lemah dan mudah ditindas aja aku udah senang 🤭🤭

2025-01-02

1

EsTehPanas SENJA

EsTehPanas SENJA

weeeeh punya ruang dimensi dan elemen juga 😳 ckckck....

2024-12-13

1

lihat semua
Episodes
1 Pengkhianatan
2 Kembali ke masa lalu?
3 Menemui Sang Kakek
4 Sihir atau Elemen?
5 Ruang ajaib
6 Mengecek Elemen
7 Latihan Keras Zanaya
8 Perubahan Zanaya
9 Kepulangan Zanaya
10 Membersihkan Hama
11 Membersihkan Hama2
12 Membersihkan Hama 3
13 Hukuman
14 Balasan Bagi Pengkhianat
15 Kesialan Fani
16 Vitamin Kematian
17 Hari Pertama Sekolah
18 Guru Arogan
19 Taruhan
20 Kedatangan Kevin Di Sekolah
21 Kedatangan Tamu tak Diundang
22 Pelayan Berulah?
23 Akhir Dari Mirna
24 Mengganggu?
25 Karina
26 Menyusup
27 Kita Impas!!
28 Siapa Yang Bersalah?
29 Di hukum
30 Kegelisahan Fani
31 Yuniar Berulah
32 Mati Kutu
33 Malu Tak Berujung
34 Misi penyelamatan
35 Mari Berpesta
36 Hot News
37 Kehancuran Keluarga Permadi
38 Kondisi Utari
39 Pengkhianat
40 Kematian Misterius yang Menggemparkan
41 Olimpiade
42 Aksi Zanaya
43 Titik Terang Keberadaan Gibran Asli
44 Pulau Atas Awan
45 Pesta Ulang Tahun
46 Perkenalkan Putri Kami
47 Terkejut
48 Awal Kehancuran
49 Kalah Taruhan
50 Kedatangan Polisi
51 Masuk ke Perangkap Sendiri
52 Kebusukan Fani
53 Trending nomor satu
54 Dokumen palsu
55 Diusir
56 Sepenggal kisah Masa lalu
57 Permainan Dimulai
58 Rando Wijaya
59 Fakta Baru
60 Gagal
61 Kedatangan Nyonya Tina
62 Keributan Di taman
63 Undangan Pesta
64 Rencana Busuk Revan
65 Tragedi
66 Mengembalikan Rencana Mereka
67 Kehancuran keluarga Revan
68 Pesan Kakek
69 Sahabat Zanaya Diculik
70 Berakhir?
71 Menjalani Takdir
72 Kedatangan Sang Gadis Ramalan
73 Tugas Pemilik Seluruh Elemen
74 Diremehkan
75 Terpukau
76 Cara mengatasi pengkhianat
77 Berkunjung Ke kediaman Dixon
78 Kediaman Jenderal Dixon
79 Penyerangan
80 Perjalanan Di Mulia
81 Membasmi Para Bandit
82 Susah Di tebak
83 Danau
84 Ada Nyamuk
85 Kawasan Troll
86 Visual
87 Negeri Kurcaci
88 Terpisah
89 Mencari Raja Zion
90 Menyelamatkan Raja Zion
91 Istri?
92 Pura-pura
93 Negeri Peri
94 Menolak Ikut Berperang
95 Bangunnya Pangeran Peri
96 Kembali Ke Kerajaan Azlan
97 Masalah Grand Duke Erland
98 Tak Terduga
99 Kedatangan Tiga Raja
100 Dansa
101 Rapat Strategi
102 Rencana Amora dan Liliana
103 Jamuan Teh
104 Kelompok Penculik Beraksi
105 Mengadu Domba
106 Biarkan Mereka Saling Membunuh
107 Memberikan Motivasi
108 Akhir Duke Lewis
109 Akhir dari Duke Barton
110 Menyatakan Cinta
111 Perdebatan Ibu Dan Anak
112 Keputusan Zanaya
113 Perang 1
114 Perang 2
115 Perang 3
116 Perang Usai
117 Pesta Kemenangan
118 Apa Yang Terjadi?
119 Haruskah Pergi?
120 Surat
121 Putri Bellina
122 Akhirnya Mereka Tahu
123 Orang angkuh
124 Balasan Untuk Orang Angkuh
125 Rencana Perjodohan
126 Penolakan Zanaya
127 Tetap Pada Pendirian Masing-masing
128 Viral
129 Acara Keluarga
130 Keluarga Julid
131 Aku Merindukan mu
132 Flashback
133 Flashback 2
134 Ke Mansion Dixon
135 Melamar Zanaya
136 Perdebatan
137 Siapa Dia?
138 Wanita Materialistis
139 Done!
140 Ternyata Anak Orang Kaya
141 Penolong Sebenarnya
142 Akhir keluarga Bobby
143 Rencana Yang Gagal
144 Nasib Para benalu
145 Pernikahan
146 Malam Pengantin
147 Makan Siang Keluarga
148 Nadira dan Zanders
149 Pertunangan
150 Menuju Ending
151 Ending
152 Promo Karya Baru Author
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Pengkhianatan
2
Kembali ke masa lalu?
3
Menemui Sang Kakek
4
Sihir atau Elemen?
5
Ruang ajaib
6
Mengecek Elemen
7
Latihan Keras Zanaya
8
Perubahan Zanaya
9
Kepulangan Zanaya
10
Membersihkan Hama
11
Membersihkan Hama2
12
Membersihkan Hama 3
13
Hukuman
14
Balasan Bagi Pengkhianat
15
Kesialan Fani
16
Vitamin Kematian
17
Hari Pertama Sekolah
18
Guru Arogan
19
Taruhan
20
Kedatangan Kevin Di Sekolah
21
Kedatangan Tamu tak Diundang
22
Pelayan Berulah?
23
Akhir Dari Mirna
24
Mengganggu?
25
Karina
26
Menyusup
27
Kita Impas!!
28
Siapa Yang Bersalah?
29
Di hukum
30
Kegelisahan Fani
31
Yuniar Berulah
32
Mati Kutu
33
Malu Tak Berujung
34
Misi penyelamatan
35
Mari Berpesta
36
Hot News
37
Kehancuran Keluarga Permadi
38
Kondisi Utari
39
Pengkhianat
40
Kematian Misterius yang Menggemparkan
41
Olimpiade
42
Aksi Zanaya
43
Titik Terang Keberadaan Gibran Asli
44
Pulau Atas Awan
45
Pesta Ulang Tahun
46
Perkenalkan Putri Kami
47
Terkejut
48
Awal Kehancuran
49
Kalah Taruhan
50
Kedatangan Polisi
51
Masuk ke Perangkap Sendiri
52
Kebusukan Fani
53
Trending nomor satu
54
Dokumen palsu
55
Diusir
56
Sepenggal kisah Masa lalu
57
Permainan Dimulai
58
Rando Wijaya
59
Fakta Baru
60
Gagal
61
Kedatangan Nyonya Tina
62
Keributan Di taman
63
Undangan Pesta
64
Rencana Busuk Revan
65
Tragedi
66
Mengembalikan Rencana Mereka
67
Kehancuran keluarga Revan
68
Pesan Kakek
69
Sahabat Zanaya Diculik
70
Berakhir?
71
Menjalani Takdir
72
Kedatangan Sang Gadis Ramalan
73
Tugas Pemilik Seluruh Elemen
74
Diremehkan
75
Terpukau
76
Cara mengatasi pengkhianat
77
Berkunjung Ke kediaman Dixon
78
Kediaman Jenderal Dixon
79
Penyerangan
80
Perjalanan Di Mulia
81
Membasmi Para Bandit
82
Susah Di tebak
83
Danau
84
Ada Nyamuk
85
Kawasan Troll
86
Visual
87
Negeri Kurcaci
88
Terpisah
89
Mencari Raja Zion
90
Menyelamatkan Raja Zion
91
Istri?
92
Pura-pura
93
Negeri Peri
94
Menolak Ikut Berperang
95
Bangunnya Pangeran Peri
96
Kembali Ke Kerajaan Azlan
97
Masalah Grand Duke Erland
98
Tak Terduga
99
Kedatangan Tiga Raja
100
Dansa
101
Rapat Strategi
102
Rencana Amora dan Liliana
103
Jamuan Teh
104
Kelompok Penculik Beraksi
105
Mengadu Domba
106
Biarkan Mereka Saling Membunuh
107
Memberikan Motivasi
108
Akhir Duke Lewis
109
Akhir dari Duke Barton
110
Menyatakan Cinta
111
Perdebatan Ibu Dan Anak
112
Keputusan Zanaya
113
Perang 1
114
Perang 2
115
Perang 3
116
Perang Usai
117
Pesta Kemenangan
118
Apa Yang Terjadi?
119
Haruskah Pergi?
120
Surat
121
Putri Bellina
122
Akhirnya Mereka Tahu
123
Orang angkuh
124
Balasan Untuk Orang Angkuh
125
Rencana Perjodohan
126
Penolakan Zanaya
127
Tetap Pada Pendirian Masing-masing
128
Viral
129
Acara Keluarga
130
Keluarga Julid
131
Aku Merindukan mu
132
Flashback
133
Flashback 2
134
Ke Mansion Dixon
135
Melamar Zanaya
136
Perdebatan
137
Siapa Dia?
138
Wanita Materialistis
139
Done!
140
Ternyata Anak Orang Kaya
141
Penolong Sebenarnya
142
Akhir keluarga Bobby
143
Rencana Yang Gagal
144
Nasib Para benalu
145
Pernikahan
146
Malam Pengantin
147
Makan Siang Keluarga
148
Nadira dan Zanders
149
Pertunangan
150
Menuju Ending
151
Ending
152
Promo Karya Baru Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!