Kekamar lapuk Rania

"Cepat siapa pun panggil kan ambulans kita harus segera membawa Rania ke rumah sakit, papa cepat ambil mobil kita harus segera membawa nya ke rumah sakit" ucap Audi mendekat ke arah suami nya itu dengan berurai air mata

"Permisi apa kah anda orang tua dari korban kecelakaan ini, kalau boleh saya akan memeriksa nya terlebih dahulu saya seorang dokter" ucap pria baya tersebut

"Dokter cepat periksa dan segera bawa anak saya ke rumah sakit" ucap Audi saat mendengar perkataan orang yang mengaku sebagai dokter

Dan pria paruh baya itu pun langsung mengangguk dan berjongkok di samping tubuh Rania

Iya mengecek mata nya dan nadi di tangan nya

"Bagai mana dokter apa kah Rania baik-baik saja, anak saya baik-baik saja kan dok kalau gitu ayo cepat kita bawa ke rumah sakit" jelas Audi

"Maaf kan saya nyonya, korban tidak bisa di selamat kan dan meninggal di tempat tuhan lebih sayang kepada nya" jelas dokter tersebut dan mundur

Audi papa Prabu dan juga Clarissa yang mendengar kan itu langsung menangis

"Mama yang sabar ini cobaan, sebaik nya kita harus segera bawa Rania pulang dan segera mengubur kan nya tidak baik jika lama-lama berada di disi" jelas papa Prabu kepada istri nya itu

Meski ia merasa kehilangan namun ia berusaha untuk kuat mengingat istri nya itu yang begitu menyedih kan menangisi anak yang telah mereka berdua sia-siakan

Singkat cerita saat ini Rania sudah selesai di makam kan dan keluarga Wiraguna sudah berada di rumah nya

Clarissa memang sedih saat mendengar bahwa kakak nya yang selalu ia suruh-suruh seperti seorang pelayan itu meninggal

Diri nya sedikit menyesali perbuatan nya yang semena-mena terhadap kakak nya itu, ia hanya sedikit menyesal saja

"Jika tahu bahwa Rania akan meninggal kan kita secepat ini mama pasti akan memperlaku kan nya dengan baik, kenapa Rania pergi secepat itu pa apa gara-gara mama yang selalu jahat kepada nya, jika memang iya maka mama mau minta maaf jika tau Rania akan meninggal kan kita semua mama akan menyayangi nya sebelum iya pergi" ucap nya ngelantur

Apa kah benar Audi orang tua dari Rania, apa jika memang Audi mama dari Rania mengetahui jika putri nya akan meninggal baru lah ia akan memberi kan kasih sayang

Bukan kah dia tidak layak di sebut sebagai seorang ibu, bahkan dengan tega nya pilih kasih hanya karena fisik anak kedua nya lebih lemah di banding kan anak pertama nya

Namun bukan kah tidak begitu cara nya

Hingga 1 minggu telah berlalu dan mama Audi papa Prabu dan juga Clarissa sudah mulai mengikhlas kan kepergian Rania

Apa kah memang mereka dengan gampang nya melupa kan anak perempuan nya, anak yang selalu mereka siksa

Anak yang selalu mereka kata-kata dengan sangat jahat, anak yang lebih menyedih kan kehidupan nya dari pada pembantu

"Sebaik nya kita bersih kan tempat tinggal Rania" ucap Prabu kepada sang istri

"Iya pa aku juga setuju sebai knya tempat tinggal Rania kita bersih kan saja" jelas Mama Audi setuju

Diri nya memang masih bersedih atas kepergian anak pertama nya itu, namun seperti yang suami nya itu kata kan mereka tidak bisa berlarut-larut seperti ini dan dengan pelan-pelan harus mengikhlas kan nya

Hingga Prabu dan juga Audi menuju ke tempat di mana Rania tinggal

Dengan ragu-ragu Prabu membuka kamar yang di tempati anak pertama nya itu, begitu pula dengan Audi

Lantaran mereka semua jika menyuruh Rania selalu berteriak dan tidak mau menyentuh pintu kamar nya lantaran menurut mereka kamar Rania sangat lah kotor

Setelah pintu kamar itu terbuka Audi dan Prabu juga tidak ketinggalan Clarissa masuki kamar itu

Di sana benar-benar kotor Audi mendekati tempat tidur yang di pakai Rania

Entah mengapa rasa jijik yang tadi ia rasa kan seketika hilang, dan Audi menyentuh ranjang yang di tempati Rania

Sontak saja ia kembali menangis, bagai mana tidak ranjang yang di pakai Rania sangat lah jelek, bahkan kasur yang di tempati nya itu begitu keras dan tipis

Mungkin jika ia yang meniduri nya belum sampai 1 jam ia akan merasa kan rasa sakit sakit di sekujur tubuh nya, namun anak pertama nya itu tidur di sini 10 tahun lebih

Di sana juga ada beberapa bekas darah yang sudah mengering

Entah tanpa sadar Audi juga menuju ke lemari yang tidak memiliki pintu, ia bisa melihat baju Rania yang tidak layak pakai

Dan ia masih mengingat bahwa Rania masih sering memakai nya tanpa rasa malu, di sana juga ada bekas baju Clarissa yang di berikan kepada Rania

Itu benar-benar membuat dada Audi sangat sakit, begitu juga dengan Prabu merasa sesak yang luar biasa saat melihat tempat yang di tempati putri nya itu

"Apa kah aku layak disebut seorang papa, apa kah aku sekejam itu terhadap Rania" batin Prabu di dalam hati nya

Kenapa ia baru tersadar setelah Rania pergi meninggal kan mereka semua dan tidak pernah kembali

Clarissa sendiri yang melihat tempat tidur kakak nya itu langsung menangis tanpa suara

Iya benar-benar menyesali perbuatan nya yang begitu jahat kepada kakak nya

Mungkin diri nya memiliki fisik yang begitu lemah tidak seperti kakak nya yang begitu kuat, namun bukan kah kakak nya itu selalu lebih unggul dari nya dan terlalu burut

Dan kebai kan itu selalu diri nya manfaat kan hingga memfitnah nya dan membuat orang tua nya itu membenci kakak nya karena kecemburuan nya yang tidak berdasar

Hingga Prabu melihat sebuah lemari besar yang tertutup, entah apa yang membuat nya tertarik hingga langkah nya berjalan ke arah lemari lapuk itu mungkin jika di tendang lemari itu akan roboh dan hancur lantaran sudah benar-benar lapuk di makan usia

Namun saat membuka nya ternyata lemari itu di kunci

Hingga Prabu mencari nya di seluruh laci bahkan ia tidak menemukan nya

Audi sendiri yang melihat suami nya seperti mencari sesuatu hanya diam sambil menangis

Hingga mata Prabu tertuju di atas lemari lapuk itu ada sebuah kotak kecil, lantas diri nya langsung mengambil nya dan membuka nya

Benar saja di sana ada banyak kertas-kertas lipat namun saat akan membuka nya ia melihat ada kunci

Sontak diri nya langsung kembali menaruh kotak tersebut di tempat nya dan ia mengambil kunci nya saja

Setelah ia membuka lemari itu akhir nya lemari itu terbuka Prabu mau pun Audi terkejut lihat isi di dalam nya

Itu adalah jajaran penghargaan yang begitu banyak di dalam lemari itu

Bahkan ada beberapa piala Olimpiade yang di lakukan oleh Rania, Audi yang melihat itu langsung menutup mulut nya

Diri nya benar-benar tidak kuat saat melihat nya

Diri nya masih sangat ingat ia dan suami nya itu selalu mengatai bahwa Rania adalah anak bodoh dan menjadi beban keluarga

Terpopuler

Comments

Sapna Anah

Sapna Anah

orang tua zholim anak sendiri ko dholimi

2025-02-03

0

Fitrian

Fitrian

ciiiiiihhhhhhhhh💩💩💩💩

2025-04-06

0

Fitrian

Fitrian

cuiiiiiihhhhh ciiiiiihhhhhh💩💩💩

2025-04-06

0

lihat semua
Episodes
1 Awal penderitaan Rania Kecil
2 Seperti dineraka
3 Begini Akhirnya
4 Kepergian Rania
5 Kekamar lapuk Rania
6 Menfundurkan diri
7 Mengetahui Kenyataan Menyakitkan
8 Dairy Rania
9 Penyesalan yang tak terlupakan
10 Alam Bawa Sadar
11 Transmigrasi
12 Awal kebahagiaan
13 Alana mau pulang
14 Sangat Bersyukur
15 Mengagumi kamar barunya
16 Memiliki inner chill
17 Aditya dan sahabatnya
18 Ke Mall
19 Pria misterius
20 Kebahagiaan kecil
21 Kembali bersekolah
22 Mendapat teman baru
23 Ban bocor
24 Di Antar Abang Ganteng
25 Penjelasan Alana
26 Anak teman mami Karin
27 Viola menyukai Bisma
28 Kehangatan keluarga Alana
29 Sangat Manja
30 Sekolah bareng kakak
31 Bakso pedas
32 Meminta ponsel
33 Gara gara lolipop
34 Mommy Anisa marah
35 Alana Sakit
36 Alana sakit
37 Pulang dari rumah sakit
38 Alana Menghilangkan virus
39 Tidak bisa dibobol
40 Kedatangan Dini dan Dina
41 Penjelasan Alana
42 Haus tengah malam
43 Excel dan Dina
44 Lari pagi
45 Timezone
46 Bisma kembali
47 Viola menggoda Bisma
48 Bertemu Alana
49 Bisma minta nomor
50 Ditinggal ke Singapura
51 Yang Bisma tunggu tunggu
52 Bisa Dan Alana kirim pesan
53 Mau pergi kepantai bersama
54 Bisma Alana kepantai berdua
55 Heboh karin, mama Bisma
56 Kepulangan Anisa dan Bram
57 Acara dimansion
58 Awal kebahagiaan
59 Melaca peneror
60 Mengetahui si peneror
61 Murid Baru
62 Hangout
63 Di manjakan Oma dan Opa
64 Bisma menjemput Alana
65 Bisma menjemput Alana
66 Viola dan Riko
67 Draft
68 Jalan jalan berdua
69 Diantar Bisma
70 Alana Histeris
71 Trauma Alana
72 mencari pelaku
73 Paket Ancaman
74 Mencari tahu
75 Ancaman Balik
76 Emosi Lucas
77 Alana dan Dinda
78 Kepulangan Excel
79 Bisma dan Excel
80 Basket
81 Aditya dan Alana
82 Keterkejutan sahabat Aditya
83 panggilan Video
84 Draft
85 Alana sekolah naik motor sendiri
86 Kedatangan Viola
87 Viola marah
88 Alana dan Sahabatnya
89 Alana dan Aditya
90 Rencara beli motor
91 Dijemput orang tua
92 Beli motor
93 Rencana Bisma
94 Keluarga Antonius
95 Bisa dan Orang tuanya
96 Dilema anton
97 Alana ijin, Bram berubah
98 Akan kerumah Bisma
99 Karin menyukai Alana
100 Kehangatan di meja makan
101 Alana Belum pulang
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Awal penderitaan Rania Kecil
2
Seperti dineraka
3
Begini Akhirnya
4
Kepergian Rania
5
Kekamar lapuk Rania
6
Menfundurkan diri
7
Mengetahui Kenyataan Menyakitkan
8
Dairy Rania
9
Penyesalan yang tak terlupakan
10
Alam Bawa Sadar
11
Transmigrasi
12
Awal kebahagiaan
13
Alana mau pulang
14
Sangat Bersyukur
15
Mengagumi kamar barunya
16
Memiliki inner chill
17
Aditya dan sahabatnya
18
Ke Mall
19
Pria misterius
20
Kebahagiaan kecil
21
Kembali bersekolah
22
Mendapat teman baru
23
Ban bocor
24
Di Antar Abang Ganteng
25
Penjelasan Alana
26
Anak teman mami Karin
27
Viola menyukai Bisma
28
Kehangatan keluarga Alana
29
Sangat Manja
30
Sekolah bareng kakak
31
Bakso pedas
32
Meminta ponsel
33
Gara gara lolipop
34
Mommy Anisa marah
35
Alana Sakit
36
Alana sakit
37
Pulang dari rumah sakit
38
Alana Menghilangkan virus
39
Tidak bisa dibobol
40
Kedatangan Dini dan Dina
41
Penjelasan Alana
42
Haus tengah malam
43
Excel dan Dina
44
Lari pagi
45
Timezone
46
Bisma kembali
47
Viola menggoda Bisma
48
Bertemu Alana
49
Bisma minta nomor
50
Ditinggal ke Singapura
51
Yang Bisma tunggu tunggu
52
Bisa Dan Alana kirim pesan
53
Mau pergi kepantai bersama
54
Bisma Alana kepantai berdua
55
Heboh karin, mama Bisma
56
Kepulangan Anisa dan Bram
57
Acara dimansion
58
Awal kebahagiaan
59
Melaca peneror
60
Mengetahui si peneror
61
Murid Baru
62
Hangout
63
Di manjakan Oma dan Opa
64
Bisma menjemput Alana
65
Bisma menjemput Alana
66
Viola dan Riko
67
Draft
68
Jalan jalan berdua
69
Diantar Bisma
70
Alana Histeris
71
Trauma Alana
72
mencari pelaku
73
Paket Ancaman
74
Mencari tahu
75
Ancaman Balik
76
Emosi Lucas
77
Alana dan Dinda
78
Kepulangan Excel
79
Bisma dan Excel
80
Basket
81
Aditya dan Alana
82
Keterkejutan sahabat Aditya
83
panggilan Video
84
Draft
85
Alana sekolah naik motor sendiri
86
Kedatangan Viola
87
Viola marah
88
Alana dan Sahabatnya
89
Alana dan Aditya
90
Rencara beli motor
91
Dijemput orang tua
92
Beli motor
93
Rencana Bisma
94
Keluarga Antonius
95
Bisa dan Orang tuanya
96
Dilema anton
97
Alana ijin, Bram berubah
98
Akan kerumah Bisma
99
Karin menyukai Alana
100
Kehangatan di meja makan
101
Alana Belum pulang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!