Kepergian Rania

Saat ini Rania sudah berada di kamar adik nya itu dan di sana adik nya sedang memberantak kan lemari nya bahkan baju sudah bersera kan di mana-mana yang mana hal itu membuat Rania menghela nafas nya berat

Ia tahu setelah ini diri nya lah yang harus memberes kan nya kekacauan ini

"Kak lo lama banget sih gue tuh dari tadi nungguin lo tapi lo lelet banget ke kamar, memang benar kata mama kalau lo itu bisa nya hanya ngerepotin saja" ucap Carissa pedas yang belum apa-apa padahal baru saja Rania memasuki kamar

Saat ini Rania hanya bisa diam sambil membantu adik nya itu untuk memberes kan baju

Setelah semua selesai adik nya Clarissa langsung merebah kan diri nya sambil bermain ponsel di atas ranjang empuk nya

"Kak lo beresin semua barang-barang yang berantakan itu, aku capek aku mau kakak beresin saat ini juga karena aku tidak suka jika barang-barang ku berantakan saat aku mau tidur" jelas Clarissa padahal diri nya memang sengaja berantakin baju-baju dan beberapa sepatu dan juga tas nya tadi

Sedang kan Rania hanya bisa mengangguk pasrah

Padahal saat ini tubuh nya benar-benar sangat lelah dan diri nya butuh istirahat yang cukup, namun apa boleh buat jika permintaan adik nya tidak diri nya turuti pasti lah adik nya itu akan langsung berteriak memanggil mama nya dan berakhir diri nya yang di hukum atau bahkan di cambuk dan dikurung di gudang tanpa di beri makan

Ia sangat capek, ingin sekali rasa nya diri nya mengakhiri hidup nya, namun Rania ingat jika bunuh diri itu di benci oleh sang pencipta dan dosa besar dan diri nya hanya bisa pasrah dan menerima nasib nya yang bagai kan neraka

Ia selalu menyemangati diri nya bahwa di luar sana masih ada yang lebih menderita dari pada diri nya dan mereka masih bertahan itu lah yang selalu ia tanam kan dalam otak nya untuk menyemangati diri nya sendiri

Apalagi saat ini tubuh nya sakit-sakitan ada satu hal yang sampai saat ini diri nya sembunyi kan dan tidak ada yang tahu selain diri nya seorang diri

Lusa adalah hari di mana keluarga nya akan pergi ke Bali untuk liburan dan hanya meninggal kan diri nya seorang diri di rumah bersama para pelayan

Di dalam kamar yang tidak layak di sebut kamar saat ini Rania sedang meringkuk menahan rasa sakit di dada nya hingga perut, diri nya sudah menaha nya selama 3 tahun ini

Dan saat ini kondisi nya semakin lama semakin parah, bahkan dokter yang mengetahui nya membujuk Rania agar ia tidak terlalu capek dan mengonsumsi obat dan juga vitamin yang di anjur kan

Lantaran kondisi nya benar-benar sangat parah dan itu bisa menyebab kan kehilangan nyawa nya

Dokter itu bilang jika situasi nya terus seperti ini mungkin hidup nya tidak akan lama lagi

2 tahun atau bahkan tidak sampai 2 tahun mungkin Rania akan meninggal

Sedang kan Rania waktu itu yang mendengar kan nya bukan nya bersedih ia hanya tersenyum bahagia meski di lubuk hati nya ia merasakan sakit yang luar biasa

Tanpa ba bi bu diri nya langsung berlari menuju rumah sang maji kan untuk memberitahu kan nya

Lantaran masih pagi dan pintu utama terbuka satpam tersebut langsung cepat-cepat masuk tanpa permisi terlebih dahulu ia bahkan tidak memperduli kan seandai nya tuan dan nyonya nya itu nanti akan mengamuk karena ketidak sopanan nya

Namun yang pasti saat ini diri nya harus segera melapor

"Permisi tuan dan nyonya, maaf atas kelancangan saya namun ada hal penting yang mau saya sampai kan" ucap security tersebut

Sedang kan mama Audi yang mau marah langsung saja menghenti kan dan penasaran apa yang membuat satpam depan rumah nya itu tidak sopan hingga berlari di saat keluarga mereka akan melangsung kan acara sarapan pagi

"Katakan jika hal yang ingin kamu katakan jika tidak penting aku benar-benar akan memecat mu karena ketidak sopanan mu itu" ucap Audy Mama dari Clarissa dan Rania

"Maaf nyonya di depan ada kecelakaan hebat dan yang mengalami kecelakaan adalah nona Rania"

Ucap nya terbata-bata

Semua orang yang mendengar kan penuturan satpam tersebut merasa dada nya berdetak semakin cepat dan juga sakit secara bersamaan bahkan kedua orang tua dari Rania itu pun merasa kan perasaan yang gelisah namun mereka segera menepis nya lantaran rasa gengsi yang ia pendam karena sudah melukai anak pertama nya itu sedari lama

"Mungkin juga kecelakaan biasa nanti juga sembuh sendiri, sebaik nya kamu pergi dan nggak usah lapor tentang anak pembawa sial itu atau aku akan memecat mu karena kamu sudah berani-berani nya mengganggu acara sarapan keluarga saya" ucap Audi

"Maaf nyonya tapi kecelakaan itu sangat parah bahkan motor yang di kendarai nona Rania hancur" jelas nya

Semua orang yang mendengar kan itu langsung berdiri bahkan Audy dan juga suami nya langsung berjalan cepat keluar untuk memasti kan apa yang di katakan security nya itu tidak benar

Saat Audi dan sang suami juga Clarissa adik dari Rania sudah berada di depan rumah nya mereka bisa melihat di sana begitu banyak orang yang berkerumun

Entah mengapa tiba-tiba ada perasaan yang sangat tidak nyaman di hati Audi dan juga Prabu orang tua dari Rania

Bahkan mereka bisa melihat motor yang sangat ia kenali, motor yang selalu anak nya itu pakai sudah hancur lebur akibat di tabrak oleh mobil

Dengan cepat Audi mama dari Rania berlari menghampiri kerumunan tersebut

Bahkan Audi langsung menerobos kerumunan itu dan berdiri mematung saat melihat tubuh Rania penuh dengan darah yang mengalir di jalanan aspal tersebut

Ia sangat gemetar saat ini bahkan ia mengepal kan tangan nya dengan sangat kuat air mata nya juga terus mengalir melihat pemandangan yang tidak pernah ia bayang kan sebelum nya

Prabu sendiri juga ikut berlari menyusul sang istri tidak terkecuali Clarissa adik dari Rania

"Rania bangun, tolong buka mata mu Rania ini mama yang memanggil kamu atau mama akan benar-benar marah jika kamu tidak membuka mata" ucap Audi sambil menangis dan berusaha membangun kan anak pertama nya itu

"Rania mama mohon kamu bangun, bukan kah kamu sendiri yang mengata kan jika kamu adalah anak perempuan yang kuat kenapa kamu tidak mau membuka mata Rania" teriak Audi

Sedang kan papa prabu dan juga Clarissa sendiri hanya diam melihat nya

Entah mengapa dada nya begitu sesak saat melihat anak yang selalu diri nya marahi anak yang selalu diri nya pukul bergelatak penuh darah

Dada nya seperti di hantam oleh sesuatu yang begitu berat dan itu terasa sangat menyakit kan

Tiba-tiba ada salah satu dari kerumunan orang tersebut yang mendekat ke arah tempat di mana Rania berbaring

Terpopuler

Comments

Metana

Metana

Giliran metong aja di tangisin

2025-02-13

0

Fitrian

Fitrian

cuiiiiiihhhhh brengseeeekk 💩

2025-04-06

0

lihat semua
Episodes
1 Awal penderitaan Rania Kecil
2 Seperti dineraka
3 Begini Akhirnya
4 Kepergian Rania
5 Kekamar lapuk Rania
6 Menfundurkan diri
7 Mengetahui Kenyataan Menyakitkan
8 Dairy Rania
9 Penyesalan yang tak terlupakan
10 Alam Bawa Sadar
11 Transmigrasi
12 Awal kebahagiaan
13 Alana mau pulang
14 Sangat Bersyukur
15 Mengagumi kamar barunya
16 Memiliki inner chill
17 Aditya dan sahabatnya
18 Ke Mall
19 Pria misterius
20 Kebahagiaan kecil
21 Kembali bersekolah
22 Mendapat teman baru
23 Ban bocor
24 Di Antar Abang Ganteng
25 Penjelasan Alana
26 Anak teman mami Karin
27 Viola menyukai Bisma
28 Kehangatan keluarga Alana
29 Sangat Manja
30 Sekolah bareng kakak
31 Bakso pedas
32 Meminta ponsel
33 Gara gara lolipop
34 Mommy Anisa marah
35 Alana Sakit
36 Alana sakit
37 Pulang dari rumah sakit
38 Alana Menghilangkan virus
39 Tidak bisa dibobol
40 Kedatangan Dini dan Dina
41 Penjelasan Alana
42 Haus tengah malam
43 Excel dan Dina
44 Lari pagi
45 Timezone
46 Bisma kembali
47 Viola menggoda Bisma
48 Bertemu Alana
49 Bisma minta nomor
50 Ditinggal ke Singapura
51 Yang Bisma tunggu tunggu
52 Bisa Dan Alana kirim pesan
53 Mau pergi kepantai bersama
54 Bisma Alana kepantai berdua
55 Heboh karin, mama Bisma
56 Kepulangan Anisa dan Bram
57 Acara dimansion
58 Awal kebahagiaan
59 Melaca peneror
60 Mengetahui si peneror
61 Murid Baru
62 Hangout
63 Di manjakan Oma dan Opa
64 Bisma menjemput Alana
65 Bisma menjemput Alana
66 Viola dan Riko
67 Draft
68 Jalan jalan berdua
69 Diantar Bisma
70 Alana Histeris
71 Trauma Alana
72 mencari pelaku
73 Paket Ancaman
74 Mencari tahu
75 Ancaman Balik
76 Emosi Lucas
77 Alana dan Dinda
78 Kepulangan Excel
79 Bisma dan Excel
80 Basket
81 Aditya dan Alana
82 Keterkejutan sahabat Aditya
83 panggilan Video
84 Draft
85 Alana sekolah naik motor sendiri
86 Kedatangan Viola
87 Viola marah
88 Alana dan Sahabatnya
89 Alana dan Aditya
90 Rencara beli motor
91 Dijemput orang tua
92 Beli motor
93 Rencana Bisma
94 Keluarga Antonius
95 Bisa dan Orang tuanya
96 Dilema anton
97 Alana ijin, Bram berubah
98 Akan kerumah Bisma
99 Karin menyukai Alana
100 Kehangatan di meja makan
101 Alana Belum pulang
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Awal penderitaan Rania Kecil
2
Seperti dineraka
3
Begini Akhirnya
4
Kepergian Rania
5
Kekamar lapuk Rania
6
Menfundurkan diri
7
Mengetahui Kenyataan Menyakitkan
8
Dairy Rania
9
Penyesalan yang tak terlupakan
10
Alam Bawa Sadar
11
Transmigrasi
12
Awal kebahagiaan
13
Alana mau pulang
14
Sangat Bersyukur
15
Mengagumi kamar barunya
16
Memiliki inner chill
17
Aditya dan sahabatnya
18
Ke Mall
19
Pria misterius
20
Kebahagiaan kecil
21
Kembali bersekolah
22
Mendapat teman baru
23
Ban bocor
24
Di Antar Abang Ganteng
25
Penjelasan Alana
26
Anak teman mami Karin
27
Viola menyukai Bisma
28
Kehangatan keluarga Alana
29
Sangat Manja
30
Sekolah bareng kakak
31
Bakso pedas
32
Meminta ponsel
33
Gara gara lolipop
34
Mommy Anisa marah
35
Alana Sakit
36
Alana sakit
37
Pulang dari rumah sakit
38
Alana Menghilangkan virus
39
Tidak bisa dibobol
40
Kedatangan Dini dan Dina
41
Penjelasan Alana
42
Haus tengah malam
43
Excel dan Dina
44
Lari pagi
45
Timezone
46
Bisma kembali
47
Viola menggoda Bisma
48
Bertemu Alana
49
Bisma minta nomor
50
Ditinggal ke Singapura
51
Yang Bisma tunggu tunggu
52
Bisa Dan Alana kirim pesan
53
Mau pergi kepantai bersama
54
Bisma Alana kepantai berdua
55
Heboh karin, mama Bisma
56
Kepulangan Anisa dan Bram
57
Acara dimansion
58
Awal kebahagiaan
59
Melaca peneror
60
Mengetahui si peneror
61
Murid Baru
62
Hangout
63
Di manjakan Oma dan Opa
64
Bisma menjemput Alana
65
Bisma menjemput Alana
66
Viola dan Riko
67
Draft
68
Jalan jalan berdua
69
Diantar Bisma
70
Alana Histeris
71
Trauma Alana
72
mencari pelaku
73
Paket Ancaman
74
Mencari tahu
75
Ancaman Balik
76
Emosi Lucas
77
Alana dan Dinda
78
Kepulangan Excel
79
Bisma dan Excel
80
Basket
81
Aditya dan Alana
82
Keterkejutan sahabat Aditya
83
panggilan Video
84
Draft
85
Alana sekolah naik motor sendiri
86
Kedatangan Viola
87
Viola marah
88
Alana dan Sahabatnya
89
Alana dan Aditya
90
Rencara beli motor
91
Dijemput orang tua
92
Beli motor
93
Rencana Bisma
94
Keluarga Antonius
95
Bisa dan Orang tuanya
96
Dilema anton
97
Alana ijin, Bram berubah
98
Akan kerumah Bisma
99
Karin menyukai Alana
100
Kehangatan di meja makan
101
Alana Belum pulang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!