Begini Akhirnya

Namun itu lebih baik ia menunggu saat-saat di mana diri nya akan meninggal dan tidak terus tersiksa di dunia ini

Mungkin setelah diri nya mati keluarga nya akan bahagia karena tidak ada beban di rumah mereka

Sedang kan dokter waktu itu yang melihat senyum bahagia Rania saat diri nya mengata kan jika pasien nya akan meninggal hanya menghalal nafas ia sangat kasihan kepada pasien nya satu ini

Diri nya sedikit mengetahui tentang pasien nya yang ia rawat tanpa biaya, meski begitu kadang Rania selalu menolak nya atau bahkan akan memberi kan diri nya uang

Saat ini orang nya tengah meringkuk di kamar dan lagi-lagi ada saja yang memanggil nya siapa lagi kalau bukan mama nya itu

Padahal sedari semalam setelah diri nya membantu adik nya memberes kan baju-baju ia tidak bisa tidur hingga pagi lantaran menahan rasa sakit, bahkan diri nya merasa kan sakit hingga menangis namun menangis sambil tersenyum seperti orang gila

Rania menikmati rasa sakit yang diri nya derita semalaman bahkan ingin bangun saja rasa nya ia sangat kesusahan dan tiba-tiba mama nya itu memanggil nya

Ingin sekali Rania mengabaikan nya namun ia tidak cukup berani lantaran diri nya tahu konsekuensi nya adalah Ia mendapat kan hukuman atau bahkan tidak di beri makan

Dengan susah payah dan keringat membanjiri tubuh nya ia berusaha bangkit dan membuka pintu

"Kamu itu ya selain pembawa sial kamu juga menyusah kan dan lelet banget mama dari tadi panggil-panggil kamu namun kamu malah tidak juga kunjung membuka pintu, apa kah kamu begitu menikmati dan terus tidur hingga melupa kan tugas mu apa?, sekarang cepat pergi adik mu ingin sarapan bolu kesukaan nya dan kamu harus segera membeli kan nya" ucap Audi kepada anak perempuan nya itu bahkan diri nya tidak peduli jika kondisi Rania saat ini benar-benar sangat memprihatin kan

"Ma bisa kah mama menyuruh pelayan lain lantaran saat ini Rania benar-benar tidak enak badan dan tidak bisa mengendarai motor" ucap nya penuh permohonan

Audi yang mendengar kan itu bukan nya bersimpati ia malah melotot dan kembali marah-marah

"Tidak usah banyak alasan kamu ya kamu selain pemalas dan selalu menjadi beban kamu juga pembangkang tidak seperti adik kamu yang manis dan selalu penurut" bentak nya

Sedang kan Rania yang mendengar kan itu entah mengapa ia yang biasa nya tegar saat ini berkaca-kaca ia merasa kan seperti ada yang mengganjal di dalam hati nya yang harus ia sampai kan namun sebisa mungkin ia menahan nya dan berjalan pergi dengan sedikit membungkuk menahan rasa sakit di dada nya

"Kak cepat ya beli nya soal nya aku ingin cepat memakan nya jangan mampir-mampir dulu" ucap Clarissa kepada Rania

Iya sengaja berkata seperti itu agar kedua orang tua nya itu semakin membenci Rania dan menganggap bahwa setiap Rania di suruh selalu mampir terlebih dahulu

Padahal kenyataan nya setiap Rania di suruh gadis itu selalu pulang cepetan dan tidak pernah mampir ke mana-mana

"Dengar adik kamu Rania jangan keluyuran terlebih dahulu setelah membeli nya langsung pulang lantaran Clarissa sudah ingin memakan bolu kesukaan nya, jika sampai kamu keluyuran papa tidak akan segan-segan mengurung mu di gudang satu minggu tanpa makan" ucapan nya yang begitu menyakiti hati kecil Rania

Sedang kan Clarissa yang mendengar perkataan papa nya itu tersenyum senang tanpa kedua orang tua nya itu sadari

Kini Rania sudah menaiki motor nya bahkan saat ia berhenti sambil menunggu satpam untuk membukakan gerbang nya satpam itu menyadari bahwa saat ini nona yang sangat diri nya kasihan itu tengah sakit terlihat wajah nya yang pucat

"Nona Rania mau ke mana kelihatan nya sedang sakit kenapa keluar, sebaik nya jangan keluar dulu takut terjadi sesuatu yang tidak dii ngin kan" ucap satpam tersebut menasehati Rania diri nya sungguh sangat kasihan dan tidak tega saat melihat nona nya itu

"Biasa pak saya mau mencari kue untuk Clarissa kalau saya tidak mencari nya nanti dia akan mengamuk, saya akan baik-baik saja kok" jawab nya sambil tersenyum dengan wajah pucat nya

Kini Rania sudah mengendarai motor untuk menuju toko bolu yang adik nya itu ingin kan

Dan saat sampai di sana ternyata penjual toko baru saja membuka dan masih belum menata kue-kue nya

"Pagi bu maaf pagi-pagi sudah datang apa kah saya bisa membeli kue bolu nya seperti biasa" ucap Rania ramah

Padahal hari masih pagi dan sangat dingin namun Rania malah mengeluar kan banyak keringat

"Baik sebentar tunggu dulu ya" ucap nya setelah itu penjual pun memasuk kan kue bolu yang biasa Rania itu beli

Setelah memberi kan kepada Rania dan Rania pun membayar nya langsung berpamitan

Tidak membutuh kan waktu lama Rania pun mengendarai motor nya itu dengan kecepatan sedang

Namun saat mau sampai di kediaman nya ia kembali merasakan rasa sakit bahkan penglihatan nya juga sedikit buram

Meski begitu ia berusaha tenang dan berusaha agar ia tidak terjatuh dari motor

Sebenar nya diri nya ingin sekali berhenti namun ia sudah melihat dengan jelas rumah nya sedikit lagi sampai dan tentu saja ia tidak mau sampai telat memberi kan bolu tersebut dan mendapat kan hukuman

Namun naas ada mobil truk yang berjalan begitu cepat hingga Raina yang memang sedang sakit dan berusaha menghindari nya pun tidak bisa

Dan akhir nya hantaman keras itu pun terjadi, lantaran mobil truk itu terlihat rem nya blong

Brakkkkk

Tabrakan itu tidak bisa di hindari motor yang Rania kendarai benar-benar hancur dan Raina sendiri terpental agak jauh bahkan kepala nya mengeluar kan banyak darah

Iya sempat melihat ke arah rumah nya

"Apa kah ini akhir hidup ku jika memang ia terima kasih tuhan karena sesuatu yang aku nanti-nanti akhir nya datang saat ini" ucap nya sambil tersenyum setelah itu mata Raina langsung terpejam

Bahkan sebelum benar-benar memejam kan mata nya banyak beberapa orang yang mendekat ke arah nya

Sedang kan satpam yang berada di rumah Rania saat mendengar kecelakaan tepat di depan rumah majikan nya itu tentu saja melihat nya dia mengenali motor yang sudah hancur itu itu adalah motor yang sangat ia kenali dan motor itu yang tadi dikendarai oleh nona malang nya

Episodes
1 Awal penderitaan Rania Kecil
2 Seperti dineraka
3 Begini Akhirnya
4 Kepergian Rania
5 Kekamar lapuk Rania
6 Menfundurkan diri
7 Mengetahui Kenyataan Menyakitkan
8 Dairy Rania
9 Penyesalan yang tak terlupakan
10 Alam Bawa Sadar
11 Transmigrasi
12 Awal kebahagiaan
13 Alana mau pulang
14 Sangat Bersyukur
15 Mengagumi kamar barunya
16 Memiliki inner chill
17 Aditya dan sahabatnya
18 Ke Mall
19 Pria misterius
20 Kebahagiaan kecil
21 Kembali bersekolah
22 Mendapat teman baru
23 Ban bocor
24 Di Antar Abang Ganteng
25 Penjelasan Alana
26 Anak teman mami Karin
27 Viola menyukai Bisma
28 Kehangatan keluarga Alana
29 Sangat Manja
30 Sekolah bareng kakak
31 Bakso pedas
32 Meminta ponsel
33 Gara gara lolipop
34 Mommy Anisa marah
35 Alana Sakit
36 Alana sakit
37 Pulang dari rumah sakit
38 Alana Menghilangkan virus
39 Tidak bisa dibobol
40 Kedatangan Dini dan Dina
41 Penjelasan Alana
42 Haus tengah malam
43 Excel dan Dina
44 Lari pagi
45 Timezone
46 Bisma kembali
47 Viola menggoda Bisma
48 Bertemu Alana
49 Bisma minta nomor
50 Ditinggal ke Singapura
51 Yang Bisma tunggu tunggu
52 Bisa Dan Alana kirim pesan
53 Mau pergi kepantai bersama
54 Bisma Alana kepantai berdua
55 Heboh karin, mama Bisma
56 Kepulangan Anisa dan Bram
57 Acara dimansion
58 Awal kebahagiaan
59 Melaca peneror
60 Mengetahui si peneror
61 Murid Baru
62 Hangout
63 Di manjakan Oma dan Opa
64 Bisma menjemput Alana
65 Bisma menjemput Alana
66 Viola dan Riko
67 Draft
68 Jalan jalan berdua
69 Diantar Bisma
70 Alana Histeris
71 Trauma Alana
72 mencari pelaku
73 Paket Ancaman
74 Mencari tahu
75 Ancaman Balik
76 Emosi Lucas
77 Alana dan Dinda
78 Kepulangan Excel
79 Bisma dan Excel
80 Basket
81 Aditya dan Alana
82 Keterkejutan sahabat Aditya
83 panggilan Video
84 Draft
85 Alana sekolah naik motor sendiri
86 Kedatangan Viola
87 Viola marah
88 Alana dan Sahabatnya
89 Alana dan Aditya
90 Rencara beli motor
91 Dijemput orang tua
92 Beli motor
93 Rencana Bisma
94 Keluarga Antonius
95 Bisa dan Orang tuanya
96 Dilema anton
97 Alana ijin, Bram berubah
98 Akan kerumah Bisma
99 Karin menyukai Alana
100 Kehangatan di meja makan
101 Alana Belum pulang
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Awal penderitaan Rania Kecil
2
Seperti dineraka
3
Begini Akhirnya
4
Kepergian Rania
5
Kekamar lapuk Rania
6
Menfundurkan diri
7
Mengetahui Kenyataan Menyakitkan
8
Dairy Rania
9
Penyesalan yang tak terlupakan
10
Alam Bawa Sadar
11
Transmigrasi
12
Awal kebahagiaan
13
Alana mau pulang
14
Sangat Bersyukur
15
Mengagumi kamar barunya
16
Memiliki inner chill
17
Aditya dan sahabatnya
18
Ke Mall
19
Pria misterius
20
Kebahagiaan kecil
21
Kembali bersekolah
22
Mendapat teman baru
23
Ban bocor
24
Di Antar Abang Ganteng
25
Penjelasan Alana
26
Anak teman mami Karin
27
Viola menyukai Bisma
28
Kehangatan keluarga Alana
29
Sangat Manja
30
Sekolah bareng kakak
31
Bakso pedas
32
Meminta ponsel
33
Gara gara lolipop
34
Mommy Anisa marah
35
Alana Sakit
36
Alana sakit
37
Pulang dari rumah sakit
38
Alana Menghilangkan virus
39
Tidak bisa dibobol
40
Kedatangan Dini dan Dina
41
Penjelasan Alana
42
Haus tengah malam
43
Excel dan Dina
44
Lari pagi
45
Timezone
46
Bisma kembali
47
Viola menggoda Bisma
48
Bertemu Alana
49
Bisma minta nomor
50
Ditinggal ke Singapura
51
Yang Bisma tunggu tunggu
52
Bisa Dan Alana kirim pesan
53
Mau pergi kepantai bersama
54
Bisma Alana kepantai berdua
55
Heboh karin, mama Bisma
56
Kepulangan Anisa dan Bram
57
Acara dimansion
58
Awal kebahagiaan
59
Melaca peneror
60
Mengetahui si peneror
61
Murid Baru
62
Hangout
63
Di manjakan Oma dan Opa
64
Bisma menjemput Alana
65
Bisma menjemput Alana
66
Viola dan Riko
67
Draft
68
Jalan jalan berdua
69
Diantar Bisma
70
Alana Histeris
71
Trauma Alana
72
mencari pelaku
73
Paket Ancaman
74
Mencari tahu
75
Ancaman Balik
76
Emosi Lucas
77
Alana dan Dinda
78
Kepulangan Excel
79
Bisma dan Excel
80
Basket
81
Aditya dan Alana
82
Keterkejutan sahabat Aditya
83
panggilan Video
84
Draft
85
Alana sekolah naik motor sendiri
86
Kedatangan Viola
87
Viola marah
88
Alana dan Sahabatnya
89
Alana dan Aditya
90
Rencara beli motor
91
Dijemput orang tua
92
Beli motor
93
Rencana Bisma
94
Keluarga Antonius
95
Bisa dan Orang tuanya
96
Dilema anton
97
Alana ijin, Bram berubah
98
Akan kerumah Bisma
99
Karin menyukai Alana
100
Kehangatan di meja makan
101
Alana Belum pulang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!