Seperti dineraka

Namun Rania yang sudah mendapat kan kekerasan fisik dari kecil hanya bisa diam dan pasrah, sering kali ia juga tidak mendapa tkan makanan atau bahkan jika ada makanan makanan itu pun hampir basi

Demi menyambung hidup nya mau tidak mau Rania harus memakan nya, jika dia beruntung maka para pelayan akan memberi kan diri nya makanan meski itu hanya sedikit nasi dengan telur ceplok ia sudah sangat bersyukur

Dulu juga pernah kejadian saat salah satu pelayan akan memberi nya makanan dan ketahuan, pelayan itu di cambuk hingga terbaring selama satu minggu

Dan saat itu lah Rania mulai menolak para pelayan memberi nya makanan diam-diam lantaran diri nya tidak mau jika para pelayan yang tidak salah apa-apa ikut di siksa

Singkat cerita saat ini adik nya Clarissa sedang meminta untuk di ajak liburan kepada orang tua nya

"Ma pa minggu depan saat libur sekolah boleh kah kita liburan, Clarissa bosen jika terus di rumah bisa kah kita bersenang-senang lantaran kepala Clarissa sudah pusing akibat melihat pelajaran-pelajaran yang menjengkel kan itu" ucap nya terdengar manja di telinga kedua orang tua nya

Bahkan Clarissa mau pun kedua orang tua nya acuh seolah-olah tidak melihat keberadaan Rania yang tengah menyapu tidak jauh dari mereka

Sedang kan Clarissa sendiri memang sengaja berkata seperti itu untuk memanas-manasi kakak nya, lantaran sedari dulu diri nya sangat iri karena kakak nya jauh lebih unggul dari nya

Kakak nya itu serba bisa cantik sehat dan pintar hingga mendapat kan juara terus

Sedang kan diri nya sendiri meski pun sering perawatan bersama sang mama tidak bisa di pungkiri masih jauh lebih cantik kakak nya itu

Di tambah jika ia terlalu capek ia akan sakit dan terbaring di ranjang beberapa waktu, itu lah yang membuat nya semakin tidak menyukai kakak nya yang memiliki tubuh sehat

Kenapa diri nya harus memiliki fisik yang lemah namun ia masih beruntung lantaran orang tua nya begitu menyayangi dan memanja kan diri nya

Itu sebab nya Clarissa yang saat itu sudah berusia 6 tahun sudah mulai bisa memprovokasi orang tua nya agar semakin membenci Rania yang saat itu usia nya umur 11 tahun, meski dulu saat usia 5 tahun Rania sering kali di marahi atau bahkan di hukum namun tidak separah saat adik nya mulai pandai akting

Saat adik nya Clarissa mulai pandai berakting diri nya semakin sering mendapat kan kekerasan sering mendapat kan pukulan bahkan di punggung nya atau di lengan nya masih ada bekas cambukan yang orang tua nya itu beri kan

Entah sekuat apa Rania dulu hingga ia menginjak usia 19 tahun, meski begitu jika diri nya di bawa ke piskiater atau psikolog pasti mereka akan terkejut oleh keadaan nya yang sangat kacau

Karena diri nya di kenal anak orang miskin bahkan ia tidak memiliki teman satu pun, ia sering di bully waktu sekolah di sekolah dulu nya di bully di rumah ia di siksa kedua orang tua nya juga kerap kali mengurung nya di kamar mandi dengan keadaan basah semua nya Rania pernah alami

Kembali lagi ke Clarissa dan orang tua nya

"Tentu saja sayang kita akan liburan ke mana pun yang kamu mau apa kah kamu mau kita liburan ke Bali" tanya papa Prabu kepada Clarissa anak nya dengan penuh kasih sayang

Sedang kan Audi sang mama yang melihat anak nya begitu menggemas kan tentu saja hanya bisa tersenyum mereka akan melakukan apa pun demi anak perempuan nya itu, tanpa tahu bahwa salah satu anak nya terluka

Atau bahkan orang tua nya melupa kan fakta bahwa ia memiliki seorang putri lain selain Clarissa

Hidup Rania bahkan seperti di neraka dan benar benar tidak ada yang peduli terhadap nya

Sedang kan Rania yang mendengar kan itu ia meremas tangan nya dengan kuat jujur ia iri kepada adik nya itu meski sudah bertahun-tahun namun tetap saja saat mendengar orang tua nya selalu menuruti permintaan adik nya diri nya akan merasakan sakit yang luar biasa

Bahkan tanpa sadar air mata nya menetes meski usia nya sudah 19 tahun, namun ia masih lah perempuan yang rapuh yang membutuh kan kasih sayang orang tua nya

Lantas Rania dengan cepat membersih kan lantai setelah itu ia pergi menuju kamar yang tidak bisa di bilang kamar

Bahkan baju yang dir inya kenakan adalah baju yang sudah sangat jelek yang adik nya itu tidak ingin kan

Sedari umur 10 tahun ia sudah di beri baju adik nya itu, karena adik nya yang selalu di manja membuat adik nya saat kecil memiliki tubuh yang berisi itu sebab nya baju-baju Clarissa muat kepada nya lantaran tubuh nya sangat lah kurus

Boleh kah ia berontak kepada tuhan kenapa tuhan memberi cobaan seberat ini apa kah memang dosa nya di masa lalu terlalu besar sehingga tuhan menghukum diri nya

Ingin sekali Rania protes kepada tuhan namun laki-laki ia di tampar oleh hati nurani nya bahwa itu semua adalah takdir

Meski tanpa orang tua yang mengajari nya dan menyayangi nya namun Rania tumbuh dengan baik bahkan Rania tidak memiliki dendam sedikit pun kepada orang tua mau pun adik nya yang selama bertahun-tahun membenci nya tanpa tahu apa kesalahan diri nya

Baru juga Rania selesai dengan bersih bersih nya sudah ada orang yang sangat diri nya rindu kan memanggil nya dengan teriak kan nya itu

"Rania, Rania di mana kamu, jangan enak enak bersantai santai ya atau kamu tidak akan mendapat kan makanan" teriak Audi mama Rania

Sontak saja Rania yang mendengar kan, segera menghapus air mata nya dan berjalan menuju pintu saat membuka pintu di sana ternyata sudah ada mama nya yang menatap nya garang seolah-olah diri nya memiliki kesalahan besar

"Maaf kan Rania ma ,tadi Rania istirahat sebentar lantaran Rania sedikit capek" jawab nya jujur lantaran memang sedari pagi diri nya bersih-bersih dan belum makan sampai saat ini

"Nggak usah banyak alasan kamu, bilang aja kamu malas, sana cepat bantu adik kamu beres-beresin barang-barang yang mau Clarissa bawa pergi lusa" ucap nya setelah itu langsung pergi begitu saja

Sedang kan Rania yang mendengar kan itu meremas tangan nya kuat ia berusaha kuat agar air mata nya tidak keluar saat ini juga

Setelah mengambil nafas sebanyak-banyak nya sontak diri nya berjalan ke kamar adik nya itu padahal bisa saja Clarissa memberes kan baju nya sendiri lantaran usia nya saat ini sudah mau 15 tahun atau bahkan bisa minta tolong untuk para pelayan

Namun diri nya tidak bisa protes lantaran diri nya terlalu takut untuk berkata seperti itu

Episodes
1 Awal penderitaan Rania Kecil
2 Seperti dineraka
3 Begini Akhirnya
4 Kepergian Rania
5 Kekamar lapuk Rania
6 Menfundurkan diri
7 Mengetahui Kenyataan Menyakitkan
8 Dairy Rania
9 Penyesalan yang tak terlupakan
10 Alam Bawa Sadar
11 Transmigrasi
12 Awal kebahagiaan
13 Alana mau pulang
14 Sangat Bersyukur
15 Mengagumi kamar barunya
16 Memiliki inner chill
17 Aditya dan sahabatnya
18 Ke Mall
19 Pria misterius
20 Kebahagiaan kecil
21 Kembali bersekolah
22 Mendapat teman baru
23 Ban bocor
24 Di Antar Abang Ganteng
25 Penjelasan Alana
26 Anak teman mami Karin
27 Viola menyukai Bisma
28 Kehangatan keluarga Alana
29 Sangat Manja
30 Sekolah bareng kakak
31 Bakso pedas
32 Meminta ponsel
33 Gara gara lolipop
34 Mommy Anisa marah
35 Alana Sakit
36 Alana sakit
37 Pulang dari rumah sakit
38 Alana Menghilangkan virus
39 Tidak bisa dibobol
40 Kedatangan Dini dan Dina
41 Penjelasan Alana
42 Haus tengah malam
43 Excel dan Dina
44 Lari pagi
45 Timezone
46 Bisma kembali
47 Viola menggoda Bisma
48 Bertemu Alana
49 Bisma minta nomor
50 Ditinggal ke Singapura
51 Yang Bisma tunggu tunggu
52 Bisa Dan Alana kirim pesan
53 Mau pergi kepantai bersama
54 Bisma Alana kepantai berdua
55 Heboh karin, mama Bisma
56 Kepulangan Anisa dan Bram
57 Acara dimansion
58 Awal kebahagiaan
59 Melaca peneror
60 Mengetahui si peneror
61 Murid Baru
62 Hangout
63 Di manjakan Oma dan Opa
64 Bisma menjemput Alana
65 Bisma menjemput Alana
66 Viola dan Riko
67 Draft
68 Jalan jalan berdua
69 Diantar Bisma
70 Alana Histeris
71 Trauma Alana
72 mencari pelaku
73 Paket Ancaman
74 Mencari tahu
75 Ancaman Balik
76 Emosi Lucas
77 Alana dan Dinda
78 Kepulangan Excel
79 Bisma dan Excel
80 Basket
81 Aditya dan Alana
82 Keterkejutan sahabat Aditya
83 panggilan Video
84 Draft
85 Alana sekolah naik motor sendiri
86 Kedatangan Viola
87 Viola marah
88 Alana dan Sahabatnya
89 Alana dan Aditya
90 Rencara beli motor
91 Dijemput orang tua
92 Beli motor
93 Rencana Bisma
94 Keluarga Antonius
95 Bisa dan Orang tuanya
96 Dilema anton
97 Alana ijin, Bram berubah
98 Akan kerumah Bisma
99 Karin menyukai Alana
100 Kehangatan di meja makan
101 Alana Belum pulang
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Awal penderitaan Rania Kecil
2
Seperti dineraka
3
Begini Akhirnya
4
Kepergian Rania
5
Kekamar lapuk Rania
6
Menfundurkan diri
7
Mengetahui Kenyataan Menyakitkan
8
Dairy Rania
9
Penyesalan yang tak terlupakan
10
Alam Bawa Sadar
11
Transmigrasi
12
Awal kebahagiaan
13
Alana mau pulang
14
Sangat Bersyukur
15
Mengagumi kamar barunya
16
Memiliki inner chill
17
Aditya dan sahabatnya
18
Ke Mall
19
Pria misterius
20
Kebahagiaan kecil
21
Kembali bersekolah
22
Mendapat teman baru
23
Ban bocor
24
Di Antar Abang Ganteng
25
Penjelasan Alana
26
Anak teman mami Karin
27
Viola menyukai Bisma
28
Kehangatan keluarga Alana
29
Sangat Manja
30
Sekolah bareng kakak
31
Bakso pedas
32
Meminta ponsel
33
Gara gara lolipop
34
Mommy Anisa marah
35
Alana Sakit
36
Alana sakit
37
Pulang dari rumah sakit
38
Alana Menghilangkan virus
39
Tidak bisa dibobol
40
Kedatangan Dini dan Dina
41
Penjelasan Alana
42
Haus tengah malam
43
Excel dan Dina
44
Lari pagi
45
Timezone
46
Bisma kembali
47
Viola menggoda Bisma
48
Bertemu Alana
49
Bisma minta nomor
50
Ditinggal ke Singapura
51
Yang Bisma tunggu tunggu
52
Bisa Dan Alana kirim pesan
53
Mau pergi kepantai bersama
54
Bisma Alana kepantai berdua
55
Heboh karin, mama Bisma
56
Kepulangan Anisa dan Bram
57
Acara dimansion
58
Awal kebahagiaan
59
Melaca peneror
60
Mengetahui si peneror
61
Murid Baru
62
Hangout
63
Di manjakan Oma dan Opa
64
Bisma menjemput Alana
65
Bisma menjemput Alana
66
Viola dan Riko
67
Draft
68
Jalan jalan berdua
69
Diantar Bisma
70
Alana Histeris
71
Trauma Alana
72
mencari pelaku
73
Paket Ancaman
74
Mencari tahu
75
Ancaman Balik
76
Emosi Lucas
77
Alana dan Dinda
78
Kepulangan Excel
79
Bisma dan Excel
80
Basket
81
Aditya dan Alana
82
Keterkejutan sahabat Aditya
83
panggilan Video
84
Draft
85
Alana sekolah naik motor sendiri
86
Kedatangan Viola
87
Viola marah
88
Alana dan Sahabatnya
89
Alana dan Aditya
90
Rencara beli motor
91
Dijemput orang tua
92
Beli motor
93
Rencana Bisma
94
Keluarga Antonius
95
Bisa dan Orang tuanya
96
Dilema anton
97
Alana ijin, Bram berubah
98
Akan kerumah Bisma
99
Karin menyukai Alana
100
Kehangatan di meja makan
101
Alana Belum pulang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!