Bab. 8 Warna Merah Kebiruan

Pintu kamar itu tertutup rapat, namun degup jantung Nadhira begitu berisik. Ia yang bisa menatap wajah suaminya begitu dekat, masih nikmati keindahan itu. Ia tahu jika suaminya tersebut memang sangat tampan, matanya indah namun tajam. Alisnya rapi, hidung mancung begitu juga senyumnya yang begitu menawan.

Dariel mendorong perlahan Nadhira hingga sampai ke dinding yang membuatnya tidak bisa bergerak. Ia masih menautkan kedua tangannya di pinggang istrinya tersebut. Suasana malam ini terasa panas, deru nafas Nadhira mulai tidak beraturan.

Nadhira masih menatap lekat wajah suaminya, apakah benar jika suaminya sudah menerimanya. Tetapi tidak ia pungkiri jika ia merasa bahagia dengan perubahan sikap suaminya. Perlahan jemari Dariel menyentuh wajah Nadhira, ia sentuh alis, pipi dan berakhir di bibirnya dengan ujung jari hingga membuat Nadhira memejamkan matanya, namun ia juga menikmati sentuhan tersebut.

"Cihhhh," Suara Dariel.

Ia kemudian menghentakkan tubuh Nadhira ke dinding, yang membuat Nadhira langsung membuka paksa matanya. Ia melihat suaminya tersenyum jijik menatap kearahnya.

"kak ..."

"Apakah sentuhan saya membuat kau gila. Ha haa," Tawa Dariel terdengar begitu menyeramkan.

seratus delapan puluh derajat, suaminya itu berubah kembali. Ia mencengkram erat rahang Nadhira hingga membuatnya meringis kesakitan, "Kak..." Mohon Nadhira untuk melepaskan cengkeramannya.

"Apa kau sudah terbuai seharian ini. Kau pikir saya sudah menerimamu hah," Bentak Dariel kasar.

"Kak sakit," Mohon Nadhira agar Dariel melepaskan tangannya.

"Sampai kapanpun saya akan tetap membencimu. Jangan pernah mimpi untuk bahagia di pernikahan sial ini," Air mata Nadhira sudah mengalir deras, sakit di pipinya tak seberapa dengan sakit di hatinya.

"Dan jangan pernah sekalipun berpikiran jika saya akan memberikan Cucu untuk Mama dari wanita seperti kamu. Saya bahkan jijik melihat kau apalagi menyentuhmu," Mendorong kasar Nadhira hingga ia jatuh tersungkur di lantai. Dariel tidak sama sekali khawatir jika tangisan istrinya terdengar di telinga ibunya karena kamarnya ia desain kedap suara.

Perlakuan Dariel kembali seperti awal, sikapnya ternyata hanya di depan Mamanya saja. karena memang akhirnya ia menyetujui pernikahan tersebut karena permintaan Mamanya sendiri. Sikapnya terlihat bahagia bersama istrinya hanya untuk menyembunyikan kebenaran tentang pernikahannya.

Dengan perasaan hancur berkeping-keping, bersama derasnya air matanya Nadhira keluar dari kamar suaminya. Setelah pintu tertutup, ia terduduk di depan pintu karena kakinya terasa lemas. Ia tidak bisa menahan tubuhnya yang bergetar hebat karena perlakuan suaminya.

"Oma Dira takut," Tangisnya.

"Dira harus apa? Kak Dariel sudah bukan seperti yang Dira kenal."

Mengeluarkan semua rasa sakitnya, Nadhira menggenggam jemari tangannya kuat yang melingkar sebuah cincin di jari manisnya. Ia menatap nanar cincin itu sambil terbaring di lantai, hingga akhirnya matanya memejam.

...***...

Menatap dirinya dari pantulan cermin entah apa yang sedang dipikirkan Dariel. Wajahnya terlihat memikirkan sesuatu, ia menunduk dan memasukkan tangannya di saku celananya. Pakaiannya sudah rapi, ia yang tadinya sedang bersiap hendak ke kantor justru diam mematung.

Namun dengan cepat ia menepis pergi pikirannya. Lalu ia segera bersiap dan bergegas. Namun langkah kakinya terhenti saat baru saja membuka pintu, ia melihat Nadhira tergeletak di lantai. Untung saja Dariel menghentikan langkahnya, jika tidak Nadhira sudah diinjak suaminya.

Perlahan Dariel berjongkok untuk melihat Nadhira, mengapa dia tidur di depan kamarku pikir Dariel. Saat melihat Nadhira pusat perhatian Dariel pada warna merah kebiruan di pipi istrinya itu. Ingatannya memutar saat kejadian tadi malam.

Perlahan tangannya terulur hendak menyentuh luka akibat perbuatannya, tetapi sesaat jemari itu hendak menyentuhnya Dariel kembali menarik tangannya dan langsung berdiri tegak.

Episodes
1 Bab 1 Berita Pernikahan
2 Bab. 2 Sebuah Kenyataan
3 Bab. 3 Janji 15 Tahun Lalu
4 Bab. 4 Nasi Goreng Berserak di Hari Pertama Menjadi Istri
5 Bab. 5 Kebencian Dariel
6 Bab. 6 Perintah Ibunya
7 Bab. 7 Malam Pertama
8 Bab. 8 Warna Merah Kebiruan
9 Bab. 9 Sebutan Pelakor
10 Bab. 10 Janji Dariel
11 Bab. 11 Kesedihan Karena Tak Pernah Dianggap
12 Bab. 12 Kecurigaan Seorang Ibu
13 Bab. 13 Hadiah Ulang Tahun
14 Bab. 14 Kebencian Millie
15 Bab. 15 Rumah Mertua
16 Bab. 16 Sikap Dariel
17 Bab. 17 Tidak Seperti Biasanya
18 Bab. 18 Merasa Kehilangan
19 Bab. 19 Kecelakaan
20 Bab. 20 Kecurigaan Berupa Fakta
21 Bab. 21 Mulai Berbohong
22 Bab. 22 Kekhawatiran Dariel
23 Bab. 23 Sikapnya Yang Tidak Bisa Dimengerti
24 Bab. 24 Bertemu di Rumah Sakit
25 Bab. 25 Ketangkap Basah Mertua
26 Bab. 26 Pameran Ke Paris
27 Bab. 27 Berkas Penting Dariel
28 Bab. 28 Tiba di Paris
29 Bab. 29 Selalu Salah
30 Bab. 30 Akibat Obat Pemberian Vio
31 Bab. 31 Tanda Kepemilikan Dariel
32 Bab. 32 Semangka Tanpa Biji
33 Bab. 33 Dibully Orangtua
34 Bab. 34 Perhatian Walau Benci
35 Bab. 35 Kedatangan Tamu
36 Bab. 36 Seperti Adik
37 Bab. 37 Terbayang-bayang
38 Bab. 38 Titik Titik Hujan
39 Bab. 39 Saling Baku Hantam
40 Bab. 40 Sikap Yang Berubah-ubah
41 Bab. 41 Sayang?
42 Bab. 42 Kecurigaan Nadhira
43 Bab. 43 Tidak Biasanya
44 Bab. 44 Bukti Perselingkuhan
45 Bab. 45 Penyamaran
46 Bab. 46 Memberi Bukti
47 Bab. 47 Berkunjung Ke Rumah Mertua
48 Bab. 48 Bantal Guling Ternyaman
49 Bab. 49 Kepulangan Sheriel
50 Bab. 50 Apakah Ini Cemburu?
51 Bab. 51 Saya Tahu Perasaannya
52 Bab. 52 Mode Galak
53 Bab. 53 Tidak Saling Kenal
54 Bab. 54 Benci Tetapi Perhatian
55 Bab. 55 Bukan Cuma Sahabat
56 Bab.56 Cinta Pertama Dari Ketiganya
57 Bab. 57 Breaking News
58 Bab. 58 Dua Tahun Yang Sia-sia
59 Bab. 59 Kenyataannya...
60 Bab. 60 Nemenin Makan
61 Bab. 61 Menghukum Diri Sendiri
62 Bab. 62 Ancaman Ellen
63 Bab. 63 Karena Aku Tidak Suka Suamimu
64 Bab. 64 Berusaha Untuk Lepas
65 Bab. 65 Ibu dan Anak?
66 Bab. 66 Sedih Atau Bahagia
67 Bab. 67 Tanda Baru, Jadi Tidak Ada Bekas Lagi
68 Bab. 68 Bersandiwara
69 Bab. 69 Bantu Memilih Kado
70 Bab. 70 Senyum di Balik Pintu
71 Bab. 71 Perhatian Dariel
72 Bab. 72 Adik Perempuan
73 Bab. 73 Dasar Mesum
74 Bab. 74 Pemilik Senyum di Balik Pintu
75 Bab. 75 Kalau Jadi Istri Mau?
76 Bab. 76 Calon Istri
77 Bab. 77 Trauma
78 Bab. 78 Mangga Muda
79 Bab. 79 Ngidam Pecel Lele
80 Bab. 80 Depan Belakang Lain
81 Bab. 81 Diam-diam Bucin
82 Bab. 82 Tantrum
83 Bab. 83 Hutang Lima Jam
84 Bab. 84 Merasa Bersalah
85 Bab. 85 Suka Bocil Tantrum
86 Bab. 86 Surat Cerai
87 Bab. 87 Dira Sayang Kakak
88 Bab. 88 Yang Sebenarnya
89 Bab.89 Penyesalan
90 Bab. 90 Bukankah Itu Terlalu Lama?
91 Bab. 91 Memilih Pilihan Kedua
92 Bab. 92 Bukan Pembunuh
93 Bab. 93 Kejadian 15 Tahun Lalu
94 Bab. 94 Janda
95 Bab. 95 Pendarahan
96 Bab. 96 Tidak Diizinkan Bertemu
97 Bab. 97 Foto Keluarga
98 Bab. 98 Tersebar Gosip
99 Bab. 99 Kembali Hancur
100 Bab. 100 Keputusan Dariel
101 Bab. 101 Rencana Yang Membuahkan Hasil
102 Bab. 102 Terlihat Manja
103 Bab. 103 Berusaha Menahan Diri
104 Bab. 104 Panggil Kakak!!!
105 Bab. 105 Makan Malam
106 Bab. 106 Surat Pengunduran Diri
107 Bab. 107 Keputusan Ibu
108 Bab. 108 Ketahuan Bohong
109 Bab. 109 Sebutan Mama
110 Bab. 110 Datang Bersama
111 Bab. 111 Karena Kamu Milik Saya.
112 Bab. 112 Calon Suami
113 Bab. 113 Sudah Terjadi Pernikahan
114 Bab. 114 Ketahuan
115 Bab. 115 Kesedihan Keluarga
116 Bab. 116 Alasan Terjadinya Pernikahan
117 Bab. 117 Kamu Tidak Salah
118 Bab. 118 Saran Dokter
119 Bab. 119 Sengaja Mengalihkan Perhatian
120 Bab. 120 Gercep Banget Noh Orang
121 Bab. 121 Sekretaris Kakak
122 Bab. 122 Dikit Doang
123 Bab. 123 Triple Date
124 Bab. 124 Disidang
125 Bab. 125 Kakak Perempuan
126 Bab. 126 Bubur Ayam
127 Bab. 127 Harus Selalu Tersenyum
128 Bab. 128 Kalila Yang Tersayang
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Bab 1 Berita Pernikahan
2
Bab. 2 Sebuah Kenyataan
3
Bab. 3 Janji 15 Tahun Lalu
4
Bab. 4 Nasi Goreng Berserak di Hari Pertama Menjadi Istri
5
Bab. 5 Kebencian Dariel
6
Bab. 6 Perintah Ibunya
7
Bab. 7 Malam Pertama
8
Bab. 8 Warna Merah Kebiruan
9
Bab. 9 Sebutan Pelakor
10
Bab. 10 Janji Dariel
11
Bab. 11 Kesedihan Karena Tak Pernah Dianggap
12
Bab. 12 Kecurigaan Seorang Ibu
13
Bab. 13 Hadiah Ulang Tahun
14
Bab. 14 Kebencian Millie
15
Bab. 15 Rumah Mertua
16
Bab. 16 Sikap Dariel
17
Bab. 17 Tidak Seperti Biasanya
18
Bab. 18 Merasa Kehilangan
19
Bab. 19 Kecelakaan
20
Bab. 20 Kecurigaan Berupa Fakta
21
Bab. 21 Mulai Berbohong
22
Bab. 22 Kekhawatiran Dariel
23
Bab. 23 Sikapnya Yang Tidak Bisa Dimengerti
24
Bab. 24 Bertemu di Rumah Sakit
25
Bab. 25 Ketangkap Basah Mertua
26
Bab. 26 Pameran Ke Paris
27
Bab. 27 Berkas Penting Dariel
28
Bab. 28 Tiba di Paris
29
Bab. 29 Selalu Salah
30
Bab. 30 Akibat Obat Pemberian Vio
31
Bab. 31 Tanda Kepemilikan Dariel
32
Bab. 32 Semangka Tanpa Biji
33
Bab. 33 Dibully Orangtua
34
Bab. 34 Perhatian Walau Benci
35
Bab. 35 Kedatangan Tamu
36
Bab. 36 Seperti Adik
37
Bab. 37 Terbayang-bayang
38
Bab. 38 Titik Titik Hujan
39
Bab. 39 Saling Baku Hantam
40
Bab. 40 Sikap Yang Berubah-ubah
41
Bab. 41 Sayang?
42
Bab. 42 Kecurigaan Nadhira
43
Bab. 43 Tidak Biasanya
44
Bab. 44 Bukti Perselingkuhan
45
Bab. 45 Penyamaran
46
Bab. 46 Memberi Bukti
47
Bab. 47 Berkunjung Ke Rumah Mertua
48
Bab. 48 Bantal Guling Ternyaman
49
Bab. 49 Kepulangan Sheriel
50
Bab. 50 Apakah Ini Cemburu?
51
Bab. 51 Saya Tahu Perasaannya
52
Bab. 52 Mode Galak
53
Bab. 53 Tidak Saling Kenal
54
Bab. 54 Benci Tetapi Perhatian
55
Bab. 55 Bukan Cuma Sahabat
56
Bab.56 Cinta Pertama Dari Ketiganya
57
Bab. 57 Breaking News
58
Bab. 58 Dua Tahun Yang Sia-sia
59
Bab. 59 Kenyataannya...
60
Bab. 60 Nemenin Makan
61
Bab. 61 Menghukum Diri Sendiri
62
Bab. 62 Ancaman Ellen
63
Bab. 63 Karena Aku Tidak Suka Suamimu
64
Bab. 64 Berusaha Untuk Lepas
65
Bab. 65 Ibu dan Anak?
66
Bab. 66 Sedih Atau Bahagia
67
Bab. 67 Tanda Baru, Jadi Tidak Ada Bekas Lagi
68
Bab. 68 Bersandiwara
69
Bab. 69 Bantu Memilih Kado
70
Bab. 70 Senyum di Balik Pintu
71
Bab. 71 Perhatian Dariel
72
Bab. 72 Adik Perempuan
73
Bab. 73 Dasar Mesum
74
Bab. 74 Pemilik Senyum di Balik Pintu
75
Bab. 75 Kalau Jadi Istri Mau?
76
Bab. 76 Calon Istri
77
Bab. 77 Trauma
78
Bab. 78 Mangga Muda
79
Bab. 79 Ngidam Pecel Lele
80
Bab. 80 Depan Belakang Lain
81
Bab. 81 Diam-diam Bucin
82
Bab. 82 Tantrum
83
Bab. 83 Hutang Lima Jam
84
Bab. 84 Merasa Bersalah
85
Bab. 85 Suka Bocil Tantrum
86
Bab. 86 Surat Cerai
87
Bab. 87 Dira Sayang Kakak
88
Bab. 88 Yang Sebenarnya
89
Bab.89 Penyesalan
90
Bab. 90 Bukankah Itu Terlalu Lama?
91
Bab. 91 Memilih Pilihan Kedua
92
Bab. 92 Bukan Pembunuh
93
Bab. 93 Kejadian 15 Tahun Lalu
94
Bab. 94 Janda
95
Bab. 95 Pendarahan
96
Bab. 96 Tidak Diizinkan Bertemu
97
Bab. 97 Foto Keluarga
98
Bab. 98 Tersebar Gosip
99
Bab. 99 Kembali Hancur
100
Bab. 100 Keputusan Dariel
101
Bab. 101 Rencana Yang Membuahkan Hasil
102
Bab. 102 Terlihat Manja
103
Bab. 103 Berusaha Menahan Diri
104
Bab. 104 Panggil Kakak!!!
105
Bab. 105 Makan Malam
106
Bab. 106 Surat Pengunduran Diri
107
Bab. 107 Keputusan Ibu
108
Bab. 108 Ketahuan Bohong
109
Bab. 109 Sebutan Mama
110
Bab. 110 Datang Bersama
111
Bab. 111 Karena Kamu Milik Saya.
112
Bab. 112 Calon Suami
113
Bab. 113 Sudah Terjadi Pernikahan
114
Bab. 114 Ketahuan
115
Bab. 115 Kesedihan Keluarga
116
Bab. 116 Alasan Terjadinya Pernikahan
117
Bab. 117 Kamu Tidak Salah
118
Bab. 118 Saran Dokter
119
Bab. 119 Sengaja Mengalihkan Perhatian
120
Bab. 120 Gercep Banget Noh Orang
121
Bab. 121 Sekretaris Kakak
122
Bab. 122 Dikit Doang
123
Bab. 123 Triple Date
124
Bab. 124 Disidang
125
Bab. 125 Kakak Perempuan
126
Bab. 126 Bubur Ayam
127
Bab. 127 Harus Selalu Tersenyum
128
Bab. 128 Kalila Yang Tersayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!