Berdiri mematung menatap punggung suaminya, Nadhira masih tidak percaya jika baru saja suaminya itu mengecup dahinya. Tanpa protes ataupun berbicara ia mengikuti perintah ibunya begitu saja. Nadhira yang saat itu sedang mengatakan sesuatu langsung terdiam dengan respon suaminya yang tidak dapat ia bayangkan bisa melakukan itu.
Karena kecupan itu membuat Nadhira sepanjang hari tersenyum. Ia terlihat begitu bahagia, dan melupakan perbuatan suaminya beberapa hari ini yang sudah membuatnya sedih.
Bahkan senyumnya semakin mengembang kala melihat suaminya pulang dari kantor lebih cepat. Karena biasanya ia akan pulang tengah malam dan itu pasti mabuk-mabukan. Kali ini ia pulang sore dari kantor sungguh ia merasa lebih baik sekarang.
"Ma..."
"Dariel," Seru ibunya bahagia ketika melihatnya.
"Mama lapi apa?" Langkah kakinya menghampiri ke arah sofa di mana ibunya duduk.
"Coba lihat! Lucu kan?" Menunjukkan sebuah kaus kaki yang ia rajut pada Dariel.
"Kecil banget, gak bisa dong Dariel pakai."
"Siapa juga yang buatin untuk kamu. Mama buat untuk cucu Mama kok. Nanti kalau anak kamu sama Dira sudah lahir, pakaikan ya!" Dariel kaget mendengar perkataan ibunya tersebut, begitu juga Nadhira. Ia sampai menjatuhkan piring kaca saat sedang menata meja untuk makan malam.
Melihat itu Dariel langsung menghampiri Nadhira, ia menjauhkan istrinya dari pecahan kaca tersebut. Ia tidak memperbolehkan Nadhira membantunya membersihkan, dan menyuruhnya untuk menjaga ibunya saja.
Lagi hati Nadhira berdesir, detak jantungnya berdegup kencang. Retinanya tidak hentinya menatap suaminya. Sungguh ia merasa sangat bahagia, dengan sikap Dariel sekarang. Dia seperti Dariel yang pernah ia kenal 15 tahun yang lalu.
"Dira kamu ada yang luka sayang?" Tanya mertuanya penuh perhatian.
"Gak ada Ma. Dira baik-baik saja."
Selesai membersihkan pecahan kaca yang berserakan di lantai, Dariel kembali menemui ibunya. Lalu ia izin untuk pergi mandi.
Beberapa menit kemudian Dariel kembali turun ke lantai bawah, ibu juga istrinya sudah menunggu dirinya di meja makan. Makan malam pertama Nadhira bersama dengan suaminya setelah menikah.
Bahkan Dariel tidak marah ataupun protes saat dilayani istrinya. Ia juga tersenyum dan mengucapkan terima kasih. Sungguh Nadhira seperti mimpi, tetapi tidak ia pungkiri hatinya begitu bahagia melihat perubahan suaminya sekarang. Apakah Dariel sudah menerima Nadhira sebagai istrinya?.
Entahlah, tetapi Nadhira sungguh sangat bahagia. Makan malam itu terasa hangat, hanya ada tawa dan gurauan. Nadhira berharap jika ini tidak cepat berlalu. Sedikit saja, jika ia bisa. Ia ingin menghentikan waktu.
"Nanti kalau Oma sudah pulang, kalian pergi bulan madu ya!" Permintaan ibunya.
"Jangan kerja terus kasian istri kamu, ajak dia jalan-jalan. Dan jangan lupa, ini yang paling penting. Cepet kasih Mama cucu," Ucapnya lagi.
"Iya Ma, Dariel janji akan beri mama cucu. Yakan sayang."
***Deg***
Mematung menatap suaminya, lidahnya kaku untuk menjawab perkataan suaminya. Kata itu membuat Nadhira merasa seperti mimpi. Ia sampai mencubit tangannya untuk menyadarkannya. Namun benar jika ini adalah nyata.
"Iyakan sayang?" Tanya Dariel lagi. Suaranya begitu lembut.
"I-iya," Jawabnya terbata.
Akhirnya makan malam selesai, Dariel dan juga Nadhira membawa ibunya ke kamar untuk istirahat. Karena jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam, selesai makan malam mereka tadi mengobrol sambil nonton TV di ruang keluarga, dan sekarang sudah waktunya istirahat.
"Jangan lupa cucu Mama," Seru ibunya tersebut saat melihat anak dan menantunya hendak keluar dari kamarnya.
"Iya Ma, ini malam mau proses pembuatan," Guraunya. perkataan Dariel membuat Nadhira menatapnya.
"Selamat malam Mama."
"Malam."
Merangkul pinggang Nadhira, Dariel membawa istrinya itu keluar dari kamar ibunya. Bahkan tangannya yang melingkar di pinggang Nadhira tidak lepas sampai depan kamarnya. Tanpa perkataan apapun Dariel membawa istrinya itu masuk ke dalam kamarnya. Benarkah Dariel membawa istrinya masuk ke kamarnya untuk memenuhi permintaan ibunya? Atau ia sudah menerima pernikahannya?.
...***...
Jangan lupa Ikuti terus kisah Dariel dan Nadhira ...
Jangan lupa juga tekan tombol like juga beri komentar ya, agar aku semangat untuk update tiap hari. Aku tunggu loh ...
Selamat Membaca...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments