SAH...
Suara saksi dan para tamu undangan. Kini Dariel dan Nadhira sudah resmi menjadi suami istri. Tidak ada raut wajah bahagia dari keduanya. Terlebih Dariel, jika bukan karena Omanya ia pasti sudah pergi dari tempat itu sekarang juga.
Bagaimana pernikahan itu masih tetap berlangsung? Padahal sebelumnya Nadhira sudah tidak ingin melanjutkannya setelah melihat calon suaminya memiliki kekasih.
Tiga hari yang lalu...
Malam itu, setelah sampai di rumah Nadhira yang berjalan dengan tergesa-gesa masuk ke dalam rumah. Setelah diabaikan begitu saja dengan calon suaminya, memilih tidak datang dan asik bermesraan dengan kekasihnya. Bagaimana Nadhira ingin melanjutkan perjodohan itu.
"Bi, Mama sama Papa sudah tidur?" Tanya Nadhira pada Bi Suti asisten rumah tangganya.
"Tadi sih sudah masuk ke kamar. Cuma bibi tidak tau udah tidur apa belum non," Jelas bi Suti.
Berjalan ke arah kamar orang tuanya, saat hendak mengetuk pintu ia mengurungkan niatnya. Melihat jam dipergelangan tangannya ia menarik nafasnya panjang. Lalu melangkah ke arah kamarnya. mencoba untuk sabar sampai besok pagi karena ia tidak ingin menganggu istirahat orang tuanya.
Duduk di tepi ranjang, Nadhira menatap foto yang ada di atas meja di sisi ranjangnya. Foto dirinya bersama dengan Omanya. Sebenarnya perjodohan itu sudah terjadi saat mereka masih kecil bahkan saat Nadhira masih di dalam perut yang saat itu Dariel sudah berusia 2 tahun, para Oma menjodohkan cucu mereka agar ikatan persahabatan itu bisa berubah menjadi persaudaraan.
Ya, mereka tidak bisa menjodohkan anak mereka karena mereka sama-sama memiliki seorang putri, dan ketika mengetahui mereka memiliki seorang cucu berjenis kelamin berbeda mereka kembali mempunyai niatan untuk kembali merealisasikan rencana mereka.
Mereka juga sering bermain bersama waktu kecil, hanya saja saat Ayah Dariel meninggal mereka tidak pernah ketemu lagi. Dariel fokus untuk sekolah dan mengurus ibu juga perusahaan dibantu Omanya.
"Oma, kak Dariel mencintai orang lain," Ucapnya lirih.
"Apa yang harus Dira lakukan Oma?."
Keesokan paginya...
Di meja makan, Nadhira sedang memakan sarapannya. Ia ragu-ragu menatap wajah orang tuanya. Tetapi ia sungguh tidak ingin melanjutkan pernikahan itu, karena Dariel tidak sama sekali mencintainya.
"Dira tidak ingin menikah dengan kak Dariel," Ucapnya tiba-tiba. Perkataannya itu sontak membuat kedua orang tuanya langsung menatap kearahnya.
"Sayang kamu yakin? Itu keputusan yang baik," Tanya Mamanya memastikan. Sebenarnya ibunya itu tidak menyetujui pernikahan itu, karena Dariel tidak mencintai putrinya, ia menyetujui karena itu keputusan putrinya yang memintanya untuk merestuinya.
"Dira kamu sudah janji dengan Oma," Papanya mengingatkan kembali janjinya.
"Tapi kak Dariel tidak mencintai Dira Ma, Pa."
"Bukanya kamu sudah tau tentang itu, dan kamu juga sudah mengambil keputusan untuk menerima pernikahan. Semuanya sudah siap sayang, dua hari lagi kamu akan jadi istrinya," Jelas Papanya.
Nadhira menunduk, ia merasa bimbang. Awalnya ia menyetujui dan juga sudah menerima perjodohan itu saat Omanya masih hidup. Namun melihat bagaimana Dariel bersikap seperti itu membuatnya ragu.
"Sayang Papa tidak akan memaksa kamu. Jika kamu mau membatalkan pernikahan ini Papa akan bilang dengan Oma Dariel. Papa akan terima keputusan kamu."
"Kan sudah Mama bilang jangan terima permintaan Oma kamu itu, pernikahan itu tidak mudah apalagi jika tidak ada cinta di dalamnya," Timpal ibunya yang memang tidak menyetujui pernikahan itu.
"Sayang..." Suara Papanya memanggil.
Hanya diam Nadhira memikirkan bagaimana nasib pernikahan itu, mereka berdua yang akan menikah tetapi Nadhira sendiri mengurus semuanya. Ia mengingat semua pesan Omanya, semua perkataan dan permintaannya.
Wajahnya terlihat bingung juga cemas, tiba-tiba saja ia tidak sengaja melihat cincin yang melingkar di jari manisnya. Sebuah kenangan 15 tahun lalu terngiang di kepalanya.
Menyentuh dan menggenggam cincin itu, ia berpikir sejenak lalu menatap ke arah kedua orang tuanya. Perkataan seseorang yang hampir ia lupakan, bayangkan tentang janji yang pernah ia ucapkan muncul saat ia hendak membatalkan pernikahan itu.
"Pa, Ma. Dira sudah mengambil keputusan untuk tetap menikah dengan kak Dariel."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Yurin y Meme
Hati-hati, kalau terlalu sering baca cerita ini bisa jatuh cinta sama karakternya loh 😆
2024-07-25
1