Selama ini Alexa tidak pernah melakukan kontak fisik sejauh ini dengan pria mana pun setelah kejadian itu, sungguh ini membuat dirinya merasa sedikit jauh lebih baik saat Alexa bisa menerima Samudra untuk mencium bibirnya. Memulai ini bukan perkara yang mudah bagi seorang Alexa, ia begitu berat, gugup dan cemas. Mungkin semua orang akan beranggapan Alexa lebay dan terlalu berlebihan, sekali lagi Alexa tekankan bahwa dirinya memiliki trauma sehingga ia tidak bisa melakukan kontak fisik dengan pria mana pun. Tetapi setelah kehadiran Samudra di hidupnya, Alexa mulai belajar untuk membuka dirinya kembali. Membangunkan kepercayaan terhadap seorang pria, bahwa tidak semua pria berengsek seperti saudara tirinya. Itulah yang membuat Alexa bisa berdekatan dengan Samudra dan Reza.
"Apa tempatnya masih jauh? " Alexa tidak bisa berhenti tersenyum saat tangan besar milik Samudra terus menggenggam tangannya dengan begitu erat.
"Kurang lebih 5 menit lagi kita akan segera sampai, "jawab Samudra.
Sebenarnya Samudra tidak yakin kalau tempat yang di maksud olehnya akan di sukai oleh Alexa juga, hanya saja ia tidak punya pilihan lain selain membawa Alexa ke tempat itu. Lagi pula hanya tempat itu yang jauh dari lokasi keramaian, dan Reza tidak akan menemukan mereka.
"Aku harap kau tidak akan kecewa dengan tempatnya, " ucap Samudra pelan.
"Aku menyukai semua tempat kecuali tempat yang ramai. "
Samudra tersenyum manis saat mendengar perkataan Alexa.
"Ini tempat yang nyaman untuk kita berdua, Alexa. Kita memiliki kesamaan untuk berada di tempat yang sepi. "
Alexa menganggukkan kepalanya sekilas.
"Mari habiskan waktu bersama untuk saling memahami di tempat itu, aku ingin menikmati masa liburan ku sebelum memulai kehidupan normal yang membosankan, " Alexa terkekeh pelan saat mengatakan itu "Ah waktu selalu berjalan cepat, bukan? Aku pasti akan menjalani hari-hari ku yang sangat membosankan itu. "
"Kau bisa bekerja di perusahaan ku jika kau mau, Alexa. "
"Ah tidak, " tolak Alexa cepat "Bekerja di perusahaan bisa membuat kepala ku meledak, lebih baik aku bekerja di toko buku. "
"Kenapa kau harus bekerja? Aku bisa mencukupi kebutuhan mu, bahkan lebih. "
"Maksud mu kau akan mengurung ku seperti burung dalam sangkar emas? " Alexa menatap wajah Samudra dengan tatapan tidak percaya nya "Aku bisa mati kebosanan jika kau sampai melakukan hal itu. "
"Tentu saja tidak Alexa, " kesal Samudra "Kau bisa pergi jalan-jalan sesuka hati mu dengan uang. "
"Tidak mau, aku sudah terbiasa bekerja, " Alexa tersenyum tipis "Lagi pula bibi pemilik buku akan sangat sedih jika aku keluar dari pekerjaan itu. "
Samudra terkekeh pelan.
"Kenapa kau masih mengatakan diri mu pekerja, Alexa. Toko buku itu sudah menjadi milik mu dan aku adalah bos mu. "
"Hah? Apa maksud mu? "
"Aku sudah membeli toko buku itu dengan harga tinggi, jadi kau tidak perlu merasa khawatir jika kau akan di pecat dari sana. "
"Apa kau bercanda? "
"Tidak, aku tidak pernah bercanda. Jika kau tidak percaya kau bisa melihat nama kepemilikan toko buku itu dari sekretaris ku. "
"Uang memang segalanya, " kesal Alexa.
Samudra terkekeh pelan.
"Oh ayolah, sebaiknya kau harus membiasakan diri mu menjadi istri seorang CEO di perusahaan Young'Grup. Kau bisa mengatakan keinginan mu kepada ku, aku pasti akan mewujudkan itu. "
Alexa memutar kedua bola matanya malas.
"Aku benar-benar belum terbiasa untuk menjadi orang kaya, ini sungguh mendadak. "
Samudra semakin di buat gemas dengan sikap Alexa yang selalu menghibur dirinya dengan perkataannya itu, sungguh Alexa menjadi hiburan tersendiri bagi Samudra.
Tidak butuh waktu lama akhirnya mereka sampai di sebuah tempat yang menjadi tujuan mereka sejak tadi.
"Jadi ini tempatnya. "
Alexa segera melepaskan genggaman tangan Samudra, kemudian keluar dari dalam mobil Samudra.
"Ini sungguh indah Samudra. "
Kedua bola mata Alexa terlihat begitu berbinar saat melihat hamparan perkebunan buah yang luas di hadapannya, ini benar-bwnar luar biasa.
"Kau bebas untuk menikmati buah nya. "
Samudra segera berdiri di samping Alexa yang diam terpaku melihat hamparan perkebunan buah yang menjadi tempat favorit Samudra ketika dirinya ingin menikmati waktu sendiri.
"Ayo ikut aku, aku akan menujukan rumah pohon kepada mu. "
Samudra segera meraih tangan Alexa dan menggenggam nya dengan erat, tanpa menunggu persetujuan dari Alexa. Samudra segera membawa Alexa menuju rumah pohon yang di maksud oleh nya.
Alexa hanya bisa pasrah saat Samudra menarik tangannya dengan begitu bersemangat, tentu saja itu membuat Alexa merasa begitu senang. Walau tubuhnya masih belum pulih total, tetapi jika situasinya seperti ini Alexa tidak merasa kalau dirinya sedang sakit.
Mereka terus berjalan dengan langkah bersemangat melewati hamparan kebun buah yang tubuh dengan subur.
Hingga akhirnya mereka sampai di rumah pohon yang di maksud oleh Samudra.
"Apa itu kuat? " Alexa menatap rumah pohon itu dengan pandangan ngeri "Aku takut jika kita naik ke sana, rumahnya akan roboh. "
"Tidak, aku sudah memastikan jika rumah pohon buatan ku sangat kuat, " Samudra berusaha menyakinkan Alexa yang tampak ragu "Kau bisa melihat seluruh perkebunan di atas sana, Alexa. "
Mendengar itu membuat Alexa sangat bersemangat untuk segera naik ke atas rumah pohon tersebut, Alexa ingin melihat seberapa luas perkebunan ini.
"Silahkan kau duluan, " suruh Samudra kepada Alexa.
Alexa menganggukkan kepalanya cepat, kakinya langsung bergerak kearah tangga yang terbuat dari besi. Alexa segera menaiki undakan tangga itu satu persatu dengan perlahan-lahan, kemudian di susul oleh Samudra yang ikut naik tepat berada di bawah Alexa.
Setelah melewati undakkan tangga yang cukup melelahkan untuk Alexa, ia sampai di undakkan tangga terakhir. Itu membuat Alexa tidak sabar ingin segera memasuki rumah pohon.
Mata Alexa semakin berbinar saat kedua bola matanya langsung di suguhi oleh pemandangan hijau yang luar biasa, bahkan udara di sekitar sini begitu segar. Perkataan Samudra memang benar, dari sini Alexa bisa melihat hamparan perkebunan buah yang begitu luas. Sungguh, Alexa tidak pernah merasa sebahagia ini di dalam hidupnya.
"Ini sangat indah, "
Sudut bibir Alexa tidak bisa berhenti untuk tersenyum ketika penglihatannya di manjakan oleh pemandangan alam yang begitu indah.
"Ini tempat favorit ku. "
Samudra segera berdiri di samping Alexa yang enggan untuk mengalihkan tatapannya dari hamaparan perkebunan buah.
"Aku belum pernah mengajak orang lain ke tempat ini, jadi kau orang pertama yang aku ajak ke tempat ini, " ungkap Samudra jujur.
Samudra bahkan tidak pernah mengajak Jason ke tempat ini, baginya tempat ini sangat spesial bagi Samudra. Sehingga ia tidak mengizinkan sembarang orang untuk ke tempat.
Perkataan itu berhasil mengalihkan perhatian Alexa yang sibuk memandangi keindahan alam. Kedua matanya menatap wajah tampan milik Samudra dari samping, wajah itu memiliki setiap pahatan yang begitu sempurna. Mungkin tuhan sedang dalam suasana hati yang bahagia saat menciptakan Samudra.
"Terimakasih Samudra. "
Perkataan itu berhasil mengalihkan perhatian Samudra, kedua matanya langsung bertemu dengan mata indah milik Alexa yang sedang menatap dirinya dengan lekat.
"Bisakah kita tinggal di sini beberapa hari, aku ingin menikmati ini semua sebelum hari-hari kita kembali normal, " Alexa menatap wajah Samudra dengan memelas "Bolehkan? "
"Tentu saja, " jawab Samudra tersenyum lebar "Hanya saja di sini udaranya sangat dingin, jadi kita akan tidur berpelukan sepanjang malam. "
Alexa memutar kedua bola matanya jengah.
"Baiklah, lagi pula kau suami ku. "
"Itu baru istri ku. "
Samudra segera memposisikan tubuhnya di belakang tubuh Alexa, kemudian tangannya menarik tubuh Alexa agar merapat dengan tubuhnya. Samudra melingkarkan kedua tangannya di perut Alexa, lalu meletakan dagu nya di atas bahu Alexa.
"Biarkan seperti ini, " bisik Samudra dengan nada yang pelan.
Akhirnya Alexa hanya bisa pasrah saat Samudra merapatkan tubuhnya, sehingga tidak ada sisa ruang sedikit pun di antara mereka berdua. Alexa bahkan sampai merinding saat hembusan napas hangat Samudra menerpa permukaan kulit leher jenjangnya, itu membuat Alexa merasa ada sesuatu yang asing yang baru saja di rasakan oleh nya.
"Alexa maukah kau mencoba untuk melakukan nya dengan ku? " tanya Samudra dengan nada pelan dan serak.
"Bukankah terakhir kali kau melakukannya hampir membunuh wanita penghibur itu? Aku takut jika kau membunuh ku juga, " cicit Alexa takut.
Samudra terkekeh pelan.
"Aku rasa, aku cuma bisa melakukan hubungan seksual dengan mu Alexa. "
Wajah Alexa seketika memerah saat Samudra mengatakan kalimat itu dengan frontal.
"Bagaimana bisa kau menyimpulkan secepat itu? "
"Saat aku mencium bibir mu, tidak ada kenangan buruk yang terlintas di kepala ku, " jelas Samudra "Alasan aku hampir membunuh jal*ng itu karena aku melihat wajah perempuan sialan itu, " tambahnya.
"Aku masih belum siap untuk memiliki anak, " Alexa berusaha memberikan alasan paling relevan agar Samudra bisa mengurungkan niatnya untuk melakukan hal itu.
"Kita tidak harus terburu-buru untuk memiliki seorang anak, Alexa. Kita bisa menunda ke hamilan mu, sampai kau benar-benar siap, " Samudra semakin erat memeluk tubuh istrinya dari belakang "Lagi pula aku masih ingin menikmati waktu berdua dengan mu. Aku ingin melakukan banyak hal bersama mu, menikmati hal baru yang menyenangkan, " Samudra berusaha meyakinkan istrinya yang sedang di selimuti oleh perasaan ragu.
"Sial, apa yang harus aku lakukan, " gumam Alexa di dalam hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Kadek Pinkponk
author tr the best 😍😍😍😍
2021-04-02
0
Ela Nurlaela
kok aku yg deg degan ya... ayo Thor jadikan mereka pasangan yg normal...samudara gak usah gay gey segala macem..normalkan mereka Thor kumohon
2020-11-08
1
@khairunnisaica05
hai ka aku baru komen semangat terusss ya ka thorrr ceritanya seru ampe deg deg an aku ka🤗
2020-11-08
1