Senyum merekah tidak pernah luntur diwajah Alexa, hari ini Samudra berhasil membuat suasana hatinya terasa bahagia . Walau Alexa tahu kalau ini bertujuan untuk menutupi gosip tentang pernikahan mereka, Samudra ingin terlihat seperti pasangan pengantin yang bahagia dihadapan publik. Itu saja, tidak lebih. Seharusnya Alexa tidak terlalu mengharapkan sesuatu yang lebih, ia hanya alat untuk menutupi hubungan Samudra dengan sang kekasih. Alexa bahkan tidak tahu alasan Samudra tidak bisa menikahi kekasihnya, apa karena tidak direstui oleh keluarga nya? Atau kekasih Samudra adalah seseorang yang terlarang. Entahlah, Alexa pun tidak tahu dan tidak terlalu memusingkan kekasih Samudra, yang terpenting saat ini Alexa hanya ingin menikmati hari nya dengan kebahagiaan.
Berjalan dipinggir pantai sambil menikmati detik-detik matahari tenggelam memang cukup manis, apalagi sambil bergandengan tangan. Hati perempuan mana yang tidak bahagia, tentu saja mereka bahagia.
Sama seperti hal nya dirasakan oleh Alexa saat ini. Samudra seakan enggan untuk melepaskan tautan tangan mereka. Tangan hangat nan besar milik Samudra, seakan melingkupi tangan mungil Alexa. Rasa hangat dan nyaman kian menyeruak masuk kedalam rongga dada Alexa ketika Samudra tidak malu untuk menggenggam tangannya di hadapan publik, Samudra memperlakukan dirinya dengan begitu baik dan lembut.
"Apa kau kedinginan? " Samudra melirik kearah istrinya yang berjalan tepat disamping nya.
"Sedikit, " jawab Alexa pelan.
"Sebaiknya kita kembali saja ke hotel. "
Sebenarnya Alexa ingin menolak ajakan Samudra untuk kembali ke hotel, ia masih ingin menikmati momen manis ini. Hanya saja Alexa tidak memiliki keberanian untuk menolak ajakan Samudra, lagi pula pria ini tidak suka dibantah oleh siapa pun termasuk dirinya.
"Samudra!!. "
Suara panggilan itu berhasil menghentikan langkah mereka berdua.
"Jason. "
Tautan tangan itu seketika terlepas begitu saja, Alexa merasa tidak rela ketika Samudra melepaskan genggamannya. Ia merasa kalau ada sesuatu yang menghilang darinya.
"Jason, apa yang kau lakukan disini? "
Kerutan dikening Alexa semakin dalam ketika Samudra mempertanyakan alasana keberadaan pria jangkung ini. Apalagi ketika Samudra memutuskan untuk mendekat kearah pria tersebut, sehingga Alexa berdiri sendirian dibibir pantai.
"Apa yang kau lakukan disini, Jason? " Samudra kembali melontarkan pertanyaan yang masih belum juga dijawab oleh laki-laki ini.
"Aku ingin mengenal istri mu, " jawab Jason menatap wajah Samudra dengan lekat "Apa tidak boleh? "
"Tentu saja boleh. "
Alexa hanya diam mematung, kedua matanya menatap lurus kearah interaksi antara Samudra dengan pria asing itu. Mereka berdua terlihat begitu akrab, sehingga Alexa menyimpulkan jika mereka teman akrab yang baru saja bertemu.
"Alexa kemarilah. "
Samudra memberi kode kepada Alexa agar segera mendekat kepadanya. Akan tetapi Alexa masih bergeming ditempat nya, entah mengapa Alexa merasa tidak nyaman dengan kehadiran pria asing itu. Pria ini seakan menujukan aura permusuhan kepadanya.
"Alexa!. "
Pada akhirnya Alexa tidak punya pilihan lain selain melangkahkan kedua kakinya mendekat kearah Samudra dan pria asing itu.
"Sepertinya dia takut kepada ku, Sam, " Jason terkekeh melihat wajah Alexa yang sudah berkeringat dingin.
"Hei tidak apa-apa, " Samudra berusaha menghilangkan perasaan tidak nyaman didalam diri Alexa, ia tahu kalau Alexa tidak bisa berdekatan dengan pria asing kecuali dirinya "Jangan takut!. "
"Aku tidak takut, " Alexa menujukan senyuman baik-baik nya kepada Samudra, ia tidak mau terlihat lemah dihadapan pria asing ini.
"Baiklah, " Samudra menghembuskan napasnya lega "Aku akan memperkenalkan kalian berdua. "
Alexa memilih untuk tetap diam, begitu pun dengan Jason.
"Jason, ini Alexa yang aku pernah ceritakan kepada mu sebelumnya. Dan Alexa, ini Jason. Kekasih ku. "
Perkataan itu berhasil membuat Alexa menoleh kearah Samudra dengan gerakan cepat.
"Apa? "
Wajah Alexa tampak begitu terkejut ketika Samudra mengatakan bahwa pria yang bernama Jason adalah kekasih nya. Sungguh, ini membuatnya bingung.
"Apa istri mu tuli? "
"Tidak, dia hanya terkejut. "
Alexa masih terdiam ditempat nya, otak nya seakan sedang bekerja keras untuk mencerna perkataan Samudra yang sulit untuk dipercaya. Bagaimana bisa, Samudra seorang gay? .
"Alexa!, " Samudra mengguncang tubuh Alexa agar perempuan itu cepat sadar dari lamunan nya.
Alexa mengerjakan kedua matanya lucu ketika ia tersadar dari lamunannya.
"Dia alasan aku menikahi mu, Alexa. "
Alexa semakin dibuat linglung dengan penjelasan Samudra, ia masih belum bisa mempercayai bahwa Samudra seorang gay!.
"Bisakah kita membicarakan ini nanti, aku lelah, " Alexa tersenyum tipis berusaha menyembunyikan rasa keterkejutan nya itu "Aku akan kembali ke kamar hotel, " Alexa berusaha terlihat biasa saja ketika mengetahui fakta itu.
Tanpa menunggu persetujuan Samudra, Alexa segera melangkahkan kedua kakinya meninggalkan tempat tersebut. Alexa butuh waktu untuk mempercayai perkataan Samudra, ia masih belum bisa percaya dengan penjelasan Samudra. Bagimana bisa Samudra seorang gay? Ah itu membuat kepalanya terasa pening.
Ada perasaan kecewa yang tidak bisa diungkapkan oleh Alexa ketika Samudra tidak mencegah atau mengejar dirinya sama sekali, sial! Seharusnya Alexa tidak perlu merasa kecewa. Samudra hanya menjadikan tameng untuk menyembunyikan hubungan menyimpang nya.
Alexa memutuskan untuk tidak kembali ke kamar hotel, ia memilih untuk berjalan-jalan di pinggir jalan. Alexa butuh waktu untuk menenangkan dirinya yang masih belum bisa mempercayai fakta itu, ia masih belum bisa menerima fakta itu.
Samudra seorang gay? Bagaimana bisa? Sial! .
"Alexa!. "
Panggilan itu berhasil menghentikan langkah Alexa yang sedang berjalan diatas trotoar seorang diri. Alexa mengangkat kepalanya untuk melihat seseorang yang baru saja memanggilnya.
"Reza, " gumam Alexa dengan nada pelan nya.
"Apa yang kau lakukan disini sendirian? "
Ada perasaan lega ketika Reza berdiri agak jauh dari tempatnya berada.
"Tidak perlu takut, " Reza tersenyum lembut "Aku tahu tentang mu, Alexa. Kau memiliki trauma terhadap pria. "
Beruntunglah suasana sedang sepi sehingga Alexa bisa mendengar ucapan Reza dari jarak 2 meter.
"Bagiamana kau bisa tahu? " Alexa berusaha membalas tatapan Reza secara perlahan, walau itu terasa sulit tetapi akhirnya Alexa bisa membalas tatapan Reza.
"Aku pernah belajar psikologi, " Reza tersenyum tipis sambil menggaruk-gark tengkuknya yang tidak gatal "Aku harap kau tidak memberitahu siapa pun, ini rahasia kecil yang aku miliki, " Reza terkekeh pelan.
"Rahasia mu aman pada ku, " Alexa tersenyum tipis "Apa yang kau lakukan disini? "
"Berjalan-jalan, mau bergabung bersama ku? " Tawar Reza kepada Alexa "Tidak masalah kalau kau belum nyaman bersama ku, aku tidak akan memaksakan mu. "
"Aku akan mencobanya. "
"Syukurlah, ayo aku akan menujukan mu tempat yang bagus disini. "
Walau perasaan tidak nyaman itu masih ada, tetapi Alexa memaksakan dirinya untuk berjalan disamping Reza.
"Sepertinya aku belum terbiasa memanggil mu dengan sebutan kakak, " Reza terkekeh pelan "Apa tidak masalah bagi mu? "
"Tidak, aku lebih nyaman kalau kau memanggil nama ku. "
"Ah baiklah. "
Mereka berdua berjalan beriringan diatas trotar yang sepi, tampak nya semua orang memilih untuk berdiam diri di dalam ruangan yang hangat. Tetapi tidak bagi Alexa dan Reza, kedua manusia ini seakan tidak menggubris udara dingin yang menerpa tubuhnya. Mereka tampak santai berjalan bersama disana. Sesekali Reza akan menceritakan kisah lucu untuk memecah keheningan diantara mereka berdua, tentu saja kisah yang di bawakan oleh Reza berhasil membuat Alexa tersenyum geli. Ya, mereka mulai akrab. Hanya saja Alexa belum bisa melakukan kontak fisik dengan Reza, ia masih belum terbiasa dengan Reza.
Kehadiran Reza, membuat Alexa melupakan sesuatu yang sejak tadi terus memenuhi benak nya. Itu membantu Alexa untuk melupakan sejenak hubungan menyimpang Samudra.
Setelah berjalan cukup lama, mereka sampai disebuah tempat yang menjadi tujuan mereka sejak tadi.
"Jadi ini tempat bagus yang kau maksud? "tanya Alexa dengan raut wajah tidak percayanya.
"Iya, " jawab Reza tersenyum canggung "Jika kau tidak menyukainya, kita bisa kembali. "
"Tidak, maksudku aku menyukai tempat ini. Hanya saja aku tidak membawa uang sepeser pun. "
"Biar aku yang mentraktir mu, Alexa, " Reza tersenyum begitu lebar, seolah ia tidak sabar ingin melakukan kegiatan yang paling menyenangkan "Ayok. "
Alexa hanya bisa pasrah ketika Reza terus bersikeras membawanya untuk mencicipi segala makanan yang berada di pinggir jalan.
Sepertinya Reza tife orang yang suka mencicip segala jenis makanan, entah itu direstoran atau dipinggir jalan seperti sekarang. Reza tidak pemilih dalam hal makanan.
Beruntungnya Alexa, situasi di area ini sedang sepi. Sehingga Alexa bisa bergerak dengan bebas tanpa merasa was-was sedikit pun.
"Bagaimana? Enak? "
"Ini enak, " jawab Alexa girang.
Bagi Alexa tempat ini adalah surga bagi pencinta kuliner, sama seperti dirinya. Alexa menyukai berbagai jenis makanan, sehingga Alexa ingin mencicip seluruh makanan ringan dan berat disini. Hanya saja perutnya tidak mungkin muat untuk menampung segala jenis makanan itu.
"Tidak kusangka kau memiliki porsi makan yang banyak, " Reza terkekeh pelan ketika Alexa tidak berhenti untuk mencicipi setiap makanan yang menariknya "Kau tidak takut jika tubuh mu akan berubah jadi gendut? "
"Tidak, " jawab Alexa, dengan mulut dipenuhi makanan "Sebanyak apa pun aku makan, tubuh ku akan tetap seperti ini. "
Reza tersenyum geli.
"Kalau begitu makan saja yang banyak. "
"Uang mu bisa habis, Reza. "
"Tidak masalah, aku masih memiliki tabungan yang banyak. "
"Sombong. "
Reza tersenyum geli.
"Hei ayolah, keluarga Young tidak akan kehabisan uang walau kita membuangnya sekali pun. "
"Ya ya terserah kau saja. "
"Apa kau tidak percaya? Aku bisa memberitahu mu jumlah tabungan ku. "
"Ya kau beruntung terlahir di keluarga kaya, " Alexa memutar kedua bola matanya jengah "Kalau begitu aku akan menghabiskan setengah tabungan mu. "
"Silahkan, " Reza tersenyum senang "Lagi pula makanan disini murah semua, jadi aku yakin kau tidak akan bisa menghabiskan setengah tabungan ku. "
"oh ayolah aku hanya bercanda, " kesal Alexa.
Reza tersenyum geli.
"Padahal kau bisa meminta ku untuk membawa mu ke restoran bintang 5 disekitar sini. "
"Tidak mau! Aku lebih suka makan-makanan disini. "
"Kenapa? Semua wanita yang pernah bersama ku akan langsung menolak ketika aku mengajak mereka kesini. "
"Karena aku tahu bagaimana susahnya mencari uang, so untuk apa kita menghabiskan uang untuk sekadar makanan. Selagi ada yang murah, kenapa harus yang mahal. Makanan itu semua sama, hanya tempat nya yang membedakan, " jelas Alexa.
Penjelasan itu berhasil membuat Reza bungkam.
"Alexa!!. "
Panggilan itu sontak membuat Alexa dan Reza segera menoleh.
"Samudra, "gumam Alexa pelan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Kadek Pinkponk
mudah'an kelainan samudra bisa sembuh oleh alexa
2021-04-02
0
Syarifah Ainun
alexa kmp g sama reza aja
2020-11-15
0