Ada perasaan tidak tenang di dalam diri Alexa Gabriel Marrone, ia memikirkan segala keputusan yang telah ia berikan kepada Samudra. Sebenarnya Alexa masih ragu dengan keputusan nya, hanya saja tawaran yang di berikan oleh Samudra mampu membuat dirinya terbuai sehingga ia menerima tawaran itu tanpa memikirkan keputusan nya terlebih dahulu.
Kemungkinan keinginannya untuk terbebas dari belenggu keluarga tiri Papah-Nya membuat dirinya tidak bisa berpikir dengan jernih, maka dari itu Alexa langsung menerima tawaran Samudra. Lagi pula ia ingin segera terbebas dari neraka dunia yang di buat oleh keluarga papah-Nya.
Alexa berharap jika keputusan nya adalah pilihan yang benar, melihat dari raut wajah Samudra yang tampak sangat yakin membuat dirinya mempercayai apa yang di katakan oleh pria itu.
"Aku harap keputusan ku tidak salah. "
Alexa menggigit bibir bawahnya ketika ia sedang di landa kebingungan dan gugup, ia menghela napas berulang kali untuk mengurangi perasaan tidak menentu nya. Ia harus tenang.
"Apa aku terlambat? "
Seketika Alexa mendongakkan kepalanya ketika mendengar suara itu lagi, ia segera menarik tubuhnya menjauh ketika jarak tubuhnya dengan Samudra lumayan dekat.
"Maaf, " Samudra segera memberikan jarak yang membuat Alexa merasa nyaman ketika berbicara dengan nya "Orang tua ku sudah sampai di rumah mu, mereka sedang menunggu kedatangan kita berdua," Jelas Samudra.
"Ah baiklah. " Alexa segera menggerakkan kedua kakinya melewati Samudra begitu saja untuk keluar dari toko buku yang sudah tampak sangat sepi.
Samudra mengikuti langkah Alexa yang tergesa, tapi ia masih menciptakan jarak aman antara dirinya dengan Alexa.
"Aku harus mengunci pintunya terlebih dahulu. "
"Baiklah, aku akan menunggu. "
Ini adalah bagian pekerjaan terakhir nya, mengunci pintu toko buku dengan gembok tebal agar tidak ada orang yang mencuri buku dari dalam toko nya.
"Selamat malam nona, " Sapa seorang wanita dengan pakaian serba hitam.
"Selamat malam, " balas Alexa.
"Kau bisa duduk di jok depan bersama Vina jika kau merasa tidak nyaman duduk bersama ku, " Jelas Samudra.
"Aku duduk di jok depan. "
"Baiklah. "
Vina yang menjadi supir mereka segera membukakan pintu untuk Alexa agar segera masuk kedalam sana.
"Silahkan nona. "
"Terimakasih, " Setelah itu Alexa segera masuk kedalam mobil mewah tersebut, ini pertama kalinya Alexa bisa menaiki mobil semewah ini.
Setelah Alexa masuk, barulah Vina membukakan pintu bagian belakang untuk Samudra.
"Silahkan Sir. "
Samudra segera masuk kedalam mobil tanpa mengucapkan apa pun lagi.
Vina segera menyusul untuk masuk kedalam mobil, setelah itu barulah ia menjalankan mobilnya meninggalkan area toko buku itu dengan tenang.
"Apa kau sudah makan malam, Alexa? " Samudra melontarkan pertanyaan ketika suasana mobil terasa begitu hening "Kalau belum, kita bisa mampir di restoran pinggir jalan, "tambah nya lagi.
"Tidak perlu, Sam. " Tolak Alexa halus "Ah maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk memanggil mu dengan sebutan Sam. " Raut wajah Alexa berubah jadi tidak enak.
Samudra tersenyum tipis.
"Panggillah aku sesuka hati mu, Alexa. "
"Apa kau tidak marah? "
'Tentu tidak, " Samudra tersenyum tipis "Anggap saja itu panggilan khusus yang di berikan oleh mu kepada ku. "
"Baiklah. "
Saat ini suasana mobil terasa begitu hening, tidak ada percakapan antara Samudra dan Alexa lagi. Kemungkinan mereka berdua sedang sibuk berlabuh dengan pikiran yang memenuhi otak mereka masing-masing.
Akhirnya tidak butuh waktu yang lama untuk berada di jalanan, mobil yang mereka tumpangi telah sampai di tempat tujuan. Vina segera memarkirkan mobil yang di kendarai nya di halaman terbuka milik tuan rumah, setelah itu barulah Vina membukakan pintu mobil untuk Samudra dan Alexa.
Alexa diam terpaku melihat bangunan lantai 2 tersebut, ada perasaan takut ketika melihat rumah tersebut. Ada banyak kenangan buruk yang melekat di dalam memori nya ketika melihat rumah itu, sebenarnya Alexa enggan untuk menginjakkan kakinya kerumah ini lagi. Akan tetapi situasi memaksakan dirinya untuk kembali menginjakkan kakinya lagi.
"Apa kau baik-baik saja, Alexa? "
"Ya aku baik-baik saja, " Jawab Alexa tersenyum lebar.
Samudra tersenyum tipis ketika wanita ini memasang topeng, padahal sudah sangat jelas jika Alexa ketakutan ketika melihat rumah ini. Kepalan tangannya bahkan terlihat gemetaran, itu menandakan jika seseorang itu sedang ketakutan.
"Kau bisa menggenggam tangan ku jika kau membutuhkan nya," Samudra menyodorkan tangannya kepada Alexa, menunggu Alexa untuk meraih dan menggenggam tangannya "Seseorang pernah bilang kepada ku, saat dia merasa gugup dan takut. Dia akan langsung menggenggam tangan seseorang agar perasaan itu berkurang. " Tambah nya.
Sepertinya itu tidak berlaku bagi Alexa Gabriel Marrone, ia tidak pernah melakukan kontak fisik bersama pria mana pun setelah mengalami kejadian tersebut. Sekujur tubuh nya akan langsung gemetar ketika dirinya tidak sengaja melakukan kontak fisik.
"Lumayan parah," gumam Samudra pelan, ia menarik tangannya lagi "Jika kita sudah menikah, aku akan membawa mu ke seorang psikiater untuk mengobati masalah kejiwaan mu. "
"Kau tidak perlu melakukan itu, " tolak Alexa dengan nada halus nya "Aku yakin ini akan sembuh dengan sendirinya, hanya saja butuh waktu lama. "
"Terserah, sebaiknya kita bergegas masuk kedalam sana. Jalan lah duluan. "
Setelah itu Alexa segera menggerakkan kedua kakinya untuk memasuki rumah tersebut melalui pintu utama, sementara Samudra mengikuti langkah Alexa dari belakang. Samudra bahkan masih menciptakan jarak agar Alexa merasa nyaman.
Ceklek...
Saat pintu tersebut terbuka semua orang yang sedang berbincang di ruang tamu mendadak menoleh kearah seseorang yang membukakan pintu.
Seketika tubuh Alexa membeku ketika melihat keluarga tiri Papah nya langsung menatap kearahnya.
"Selamat malam, " sapa Alexa dengan nada pelan .
Melihat Alexa yang semakin ketakutan membuat Samudra mengambil inisiatif, ia memutuskan untuk muncul di balik tubuh Alexa dan berdiri tepat di hadapan Alexa sehingga Alexa berada di belakang tubuhnya.
"Sayang, jadi gadis itu yang akan jadi calon mantu Ibu. " Wajah Amelia Young tampak berbinar ketika melihat sosok gadis yang di tutupi oleh Samudra, segera saja ia beranjak dari tempat duduk nya dan menghampiri gadis yang tampak malu itu "Minggir kamu!, " Amelia mendorong Samudra begitu saja sehingga ia bisa memperhatikan gadis yang sedang menundukkan kepalanya dengan jelas.
"Ibu!, " Gqeram Samudra kesal dengan tingkah berlebihan ibu-Nya, tapi ada perasaan senang ketika ibu-Nya langsung menyukai Alexa "Biarkan dia duduk dulu Bu. "
"Duduk samping ibu ya, " pinta Amelia dengan wajah antusias nya.
"Baik Tan. " Alexa mengangkat kepalanya sehingga ia bisa melihat wajah Amelia dengan jelas.
"Ya tuhan, lihat wajahnya. Dia sangat cantik, " kagum Amelia dengan senyum lebar nya "Tidak ku sangka anak ku bisa mendapatkan wanita secantik kamu, Alexa. " Amelia dengan cepat memeluk tubuh Alexa dengan erat "Aku harap kamu tidak menyesal dengan keputusan mu untuk menikah dengan pria jelek itu. "
"Bu!, " Samudra merasa begitu malu dengan tingkah ibu-nya ini "Cobalah lihat situasi. "
Alexa menikmati pelukan yang di berikan oleh ibu-Nya Samudra.
"Ayo duduk, " ajak Amelia.
Alexa hanya bisa pasrah ketika Amelia membawa nya mendekat kearah satu set sofa yang di letakan di ruang tamu. Mereka berdua duduk di sofa yang di khususkan untuk dua orang saja.
Samudra langsung duduk di samping ayah-Nya, Sean.
"Jadi gadis ini yang kau inginkan untuk jadi istri mu, nak. " Sean merangkul bahu Samudra dengan erat "Aku pikir wanita yang ada di rumah ini yang akan kau nikahi, " Sean terkekeh pelan.
Alexa hanya bisa menundukkan kepalanya dalam ketika tatapan tajam terus menghujani dirinya.
"Apakah nak Samudra yakin ingin menikahi wanita ini? " Tanya ibu tiri Alexa, Maria Capaldi.
"Kenapa anda mengatakan 'wanita ini' bukan putri saya? " Seketika Amelia tidak suka ketika Maria mengeluarkan kata kasar yang tidak pantas untuk di ucapkan.
"Dia memang bukan anak saya!, " tegas Maria "Dia hanya anak haram dari suami saya. "
"Maria!, " Efan memberikan peringatan kepada istrinya.
Seketika Alexa semakin di buat ketakutan ketika ibu tirinya mengungkapkan jati dirinya yang menyandang status sebagai anak haram, ia takut jika keluarga Samudra akan menatap dirinya seperti tumpukan sampah yang kotor.
Sean tersenyum tipis.
"Anak haram, itu kalimat yang kasar ibu Maria, " Sean terkekeh "Saya merasa heran kenapa semua orang selalu mengatakan anak haram kepada anak yang terlahir dari hubungan gelap, bukankah itu adalah kesalahan yang di lakukan oleh suami anda. Jadi, tidak seharusnya anda menyalahkan kelahiran Alexa dan mengatakan Alexa adalah anak haram. Tidak ada istilah anak haram ibu Maria, anak selalu terlahir dalam keadaan suci. "
Alexa seketika di buat bungkam oleh penuturan ayah Samudra, ini jauh dari spekulasi nya. Ingin rasanya Alexa menangis sekarang juga, ia begitu terharu dengan pembelaan yang di berikan oleh keluarga Young kepada nya. Sejauh ini tidak ada yang mau membela nya, mereka semua menatap dirinya dengan jijik. Anak haram yang di sandang oleh nya membuat semua orang menatap dirinya seperti tumpukan kotoran yang menjijikkan.
"Tidak apa apa sayang, " Amelia kembali menarik Alexa kedalam pelukan nya, ia berusaha menenangkan wanita ini "Ibu akan membawa mu pergi dari sini. "
"Saya sangat yakin ingin menikahi Alexa. Saya tidak peduli jika pak Efan atau ibu Maria tidak memberikan restu kepada niat saya untuk menjadikan Alexa sebagai istri saya, " tegas Samudra dengan nada dingin nya.
"Nak Samudra tolong pertimbangan sekali lagi, putri saya yang lainnya jauh lebih cantik dari pada Alexa. " Maria masih bersikeras untuk merubah niat Samudra untuk menikahi Alexa "Mereka juga memiliki pendidikan yang bagus. "
"Ayah akan selalu mendukung keputusan kamu, Samudra, " Sean menepuk nepuk bahu Samudra "Pilihlah wanita yang menurut mu baik. "
"Baik Yah, " Samudra tersenyum manis "Aku akan tetap memilih Alexa untuk menjadi pendamping ku. "
"Itu pilihan yang tepat Samudra, " Amelia menatap putra-Nya dengan pandangan berbinar "Kalau kau tidak menikahi nya, maka ibu akan mengadopsi Alexa sebagai anak ku. "
"Itu tidak akan terjadi, " kesal Samudra "Aku akan menikah dengannya. "
"Bagaimana nak Alexa? Apa kamu bersedia menjadi anggota baru dari keluarga Young? " Tanya Sean menatap wajah cantik Alexa dengan lekat.
"Saya bersedia. "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
MiniJuwita
smangt thor
2021-05-01
0
Kadek Pinkponk
like 😍😍😍
2021-04-01
0