6. Tanggung jawab.

Alexa mengumpat di dalam hatinya ketika ia lupa tidak membawa pakaian ke dalam kamar mandi, seharusnya ia tidak boleh melupakan hal kecil seperti itu. Pada akhirnya Alexa tidak punya pilihan lain selain keluar dari kamar mandi mengenakan jubah mandi yang membungkus tubuh putih nya itu, syukurlah Samudra belum kembali ke kamar hotel sehingga ia bisa lebih leluasa.

"Apa ini? " Kerutan seketika muncul di wajah Alexa ketika melihat isi pakaian yang ada di dalam koper nya " Sial. "

Wajah Alexa seketika memerah ketika penglihatannya menangkap beberapa jenis lingeria dengan warna yang berbeda-beda. Alexa tidak mungkin menggunakan ini, ini terlalu terbuka.

Alexa mengacak rambutnya frustrasi. Sekali lagi Alexa mengobrak abrik isi koper yang di persiapkan oleh mertua nya itu berharap jika dirinya menemukan pakaian yang layak disana, tapi sial Alexa tidak menemukan pakaian yang menurut nya layak. Pakaian aneh itulah yang sedari tadi Alexa temukan.

"Bagaimana ini? "

Rasa frustrasi itu mulai menggerogoti perasaan Alexa ketika ia tidak menemukan baju yang layak untuk di kenakan oleh nya.

Sangking bingungnya Alexa sampai menggigit kuku jari di jemarinya.

"Apa yang harus aku lakukan? "

Pertanyaan itu seketika meluncur di mulut Alexa kepada dirinya sendiri, pada akhirnya ia tidak memiliki jawaban untuk pertanyaannya.

Ceklek....

Suara pintu yang terbuka berhasil mengalihkan perhatian Alexa yang sedang sibuk berkecamuk dengan pikiran nya.

"Alexa? " Samudra mengerutkan kening bingung ketika melihat Alexa hanya mengenakan jubah mandi yang lumayan pendek, sehingga paha mulus nya terekspos dengan jelas "Kenapa kau belum mengenakan pakaian? " Sekali lagi Samudra melontarkan pertanyaan kepada Alexa yang masih terbengong melihat nya.

Rasa gugup kian menyelimuti perasaan Alexa ketika melihat kehadiran Samudra di dalam kamar hotel ini, sial nya Alexa belum mengenakan pakaian selain jubah mandi ini.

"Aku tidak bisa menggunakan ini."

Alexa segera mendorong kuat koper yang berisikan pakaian aneh kepada Samudra yang masih berdiri membelakangi pintu kamar hotel. Alexa bahkan menyembunyikan perasaan gugup nya.

Mendengar penuturan itu, Samudra berinisiatif untuk segera melihat isi koper milik Alexa yang di persiapkan oleh ibu-nya.

Wajah Samudra berubah jadi masam ketika mata tajam nya melihat berbagai jenis lingeria dengan warna yang cerah.

"Aku setuju, kau tidak perlu menggunakan ini."

Samudra segera menyingkirkan koper sialan itu dari hadapan nya.

"Tunggulah disini, aku akan kebawah untuk mencari pakaian untuk mu."

Tanpa menunggu jawaban dari Alexa, Samudra sudah lebih dulu bergegas untuk keluar dari kamar hotel dan mencari pakaian untuk Alexa kenakan.

Helaan napas lega seketika meluncur di mulut Alexa ketika melihat kepergian Samudra dari dalam kamar hotel.

"Cepatlah kembali, aku tidak mungkin mengenakan ini terus menerus."

Alexa hanya diam berdiri sambil menelusuri kamar hotel yang tampak sangat mewah.

Penerangan yang temaram di kamar ini menambahkan kesan romantis bagi pasangan yang akan segera melakukan ritual malam pertama, beberapa kelopak bunga mawar merah sudah bertebaran di atas permukaan seprai sehalus sutra. Atmosfer di dalam kamar ini terasa begitu hangat dan manis. Begitu cocok untuk pasangan yang baru saja melangsungkan pernikahan. Walau begitu Alexa tidak mungkin melakukan hal itu dengan Samudra, mereka menikah karena di dasari oleh kesepakatan bukan cinta.

Sejak awal pernikahan ini di batasi oleh dingding kesepakatan tak kasat mata, selain itu. Alexa juga memiliki masalah kejiwaan dengan pria, sehingga dingding pembatas itu semakin kokoh berdiri di antara Alexa dan Samudra.

Tok.. Tok...

Lamunan Alexa seketika buyar begitu saja, ia mengalihkan perhatiannya dari ranjang hotel menuju kearah pintu kamar.

"Siapa? "Gumam Alexa kepada dirinya sendiri.

Samudra bisa saja langsung masuk kedalam kamar hotel tanpa mengetuk pintu hotel terlebih dahulu. Lalu siapa?

"Layanan kamar hotel. "

Alexa terdiam di tempat ketika mendengar suara seorang pria di balik pintu tersebut, ada keraguan di dalam dirinya untuk sekadar membuka pintu lalu mempersilakan pelayan itu untuk membawakan makan malam kedalam kamar hotel.

Tok.. Tok..

Ketukan itu kembali menggema di dalam kamar nya, seperti Alexa tidak punya pilihan lain selain membukakan pintu tersebut.

"Maaf mengganggu malam anda nyonya, saya hanya ingin mengantarkan makan malam yang di pesankan oleh tuan Young."

"Silahkan."

Alexa segera mempersilakan pelayan pria itu untuk membawa masuk makan malam ke dalam kamar hotelnya.

"Selamat menikmati nyonya. "

Alexa hanya menganggukkan kepalanya sekilas membiarkan pelayan laki-laki itu kembali keluar dari kamarnya.

"Sial."

Alexa menyentuh jantung nya yang sejak tadi berdebar begitu cepat. Kedua lututnya terasa begitu lemas, kulit wajahnya kian memucat, dan bibirnya bergetar hebat. Tubuh Alexa luruh keatas lantai, ia menutup permukaan wajahnya dengan telapak tangannya ketika perasaan cemas menyeruak masuk kedalam rongga dadanya.

"Kumohon jangan sekarang. "

Alexa bodoh karena membiarkan pelayan laki-laki itu melihat tubuhnya yang hanya berbalut jubah mandi. Pasti pelayan laki-laki itu memikirkan hal kotor tentang tubuhnya, tidak! Alexa tidak mau kejadian itu terulang kembali.

"Aku tidak bisa menahannya. "

Alexa segera bangkit dari sana, kaki nya bergerak cepat mencari sesuatu yang bisa ia gunakan untuk menghilangkan kecemasan berlebihan itu.

Sudut ekor matanya tidak sengaja melihat jepit rambut yang tergeletak di meja rias, tanpa menunggu lama Alexa segera mengambil jepit rambut itu.

"Sial. "

Akexa tidak bisa menahan dirinya, ia segera masuk kedalam kamar mandi dan mengunci nya dari dalam.

Alexa segera masuk kedalam bathup yang ada di dalam kamar mandi.

Mata Alexa terpejam erat, menghela napas panjang sebelum akhirnya Alexa menyayat pergelangan tangan nya dengan jepit rambut.

Cairan kental itu langsung mengalir diluka sayatan yang Alexa buat, mengalir layak nya sungai yang tenang. Tetesa darah dari ujung jarinya berhasil mengotori permukaan bathup dengan cairan kental merah itu.

Alexa belum bisa menghentikan kegiatan sayat menyayat nya selagi perasaan itu menghilang..

Perlahan kecemasan di dalam dirinya kian menghilang ketika Alexa selesai membuat beberapa sayatan di pergelangan tangannya.

Kedua matanya menatap nanar kearah jepit rambut yang sudah di lumuri oleh darah nya, sesekali darah nya meleleh mengotori permukaan bathup. Alexa segera menjatuhkan jepit rambut itu sehingga noda darah semakin mengotori permukaan bathup.

"Aku ingin mati. "

Mata Alexa terpejam erat merasakan air matanya yang mengalir di permukaan wajah cantik nya. Sebenarnya Alexa merasa begitu lelah untuk menjalani kehidupan seperti ini, hanya saja Alexa tidak bisa mati walau ia ingin.

Alexa membenci dirinya ketika ia tidak bisa berhenti melukai dirinya sendiri.

*****

Setelah mendapatkan pakaian yang layak untuk di kenakan oleh Alexa. Samudra bergegas untuk kembali ke kamar hotel nya, sebenarnya bisa saja Samudra menyuruh bawahnya  membelikan pakaian untuk Alexa. Hanya saja Samudra tidak ingin membuat Alexa tidak nyaman dengan kehadiran dirinya di dalam sana.

Kaki Samudra berhenti melangkah ketika melihat pelayan laki-laki baru saja keluar dari dalam kamar hotel nya.

"Selamat malam tuan Young." Sapa pelayan itu sambil membungkukkan badannya hormat.

"Tunggu!."

Samudra segera membalikkan badannya untuk melihat pelayan laki-laki tersebut sekali lagi.

"Ya tuan? Ada yang bisa saya bantu? "

"Kenapa kamu keluar dari kamar saya? " Samudra melayangkan tatapan tajam nya kepada pelayan itu "Bukankah saya menyuruh pelayan perempuan yang mengantarkan makan malam untuk saya dan istri saya?. "

"Pelayan perempuan yang anda perintahkan sedang kurang enak badan, tuan. Jadi saya berinisiatif menggantikan dia, untuk mengantarkan makan malam" Jelasnya.

"Sial. "

Detik itu juga Samudra segera menggerakkan kedua kakinya dengan kecepatan penuh agar dirinya cepat sampai di kamar hotel.

Brak...

Samudra membukakan pintu kamar hotel nya dengan amat kuat.

"Alexa!," teriak Samudra memanggil nama seseorang yang sedang ia khawatirkan setengah mati "Alexa!!. "

Tidak ada tanggapan dari seseorang yang sejak tadi terus di panggil oleh nya.

"Sial ,"umpatan itu meluncur dengan mulus di mulut Samudra ketika pintu kamar mandi terkunci dari dalam "Alexa tolong buka pintunya sekarang!, " teriak Samudra sambil menggedor gedor pintu kamar mandi itu dengan kuat.

"Alexa!."

"Cepat buka pintunya!. "

"Aku akan menghancurkan pintunya jika kau tidak mau membukakkan pintu nya!. "

Samudra mulai memberi aba-aba untuk mendobrak pintu tersebut.

Ceklek...

Niat nya untuk mendobrak pintu terhenti.

"Ada apa? " Tanya Alexa dengan wajah tenangnya.

Ada kelegaan di dalam diri Samudra ketika melihat keadaan Alexa tampak baik-baik saja.

"Mana pakaian ku? " Pinta Alexa.

"Ini. " Samudra menyerahkan pakaian yang masih di bungkus plastik kepada Alexa.

Kerutan seketika muncul di kening Samudra ketika sudut ekor matanya tidak sengaja melihat jepit rambut di tangan Alexa.

"Tunggu!. "

Gerakan kaki Alexa yang hendak kembali masuk kedalam kamar mandi mendadak terhenti.

"Ada apa?. "

Samudra segera meraih pergelangan tangan kiri Alexa, kemudian membalikkan nya.

"Sam!!, " bentak Alexa penuh peringatan.

Akexa berusaha melepaskan cengkeram di tangan Samudra.

"Sejak kapan kau melakukan ini?, " tanya Samudra kemudian melepaskan cengkeraman nya di tangan Alexa.

"Itu bukan urusan mu!. "

Samudra langsung menahan pintu kamar mandi ketika Alexa hendak menutupnya.

"Samudra!!, " Alexa menatap mata Samudra penuh peringatan "Aku harus mengenakan pakaian!. "

"Apa kau lupa dengan kesepakatan kita, Alexa?, " Samudra masih menahan pintu kamar mandi agar tetap terbuka "Kau tanggung jawab ku, Alexa. Seluruh yang berhubungan dengan mu adalah tanggung jawab ku, " tegas Samudra menatap mata Alexa dengan tajam.

*

*

*

To be continued

Terpopuler

Comments

Ela Nurlaela

Ela Nurlaela

tanggung jawab sdh benr sekali. skrng tumbuhkan rasa cintamu tuk istrimu .sayangi dn cintai lah dy

2020-11-08

0

Naoki Miki

Naoki Miki

haii mampir yuk ke krya q 'Rasa yang tak lagi sama'
cuss baca jan lupa tinggalkn jejaak🤗
tkan prfil q aja yaa😍
vielen danke😘

2020-10-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!