Pertanyaan Samudra yang memenuhi gendang telinganya, berhasil membuat gerakan tangan Alexa yang sedang memijat langsung terhenti begitu saja. Itu membuat dirinya terdiam cukup lama, otaknya seakan sedang bekerja ekstra untuk menjawab pertanyaan Samudra. Ini terlalu tiba-tiba sehingga Alexa begitu kesulitan untuk sekadar menjawab pertanyaan itu.
Di satu sisi Alexa merasa bahagia saat Samudra memilih untuk mengakhiri hubungan dengan Jason, di sisi yang lain Alexa tidak ingin Samudra menderita karena harus mengakhiri hubungan dengan Jason demi dirinya. Itu pilihan yang sulit, dan Alexa tidak tahu pilihan mana yang paling tepat untuk dirinya.
"Alexa apa kau baik-baik saja? "
Samudra segera bangkit dari posisi tertelungkup nya menjadi terduduk di hadapan Alexa yang sedang melamun.
"Alexa. "
Tangan Samudra terulur untuk menyentuh lengan Alexa agar lamunan istrinya buyar.
"Apa kau baik-baik saja? " Samudra menatap wajah Alexa dengan khawatir.
"Apa kau yakin ingin mengakhiri hubungan mu dengan Jason? " mata Alexa menatap mata Samudra dengan lekat, ia masih belum percaya atas perkataan Samudra beberapa menit yang lalu. Itu terlalu mengejutkan dan membingungkan dirinya.
"Iya, " jawab Samudra tersenyum tipis "Aku tidak mungkin terus menjalin hubungan yang tidak sehat dengan Jason. "
Melihat wajah Samudra yang terlihat begitu serius, membuat Alexa percaya kalau Samudra tidak main-main dengan perkataan nya tadi. Tetapi Alexa merasa ragu, ia takut kalau Samudra menyesal setelah mengakhiri hubungan dengan Jason. Apalagi mereka sudah dekat bertahun-tahun, pasti Jason dan Samudra sudah saling mengenal.
"Jangan terlalu terburu-buru untuk mengambil keputusan, " Alexa menghembuskan napasnya panjang "Kamu harus pikir-pikir dulu untuk hal ini, Sam. Aku tidak ingin kau menyesal pada akhirnya. "
Perkataan Alexa memang ada benarnya, lagi pula mengakhiri hubungan dengan Jason bukan perkara yang mudah. Apalagi Jason sangat mencintai Samudra, itu akan membuat posisi Samudra jadi sulit. Tetapi, Samudra ingin menjalani kehidupan normal seperti orang lain. Samudra lelah untuk menjalani hubungan sembunyi-sembunyi dengan Jason, ia juga tidak mau ada orang lain yang tahu mengenai seksual menyimpang nya. Itu membuatnya malu di mata publik.
"Aku memang membenci wanita, tapi tidak dengan mu Alexa. Kamu mampu memahami diri ku dengan baik, maka dari itu aku ingin memulai kehidupan baru dengan mu. "
Sebenarnya Alexa juga sangat ingin menjalin kehidupan baru bersama Samudra, hanya saja situasi Samudra saat ini memiliki seorang kekasih. Mereka tidak mungkin menjalin kehidupan baru, selagi Samudra masih terikat dengan kekasih menyimpang nya itu. Itu akan membuat kehidupan mereka jadi rumit.
"Aku juga ingin, tapi kau tidak mungkin melarikan diri dari hubungan mu. Kau harus membereskan hubungan mu dan menyakinkan perasaan mu terlebih dahulu, aku percaya kalau kau pasti bisa menangani hal itu. "
"Terimakasih telah memberiku saran Alexa. "
Senyum cerah tampak jelas di wajah Samudra, ia begitu bersyukur memiliki Alexa di dalam hidupnya. Kini Samudra memiliki seorang teman yang bisa mendengar isi hatinya dan memberikan solusi di setiap permasalahan yang di hadapi oleh nya, maka dari itu Samudra tidak akan pernah melepaskan Alexa dari genggaman nya. Alexa adalah miliknya, istrinya, ibu dari anak-anaknya dan dunianya. Apa pun masalah yang akan menimpa dirinya, Samudra tidak akan pernah melepaskan Alexa.
"Ini sudah malam sebaiknya kita tidur, " ajak Samudra kepada Alexa.
Mungkin ini kali pertamanya mereka akan tidur bersama setelah menikah, selama ini mereka tidur secara terpisah. Jadi wajar saja jika Alexa merasa canggung saat dirinya harus tidur bersama Samudra, suaminya.
"Tidak usah gugup, " Samudra tersenyum geli melihat wajah Alexa yang tampak gugup dan resah itu "Kita hanya tidur bersama, bukan melakukan malam pertama ok. "
Sangking malunya Alexa refleks memukul punggung tangan Samudra, sungguh Alexa merasa sangat malu saat Samudra mengatakan hal itu di situasi seperti ini. Apa pria ini tidak tahu kalau jantung Alexa sudah berdebar begitu cepat?.
"Jangan membuat ku kesal, Sam!. "
Samudra tersenyum geli melihat wajah istrinya sudah seperti kepiting rebus.
"Kau manis sekali, " tanpa menunggu lama, Samudra segera menuntun Alexa untuk tidur di sebelah tubuhnya.
Alexa segera memposisikan tubuhnya untuk memunggungi Samudra, ia terlalu malu untuk berhadapan langsung dengan Samudra. Apalagi wajahnya sudah memerah.
Samudra menatap punggung Alexa dengan ragu, tetapi pada akhirnya Samudra memberanikan diri untuk memeluk tubuh istrinya dari belakang. Samudra menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Alexa, menghirup aroma tubuh istrinya yang khas dengan rakus.
"Katakan kalau kau tidak merasa nyaman dalam posisi ini, Alexa. "
"Aku nyaman. "
Samudra tersenyum di balik ceruk leher Alexa, ia melayangkan kecupan ringan di permukaan kulit putih milik Alexa.
"Aku sangat bahagia hari ini, " ungkap Samudra.
"Aku juga, " balas Alexa.
Perlakukan Samudra membuat jantung Alexa kembali berpacu, hari ini Alexa melakukan senam jantung berulang kali. Ia harap, setelah ini ia tidak memiliki riwayat penyakit jantung.
"Alexa aku sudah cukup terbuka dengan mu, bisakah kau terbuka kepada ku juga, " pinta Samudra dengan nada lembut yang selalu di gunakan oleh nya tiap kali berbicara dengan Alexa.
"Bukankah kau sudah mengetahui semua tentang ku dari informan yang kau suruh itu. "
"Aku ingin mendengar langsung dari mulut mu, Alexa. "
Alexa menghela napas panjang.
"Tidak ada yang menarik dari kisah hidup ku" Alexa tersenyum tipis "Aku hanya memiliki kisah hidup yang menyedihkan. "
"Itu hanya masa lalu, Alexa. Kau tidak perlu memikirkan masa lalu yang buruk, lagi pula aku tidak peduli. "
"Aku tidak perlu menceritakan masalah trauma ku, bukan? "
"Aku ingin tahu, tapi kalau kau belum siap aku akan menunggu mu. "
Sebenarnya Alexa enggan untuk mengingat kembali kenangan buruk itu, hanya saja Alexa ingin membagi kisahnya kepada seseorang yang juga membagi kisah kelam nya kepada dirinya. Samudra mempercayai dirinya, begitu pun dengan Alexa yang harus mempercayai Samudra.
"Rey berulang kali hampir memerkosa ku, " mata Alexa terpejam erat saat mengingat serpihan kecil yang berusaha ia kubur dalam-dalam kembali muncul di permukaan "Tetapi ayah ku tidak memercayai ku saat aku mengatakan hal itu. "
Pelukan Samudra di tubuh Alexa semakin erat, berusaha memberikan kekuatan kepada istrinya. Samudra tentu tahu tentang Alexa sebelum ia memutuskan untuk menikah, ia begitu miris dengan kehidupan Alexa yang begitu menyedihkan. Pasti Alexa begitu menderita saat menjalani hari-hari di dalam rumah bak neraka itu.
"Tidak perlu di ceritakan lagi Alexa, aku tidak ingin kau membuka luka mu lebih dalam lagi, " bisik Samudra dengan nada pelan, ia merasa bersalah"Aku berjanji akan membuat mu bahagia Alexa, aku akan berubah menjadi pria yang normal. "
Ini bukan rasa simpati biasa yang Samudra tunjukkan kepada Alexa, ini lebih dari sekadar rasa simpati. Samudra memiliki keinginan besar untuk membuat Alexa bahagia, ia tidak ingin membiarkan siapa pun melukai Alexa. Siapa pun orangnya, maka orang itu akan berhadapan langsung dengan nya.
Alexa terharu dengan perkataan Samudra, ia tidak menyangka kalau Samudra berkeinginan besar untuk menjadi pria normal demi nya. Alexa begitu bahagia mendengar kalimat itu, ia sadar bahwa dirinya perlahan mulai mempercayai Samudra.
"Terimakasih telah mengeluarkan aku dari neraka itu, Samudra, " Alexa menyentuh tangan Samudra yang melingkar erat di area perutnya "Aku mungkin akan mati jika kau tidak mendatangi ku. "
"Bagaimana pun caranya aku akan tetap datang walau kau mengusir ku sekali pun, Alexa. Aku tidak akan menyerah untuk menjadikan mu sebagai istri ku, aku akan setiap hari ke toko buku mu sampai kau mau menerima ku menjadi suami mu, " Samudra tidak mungkin menyerah untuk mendapatkan Alexa.
Dia, memang tidak pernah salah memberikan saran kepada Samudra untuk menikah dengan Alexa. Tentu saja karena dia memiliki alasan tertentu di balik sarannya itu, dan sekarang Samudra paham apa alasannya. Tentunya karena mereka akan saling memahami satu sama lain, saling mengobati luka, dan saling mengisi kekurangan masing-masing. Itulah alasan dia menyarankan untuk menikah dengan Alexa. Alexa akan lebih paham dengan trauma yang menyebabkan dirinya mengalami penyimpangan seksual, sehingga Alexa bisa membantu dirinya untuk mengobati rasa trauma nya. Begitu pun sebaliknya.
Awalnya Samudra pikir mereka akan menjadi orang asing yang tidak akan terbuka satu sama lain, tetapi spekulasi nya salah.
Secara alami mereka saling terbuka, seolah tuhan sudah memberikan jalan bagi mereka untuk saling terbuka dan memahami. Lagi-lagi takdir mengejutkan mereka dengan sesuatu yang tidak terduga.
"Kau dan keluarga mu adalah penyelamat hidup ku, Samudra Young, " perkataan yang keluar dari mulut Alexa begitu tulus "Aku sangat berterimakasih kepada kalian yang mau menerima ku yang menyandang sebagai anak haram. "
"Tidak ada anak yang terlahir haram, Alexa. Semua anak terlahir dalam keadaan suci. "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Kadek Pinkponk
nice 👍👍👍👍👍👍
2021-04-02
0
Nenkk Sri Ardhanie
dia itu siapa siii?🙄
2020-11-10
0
Rianty Aksan
Jadi....Siapakah "dia?"
2020-11-10
0