"Dimana Alexa? "
Samudra yang sedang menikmati sarapan pagi di sebuah gedung restoran mendadak terhenti ketika ibu-nya mempertanyakan keberadaan Alexa.
"Dia masih tidur, " jawab Samudra.
"Apa kau membuat dia begadang semalaman? " Sean menatap putra sulungnya dengan tatapan menelitinya.
"Ya bagus dong, kita bisa cepat punya cucu. " Amelia tampak girang ketika mendengar kabar itu.
Samudra menghela napas kasar.
"Aku tidak berniat untuk memiliki anak dalam waktu dekat ini, " akhirnya Samudra mengungkapkan rencananya itu kepada Amelia, ya walaupun dirinya harus membuat ibu-nya kecewa.
"Tidak baik untuk menunda kehamilan, Samudra, " kesal Amelia.
"Aku ingin menikmati waktu berdua dengan Alexa, bu. Lagi pula kami berpacaran hanya 1 bulan saja, " jelasnya.
"Jadi kau ingin menikmati waktu berdua dulu? "Sean kali ini angkat suara untuk ikut dalam obrolan anak dan istrinya itu.
"Iya, " jawab Samudra.
"Baiklah aku menyetujui rencanamu, tapi jangan terlalu lama. Aku ingin melihat cucu ku sebelum aku mati, " kesal Amelia.
"Bu!. "
Samudra tidak suka jika ada seseorang yang melibatkan kematian dalam obrolan nya, apalagi ini ibunya.
Amelia terkekeh melihat raut wajah kesal Samudra.
"Aku hanya bercanda. "
Samudra berdecak sebal, itu bukan candaan yang lucu untuk di bicarakan dipagi hari seperti ini.
"Dimana Reza? " Samudra memilih untuk mengganti topik pembicaraan mereka.
"Kau seperti tidak tahu saja kelakuan adik mu itu, " Sean memutar kedua matanya jengah.
"Apa dia berwisata kuliner lagi? " Amelia menatap wajah suaminya lekat "Tapi aku heran dengan anak itu, dia suka makan tapi badannya tidak gendut. "
Ingin rasanya Samudra memberitahu ibunya tentang kebiasaan Reza yang kerap kali bergonta ganti wanita, tetapi Sean melarang dirinya untuk tidak memberitahu Amelia. Tentu saja Amelia akan langsung menghajar Reza habis-habisan jika sampai mengetahui hal itu.
"Sebaiknya kau bawakan sarapan untuk istri mu, " suruh Amelia kepada Samudra.
"Kalau dia lapar, dia akan turun kok, " Samudra memilih untuk melanjutkan kegiatan makannya yang sempat tertunda karena obrolan.
"Kau ini sama seperti ayah mu, tidak romantis, " Amelia melayangkan jitakan dikepala putranya dengan kesal.
"Awww, " ringis Samudra ketika Amelia melayangkan jitakan mautnya tepat diatas kepalanya "Kebiasaan, "kesalnya.
"Kita cukup melakukan adegan romantis diatas ranjang saja, " Seam tersenyum menggoda sambil merangkul Amelia dengan posesif "Bagaimana?. "
"Tidak mau!, " Amelia segera menyingkirkan tangan Sean yang bertengger di bahunya "Lebih baik aku mencari turis ganteng di sekitaran sini, " Amelia segera beranjak pergi dari sana, meninggalkan Sean dan Samudra.
"Ah sial, " wajah Sean tampak frustrasi ketika istrinya merajuk "Cepat kau beri istrimu sarapan, aku harus menyusul ibu mu. "
"Baik. "
Samudra segera beranjak dari sana begitu pun dengan Sean yang akan langsung mengejar Amelia yang sedang merajuk. Samudra membawa beberapa menu sarapan untuk dimakan oleh Alexa dikamar hotel, apa Alexa sudah bangun?.
*****
Nyaman itulah yang dirasakan oleh Alexa ketika dirinya berlindung dibalik selimut tebal nan halus. Alexa tidak pernah tidur ditempat yang nyaman seperti ini, ia selalu tidur diatas kasur lantai yang keras dan tidak nyaman. Itu membuat punggungnya terasa sakit dan pegal-pegal ketika dirinya terbangun. Maka dari itu Alexa enggan untuk membuka kedua matanya, ia masih ingin berlama-lama berada di dalam kenyamanan ini.
"Hei. "
Elusan di wajahnya berhasil membuat mata Alexa mulai terbuka.
"Ayo sarapan, tadi malam kau tidak makan malam. "
Alexa mengerjakan kedua matanya lucu ketika melihat wajah Samudra begitu dekat dengan wajahnya, tidak ada perasaan takut yang biasa ia rasakan lagi. Apa pria yang ada di depannya adalah Samudra? Suami sah nya, sehingga ia tidak perlu merasa takut lagi.
"Hei ada apa? "
"Aku masih ingin tidur, " jawab Alexa.
Tangannya langsung menarik selimut tebal itu hingga menutupi seluruh tubuhnya, termasuk kepalanya juga.
"Dasar pemalas, " Samudra tersenyum geli melihat tingkah lucu istrinya ini "Alexa ayo bangun, " Samudra menarik selimut yang menyelimuti seluruh tubuh Alexa.
"Ayolah aku masih ngantuk, " kesal Alexa.
Alexa tidak mau kalah, ia masih mempertahankan selimut itu di tubuhnya.
Samudra juga tidak mau mengalah. Semalam Alexa belum makan apa pun, padahal Samudra sudah memesankan makan malam untuknya.
"Lexa!!. "
Akhirnya Alexa memilih untuk menyerah, lagi pula matanya tidak mungkin bisa terlelap lagi ketika Samudra bertingkah seperti anak kecil yang sedang membangunkan ibu-nya meminta sarapan.
"Ok ok aku bangun. "
Alexa terduduk diatas ranjang, kedua matanya menatap kesal kearah Samudra yang sedang tersenyum penuh kemenangan.
"Makan!. " Samudra menyodorkan nampan yang berisikan makanan yang dipilih olehnya untuk Alexa.
"Aku harus kekamar mandi dulu. "
Alexa menutup sebagian wajahnya ketika Samudra terus menerus menatap wajahnya yang berantakan.
"Baiklah, " Samudra akhirnya membiarkan Alexa untuk beranjak dari tempat tidur "Aku akan menunggu mu diluar, aku akan mengajak mu kesuatu tempat. "
"Baiklah. "
Samudra bergegas keluar dari kamar, meninggalkan Alexa untuk menghabiskan sarapan dan bersiap-siap.
*****
"Itu cocok dikenakan olehmu. "
Senyum tipis tercetak diwajah tampan nya ketika melihat Alexa mengenakan pakaian yang ia belikan semalam.
"Terimakasih, " Alexa tersipu malu ketika mendapatkan pujian itu dari suaminya "Jadi kau akan mwngajak ku kemana? ".
"Kau akan segera tahu. "
Samudra meraih tangan Alexa, lalu di genggaman dengan erat. Samudra hanya ingin terlihat mesra dihadapan publik, agar orang -orang tidak tahu kalau pernikahan mereka hanya didasari oleh kesepakatan.
Alexa hanya diam ketika tangannya di genggam oleh Samudra dengan begitu erat, ada perasaan yang tidak bisa di ungkapkan ketika Samudra bersikap manis seperti ini.
"Dimana semua orang? "
"Mereka akan bersiap-siap kembali. "
"Hah? Jadi kita juga akan kembali? "
"Tidak, kita masih memiliki banyak waktu untuk bersenang-senang. "
Mereka berdua masih terus berjalan diatas permukaan pasir pantai yang putih, sesekali pasir itu menempel dipermukaan kulit mereka.
"Kita seperti pasangan yang sedang menghabiskan bulan madu. "
Samudra tersenyum tipis.
"Memang begitu kenyataan nya bukan? "
"Iya, hanya saja cara bulan madu kita berbeda. "
"Aku setuju dengan perkataan mu. "
Alexa tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan nya ketika Samudra terus menggenggam erat tangannya, Samudra tampak enggan untuk melepaskan tautan tersebut. Tetapi kebahagiaan itu luntur dalam sekejap, Alexa tidak mungkin bisa memiliki Samudra yang sudah memiliki seorang kekasih. Kenyataan itu seakan menampar dirinya hingga membuat dirinya merasa sesak.
Hanya dalam waktu beberapa menit mereka sampai di sebuah tempat yang menyediakan penyewaan jet ski.
"Kita akan naik ini? " Tanya Alexa menatap wajah Samudra dengan tatapan tidak percaya nya.
"Iya, " jawab Samudra "Kenapa kau takut? ".
"Tidak, maksudku aku tidak takut hanya saja..." Alexa tidak bisa meneruskan perkataan nya ketika ia merasa malu. Kalau Alexa dan Samudra menaiki benda itu, otomatis Alexa harus memeluk tubuh Samudra dari belakang. Justru itulah Alexa merasa gugup sekaligus malu untuk mengatakan nya.
"Aku tahu isi kepalamu, " Samudra tersenyum geli melihat wajah Alexa yang memerah.
Samudra segera melepaskan tautan tangan mereka, kemudian melangkahkan kedua kakinya menghampiri seorang wanita yang kebetulan pemilik penyewaan jet ski itu.
"Pakai pelampung nya, " Samudra melemparkan pelampung kepada Alexa ketika dirinya selesai memilih jet ski yang akan di naiki olehnya dengan Alexa.
Padahal Samudra hanya mengenakan celana pendek selutut dengan kaos hitam ketat yang berhasil mencetak tubuh berototnya. Walau penampilan nya terlihat biasa saja, tapi ketampanan yang dimiliki oleh Samudra tidak bisa di sembunyikan.
"Ayo naik, " Samudra sudah naik keatas jet ski, tinggal menunggu istrinya yang tampak ragu untuk naik keatas jet ski "Sayang!. "
Alexa ingin pingsan sekarang juga, bagaimana tidak? Tubuhnya terasa begitu lemas ketika Samudra memanggil dirinya dengan sebutan 'sayang'. Alexa tentu tahu alasan Samudra memanggilnya begitu, karena Samudra tidak mau publik mengetahui pernikahan mereka yang didasari oleh kesepakatan.
Lebih baik Alexa segera menyingkirkan bayangan itu dan memilih untuk segera naik keatas jet ski tepat di belakang tubuh Samudra.
"Apa kau yakin akan seperti ini? "
Kerutan seketika muncul dikening Alexa ketika dirinya tidak mengerti pertanyaan Samudra kepadanya.
"Cihh kau ini, " Samudra tidak mungkin menunggu Alexa terlalu lama berpikir, dalam sekali tarikan Alexa sudah menempel di tubuhnya "Lingkarkan tanganmu dipinggang ku, kalau kau tidak mau terjatuh. "
Alexa hanya bisa pasrah ketika Samudra menuntun kedua tangannya untuk melingkar di pinggang Samudra.
"Tautkan tangan mu Alexa!. "
"Aku tidak nyaman dalam posisi seperti ini. "
Alexa akhirnya memilih untuk mengungkapkan rasa tidak nyaman nya itu ketimbang ditahan-tahan. Alexa tidak mau mati karena jantungan, jantungnya terus berdebar begitu cepat seolah akan melompat dari tempatnya.
"Aku suamimu Alexa!. "
"Baiklah, aku akan mencobanya. "
Pada akhirnya Alexa tidak punya pilihan lain selain menautkan kedua tangannya tepat di depan perut berotot Samudra.
"Bagus. "
Akhirnya Samudra menjalankan jet ski itu diatas permukaan laut lepas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Ade Rahmatullah
Di novel ini, anda sdh benar menggunakan kt bergeming. tdk spt di Novel MELZA thoor....
Bagus itu
2021-10-30
0