Wajah Reza berubah jadi cemas saat ia tidak menemukan keberadaan Alexa di tempat mereka beristirahat tadi.
"Alexa kemana? "
Mimik wajahnya nampak kebingungan saat dirinya tidak bisa menemukan keberadaan Alexa di sekitar area itu, sial! Sebenarnya Alexa pergi kemana?. Kedua kakinya langsung bergerak dengan cepat menelusuri setiap sudut taman rumah sakit itu, sesekali Reza melontarkan pertanyaan kepada perawat yang kebetulan tidak sengaja di lihat nya. Mereka semua memberikan jawaban yang sama kepada Reza, bahwa mereka tidak tahu.
Reza semakin di buat kelimpungan saat dirinya tidak bisa menemukan keberadaan Alexa di lokasi taman rumah sakit, akhirnya Reza memilih untuk masuk ke dalam gedung rumah sakit. Siapa tahu Alexa sudah kembali ke dalam kamar rawat nya.
"Alexa!. "
Jantung Reza seketika berdebar begitu cepat saat dirinya tidak bisa menemukan keberadaan Alexa di dalam sana. Perasaan cemas kian menyeruak masuk ke dalam rongga dadanya, membuat perasaan Reza semakin di buat tidak karuan. Sungguh, hilang nya Alexa membuat Reza begitu frustrasi. Usahanya untuk mencari keberadaan Alexa di sekitar rumah sakit tidak membuahkan hasil, ia gagal menemukan Alexa.
Pada akhirnya Reza memutuskan untuk segera menggerakan kedua kakakinya dengan cepat menuju ruang kontrol keamanan rumah sakit, ia harap jika dirinya bisa menemukan keberadaan Alexa melalui rekaman CCTV.
Sesampainya di sana, Reza langsung masuk ke dalam ruangan keamanan yang tampak sepi. Sepertinya mereka masih menikmati makan siang di kantin, sehingga hanya ada beberapa pekerja yang masih tinggal di ruangan ini.
"Apa yang anda lakukan di sini? Seharusnya anda tidak boleh masuk ke dalam ruangan staf pekerja di sini, " seseorang beranjak dari kursi kerja dan memutuskan untuk segera menghampiri Reza.
"Saya ingin memeriksa rekaman CCTV, " tegas Reza melayangkan tatapan setajam silet kepada seorang pria yang menghampiri dirinya dan sialnya pria itu berusaha mengusir dirinya dari dalam ruangan ini.
"Apa anda kehilangan seseorang? "
"Iya, dia salah satu pasien di rumah sakit ini. Saya sudah memastikan kalau saya sudah mencari keberadaan orang yang saya cari di setiap sudut gedung dan taman rumah sakit, tetapi saya tidak menemukan keberadaan orang yang sedang saya cari, " wajah Reza menujukan keseriusan dan marah dalam waktu yang bersamaan.
"Sebaiknya anda tenang dulu, " pria itu berusaha menenangkan pikiran Reza yang sedang di landa oleh perasaan panik dan cemas "Sebuatkan saja ciri-ciri orang itu, nanti saya akan mengecek di ruangan CCTV. "
"Tidak!, "tegas Reza menatap tajam pria yang ada di depannya dengan penuh amarah "Saya harus melihat rekaman nya secara langsung. "
Pria itu menghembuskan napasnya kasar.
"Baiklah mari ikut saya, tetapi anda harus tetap tenang agar tidak mengganggu para pekerja di sini. "
"Baik. "
Pria itu segera menuntun Reza menuju ruangan CCTV berasal.
*****
"Samudra!!, " teriak Alexa.
Entah sudah berapa kali Alexa memanggil Samudra yang saat ini duduk tepat di sebelah nya, tetapi Samudra seperti enggan untuk menanggapi panggilan nya. Sungguh, sikap Samudra berhasil menyulut emosi Alexa.
"Samudra!!. "
Sorot mata Alexa menujukan kemarahan atas sikap Samudra yang mengabaikan dirinya, itu membuat Alexa frustrasi. Apalagi Alexa tidak tahu kemana Samudra akan membawa dirinya pergi, itu membuat Alexa semakin panik dan takut. Walau Samudra adalah suaminya, tetap saja Alexa merasa was-was dengan sikap Samudra yang sudah berubah itu.
"Aku akan melompat dari dalam mobil jika kau terus diam, " ancam Alexa tidak main-main. Sepertinya ia tidak punya pilihan selain melakukan itu, ia hanya ingin tahu kemana Samudra akan membawa dirinya pergi dan tidak mengabaikan dirinya.
"Bisakah kau diam!!, " teriak Samudra di sertai dengan pukulan di stir kemudinya. Mungkin pukulan itu sebagai bentuk pelampiasan emosinya.
Teriakan Samudra berhasil mengejutkan Alexa. Alexa semakin di buat tidak mengerti dengan perubahan sikap suaminya yang mulai menujukan sikap aslinya, ia semakin tidak mengenali Samudra. Alexa merasa kalau orang yang ada di sampingnya hanya lah orang asing, Samudra yang di kenalnya selalu bersikap lembut kepadanya.
"Kenapa kau berubah seperti ini, Samudra? "
Kedua mata Alexa menatap wajah Samudra dari samping, kedua matanya sudah berkaca-kaca. Hanya dalam sekali kedipan, maka air matanya akan langsung menetes.
"Kau yang sudah membuatku berubah Alexa, "geram Samudra marah "Kau yang sudah memaksa ku untuk berbuat seperti ini, Alexa. Kau tidak memberi ku pilihan lain. "
"Apa maksud mu? " Alexa tidak mengerti maksud dari perkataan Samudra yang seolah-olah sedang memojokkan dirinya dalam sebuah masalah yang tidak mengerti olehnya, apa Samudra ingin Alexa larut dalam rasa bersalah?.
"Apa kau menyukai adik ku, Alexa? " akhirnya Samudra memilih untuk membahas topik lain, istrinya tidak akan mengerti maksud dari perkataan nya tadi.
Kedua mata Alexa terbelalak kaget atas pertanyaan Samudra kepadanya.
"Katakan dengan jujur!. "
Sebenarnya Samudra tidak ingin membahas masalah ini di bahas di dalam mobil, hanya saja Alexa tidak memberinya pilihan lain sehingga Samudra terpaksa membuka topik permasalahan mereka yang perlu di bahas di suatu tempat yang tenang.
"Kau gila!, " bentak Alexa melayangkan tatapan tajam nya kepada Samudra yang sedang fokus mengemudikan mobil "Lagi pula kau tidak memiliki hak untuk ikut campur dalam urusan ku!. "
Samudra segera menepikan mobil nya di bahu jalan, untungnya jalanan sedang sepi sehingga Samudra bisa dengan mudah menghentikan laju kendaraannya. Samudra tidak mungkin membahas masalah serius ini sambil mengemudi, itu hanya akan membahayakan nyawa mereka berdua.
Alexa semakin di buat panik saat Samudra menghentikan mobilnya di bahu jalan, sebenarnya apa yang akan di lakukan oleh Samudra kepadanya.
"Baiklah ayo kita bahas permasalahan rumah tangga kita. "
Samudra segera memiringkan posisi tubuhnya sehingga menghadap kearah Alexa yang tampak gelisah itu, tapi ia tidak peduli.
"Kau membuat ku takut. "
Samudra mendesah keras.
"Aku pastikan jika kejadian itu tidak akan terulang lagi, Alexa. Itu murni di luar akal sehat ku, aku benar-benar tidak mengerti dengan tubuh ku yang menginginkan kontak fisik lebih dengan mu. Tetapi aku sudah memastikan bahwa aku tidak akan melakukan hal gila itu lagi, " tidak ada kebohongan dari mulut Samudra, itu benar-benar di luar akal sehatnya. Samudra juga tidak mengerti, kenapa dirinya bisa mencium bibir Alexa? "Sebaiknya kau tidak perlu takut kepada ku, Alexa. Aku suamimu!. "
Alexa menelan salivanya dengan kasar, sepertinya Samudra berkata jujur. Samudra tidak menyukai perempuan, mana mungkin Samudra mencium bibirnya dalam keadaan sadar. Sudah di pastikan jika Samudra saat itu sedang kalut dan kacau, sehingga Samudra kehilangan kendali dan mencium bibirnya.
"Aku masih belum bisa mempercayai mu, tetapi aku akan berusaha tetap tenang bersama mu. "
Sepertinya ini pertanda baik untuk Samudra.
"Jawablah dengan jujur Alexa, apa kau menyukai adik ku? " mata Samudra menatap lekat kearah Alexa yang masih berusaha membalas tatapan miliknya.
"Aku tidak tahu, " jawab Alexa.
Samudra tersenyum tipis.
"Dia bukan pria baik-baik Alexa, kau harusnya tidak mudah percaya dengan Reza. Dia sering kali bergonta-ganti perempuan seperti memakai pakaian sekali pakai, " jelas Samudra di sertai dengan senyum miringnya "Aku mengatakan hal ini karena aku kasian kepada mu, aku tidak mau kalau sampai kau patah hati karena mengharapkan adik ku. "
Alexa menatap mata Samudra lekat. Apa ia harus mempercayai ucapan pria ini? Atau ia memilih untuk tidak mempercayai ucapan pria ini, ia bingung. Pada akhirnya Alexa memilih untuk bersikap tidak peduli, lagi pula di antara dirinya dengan Reza tidak ada apa-apa selain pertemanan biasa. Jadi, Alexa tidak perlu merasa terbebani dengan ucapan Samudra yang sedang berusaha membongkar aib Reza Young.
"Bisakah kita berhenti membicarakan Reza? " tanya Alexa dengan tatapan datar nya.
"Baiklah, " Samudra tersenyum tipis "Apa kau merasa jijik dengan ku, Alexa? Setelah kau melihat jati diri ku sebenarnya"
"Untuk apa aku merasa jijik? " Alexa mengerutkan keningnya.
"Aku seorang gay dan aku tidak menyukai perempuan mana pun termasuk kamu, " tegas Samudera menatap wajah Alexa dingin.
Sangat di sayangkan jika seorang Samudra Young yang memiliki fisik sempurna adalah seorang gay, jika semua wanita tahu tentang ini sudah di pastikan mereka akan kecewa. Bagaimana reaksi mereka? Apa mereka tetap akan mengidolakan Samudra Young sebagai pria idaman? Atau mereka akan memilih untuk menyerah. Ah malang sekali nasib para wanita yang menginginkan Samudra, keinginan itu tidak akan peranh terwujud.
"Pria gay bisa beralih mencintai seorang wanita, Samudra. Kau tidak mungkin selamanya menjadi gay, aku yakin suatu saat nanti kau akan menemukan wanita yang kau cintai sekaligus mencintai mu, " Alexa berusaha menyemangati Samudra yang tampak frustrasi dengan kelainan seksual nya.
Samudra menghembuskan napasnya kasar.
"Ini bukan dunia fiksi, Alexa. Aku tidak mungkin mencintai wanita!. "
Alexa berdecak sebal.
"Apa orang tua mu tahu tentang ini? "
"Tidak, hanya kau dan.... Sial, adik ku juga. "
Alexa menghela napas panjang.
"Kau pasti memiliki alasan menjadi seorang gay. "
"Tentu saja, setidaknya aku pernah menjadi pria normal yang mencintai seorang wanita. "
"Lalu? Apa alasannya? Katakan pada ku, aku juga memiliki masalah kejiwaan dengan seorang pria. Tetapi aku tidak sampai menyimpang seperti mu. "
Samudra menghela napas panjang, manik nya menatap mata Alexa dengan lekat. Samudra bingung, apa ia harus menceritakan kisah kelam nya kepada Alexa.
"Aku pernah menjadi budak sek*s seorang wanita, itu alasan ku menjadi pria gay. "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Ela Nurlaela
semoga samudra menjadi lelaki sejati lgi...
2020-11-08
0
DYumang Yasani
pemilihan tema yg cukup berani. mengingat culture negara kita. salut sejauh ini semuanya klop. semoga kedepannya jd penulis yg hebat👍
2020-09-08
5