16. Pelatihan

Tidak bisa di pungkiri jika Alexa benar-benar takut saat berada di dalam situasi seperti ini, jantungnya berdebar begitu cepat seolah akan melompat dari tempatnya berada. Sungguh, situasi ini membuat perasaan Alexa berubah jadi tidak nyaman. Ingin rasanya Alexa menyeret Samudra untuk kembali masuk ke dalam mobil, hanya saja dirinya sudah terlambat. Alexa tidak mungkin melakukan itu.

Gurat kecemasan masih mendominasi di wajah Alexa, kepalan tangannya terasa begitu dingin seolah AC di dalam mobil berada di ukuran suhu terendah. Melihat Samudra di kelilingi oleh orang-orang berwajah seram, berhasil membuat tubuhnya gemetaran. Alexa takut terjadi sesuatu kepada suaminya, apalagi melihat Samudra di kepung oleh 5 pria sekaligus.

"Ayo berpikir Alexa, " gumam Alexa pelan.

Wajahnya terlihat pucat pasi, ia tidak tahu apa yang sebenarnya mereka bicarakan hingga Alexa melihat wajah Samudra begitu dingin dan marah. Itu pertanda jika Samudra tidak berhasil melakukan negosiasi dengan para orang-orang itu.

Detik itu juga mata Alexa terbelalak kaget saat Samudra dan orang-orang itu mulai berkelahi satu sama lain. Mereka secara kompak menyerang Samudra dengan sebilah benda tajam yang ada di tangan mereka masing-masing, akan tetapi Samudra terlihat begitu mudah menangani mereka semua.

Ingin rasanya Alexa membantu Samudra, akan tetapi Samudra tidak mengharapkan dirinya untuk keluar dari dalam mobil. Itu hanya akan membuat situasi Samudra menjadi buruk.

Brak.. Brak... Brak...

"Akhhtt, " pekik Alexa spontan.

Alexa segera beringsut menjauh dari pintu mobil saat salah satu segerombolan pria itu ada yang menghampiri dirinya, untungnya Samudra sudah mengunci seluruh pintu mobil sebelum pria itu keluar dari sini. Sehingga Alexa merasa agak tenang karena orang itu tidak akan bisa masuk ke dalam mobil. Tetapi Alexa masih merasa takut.

"Cepat buka pintunya!!. "

Alexa menggelengkan kepalanya cepat.

Mata Alexa melotot saat orang itu langsung memukul-mukul jendela kaca mobil dengan senjata tajam yang ada di genggaman tangan pria itu.

"Sial!. "

Alexa beringsut semakin jauh hingga tubuhnya berada di kursi kemudi yang di tempati oleh Samudra tadi, ia berusaha merapatkan tubuhnya di dingding pintu tersebut.

Pray....

Telapak tangannya segera menutup lubang telinganya saat orang itu berhasil memecahkan jendela kaca mobil, suaranya terasa memekikkan telinga.

"Kemarilah manis. "

Alexa semakin merapatkan tubuhnya dengan pintu tersebut saat pria itu berhasil membuka pintu di sebelah kursi yang ia naiki tadi.

"Jangan sentuh aku!. "

Alexa berusaha memberontak dan menepis tangan pria itu yang hendak menyentuh dirinya, tidak! Alexa tidak mau tangan itu menyentuh tubuhnya.

"Kau semakin membuat ku bergairah sayang. "

Pria itu sudah sepenuhnya masuk ke dalam mobil, tendangan yang di layangkan oleh Alexa tidak bisa mencegah pria sialan ini untuk masuk ke dalam mobil.

Tubuh Alexa bergetar hebat, air matanya sudah mengalir membasahi kedua permukaan pipinya yang sudah tampak pucat.

"SAMUDRA!!!. "

Teriakan kencang itu berhasil mengalihkan perhatian Samudra yang sedang meladeni orang-orang ini yang sejak tadi terus menyerangnya dengan gerakan tidak teratur.

"Alexa!, " gumam Samudra.

Sepertinya Samudra tidak bisa menahan orang-orang ini terlalu lama, justru jika Samudra melakukan itu maka Alexa berada dalam bahaya. Dengan emosi yang sudah menyelimuti pikiran Samudra, ia langsung menyerang mereka dengan gerakan brutal. Samudra bergerak lincah menghajar satu persatu orang-orang itu dengan kepalan tangannya yang besar, sesekali Samudra melayangkan tendangan telak di perut meraka dengan kaki berlapis sepatu pantofel. Tentu saja hal itu membuat mereka langsung terkapar dalam keaadan tubuh yang sudah babak belur karena serangan Samudra yang mendadak berubah drastis.

Setelah menghabisi mereka semua, Samudra segera melangkahkan kedua kakinya dengan lebar kearah seorang pria yang sudah berada di dalam mobil miliknya. Sial nya, pria itu berusaha menyentuh istrinya yang terus memberontak tanpa henti.

"Berengsek!!. "

Samudra segera menarik tubuh pria itu dengan kasar agar dia menjauh dari istrinya yang sudah sangat ketakutan itu.

Tubuh pria itu langsung terjatuh ke atas jalan beraspal.

Bughhh..

Kepalan tangannya menghajar rahang pria itu dengan begitu kuat, tidak hanya rahang yang menjadi sasaran empuk Samudra. Ia pun melayangkan kepalan tangannya tepat di perut pria itu berulang kali.

Pria itu terbatuk-batuk dan mengeluarkan darah segar dari mulutnya.

Belum selesai rasa sakit itu reda. Samudra sudah lebih dulu menghantam wajah pria itu dengan dengkul nya, pria malang itu langsung tergeletak di atas jalan beraspal. Tetapi Samudra masih belum merasa puas, di tarik lah rambut pria itu hingga terduduk kembali. Tepat saat itu Samudra kembali menghantam wajah pria itu dengan dengkul nya, Samudra terus melakukan itu. Ia tidak peduli jika pria ini akan mati, pria ini sudah membuat istrinya ketakutan.

"Cukup Samudra!!. "

Teriakan milik Alexa tidak berhasil menghentikan sosok Samudra yang sedang memberikan pelajaran kepada pria sialan ini, Samudra telah di selimuti oleh amarah yang membuat dirinya tidak bisa menghentikan kegiatannya untuk menyiksa pria ini.

"Aku mohon berhenti!. "

Alexa menghapus air matanya dengan kasar saat Samudra tidak kunjung berhenti untuk memberikan pelajaran kepada pria yang hendak menyentuh nya, ia tahu kalau Samudra sedang di selimuti oleh amarah sehingga dia tidak menggubris teriakan Alexa.

Dengan langkah yang terhuyung-huyung Alexa segera menghampiri Samudra yang masih menghajar seorang pria yang sudah babak belur, bahkan hampir mati. Alexa bingung apa yang harus ia lakukan untuk menghentikan Samudra, ia tidak mau Samudra larut dalam rasa penyesalan karena membunuh pria itu.

Tidak ada cara lain yang bisa menghentikan Samudra selain memeluk tubuh pria itu dari belakang, tetapi Alexa takut untuk melakukan hal itu. Setelah berkecamuk dengan pikiran nya, Alexa memberanikan diri untuk menubruk tubuh besar milik tubuh Samudra dari belakang. Alexa melingkarkan kedua tangannya di perut Samudra dengan erat.

"Kumohon hentikan!. "

Tubuh pria itu langsung luruh keatas permukaan aspal saat Samudra melepaskan cengkeraman dari rambut pria itu.

Tubuh Samudra seakan membeku di tempat, ia tidak bisa menggerakan tubuhnya saat merasakan pelukan hangat dari Alexa. Sudah sangat lama Samudra tidak merasakan pelukan hangat seperti ini, dan kali terakhir yang memeluk tubuhnya adalah dia. Alexa memberikan pelukan yang sama seperti yang di lakukan oleh dia, ketika berusaha meredamkan emosi yang sudah menguasai Samudra. Hal itu berhasil membuat emosi Samudra menguar begitu saja, pikirannya dan tubuhnya sibuk menikmati pelukan hangat ini.

"Aku mohon berhentilah Sam. "

Isak Alexa di balik punggung lebar milik Samudra yang sedang di peluk oleh nya.

"Alexa!. "

"Hmm. "

"Bisakah aku mencium mu. "

"Hah? "

Spontan Alexa segera melepaskan pelukannya di tubuh Samudra, ia langsung menghapus air mata yang membanjiri permukaan wajah nya.

Samudra segera membalikan tubuhnya hingga menghadap langsung kearah Alexa, ia bahkan harus menundukkan kepalanya agar bisa melihat wajah Alexa yang sedang mendongkak ke atas.

"Kita sudah suami istri, Alexa. Tidak salahnya kita melakukan itu. "

Samudra tersenyum penuh pengertian saat Alexa memilih untuk diam, sepertinya ini bukan waktu yang tepat untuk mengecek kelainan seksualnya dengan Alexa. Mungkin saja butuh proses agar Alexa mau bersama-sama untuk saling menyembuhkan trauma satu sama lain.

"Aku bercanda. "

Alexa menggigit bibir bawahnya saat melihat Samudra langsung melenggang pergi dari hadapannya untuk menyingkir batang pohon dan beberapa orang yang sudah tidak sadarkan diri dari jalanan.

Alexa hanya bisa terdiam di dekat mobil sambil memperhatikan Samudra yang sedang bekerja seorang diri, sebenarnya Alexa ingin membantu Samudra hanya saja Samudra tidak mengizinkan dirinya.

Alexa menghembuskan napas nya panjang, perkataan Samudra terus berkecamuk di dalam benaknya. Di satu sisi Alexa merasa takut dan cemas, tetapi di sisi lain Alexa merasa tidak enak jika menolak permintaan Samudra. Samudra suaminya, dia memiliki hak penuh atas dirinya. Sebagai seorang istri, Alexa tidak boleh menolak permintaan suaminya. Apalagi ini hanya sekadar mencium saja.

Samudra sudah mengambil langkah untuk menyembuhkan kelainan seksual melalui dirinya, tetapi Alexa masih ragu untuk melangkah. Jika Alexa terus menerus mengurungkan langkahnya, maka Samudra pun tidak bisa menyembuhkan kelainan seksual nya dengan cepat. Mereka harus sama-sama mengambil langkah, agar trauma dan kelainan seksual Samudra bisa sama-sama di sembuhkan tanpa melalui psikiater.

Jantung Alexa berdebar begitu cepat saat melihat sosok Samudra sedang melangkah kearahnya.

"Cepat masuk, kita harus melanjutkan perjalanan kita" Samudra memberi instruksi kepada Alexa agar cepat masuk ke dalam mobil.

"Tunggu!. "

Samudra yang hendak melangkah untuk masuk ke dalam mobil langsung terhenti begitu saja, ia segera menoleh dan menatap Alexa dengan lekat.

"Ada apa? " tanya Samudra bingung.

"Kau boleh mencium ku," jawab Alexa dengan gugup.

"Hah? " kali ini Samudra yang di buat kebingungan dengan perkataan Alexa.

"Kau ingin menciumku kan, maka cepat cium aku. "

Samudra tersenyum tipis.

"Aku tidak memaksa, Alexa. Jika kau belum siap aku tidak akan melakukan hal itu. "

"Aku ingin mencobanya. "

"Apa kau yakin? "

"Iya. "

"Baiklah, " Samudra tersenyum lembut "Pejamkan mata mu, jika kau merasa tidak nyaman segera pukul dada ku ok. "

"Iya. "

Alexa segera menuruti instruksi yang di ucapkan oleh Samudra, ia segera memejamkan kedua matanya rapat-rapat. Jantungnya bahkan sudah berdebar begitu cepat, sungguh ini keputusan yang paling ekstrem yang di pilih oleh Alexa.

Samudra pun tidak jauh berbeda dari Alexa, jantungnya pun berdebar begitu cepat. Ia begitu gugup, selama ini Samudra hanya bisa mencium Jason. Tetapi kali ini Samudra harus memberanikan diri untuk mencium seorang wanita, yaitu Alexa.

Keringat dingin mulai membasahi telapak tangan Alexa saat merasakan tangan besar Samudra menangkup wajah nya, itu membuat lututnya terasa begitu lemas dan Alexa merasa kakinya telah menjadi jeli.

"Ingat, jika kau merasa tidak nyaman segera pukul aku. "

"Iya, " cicit Alexa.

Detik itu juga Alexa merasakan hembusan napas hangat milik Samudra menerpa permukaan kulit wajahnya.

Ini keputusan terbodoh yang aku buat, sialan! .

Jantung Alexa terasa mengeloskan dari tempatnya saat merasakan bibir panas milik Samudra sudah menempel di bibir miliknya, sungguh itu membuat tubuh Alexa seperti tersengat oleh aliran listrik berkekuatan tinggi.

Cukup lama Samudra hanya membiarkan bibir miliknya menempel di bibir Alexa, ia hanya ingin Alexa beradaptasi dengan bibir milik nya. Setelah merasakan tubuh Alexa mulai sedikit santai, barulah Samudra menggerakan bibir miliknya dengan lembut di atas permukaan bibir Alexa.

Walau jantung Alexa sedang berdebar begitu cepat tapi dirinya memilih untuk pasrah dan mencoba untuk larut dalam gerakan bibir Samudra yang mendominasi.

Di dalam ciumannya, Samudra menuntun kedua tangan Alexa yang menggantung di udara untuk melingkar di lehernya. Samudra bahkan bisa merasakan tangan Alexa begitu dingin saat Samudra menyentuhnya, pasti Alexa sedang berusaha menahan perasaan gugup nya.

Ciuman itu langsung terlepas saat Alexa mencubit pelan leher Samudra.

"Ada apa? " tanya Samudra dengan suara seraknya.

Mata Alexa segera terbuka, dan itu membuat dirinya segera bertemu dengan mata tajam milik Samudra.

"Aku kehabisan napas, " jawab Alexa terengah-engah.

Samudra tersenyum geli.

"Kita lanjutkan di dalam mobil, aku tidak mau orang lain melihat kita berciuman di area umum. Ya walau keaadannya sepi. "

"Kita akan melanjutkan lagi? "

"Iya, anggap saja kita sedang melakukan pelatihan. "

"Pelatihan? "

"Iya. "

Alexa menatap wajah Samudra dengan tatapan tidak percaya nya.

Terpopuler

Comments

Kadek Pinkponk

Kadek Pinkponk

aku suka, ,,,,,,, nikmati and enjoy sam

2021-04-02

0

Ela Nurlaela

Ela Nurlaela

biar lebih siip kasih visual nya thor

2020-11-08

0

🌸Ririn🌸

🌸Ririn🌸

Makin seru!!

2020-11-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!