11. Takdir

Ingin rasanya Reza menyalahkan waktu yang tidak bisa membiarkan dirinya bertemu dengan Alexa lebih awal, kemungkinan pernikahan antara Samudra dan Alexa tidak akan terjadi. Situasinya tidak akan serumit seperti sekarang. Konflik antara kakak dan adik tidak akan tercipat begitu saja karena seorang wanita, dan itu tidak bisa dihindari oleh Reza.

"Bolehkah aku memelukmu, Alexa? "

Melihat tangisan Alexa yang terasa begitu menyakitkan membuat Reza merasa begitu sedih, marah dan kasian. Rasa simpati di dalam dirinya muncul secara alami, sebagai pria Reza seharusnya memberikan ketenangan kepada Alexa. Akan tetapi mengingat kasus Alexa yang memiliki trauma dengan pria, membuatnya harus meminta izin terlebih dahulu.

"Ya. "

Reza mendekat kearah Alexa yang masih belum berhenti menangis secara perlahan-lahan, kemudian Reza duduk diatas sofa tepat disamping Alexa. Saat itu juga Reza menarik tubuh Alexa kedalam pelukan nya dengan begitu lembut, Reza tidak ingin membuat Alexa merasa tidak nyaman dengannya.

"Kau aman bersama ku, Alexa, " bisik Reza lembut.

Tangisan Alexa semakin pecah, tubuhnya gemetaran merasakan ketakutan yang teramat dalam. Alexa melingkarkan kedua tangannya di punggung Reza dengan erat, wajahnya terbenam disana. Alexa seolah menumpahkan segala perasaan sedihnya kepada Reza. Tidak ada tempat yang aman untuk Alexa, selain sebuah pelukan dari seseorang yang benar-benar tulus menyayangi nya.

Reza mengelus punggung Alexa yang bergetar, sesekali ia akan melayangkan kecupan ringan dipuncak kepala Alexa.

"Aku akan melindungi mu, Alexa. Aku janji. "

Selama ini ada banyak perempuan yang berada di sekelilingnya, hanya saja Reza tidak menemukan perempuan yang bisa mencuri hatinya. Tetapi Alexa? Dia berhasil mencuri hatinya dengan sesuatu yang sangat sederhana.

Reza harus meyakinkan perasaan asing yang timbul didalam rongga dadanya, ia tidak bisa menyimpulkan begitu saja bahwa dirinya telah jatuh cinta kepada Alexa. Bisa saja ini sekadar perasaan tertarik biasa atau rasa simpati kepada Alexa. Ya, sebaiknya Reza mencari tahu terlebih dahulu.

"Aku takut, " isak Alexa dengan suaranya yang serak.

"Tidak perlu takut, aku akan membantumu. "

Mengalami sebuah trauma memang sangat menyiksa. Apalagi pengalaman trauma itu begitu dalam dan mampu mengguncang jiwa seseorang, itu akan membuat seseorang yang mengalami trauma akan kesulitan untuk menjalani hidup. Mereka cenderung memilih untuk menyendiri, sehingga mereka menjadi seseorang yang anti sosial.

Kemungkinan itulah yang terjadi kepada Alexa. Pasti berat bagi Alexa untuk berjuang sendirian, apalagi Alexa bekerja di tempat ramai. Pasti sangat berat bagi Alexa untuk berhadapan langsung dengan seorang pria.

Lagi-lagi Reza menyalahkan takdir yang begitu kejam, seharusnya Reza lah yang berada di posisi Samudra agar ia bisa membantu Alexa untuk menyembuhkan kejiwaan Alexa.

*****

Pada akhirnya Samudra menyesali perbuatannya yang begitu berengsek kepada Alexa, seharusnya Samudra tidak melakukan hal itu. Itu hanya akan membuat Alexa merasa takut kepadanya, sial!.

Alexa adalah pilihan yang tepat untuk menutupi hubungan terlarang nya dengan Jason. Jika Alexa menggugat cerai, apa yang harus Samudra lakukan? Samudra tidak mungkin melepaskan Alexa dari genggamnya. Alexa miliknya, istrinya. Alexa tidak boleh lepas darinya.

Samudra mengusap wajahnya dengan kasar. Kini Samudra merasa bingung apa yang harus dilakukan olehnya, ia tidak mungkin menyusul Alexa setelah insiden ini. Perempuan itu pasti sangat ketakutan setelah Samudra melakukan perbuatan yang teramat berengsek.

"Sial, kenapa jadi kacau seperti ini? "

Samudra mengacak rambutnya frustrasi. Perasaannya berubah jadi cemas, ia takut kalau Alexa akan melukai dirinya lagi. Sial, kenapa ia begitu bodoh. Seharusnya Samudra tidak melakukan itu, dirinya seperti kehilangan kontrol karena amarah.

"Alexa aku harap kau tidak akan melakukan hal gila, " gumam Samudra dengan nada yang nyaris menghilang.

****

Brak... Brak...

Pelukan mereka berdua langsung terlepas begitu saja, saat suara gedoran pintu menggema di dalam setiap sudut apartemen Reza.

"Tunggulah disini, " Reza memberikan perintah kepada Alexa agar tetap berada di sana "Jangan keluar dari kamar ku, sampai aku kembali. "

"Iya, " ucap Alexa dengan nadanya yang serak.

Reza tersenyum tipis ketika Alexa menuruti perintah nya, tanpa menunggu lama lagi. Reza segera keluar dari kamarnya agar ia mengetahui siapa orang gila yang sedang menggedor-gedor pintu apartemen nya. Reza tidak akan segan-segan memberikan pelajaran kepada orang gila itu.

Sayangnya orang gila itu adalah Samudra Young. Kakak nya sendiri, sial!.

Akhirnya Reza tidak punya pilihan lain selain membukakan pintu apartemen milik nya. Samudra tidak akan berhenti selagi Reza belum membukakan pintu apartemen nya.

"Dimana Alexa? "

Suara bentakan yang berasal dari mulut Samudra berhasil mengejutkan Reza yang baru saja membukakan pintu apartemen.

"Santai dude, " Reza langsung menahan Samudra yang hendak menerobos masuk ke dalam apartemen milik nya.

"Lepaskan!, " bentak Samudra emosi "Jawab pertanyaan ku sebelum aku menghajar wajah sialan mu itu, berengsek!!. "

Senyum miring seketika terbit diwajah tampan milik Reza.

"Dia aman bersama ku. "

Samudra menaikkan sebelah halis tebalnya.

"Aman? "

"Iya, " jawab Reza tersenyum miring "Sebaiknya kau pergi dari apartemen ku sekarang!, "tegas Reza.

Samudra menatap Reza tajam.

"Dia istriku, apa hak mu melarang ku? "

"Dia takut kepada mu, Samudra Young. "

Samudra segera melayangkan pukulan telak di wajah adiknya dengan kuat.

"Dimana Alexa? " teriak Samudra mencengkeram kerah kaso yang di kenakan oleh Reza "Katakan sialan!. "

"Cukup!!. "

Teriakan itu berhasil mengalihkan perhatian Samudra dari wajah Reza.

"Alexa," Samudra melepaskan cengkeraman nya itu lalu menatap lekat kearah Alexa.

"Kau sudah lihat bukan, dia baik-baik saja!, " kesal Reza.

Samudra segera menyingkirkan Reza yang menghalangi jalannya menuju Alexa.

"Alexa, aku minta maaf ok. "

Sorot mata Samudra berubah menjadi melembut saat memperhatikan wajah cantik milik Alexa di penuhi oleh air mata.

"Pulang lah bersama ku, Alexa, " pinta Samudra dengan nada memohon nya.

Alexa menggelengkan kepalanya pelan.

"Aku tidak mau!, "tolak Alexa.

"Alexa, aku mohon maafkan aku, " pinta Samudra lagi, kali ini wajahnya tampak memelas seolah meminta belas kasihan Alexa.

"Sebaiknya kau pergi, Samudra. Biar aku yang mengurus Alexa, lagi pula kau harus menghargai perasaan Jason, " Reza masih bersikeras untuk menyingkirkan Samudra dari apartemen nya.

"Apa yang harus aku lakukan, Alexa? Apa aku harus bersujud di hadapan mu? " Samudra bahkan mengabaikan perkataan Reza.

"Tidak perlu, lebih baik kau pulang saja!. "

Setelah mengatakan itu Alexa memutuskan untuk langsung masuk ke dalam kamar Reza lagi.

"Alexa!!. " panggil Samudra.

Brak... Brak.. Brak...

Samudra memukul-mukul pintu yang tertutup rapat itu dengan kepalan tangannya.

"Alexa buka, tolong dengarkan aku!. "

Reza menghela napas kasar.

"Percuma kak, dia tidak akan membukakan pintu. Kau hanya akan membuat Alexa semakin tertekan. "

"Jangan ikut campur dalam urusan rumah tangga ku!, "bentak Samudra kepada Reza "Kau tidak tahu apa-apa. "

Reza berdecak sebal.

"Aku tidak ikut campur dalam masalah rumah tangga mu, aku hanya peduli kepada Alexa!, " tegas Reza.

Samudra memalingkan wajahnya kearah Reza, kemudian matanya menatap lekat kearah pria itu.

"Peduli? " sebelah halis tebalnya naik.

"Ya, aku peduli kepada Alexa. Tidak seperti diri mu yang selalu mementingkan kepentingan diri mu sendiri. "

Kedua mata Samudra menatap lekat kearah Reza, seolah sedang mencari sesuatu di mata Reza.

"Apa kau menyukai Alexa? " tanya Samudra.

"Seandainya aku bertemu lebih dulu dengan Alexa, kemungkinan situasi rumit ini tidak akan terjadi" Reza mengabaikan pertanyaan Samudra.

"Apa maksud mu? "

"Jika aku bertemu dengan Alexa lebih awal, mungkin aku berada di posisi mu, Samudra Young. "

Samudra tersenyum miring ketika Reza mengatakan itu.

"Jadi kau menyukai nya? "

"Aku tidak tahu. "

Samudra terkekeh geli.

"Aku tidak akan membiarkan Alexa jatuh kepada pria berengsek seperti mu. "

"Berengsek? "Reza tertawa mendengar kalimat 'berengsek ' yang keluar dari mulut Samudra "Aku hanya bersikap berengsek kepada perempuan jal*ng. "

"Jadi? "

"Alexa adalah perempuan baik-baik, aku tidak mungkin bertingkah brengsek kepada Alexa. "

"Jadi kau akan merebut Alexa dari ku? "

"Ya, kalau situasi mengharuskan aku untuk merebut Alexa dari mu. "

"Itu tidak akan terjadi, Reza!. Dia istri ku, kami telah menikah. "

"Kalian bisa bercerai!. "

Terpopuler

Comments

Kadek Pinkponk

Kadek Pinkponk

kalo sam bisa berubah ...reza pasti akan ikhlaskan alexa bahagia dengan sam

2021-04-02

0

Syarifah Ainun

Syarifah Ainun

yes rezaaa

2020-11-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!