Penghuni Baru

Setelah melalui perjalanan yang bisa dikatakan tak begitu jauh, tak membuat Tante dan Keponakan itu tidak merasakan lelah yang berat, namun tak menutup kemungkinan ada sedikit rasa pegal yang di rasakan oleh Tante Asih pada persendian kakinya.

Jeny dan tantenya pun sampai di rumah yang akan dihuni oleh Jeny, rumah yang sudah lama tak ditempatinya, rumah yang dulu tempat iya di besarkan oleh Papa dan Mamanya sampai berusia 7 tahun, dan sekarang Jeny kembali lagi untuk menghuni rumah peninggalan Mama Papanya itu.

Jeny merasakan ada kebahagiaan tersendiri, saat iya masuk kedalam rumahnya, semua kenangan sewaktu iya masih kecil dulu, sedikit teringat di ingatan nya, kenangan bersama mama dan papa nya, kenangan yang sangat indah, dimana mereka dahulu bercanda ria, seakan tak mungkin berpisah, seperti yang dialami Jeny saat ini,  tapi harapan itu seolah pupus, ketika maut datang menghampiri kedua orang tua yang sangat iya sayangi.

Memang segala sesuatunya sudah diatur oleh Allah SWT, sebagai manusia, kita hanya bisa berencana, namun semua itu bukan berarti kita bisa merubah  takdir dan ketentuan dari Allah SWT.

Jeny tak mungkin larut dalam kesedihan, dia harus bangkit, mengingat iya harus menyambung hidupnya, demi masa depan yang akan dijalaninya kelak, kalau bukan dirinya sendiri, yang merubah nasibnya, lalu siapa lagi....?

Allah tidak akan merubah nasib seseorang, kalau bukan orang itu sendiri yang merubah nasibnya.

Sebenarnya untuk ukuran Jeny sendirian, memang rumahnya terlalu besar, tapi Jeny bahagia, karena iya akan belajar mandiri, dan tak bergantung lagi pada Tantenya, iya akan berusaha sebisa mungkin, untuk menyambung hidupnya.

Kini iya kembali kerumah yang sudah lama tak dihuninya selama kurang lebih 12 tahun, semenjak Papa dan Mamanya meninggalkan dirinya, tampa sanak saudara, hanya hidup sebatang kara diatas dunia ini, tak terasa bulir bening mengalir dari parit mata indahnya Jeny, dan terjun bebas membasahi wajah putihnya Jeny.

Ketika dia mengingat waktu Papa dan Mamanya masih ada dulu, iya merasa sangat bahagia di kala itu.

Papa......😭😭😭😭😭

Mama......😭😭😭😭😭

Anakmu telah kembali lagi kerumah yang sudah lama Papa Mama tinggal kan, sekarang putri kalian sudah dewasa Papa ... Mama ...

Putri kalian ini yang akan mengurus rumah ini, dan akan menjadi kan rumah ini, berseri, seperti dulu lagi.

lirih Jeny dalam hatinya.

"Papa dan Mama, jangan kawatir, "Aku akan berusaha tuk menjadi sosok perempuan yang tangguh kuat dan tegar dalam situasi apapun, dan juga aku sudah siap menerima baik buruknya kehidupan dimasa mendatang.

Karena memang aku sudah merasakan, bagaimana pahit getirnya kehidupan dimasa lalu, aku ingin merubah segalanya menjadi lebih baik lagi dari hari hari yang lalu, menuju kehari hari berikutnya.

Papa.....

Mama......

"Begitu banyak nya cobaan yang sudah aku lalui, bahkan sampai kehormatan aku pun sudah hilang, direnggut paksa oleh orang yang tak berprikemanusiaan, manusia yang tak ada belas kasih, manusia yang sudah dipenuhi oleh nafsu setan, yang tega menyakiti anak perempuan kecil yang sama sekali tak berdaya, dan tak bertenaga.

Bahkan tak ada yang bisa iya perbuat selain pasrah dan menerima kekerasan yang terjadi.

Orang yang dengan kejamnya merampas harta satu satunya yang paling berharga dalam hidupnya, dia merusak masa depannya, dan melenyapkan harga dirinya, bahkan Jeny merasa, bahwa Jeny adalah sosok wanita yang sudah tak ada kebahagiaan dimasa depan, sosok wanita yang sudah tak pantas lagi untuk dicintai, apalagi dinikahi, karena Jeny merasa iya  adalah wanita kotor, hina  yang sudah tak suci lagi, alias wanita yang sudah ternodai oleh pria yang tak ada belas kasih.

************************************

"Tapi, papa mama jangan khawatir, sekarang aku akan merubah hidupku tuk menjadi sosok perempuan yang kuat, aku akan mencoba melupakan semua masa lalu, yang penuh kesuraman itu, Walaupun belum sepenuhnya, namun aku akan tetap tegar, dan berusaha tuk melupakan kisah kelam dalam hidupku.

"Papa, mama.

Aku harap ini adalah awal dari segalanya, dan dengan caraku ini, aku akan merubah hidupku untuk menjadi lebih baik lagi, jaga aku ya Pa, Ma, dengan doa mu di alam sana...!

"Dengan aku menempati rumah Papa Mama ini,

dan mulai saat ini dan untuk selamanya, tampa ada lagi turut campur orang lain., aku akan mencapai kebahagiaan yang sesungguhnya dan untuk selamanya.

Panjang sekali maya berkata dalam hati, sambil termenung dan meneteskan air mata nya, seakan saat ini,

iya sendirian dalam lamunan nya, ia lupa, kalau di samping nya ada tante Asih.

"Sayang...

"Apa yang kamu pikir kan sayang ?"

Tanya tante Asih pada ponakan nya.

Karena iya perhatian, ponakannya itu, diam terpaku dan menangis, seolah sedang memikirkan beban hidup yang sangat berat sekali, dan itu membuat tante Asih merasa heran dan juag merasa iba, melihat keponakannya itu yang tampa sadar meneteskan air mata.

"Oooh, tidak ada apa apa tante, Jeny menghapus air matanya, dari kedua pipinya.

"aku hanya mengingat kedua orang tuaku, andaikan mereka masih ada, mungkin mereka sangat bahagia melihat anak perempuan kecilnya, sekarang sudah tumbuh menjadi sosok wanita dewasa dan mandiri.

"Aku sedih ketika mengingat mereka, sewaktu aku masih kecil, waktu itu aku sangat bahagia, tapi sayang ya Tante, kebahagiaan dimasa lalu aku, hanya sebentar, dan tak berujung lama, ternyata Allah lebih sayang pada mereka, sehingga mereka cepat sekali untuk meninggalkan aku, "iyakan ?

"Tapi, aku masih bersyukur, karena aku masih ada

orang yang menyayangiku setulus hati, hingga aku bisa tumbuh menjadi wanita dewasa dan mandiri sekarang ini, dan itu semua berkat kemurahan hatinya, yang dengan sabar hati mengasihi dan menyayangiku.

Dan orang yang ku maksud adalah, Tante Asih yang sangat mencintai dan menyayangi aku.

makasih ya Tante,,,?''

"Hmmmmm, Tante Asih tersenyum kecil.

Tante asih menganggukkan kepalanya sambil mengusapkan kepala Jeny dan memeluk Jeny dengan mengatakan,

"Iya sayang, "kamu nggak usah khawatir, tante akan selalu menjaga kamu dan menyayangi kamu seperti anak tante sendiri, kan kamu adalah anak perempuan tante, yang paling tante sayangi.

Cup.... "Tante Asih mencium kening Jeny, sambil memeluk ponakannya itu.

"Makasih ya tante....?

Jeny sangat berterima kasih pada tantenya itu, karena hanya tante Asih lah yang selalu menyayangi dan mengasihinya tampa, ada batas apapun, walaupun iya mempunyai anak kandung, tapi iya tidak pernah membedakannya.

" Emmmm...."ngomong ngomong, ayo tan kita masukin barang barang aku, ntar kelamaan diluar, di colong orang lagi, hehehe.

Jeny mengajak Tante Asih, untuk membantu dirinya, mengangkat beberapa barang yang memang tak sanggup untuk iya lakukan sendiri.

Tante Asih dan Jeny pun, mulai memasukkan barang Jeny, dan mereka menata semua perabotan rumah, serta merapikan barang yang sudah mereka bawa tadi, sehinggakan nampak lah rapi, indah dan bersih.

"Sayang nanti kalo kamu butuh apa apa, kamu bilang sama tante ya, dan kalau perlu tante akan cariin teman buat kamu disini, biar kamu nggak kesepian, yah itung itung nemanin kamu, tante nggak tega lihat kamu sendirian disini.

" Oooh, "nggak usah deh tante, "Aku nggak apa apa kok, tinggal sendiri, lagian aku senang tan kalau sendirian, kalau aku mau kemana mana nggak perlu mikir ini itu lagi, kan kasian nanti, kalau aku pas kerja dan kuliah dianya tinggal sendiri, dirumah, "iIya kan ?

Jeny menatap wajah tantenya sambil tersenyum.

Setelah mereka selesai merapikan rumah serta meata perabotan tersebut,

semuanya terlihat telah rapi dan bersih, lalu tante Asih, berpamitan pada Jeny untuk pulang, karena hari pun dah mulai sore, mengingat dirumah cuma ada dia dan Topan, apa lagi tadi banyak jemuran pakaian di rumah, takut kehujanan, maklum lagi musim hujan.

"Sayang, sekarangkan udah sore, tante mau pamitan dulu, jaga diri kamu ya, kalau ada apa apa kamu cepat hubungi tante, terus sekarang kamu mandi gih sana ! "Udah bau tuh, keringatan.

hehehe....

" Iya tante, makasih ya, udah bantu Jeny, kapan kapan tante main kesini lagi ya ?

Jeny menatap tantenya penuh harap.

"Iya sayang, jaga diri kamu ya...

muach,,, Tante Asih mencium pipi kiri dan pipi kanan Jeny.

Dan tante Asih pun pergi meninggalkan Jeny,

kebetulan taksi online yang di pesannya udah datang.

lalu Jeny pun mulai beranjak ke kamarnya.

karena dia merasa gerah dan keringatan.

sebab, seharian ini iya sibuk membereskan rumah,

maklum aja, iya kan baru pindahan.

jadi banyak sekali yang harus dikerjakan nya, sekarang aja masih banyak yang belum selesai iya kerjakan, tapi ?

"Ah, capeknya aku, aku lanjutin besok aja,

dan aku mo mandi dulu biar seger, lagian kan aku sendirian juga.

Jeny bicara dalam hatinya sendiri.

dia pun mengambil handuk, dan langsung menuju kamar mandi.

🧜🏼🧜🏼🧜🏼🧜🏼🧜🏼🧜🏼🧜🏼🧜🏼

 

 

 

Next.....

Kadang aku tuh bingung, buat nyemangatin diri aku untuk lebih semangat tuk memberikan cerita yang menarik untuk dibaca, apalagi mengingat karya ku ini merupakan karya receh yang baru pertama aku buat, jadi kasih semangat dong buat aku.

Aku butuh saran nih dari kalian semuanya, yang sudah setia tuk mampir di novel recehku ini.

untuk berikhlas hati memberikan like, vote dan komennya.

Makasih...

Terpopuler

Comments

Berqis Varah Dewi

Berqis Varah Dewi

emang siapa yang merenggut kehormatan jeni,masih bingung nilai sampai baca disini bgs apa nggak nya novel ini

2022-09-12

0

Rasyid Je

Rasyid Je

keren...

2021-05-11

0

Priska Sampetoding

Priska Sampetoding

kenapa asih sebatang kara, padahal madih ada tente asih

2021-02-02

1

lihat semua
Episodes
1 Keputusan Awal..
2 Memulai Dari Awal
3 Tragedi Kecil
4 Penghuni Baru
5 Rumah Baru Semangat Baru....
6 Ketemu Buk RT
7 Ramah Tamah
8 Kesendirian Ku
9 Sakitnya nggak Tahan
10 Kegelisahan Tante Asih
11 Sarapan pagi
12 Mengganggu Ketenangan
13 Ketakutan Jeny
14 Kemarahan Topan
15 Tangisan Jeny
16 Menyendiri
17 Sejujurnya yang Terjadi
18 Menghibur diri
19 Kekesalan Jeny...
20 Boss Telpon
21 "Bekerja ....
22 Semangat dalam bekerja
23 Kena Lagi
24 Ternyata Dia
25 Hilangkan Rasa
26 Kantor Yang Membosankan
27 Tak Terima keadaan
28 Dia Datang
29 Waktu nya Pembersihan
30 Pertemuan Yang Tak Terduga
31 Ungkapan Perasaan yang Tertahan
32 Perasaan yang Membingungkan
33 Perhatian Boss
34 Tak Sengaja
35 Tamu Disengaja
36 Terima kasih tak terhingga
37 Geram
38 Kemarahan Jeny
39 Rasa Ingin Mati
40 Rasa Yang Aneh
41 Histeris...
42 Saran Deril
43 Menanti Kedatangan Topan
44 Perubahan sikap.
45 Serasa iya, serasa tidak
46 Kabar Buruk
47 Tak Sadarkan Diri
48 Belum sadarkan Diri
49 Kepanikan yang Terjadi
50 Keadaan yang tak di inginkan
51 Sesuatu yang Tak Terduga
52 Kemarahan Tante Asih
53 Siap Menerima Apapun
54 Sadar dari ketidaksadaran nya
55 Isi Hati
56 Hanya peringatan awal
57 Sadar dari Koma
58 Kebahagiaan Tante Asih
59 Persiapan Topan Pulang Kerumah
60 Kebahagiaan Topan
61 Kejutan Luar Biasa
62 Ijab Qobul
63 Cara Lama Suasana Baru
64 Berhenti Bekerja
65 Kabar Burung
66 Suasana yang nyaman
67 KeyakinanKu
68 Persiapan Topan
69 Waktunya telah tiba
70 Kebahagiaan Papa Mama Baru
71 Karena Aku Mencintaimu
72 Rasa Kehillangan Itu Baru Terasa
73 Resepsinya Gagal...
74 Catatan Hati
75 Kejutan Tak Terduga
76 Salah Faham
77 Cara Ampun meredam Amarah
78 bukan karena apa apa
79 Keputusan ku tak pernah ku sesali.
80 kunjungan kepada yang lama tak dikunjungi.
81 Siapa bilang kek gitu,,,?
82 Kekesalan Jeny pada Deril,,,,,
83 Dinding mana Enak, keras iya ........
84 "Enak aja, itu aku khilaf,,,,,,,,
85 "Apa Aku ini di culik ya,,,?
86 Jahat kamu,,,,
87 Mampu membuat istrinya, termehek mehek...
88 kebahagiaan untuk istri tercinta
89 Kekecewaan yang tak perlu diperlihatkan
90 Hati yang gelisah
91 Tuyulnya kakak sendiri...
92 kebenaran yang sesungguhnya
93 "Bukannya sudah banyak orang yang merindukan kehadiran mu,,,?
94 Takut kehilangan jatah mingguan...
95 "Aku pastikan kamu akan menyesal.....!!!
96 Karena Papa udah bikin mamah menangis,,,!
97 Katakanlah, "jika memang aku bukanlah yang terbaik untukmu....
98 Kebahagiaan mereka adalah tujuan utama ku.
99 Semoga tak terjadi sesuatu pada istriku....
100 Jangan bebani istri anda dengan Beban pikiran yang berat berat.
101 Khawatir akan anak anaknya.
102 Tak ada yang perlu kamu khawatir kan.
103 Maaf yang tak terpenuhi
104 Kebenaran yang sebenarnya.
105 Gangguan mental...
106 Kondisi yang membingungkan.
107 Pasrah dengan semua keputusan....
108 Iya, dia adalah mantan bos aku....
109 Mereka mengenaliku,,,?
110 Tatapan kosong
111 Ternyata bukan cuma aku,,,,
112 Ini benar benar mustahil...
113 Maafkan aku, karena telah mebuatmu terluka...
114 Serasa petir menyambar....
115 Kenapa dia mau menikah dengan wanita gila...?
116 Iya, InsyaAllah...
117 Ketika kita lebih mengutamakan cinta, ketimbang perasaan
118 Maafin mama sama papa....
119 Tak ada yang bisa menolak, jika Allah berkehendak.
120 Wanita spesial setelah Nela...
121 Itu akal akalan kamu aja....!
122 Sebelum Topan tau Jeny hamil...
123 Tinggalkan dia....!
124 Jangan jangan kamu hamil lagi,,,,?
125 Ma'afkan aku...
126 Aku ingin hidup bahagia...
127 Ketahuan ya...papa
128 Jadi kami punya kakek.
129 Ternyata aku lebih hebat dari papa..
130 "APAAAAA,,,,,,TIGA,,,?"
131 Serasa ketiban durian Runtuh
132 "Kamu sudah menikah,,,?
133 Sabar adalah kunci kebahagiaan....
134 Hubungan Khusus
135 Bukan waktu yg tepat.
136 Mau jadi Perawan Tua kamu,,,?
137 Kekesalanku...
138 Tanggung jawab....
139 Kayak Topeng Onet....
140 Perjuangan antara hidup dan mati
141 TAK TIK TOK, & ES BOBA
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Keputusan Awal..
2
Memulai Dari Awal
3
Tragedi Kecil
4
Penghuni Baru
5
Rumah Baru Semangat Baru....
6
Ketemu Buk RT
7
Ramah Tamah
8
Kesendirian Ku
9
Sakitnya nggak Tahan
10
Kegelisahan Tante Asih
11
Sarapan pagi
12
Mengganggu Ketenangan
13
Ketakutan Jeny
14
Kemarahan Topan
15
Tangisan Jeny
16
Menyendiri
17
Sejujurnya yang Terjadi
18
Menghibur diri
19
Kekesalan Jeny...
20
Boss Telpon
21
"Bekerja ....
22
Semangat dalam bekerja
23
Kena Lagi
24
Ternyata Dia
25
Hilangkan Rasa
26
Kantor Yang Membosankan
27
Tak Terima keadaan
28
Dia Datang
29
Waktu nya Pembersihan
30
Pertemuan Yang Tak Terduga
31
Ungkapan Perasaan yang Tertahan
32
Perasaan yang Membingungkan
33
Perhatian Boss
34
Tak Sengaja
35
Tamu Disengaja
36
Terima kasih tak terhingga
37
Geram
38
Kemarahan Jeny
39
Rasa Ingin Mati
40
Rasa Yang Aneh
41
Histeris...
42
Saran Deril
43
Menanti Kedatangan Topan
44
Perubahan sikap.
45
Serasa iya, serasa tidak
46
Kabar Buruk
47
Tak Sadarkan Diri
48
Belum sadarkan Diri
49
Kepanikan yang Terjadi
50
Keadaan yang tak di inginkan
51
Sesuatu yang Tak Terduga
52
Kemarahan Tante Asih
53
Siap Menerima Apapun
54
Sadar dari ketidaksadaran nya
55
Isi Hati
56
Hanya peringatan awal
57
Sadar dari Koma
58
Kebahagiaan Tante Asih
59
Persiapan Topan Pulang Kerumah
60
Kebahagiaan Topan
61
Kejutan Luar Biasa
62
Ijab Qobul
63
Cara Lama Suasana Baru
64
Berhenti Bekerja
65
Kabar Burung
66
Suasana yang nyaman
67
KeyakinanKu
68
Persiapan Topan
69
Waktunya telah tiba
70
Kebahagiaan Papa Mama Baru
71
Karena Aku Mencintaimu
72
Rasa Kehillangan Itu Baru Terasa
73
Resepsinya Gagal...
74
Catatan Hati
75
Kejutan Tak Terduga
76
Salah Faham
77
Cara Ampun meredam Amarah
78
bukan karena apa apa
79
Keputusan ku tak pernah ku sesali.
80
kunjungan kepada yang lama tak dikunjungi.
81
Siapa bilang kek gitu,,,?
82
Kekesalan Jeny pada Deril,,,,,
83
Dinding mana Enak, keras iya ........
84
"Enak aja, itu aku khilaf,,,,,,,,
85
"Apa Aku ini di culik ya,,,?
86
Jahat kamu,,,,
87
Mampu membuat istrinya, termehek mehek...
88
kebahagiaan untuk istri tercinta
89
Kekecewaan yang tak perlu diperlihatkan
90
Hati yang gelisah
91
Tuyulnya kakak sendiri...
92
kebenaran yang sesungguhnya
93
"Bukannya sudah banyak orang yang merindukan kehadiran mu,,,?
94
Takut kehilangan jatah mingguan...
95
"Aku pastikan kamu akan menyesal.....!!!
96
Karena Papa udah bikin mamah menangis,,,!
97
Katakanlah, "jika memang aku bukanlah yang terbaik untukmu....
98
Kebahagiaan mereka adalah tujuan utama ku.
99
Semoga tak terjadi sesuatu pada istriku....
100
Jangan bebani istri anda dengan Beban pikiran yang berat berat.
101
Khawatir akan anak anaknya.
102
Tak ada yang perlu kamu khawatir kan.
103
Maaf yang tak terpenuhi
104
Kebenaran yang sebenarnya.
105
Gangguan mental...
106
Kondisi yang membingungkan.
107
Pasrah dengan semua keputusan....
108
Iya, dia adalah mantan bos aku....
109
Mereka mengenaliku,,,?
110
Tatapan kosong
111
Ternyata bukan cuma aku,,,,
112
Ini benar benar mustahil...
113
Maafkan aku, karena telah mebuatmu terluka...
114
Serasa petir menyambar....
115
Kenapa dia mau menikah dengan wanita gila...?
116
Iya, InsyaAllah...
117
Ketika kita lebih mengutamakan cinta, ketimbang perasaan
118
Maafin mama sama papa....
119
Tak ada yang bisa menolak, jika Allah berkehendak.
120
Wanita spesial setelah Nela...
121
Itu akal akalan kamu aja....!
122
Sebelum Topan tau Jeny hamil...
123
Tinggalkan dia....!
124
Jangan jangan kamu hamil lagi,,,,?
125
Ma'afkan aku...
126
Aku ingin hidup bahagia...
127
Ketahuan ya...papa
128
Jadi kami punya kakek.
129
Ternyata aku lebih hebat dari papa..
130
"APAAAAA,,,,,,TIGA,,,?"
131
Serasa ketiban durian Runtuh
132
"Kamu sudah menikah,,,?
133
Sabar adalah kunci kebahagiaan....
134
Hubungan Khusus
135
Bukan waktu yg tepat.
136
Mau jadi Perawan Tua kamu,,,?
137
Kekesalanku...
138
Tanggung jawab....
139
Kayak Topeng Onet....
140
Perjuangan antara hidup dan mati
141
TAK TIK TOK, & ES BOBA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!