Menyendiri

Setelah kejadian semalam, Jeny merasakan seluruh badannya terasa remuk, menggerakkan kakinya saja,

Jeny merasa nggak kuat, apalagi pada bagian intinya, serasa sakit, pedih dan perih,

bagaimana tidak, ntah berapa kali Topan Melakukan hal keji itu, seperti orang yang kerasukan setan, sehingga Topan sendiri, seperti sudah tak sanggup lagi dan tak berdaya, untuk melakukannya, dan bahkan sampai lelah sendiri, walaupun Jeny tampa perlawanan sedikitpun.

Jeny hanya bisa merintih, tampa bisa melakukan apapun, yang bisa dilakukan Jeny, hanyalah pasrah dengan keadaan, tak ada yang bisa menolongnya, dari kekejian yang dilakukan oleh Topan, sebagai wanita, tentu saja tidak mampu menandingi kekuatan dari seorang pria, apalagi sosok Jeny, yang mempunyai tubuh yang lemah gemulai, bagaimana mungkin bisa, Jeny sama sekali takkan mampu untuk melawan tenaga Topan yang sangat kuat dan perkasa.

Nasi sudah jadi bubur,

Malang tak dapat ditolak...

untung tak dapat di raih....

Kini Jeny hanya bisa pasrah, dengan keadaan yang ada, walaupun iya tau, kalau Topan yang melakukan nya, namun Jeny tk dapat berbut apa apa, seandainya jika iya akan memberitahukan perbuatan Topan pada Tante Asih, pasti ujungnya ia sendiri yang akan menjadi serba salah, apalagi mengingat bagaimana perjuangan tante nya untuk membesarkannya, jadi sangat tidak mungkin iya akan membuat tantenya sedih. Kini hanya kebencianlah yang merenggut seluruh perasaan dan pemikiran Jeny, iya sangat muak melihat wajahnya Topan, jangankan untuk melihat wajahnya Topan, mendengar namanya saja Jeny nggak mau, sekarang Jeny hanya bisa menangis dan terus menangis.

Ingin rasanya Jeny melaporkan, semua tindakan keji Topan pada pihak yang berwajib, tapi dia takut, dan tak kuasa, untuk melakukannya, dia masih kepikiran, gimana perasaan tantenya nanti, karena yang melakukan perbuatan ini, adalah anaknya sendiri, dan pastinya tante Asih sangat syok, saat mendengar cerita dari perbuatan anaknya itu,  dan karena hal itulah, yang membuat Jeny tak tega melakukannya, karena biar bagaimana pun, dia sangat menyayangi tantenya, walaupun Iya sudah menjadi korban atas perbuatan keji yang dilakukan oleh Topan padanya.

memang iya sangat mengutuk perbuatan Topan padanya, tapi tak dapat di pungkiri, kalau iya juga sangat menyayangi Tantenya, yang Jeny pikir kan, cuma tante Asih, walaupun iya sendiri yang menjadi korban, tapi iya sama sekali tak memikirkan kebahagiaan dirinya sendiri, karena bagaimanapun, yang iya miliki hanyalah tante Asih, makanya iya nggak mau membuat tantenya menderita.

" Tiba-tiba, terdengar suara ketukan pintu rumahnya, dan terdengar suara sepatu orang yang melangkah menuju kamarnya, Jeny memang belum keluar dari kamarnya, dia hanya terbaring dikamar nya saja, rasanya iya nggak sanggup untuk melangkahkan kaki menuju keluar, karena badannya terasa sangat lemah dan tak berdaya, apalagi ketika iya mengingat sosok Topan, maka seketika itu badannya pun terasa lemas, iya sangat membenci ketika iya teringat sosok Topan yang sudah merusak masa depannya itu.

Jeny hanya terbaring lesu dan di temani oleh seekor kucing putih, ntah kucing milik siapa, namun dari sejak pagi, kucing itu hanya duduk terkadang menarik narik selimut Jeny dan kucing itu, dengan setianya, menemani kesendirian Jeny, seolah kucing itu, mengerti dengan kesedihan yang Jeny rasakan saat ini.

Tak lama kemudian, terdengar suara seorang wanita yang tak asing lagi di telinga Jeny, tapi Jeny hanya tetap terdiam menatap seekor kucing putih itu, dan ternyata yang datang adalah sahabatnya Deril, pantesan suaranya sangat tidak asing lagi ditelinga nya, dan Jeny hanya tersenyum tipis melihat kedatangan sahabat nya itu.

"Hayyy Jen, kenapa lo Murung ?"

Lo sakit ya ?" Tanya Deril pada sahabatnya itu, karena dia perhatikan, sahabat nya itu, terlihat lesu dan tak bersemangat, tak biasanya Jeny seperti itu, biasanya Jeny itu selalu ceria, tiba tiba Jeny bangun dan langsung memeluk Deril sambil menangis, Deril bingung, ada apa sama sahabatnya ini ?" tak biasanya Jeny seperti ini, padahal beberapa hari yang lalu, Jeny baik baik saja, dan tak ada sesuatu yang aneh, tapi kenapa Jeny jadi kacau seperti ini ? Deril bertanya tanya dalam hatinya.

"Jen, lo kenapa ?" Tanya Deril pada sahabat nya itu ?

Jeny hanya bisa menangis dalam pelukan sahabatnya itu, iya senang sekali, Deril datang menemui nya, karena selain sahabat, Deril sama seperti saudaranya sendiri, yang selalu bisa membuat Jeny merasa terlindungi, Deril adalah seorang sahabat yang bisa menemani nya, disaat dia sedang menderita seperti sekarang ini.

Jeny, tak Kuasa menahan diri untuk tidak menangis di depan sahabatnya itu, dia merasakan kesedihan yang mendalam, dan hanya pada sahabatnya ini, dia bisa merasakan sedikit lebih tenang dari yang iya rasakan tadi,

mungkin karena hanya Deril yang selalu mengerti keadaannya, Jeny merasakan seperti sedikit lebih baik, ketika ada sahabat nya saat ini. Tak ada yang bisa buat dia bahagia, kecuali sahabat terbaik nya ini, yang selalu bersamanya baik suka maupun duka.

"Kenapa lo Jen ?" cerita sama gue, jangan lo pendem sendiri !" kita ini sahabat Jeny, setidaknya, Lo bisa berbagi kesedihannya Lo pada Gue !"

Deril meminta kejelasan atas ketidaknyamanan yang Jeny rasakan saat ini, karena iya sangat sedih melihat sahabatnya itu menangis, apalagi mengingat sahabatnya itu, hidup sebatang kara, tak ada mama, dan juga tak ada papa, makanya ketika iya melihat sahabatnya itu menangis, hati Deril juga ikut menangis, tapi iya harus bisa memberikan semangat buat sahabatnya itu.

"Jeny, apapun masalah Lo, cerita sama gue, siapa tau gue bisa bantu elo, gue nggak kuat kalau ngeliat elo ke" gini, kitakan dah janji, susah dan senang, kita akan selalu bersama !" Deril mencoba menenangkan kesedihan yang dirasakan oleh sahabatnya itu.

Sahabat sejati takkan pernah terganti !

Deril sangat sedih melihat keadaan sahabatnya itu, Sepertinya Jeny sedang dalam masalah besar,

"bagaimana ini ?" Bisik Deril dalam hati nya.

Jeny belum mengeluarkan sepatah katapun pada Deril, dia masih memeluk Deril dengan erat, sambil nangis terisak isak, Jeny nggak mapu untuk mengeluar satu katapun pada Deril sahabatnya itu, karena yang iya ingin saat ini, hanay menangis dan terus menangis, dan itu semua membuat sahabatnya Deril jadi nggak tau lagi harus berbuat apa ?

"Jeny, "kamu jangan begini dong, aku jadi bingung nih !" Sebenarnya apa yang telah terjadi sama kamu ?"

Deril sepertinya menuntut jawaban dari sahabatnya itu, karena iya nggak mungkin terus mendengar dan menyaksikan tangisan Jeny yang tiada hentinya, dan itu membuatnya semakin penasaran, sebenarnya apa yang terjadi pada sahabatnya ini? Karena dia nggak tega melihat keadaan sahabatnya itu seperti sedang mengalami banyak kesedihan, Deril sangat menyayangi sahabatnya itu, sama halnya dengan Jeny,

Jeny juga sangat menyayangi Deril, sama seperti saudara nya sendiri.

"Jeny,,,!

panggil Deril dengan lembut, "Lo kenapa ?"

Deril mencoba melepaskan pelukan Jeny, sambil memegang kedua pipinya Jeny dengan menghadap padanya,

dia melihat kedua mata Jeny, bentuknya bekul dan sembab. Jeny juga belum bersuara, dia hanya menangis tersedu, seoalah memang belum sanggup untuk berbicara.

"Jeny,  kalau lo belum mau cerita sama gue, nggak apa apa, tapi kalau lo dah siap tuk cerita,

cerita kan apa yang mau lo cerita sama gue ?"

"Dan sekarang, kalau lo mau nangis, nangis lah sepuasnya!" biar kesedihan dan kemarahan lo, sedikit berkurang,

"Tapi, "Lo ingat satu hal, Lo itu nggak sendiri Jeny, Lo punya sahabat, yaitu gue, gue akan selalu ada buat lo !"

Begitulah cara Deril untuk menenangkan hati sahabatnya itu, karena Deril tau betul, bagaimana sifat dan tabi'at dari sahabatnya itu, Jeny terus saja menangis, dan lagi lagi memeluk sahabat nya itu, tapi sedikit kelihatan lebih tenang, karena sudah banyak mendengar kata kata yang menyejukkan hati dari sahabatnya itu.

Dan tiba-tiba, Jeny berucap pelan dalam pelukan Deril sahabatnya, dengan mengeluarkan satu kalimat !

" Makasih ya, lo udah mau ngertiin gua !"

Terpopuler

Comments

Rasyid Je

Rasyid Je

Kasian nasibmu jen...😢😢😢

2021-05-11

0

lihat semua
Episodes
1 Keputusan Awal..
2 Memulai Dari Awal
3 Tragedi Kecil
4 Penghuni Baru
5 Rumah Baru Semangat Baru....
6 Ketemu Buk RT
7 Ramah Tamah
8 Kesendirian Ku
9 Sakitnya nggak Tahan
10 Kegelisahan Tante Asih
11 Sarapan pagi
12 Mengganggu Ketenangan
13 Ketakutan Jeny
14 Kemarahan Topan
15 Tangisan Jeny
16 Menyendiri
17 Sejujurnya yang Terjadi
18 Menghibur diri
19 Kekesalan Jeny...
20 Boss Telpon
21 "Bekerja ....
22 Semangat dalam bekerja
23 Kena Lagi
24 Ternyata Dia
25 Hilangkan Rasa
26 Kantor Yang Membosankan
27 Tak Terima keadaan
28 Dia Datang
29 Waktu nya Pembersihan
30 Pertemuan Yang Tak Terduga
31 Ungkapan Perasaan yang Tertahan
32 Perasaan yang Membingungkan
33 Perhatian Boss
34 Tak Sengaja
35 Tamu Disengaja
36 Terima kasih tak terhingga
37 Geram
38 Kemarahan Jeny
39 Rasa Ingin Mati
40 Rasa Yang Aneh
41 Histeris...
42 Saran Deril
43 Menanti Kedatangan Topan
44 Perubahan sikap.
45 Serasa iya, serasa tidak
46 Kabar Buruk
47 Tak Sadarkan Diri
48 Belum sadarkan Diri
49 Kepanikan yang Terjadi
50 Keadaan yang tak di inginkan
51 Sesuatu yang Tak Terduga
52 Kemarahan Tante Asih
53 Siap Menerima Apapun
54 Sadar dari ketidaksadaran nya
55 Isi Hati
56 Hanya peringatan awal
57 Sadar dari Koma
58 Kebahagiaan Tante Asih
59 Persiapan Topan Pulang Kerumah
60 Kebahagiaan Topan
61 Kejutan Luar Biasa
62 Ijab Qobul
63 Cara Lama Suasana Baru
64 Berhenti Bekerja
65 Kabar Burung
66 Suasana yang nyaman
67 KeyakinanKu
68 Persiapan Topan
69 Waktunya telah tiba
70 Kebahagiaan Papa Mama Baru
71 Karena Aku Mencintaimu
72 Rasa Kehillangan Itu Baru Terasa
73 Resepsinya Gagal...
74 Catatan Hati
75 Kejutan Tak Terduga
76 Salah Faham
77 Cara Ampun meredam Amarah
78 bukan karena apa apa
79 Keputusan ku tak pernah ku sesali.
80 kunjungan kepada yang lama tak dikunjungi.
81 Siapa bilang kek gitu,,,?
82 Kekesalan Jeny pada Deril,,,,,
83 Dinding mana Enak, keras iya ........
84 "Enak aja, itu aku khilaf,,,,,,,,
85 "Apa Aku ini di culik ya,,,?
86 Jahat kamu,,,,
87 Mampu membuat istrinya, termehek mehek...
88 kebahagiaan untuk istri tercinta
89 Kekecewaan yang tak perlu diperlihatkan
90 Hati yang gelisah
91 Tuyulnya kakak sendiri...
92 kebenaran yang sesungguhnya
93 "Bukannya sudah banyak orang yang merindukan kehadiran mu,,,?
94 Takut kehilangan jatah mingguan...
95 "Aku pastikan kamu akan menyesal.....!!!
96 Karena Papa udah bikin mamah menangis,,,!
97 Katakanlah, "jika memang aku bukanlah yang terbaik untukmu....
98 Kebahagiaan mereka adalah tujuan utama ku.
99 Semoga tak terjadi sesuatu pada istriku....
100 Jangan bebani istri anda dengan Beban pikiran yang berat berat.
101 Khawatir akan anak anaknya.
102 Tak ada yang perlu kamu khawatir kan.
103 Maaf yang tak terpenuhi
104 Kebenaran yang sebenarnya.
105 Gangguan mental...
106 Kondisi yang membingungkan.
107 Pasrah dengan semua keputusan....
108 Iya, dia adalah mantan bos aku....
109 Mereka mengenaliku,,,?
110 Tatapan kosong
111 Ternyata bukan cuma aku,,,,
112 Ini benar benar mustahil...
113 Maafkan aku, karena telah mebuatmu terluka...
114 Serasa petir menyambar....
115 Kenapa dia mau menikah dengan wanita gila...?
116 Iya, InsyaAllah...
117 Ketika kita lebih mengutamakan cinta, ketimbang perasaan
118 Maafin mama sama papa....
119 Tak ada yang bisa menolak, jika Allah berkehendak.
120 Wanita spesial setelah Nela...
121 Itu akal akalan kamu aja....!
122 Sebelum Topan tau Jeny hamil...
123 Tinggalkan dia....!
124 Jangan jangan kamu hamil lagi,,,,?
125 Ma'afkan aku...
126 Aku ingin hidup bahagia...
127 Ketahuan ya...papa
128 Jadi kami punya kakek.
129 Ternyata aku lebih hebat dari papa..
130 "APAAAAA,,,,,,TIGA,,,?"
131 Serasa ketiban durian Runtuh
132 "Kamu sudah menikah,,,?
133 Sabar adalah kunci kebahagiaan....
134 Hubungan Khusus
135 Bukan waktu yg tepat.
136 Mau jadi Perawan Tua kamu,,,?
137 Kekesalanku...
138 Tanggung jawab....
139 Kayak Topeng Onet....
140 Perjuangan antara hidup dan mati
141 TAK TIK TOK, & ES BOBA
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Keputusan Awal..
2
Memulai Dari Awal
3
Tragedi Kecil
4
Penghuni Baru
5
Rumah Baru Semangat Baru....
6
Ketemu Buk RT
7
Ramah Tamah
8
Kesendirian Ku
9
Sakitnya nggak Tahan
10
Kegelisahan Tante Asih
11
Sarapan pagi
12
Mengganggu Ketenangan
13
Ketakutan Jeny
14
Kemarahan Topan
15
Tangisan Jeny
16
Menyendiri
17
Sejujurnya yang Terjadi
18
Menghibur diri
19
Kekesalan Jeny...
20
Boss Telpon
21
"Bekerja ....
22
Semangat dalam bekerja
23
Kena Lagi
24
Ternyata Dia
25
Hilangkan Rasa
26
Kantor Yang Membosankan
27
Tak Terima keadaan
28
Dia Datang
29
Waktu nya Pembersihan
30
Pertemuan Yang Tak Terduga
31
Ungkapan Perasaan yang Tertahan
32
Perasaan yang Membingungkan
33
Perhatian Boss
34
Tak Sengaja
35
Tamu Disengaja
36
Terima kasih tak terhingga
37
Geram
38
Kemarahan Jeny
39
Rasa Ingin Mati
40
Rasa Yang Aneh
41
Histeris...
42
Saran Deril
43
Menanti Kedatangan Topan
44
Perubahan sikap.
45
Serasa iya, serasa tidak
46
Kabar Buruk
47
Tak Sadarkan Diri
48
Belum sadarkan Diri
49
Kepanikan yang Terjadi
50
Keadaan yang tak di inginkan
51
Sesuatu yang Tak Terduga
52
Kemarahan Tante Asih
53
Siap Menerima Apapun
54
Sadar dari ketidaksadaran nya
55
Isi Hati
56
Hanya peringatan awal
57
Sadar dari Koma
58
Kebahagiaan Tante Asih
59
Persiapan Topan Pulang Kerumah
60
Kebahagiaan Topan
61
Kejutan Luar Biasa
62
Ijab Qobul
63
Cara Lama Suasana Baru
64
Berhenti Bekerja
65
Kabar Burung
66
Suasana yang nyaman
67
KeyakinanKu
68
Persiapan Topan
69
Waktunya telah tiba
70
Kebahagiaan Papa Mama Baru
71
Karena Aku Mencintaimu
72
Rasa Kehillangan Itu Baru Terasa
73
Resepsinya Gagal...
74
Catatan Hati
75
Kejutan Tak Terduga
76
Salah Faham
77
Cara Ampun meredam Amarah
78
bukan karena apa apa
79
Keputusan ku tak pernah ku sesali.
80
kunjungan kepada yang lama tak dikunjungi.
81
Siapa bilang kek gitu,,,?
82
Kekesalan Jeny pada Deril,,,,,
83
Dinding mana Enak, keras iya ........
84
"Enak aja, itu aku khilaf,,,,,,,,
85
"Apa Aku ini di culik ya,,,?
86
Jahat kamu,,,,
87
Mampu membuat istrinya, termehek mehek...
88
kebahagiaan untuk istri tercinta
89
Kekecewaan yang tak perlu diperlihatkan
90
Hati yang gelisah
91
Tuyulnya kakak sendiri...
92
kebenaran yang sesungguhnya
93
"Bukannya sudah banyak orang yang merindukan kehadiran mu,,,?
94
Takut kehilangan jatah mingguan...
95
"Aku pastikan kamu akan menyesal.....!!!
96
Karena Papa udah bikin mamah menangis,,,!
97
Katakanlah, "jika memang aku bukanlah yang terbaik untukmu....
98
Kebahagiaan mereka adalah tujuan utama ku.
99
Semoga tak terjadi sesuatu pada istriku....
100
Jangan bebani istri anda dengan Beban pikiran yang berat berat.
101
Khawatir akan anak anaknya.
102
Tak ada yang perlu kamu khawatir kan.
103
Maaf yang tak terpenuhi
104
Kebenaran yang sebenarnya.
105
Gangguan mental...
106
Kondisi yang membingungkan.
107
Pasrah dengan semua keputusan....
108
Iya, dia adalah mantan bos aku....
109
Mereka mengenaliku,,,?
110
Tatapan kosong
111
Ternyata bukan cuma aku,,,,
112
Ini benar benar mustahil...
113
Maafkan aku, karena telah mebuatmu terluka...
114
Serasa petir menyambar....
115
Kenapa dia mau menikah dengan wanita gila...?
116
Iya, InsyaAllah...
117
Ketika kita lebih mengutamakan cinta, ketimbang perasaan
118
Maafin mama sama papa....
119
Tak ada yang bisa menolak, jika Allah berkehendak.
120
Wanita spesial setelah Nela...
121
Itu akal akalan kamu aja....!
122
Sebelum Topan tau Jeny hamil...
123
Tinggalkan dia....!
124
Jangan jangan kamu hamil lagi,,,,?
125
Ma'afkan aku...
126
Aku ingin hidup bahagia...
127
Ketahuan ya...papa
128
Jadi kami punya kakek.
129
Ternyata aku lebih hebat dari papa..
130
"APAAAAA,,,,,,TIGA,,,?"
131
Serasa ketiban durian Runtuh
132
"Kamu sudah menikah,,,?
133
Sabar adalah kunci kebahagiaan....
134
Hubungan Khusus
135
Bukan waktu yg tepat.
136
Mau jadi Perawan Tua kamu,,,?
137
Kekesalanku...
138
Tanggung jawab....
139
Kayak Topeng Onet....
140
Perjuangan antara hidup dan mati
141
TAK TIK TOK, & ES BOBA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!