Boss Telpon

Jeny sepertinya sudah tidak ada lagi apa yang bisa iya perbuat, dia nggak tau, gimana nasib nya kedepan, karena masa depannya sudah hancur sekarang, tak ada harapan tuk bahagia, dan tak ada harapan tuk menggapai mimpi dan cita citanya. Apalagi mengingat, Topan sudah mengancamnya dengan vidio vidio dirinya yang sedang bugil tampa menggunakan sehelai benangpun, dia tidak menggunakan pakaian, bahkan sedang di gauli oleh Topan,

itulah yang membuat Jeny sekarang bertambah tertekan perasaan, tampa bisa berbuat apa apa.

Dia seakan tidak akan mampu lagi untuk bertahan hidup, Topan seakan sudah menghancurkan dan melenyapkan harapan hidupnya, rasanya iya ingin sekali mengakhiri hidupnya, karena iya sudah tidak sanggup lagi, untuk menahan beban derita yang iya alami saat ini, kenyataan pahit yang menimpanya, membuat iya merasa kalau hidupnya sekarang sudah tak berarti lagi.

"Maafkan aku Ma, Pa...

Kalian pasti sedih, dan kecewa dengan keadaan ku saat ini, tapi kalian tidak bisa berbuat apa apa, untuk melindungi diriku yang lemah ini.

Jeny tidak menyangka, ternyata sosok yang sudah merenggut harga dirinya waktu itu ternyata adalah Topan.

kenapa Topan bisa setega itu padanya, padahal waktu itu, Jeny baru duduk di bangku SMP.

Bahkan Jeny sama sekali belum mengerti akan hal itu, jangan kan untuk mengerti hal itu, mengenal nya saja belum, tapi kenyataan hiduplah yang membuat Jeny mengerti, kenyataan yang begitu pahit yang tak pernah iya bayangkan, malah terjadi pada dirinya yang saat itu masih sangat belia.

Jeny pun waktu itu tidak bisa, untuk berbuat apa apa, karena memang dia masih terlalu kecil dan nggak mungkin bisa untuk melawan, sementara itu, iya terpaka untuk menerima kenyataan yang sepahit itu, bahkan saat itu,

dia tidak berani untuk mengatakan hal itu pada tantenya, dia takut nanti tantenya akan malu.

Waktu itu, tak ada yang bisa Jeny lakukan, selain merahasiakan apa yang sudah terjadi pada dirinya, dia nggak mau orang orang tau kalau dia, sudah ternodai, apalagi mengingat umurnya yang masih belia bahkan sangat muda dan belum tau apa apa, bahkan waktu itu, dia belum mengalami yang namanya menstruasi, dan untung saja, waktu itu dia belum menstruasi, kalau udah menstruasi, bisa jadi iya akan hamil, itulah yang paling Jeny takutkan...

Cuma, yang paling sedih lagi, dia waktu itu tidak mengenal, sosok orang yang telah memperkosanya.

Karena memang waktu itu Topan juga menggunakan penutup wajah, sehingga Jeny tidak mengenal sosok Topan.

Tiba tiba jeny teringat, akan sosok Mama nya, seandainya mama nya masih ada, iya tak mungkin bisa bernasib seperti ini, karena memang mamanya adalah sosok wanita, yang sangat berjiwa pelindung, tapi sayang wanita tersebut hanya mampu melindungi Jeny, hingga Jeny berusia 7 tahun. Dan iya pun meninggalkan Jeny untuk selama lamanya, Jeny melihat sosok wanita yang ada didinding kamarnya bersama dengan dirinya, sewaktu masih kecil, Terlihat lucu, dan juga menggemaskan, tapi sayang !" nasibnya tak seindah wajahnya...

Tiba tiba Jeny merasakan bulir hangat, mengalir melewati pipinya yang putih dan mulus, yang tiada hentinya.

Mama,,,,,,

"Aku mencintai dan merindukanmu, kenapa kalian tega meninggalkan aku sendirian, apa kalian nggak sayang sama aku, kenapa kalian pergi, kenapa ? kenapa ? kenapa ma ?"

hikss.....hiks.....hiks.....

''Jeny menangis sejadi jadi nya, saat melihat foto dirinya dan mamanya, yang tersenyum manis sekali, terpasang di dinding kamar nya, wajah yang lucu dan menggemaskan, seakan tak kan mungkin mengalami kejadian kejadian yang tak diinginkan seperti sekarang, seorang anak kecil yang sangat manis.

Disaat Jeny sedang meratapi nasibnya yang malang, tiba tiba handphone nya berbunyi.

Jeny melihat panggilan tersebut, ternyata telpon dari tempat iya bekerja, sebenarnya iya lagi tidak mau berbicara dengan siapapun saat ini, tapi iya nggak mungkin mengabaikan panggilan telpon dari bosnya saat itu, bisa bisa nanti bos nya akan marah, makanya iya pun mengangkat telpon tersebut, walaupun dengan suara yang sangat khas dalam keadaan menangis, seperti agak serak serak basah.

"Hallo Jeny, "Apa besok kamu sudah bisa masuk kerja ?" Tanya bos nya Jeny.

"Soalnya, masa cuti kamu sudah berakhir kemarin, kenapa hari ini kamu belum masuk kerja ?" Tanya Bosnya lagi.

"Maaf Pak, bukannya saya sengaja nggak mau masuk kerja har ini, tapi memang kini saya lagi ada beberapa urusan keluarga Pak, dan memang sangat mendesak, "tapi, InsyaAllah besok saya sudah akan masuk kerja Pak, saya mohon ya Pak, kalau untuk hari ini, saya minta izin dulu Pak, karena memang ada sesuatu hal yang tak bisa saya cerita kan sama Bapak, ini masalah keluarga saya !"

"Oke kalau begitu !" Ya sudah, untuk hari ini saya masih memberikan toleransi pada kamu, untuk tidak bekerja hari ini, tapi besok saya minta kamu harus bekerja seperti biasanya  !" Sampai ketemu besok, ditempat kerja !

Jawab atasan nya Jeny.

"Iya Pak, "baik, Insya Allah besok saya bekerja seperti biasanya !" Jawab Jeny.

Sebenarnya Jeny lupa, kalau hari ini, dia sudah mulai bekerja lagi, mengingat dia sudah mengambil,

cuti tahunan nya selama 10 hari, mungkin karena terlalu banyak pikiran, akhirnya iya tak ingat kalau dia hari ini sudah mulai bekerja.

Lagian memang akhir akhir ini, dia selalu saja pusing, karena iya terlalu banyak masalah, yang sedang iya hadapi, sehingga iya pun hampir saja melupakan kewajiban nya untuk bekerja, padahal biasanya Jeny tidak pernah mengabaikan yang namanya pekerjaan kantornya, sekalipun iya terlihat lelah dan capek, tapi iya tak perah mengeluh, apa lagi brputus asa.

Jeny kelihatan sekali seperti orang yang lagi kehilangan semangat hidup, dengan wajah nya yang pucat, rambut berantakan, bahkan wajahnya sangat terlihat begitu kusut, tak ada senyum di bibirnya, dan tak ada keceriaan lagi dalam dirinya, seakan senyumnya sudah memudar, seiring waktu berlalu.

Ditempat kerja pun, Jeny selalu saja dapat masalah dari teman teman wanita satu ruangan dengan dirinya, karena para wanita wanita lain, menganggap jeny selalu tebar pesona, dan sok kecantikan, Kadang kadang jeny seringkali,

di usilin sama teman satu kantor nya, karena mereka iri.

Sebab, Jeny selalu mendapatkan, perhatian lebih dari bosnya. "Entah apa yang dipikirkan oleh bos nya, sehingga iya begitu baik dan perhatian sama Jeny, kadang seringkali Jeny merasakan keanehan terhadap bosnya itu, karena terlihat jelas, kalau bos nya itu seperti menyimpan perasaan padanya. Tapi dia tidak menampiknya, malahan Jeny bersikap biasa biasa aja, seolah iya nggak tau mengenai perasaan bos nya tersebut.

Dia nggak mau sok kepedean, merasa diri paling cantik, atau apalah didepan bosnya itu. Karena memang, Jeny orang yang selalu sadar diri, dengan keadaannya, dia nggak mau memberikan harapan harapan palsu, karena memang iya untuk saat ini, hanya fokus unuk bekerja.

Apalagi mengingat keadaannya, yang sekarang, sangat jauh dari kesempurnaan, dia merasa tak pantas untuk di perhatikan, apalagi perhatian dari bos nya, Jeny adalah, salah satu karyawan biasa, yang bekerja di perusahaan ternama.

Dia termasuk salah satu karyawan paling disiplin bekerja, tidak pernah mengecewakan bosnya, karena memang Jeny adalah tipe perempuan yang pekerja keras, tidak ada kata menyerah, selalu bisa buat bos nya bangga, karena memiliki karyawan sepintar dan secantik Jeny, Tak salah, jika bosnya menyukai Jeny, itupun karena bosnya, belum tau latar belakang Jeny, mungkin Bos nya itu hanya meliat dari tampilan luarnya saja, memang pada kenyataannya, Jeny adalah sosok wanita yang memang banyak di incar oleh pria, selain sifatnya yang baik, Jeny juga memilik paras yang sangat cantik dan ayu, sehingga bisa menutupi kekurangannya yang tak di ketahui oleh orang.

Mungkin kalau bosnya tau, latar belakang Jeny, yang sebenarnya, bisa jadi iya nggak akan sebaik dan seperhatian itu pada Jeny, karena memang kenyataannya begitu, kebanyakan pria, menyukai wanita yang pertama dilihatnya dari tampilan saja, tampa tau kenyataan yang sebenarnya. itu menurut kata hati Jeny.

😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊

Ayo dong, para kesayangan aku,,,,

mana nih like, vote dan komentar nya, masak cuma baca doang, gratis kok nggak bayar,,,,

kasian aku nih...

Episodes
1 Keputusan Awal..
2 Memulai Dari Awal
3 Tragedi Kecil
4 Penghuni Baru
5 Rumah Baru Semangat Baru....
6 Ketemu Buk RT
7 Ramah Tamah
8 Kesendirian Ku
9 Sakitnya nggak Tahan
10 Kegelisahan Tante Asih
11 Sarapan pagi
12 Mengganggu Ketenangan
13 Ketakutan Jeny
14 Kemarahan Topan
15 Tangisan Jeny
16 Menyendiri
17 Sejujurnya yang Terjadi
18 Menghibur diri
19 Kekesalan Jeny...
20 Boss Telpon
21 "Bekerja ....
22 Semangat dalam bekerja
23 Kena Lagi
24 Ternyata Dia
25 Hilangkan Rasa
26 Kantor Yang Membosankan
27 Tak Terima keadaan
28 Dia Datang
29 Waktu nya Pembersihan
30 Pertemuan Yang Tak Terduga
31 Ungkapan Perasaan yang Tertahan
32 Perasaan yang Membingungkan
33 Perhatian Boss
34 Tak Sengaja
35 Tamu Disengaja
36 Terima kasih tak terhingga
37 Geram
38 Kemarahan Jeny
39 Rasa Ingin Mati
40 Rasa Yang Aneh
41 Histeris...
42 Saran Deril
43 Menanti Kedatangan Topan
44 Perubahan sikap.
45 Serasa iya, serasa tidak
46 Kabar Buruk
47 Tak Sadarkan Diri
48 Belum sadarkan Diri
49 Kepanikan yang Terjadi
50 Keadaan yang tak di inginkan
51 Sesuatu yang Tak Terduga
52 Kemarahan Tante Asih
53 Siap Menerima Apapun
54 Sadar dari ketidaksadaran nya
55 Isi Hati
56 Hanya peringatan awal
57 Sadar dari Koma
58 Kebahagiaan Tante Asih
59 Persiapan Topan Pulang Kerumah
60 Kebahagiaan Topan
61 Kejutan Luar Biasa
62 Ijab Qobul
63 Cara Lama Suasana Baru
64 Berhenti Bekerja
65 Kabar Burung
66 Suasana yang nyaman
67 KeyakinanKu
68 Persiapan Topan
69 Waktunya telah tiba
70 Kebahagiaan Papa Mama Baru
71 Karena Aku Mencintaimu
72 Rasa Kehillangan Itu Baru Terasa
73 Resepsinya Gagal...
74 Catatan Hati
75 Kejutan Tak Terduga
76 Salah Faham
77 Cara Ampun meredam Amarah
78 bukan karena apa apa
79 Keputusan ku tak pernah ku sesali.
80 kunjungan kepada yang lama tak dikunjungi.
81 Siapa bilang kek gitu,,,?
82 Kekesalan Jeny pada Deril,,,,,
83 Dinding mana Enak, keras iya ........
84 "Enak aja, itu aku khilaf,,,,,,,,
85 "Apa Aku ini di culik ya,,,?
86 Jahat kamu,,,,
87 Mampu membuat istrinya, termehek mehek...
88 kebahagiaan untuk istri tercinta
89 Kekecewaan yang tak perlu diperlihatkan
90 Hati yang gelisah
91 Tuyulnya kakak sendiri...
92 kebenaran yang sesungguhnya
93 "Bukannya sudah banyak orang yang merindukan kehadiran mu,,,?
94 Takut kehilangan jatah mingguan...
95 "Aku pastikan kamu akan menyesal.....!!!
96 Karena Papa udah bikin mamah menangis,,,!
97 Katakanlah, "jika memang aku bukanlah yang terbaik untukmu....
98 Kebahagiaan mereka adalah tujuan utama ku.
99 Semoga tak terjadi sesuatu pada istriku....
100 Jangan bebani istri anda dengan Beban pikiran yang berat berat.
101 Khawatir akan anak anaknya.
102 Tak ada yang perlu kamu khawatir kan.
103 Maaf yang tak terpenuhi
104 Kebenaran yang sebenarnya.
105 Gangguan mental...
106 Kondisi yang membingungkan.
107 Pasrah dengan semua keputusan....
108 Iya, dia adalah mantan bos aku....
109 Mereka mengenaliku,,,?
110 Tatapan kosong
111 Ternyata bukan cuma aku,,,,
112 Ini benar benar mustahil...
113 Maafkan aku, karena telah mebuatmu terluka...
114 Serasa petir menyambar....
115 Kenapa dia mau menikah dengan wanita gila...?
116 Iya, InsyaAllah...
117 Ketika kita lebih mengutamakan cinta, ketimbang perasaan
118 Maafin mama sama papa....
119 Tak ada yang bisa menolak, jika Allah berkehendak.
120 Wanita spesial setelah Nela...
121 Itu akal akalan kamu aja....!
122 Sebelum Topan tau Jeny hamil...
123 Tinggalkan dia....!
124 Jangan jangan kamu hamil lagi,,,,?
125 Ma'afkan aku...
126 Aku ingin hidup bahagia...
127 Ketahuan ya...papa
128 Jadi kami punya kakek.
129 Ternyata aku lebih hebat dari papa..
130 "APAAAAA,,,,,,TIGA,,,?"
131 Serasa ketiban durian Runtuh
132 "Kamu sudah menikah,,,?
133 Sabar adalah kunci kebahagiaan....
134 Hubungan Khusus
135 Bukan waktu yg tepat.
136 Mau jadi Perawan Tua kamu,,,?
137 Kekesalanku...
138 Tanggung jawab....
139 Kayak Topeng Onet....
140 Perjuangan antara hidup dan mati
141 TAK TIK TOK, & ES BOBA
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Keputusan Awal..
2
Memulai Dari Awal
3
Tragedi Kecil
4
Penghuni Baru
5
Rumah Baru Semangat Baru....
6
Ketemu Buk RT
7
Ramah Tamah
8
Kesendirian Ku
9
Sakitnya nggak Tahan
10
Kegelisahan Tante Asih
11
Sarapan pagi
12
Mengganggu Ketenangan
13
Ketakutan Jeny
14
Kemarahan Topan
15
Tangisan Jeny
16
Menyendiri
17
Sejujurnya yang Terjadi
18
Menghibur diri
19
Kekesalan Jeny...
20
Boss Telpon
21
"Bekerja ....
22
Semangat dalam bekerja
23
Kena Lagi
24
Ternyata Dia
25
Hilangkan Rasa
26
Kantor Yang Membosankan
27
Tak Terima keadaan
28
Dia Datang
29
Waktu nya Pembersihan
30
Pertemuan Yang Tak Terduga
31
Ungkapan Perasaan yang Tertahan
32
Perasaan yang Membingungkan
33
Perhatian Boss
34
Tak Sengaja
35
Tamu Disengaja
36
Terima kasih tak terhingga
37
Geram
38
Kemarahan Jeny
39
Rasa Ingin Mati
40
Rasa Yang Aneh
41
Histeris...
42
Saran Deril
43
Menanti Kedatangan Topan
44
Perubahan sikap.
45
Serasa iya, serasa tidak
46
Kabar Buruk
47
Tak Sadarkan Diri
48
Belum sadarkan Diri
49
Kepanikan yang Terjadi
50
Keadaan yang tak di inginkan
51
Sesuatu yang Tak Terduga
52
Kemarahan Tante Asih
53
Siap Menerima Apapun
54
Sadar dari ketidaksadaran nya
55
Isi Hati
56
Hanya peringatan awal
57
Sadar dari Koma
58
Kebahagiaan Tante Asih
59
Persiapan Topan Pulang Kerumah
60
Kebahagiaan Topan
61
Kejutan Luar Biasa
62
Ijab Qobul
63
Cara Lama Suasana Baru
64
Berhenti Bekerja
65
Kabar Burung
66
Suasana yang nyaman
67
KeyakinanKu
68
Persiapan Topan
69
Waktunya telah tiba
70
Kebahagiaan Papa Mama Baru
71
Karena Aku Mencintaimu
72
Rasa Kehillangan Itu Baru Terasa
73
Resepsinya Gagal...
74
Catatan Hati
75
Kejutan Tak Terduga
76
Salah Faham
77
Cara Ampun meredam Amarah
78
bukan karena apa apa
79
Keputusan ku tak pernah ku sesali.
80
kunjungan kepada yang lama tak dikunjungi.
81
Siapa bilang kek gitu,,,?
82
Kekesalan Jeny pada Deril,,,,,
83
Dinding mana Enak, keras iya ........
84
"Enak aja, itu aku khilaf,,,,,,,,
85
"Apa Aku ini di culik ya,,,?
86
Jahat kamu,,,,
87
Mampu membuat istrinya, termehek mehek...
88
kebahagiaan untuk istri tercinta
89
Kekecewaan yang tak perlu diperlihatkan
90
Hati yang gelisah
91
Tuyulnya kakak sendiri...
92
kebenaran yang sesungguhnya
93
"Bukannya sudah banyak orang yang merindukan kehadiran mu,,,?
94
Takut kehilangan jatah mingguan...
95
"Aku pastikan kamu akan menyesal.....!!!
96
Karena Papa udah bikin mamah menangis,,,!
97
Katakanlah, "jika memang aku bukanlah yang terbaik untukmu....
98
Kebahagiaan mereka adalah tujuan utama ku.
99
Semoga tak terjadi sesuatu pada istriku....
100
Jangan bebani istri anda dengan Beban pikiran yang berat berat.
101
Khawatir akan anak anaknya.
102
Tak ada yang perlu kamu khawatir kan.
103
Maaf yang tak terpenuhi
104
Kebenaran yang sebenarnya.
105
Gangguan mental...
106
Kondisi yang membingungkan.
107
Pasrah dengan semua keputusan....
108
Iya, dia adalah mantan bos aku....
109
Mereka mengenaliku,,,?
110
Tatapan kosong
111
Ternyata bukan cuma aku,,,,
112
Ini benar benar mustahil...
113
Maafkan aku, karena telah mebuatmu terluka...
114
Serasa petir menyambar....
115
Kenapa dia mau menikah dengan wanita gila...?
116
Iya, InsyaAllah...
117
Ketika kita lebih mengutamakan cinta, ketimbang perasaan
118
Maafin mama sama papa....
119
Tak ada yang bisa menolak, jika Allah berkehendak.
120
Wanita spesial setelah Nela...
121
Itu akal akalan kamu aja....!
122
Sebelum Topan tau Jeny hamil...
123
Tinggalkan dia....!
124
Jangan jangan kamu hamil lagi,,,,?
125
Ma'afkan aku...
126
Aku ingin hidup bahagia...
127
Ketahuan ya...papa
128
Jadi kami punya kakek.
129
Ternyata aku lebih hebat dari papa..
130
"APAAAAA,,,,,,TIGA,,,?"
131
Serasa ketiban durian Runtuh
132
"Kamu sudah menikah,,,?
133
Sabar adalah kunci kebahagiaan....
134
Hubungan Khusus
135
Bukan waktu yg tepat.
136
Mau jadi Perawan Tua kamu,,,?
137
Kekesalanku...
138
Tanggung jawab....
139
Kayak Topeng Onet....
140
Perjuangan antara hidup dan mati
141
TAK TIK TOK, & ES BOBA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!