Setelah mendengar banyak curhatan dari sahabatnya itu, Deril merasa sangat sedih, melihat kondisi sahabatnya itu, dia seperti merasakan kesedihan yang dirasakan Jeny sahabatnya itu, kadang iya merasa sangat nggak tega melihat keadaan Jeny, dan yang paling dirasakan oleh Jeny, ketika melihat sahabatnya lagi sedang ngelamun dengan tatapan yang kosong menghadap ke jendela, itu yang mebuat Deril Merasakan kesedihan yang Jeny rasakan saat ini.
Dia ingin sekali membalas perbuatan Topan pada Jeny cuma iya nggak habis pikir, kenapa Jeny selalu saja menolak, jika disarankan Deril untuk membalas setiap orang yang selalu berbuat jahat padanya, itulah yang membuat Deril kadang nggak bisa berbuat banyak pada sahabatnya itu, karena selain larangan dari Jeny, tapi Topan juga anak dari Tante Asih, seorang yang merawat Jeny, mulai dari kecil, hingga Jeny beranjak dewasa sampai sekarang ini, Jeny nggak mau jadi orang yang tidak tau diri dan tidak tau Terima kasih.
Kadang itulah yang sering bikin Deril sangat kesal sama Jeny, kadang entah macam apapun perbuatan orang menyakiti hatinya, bahkan fisiknya pun sering disakiti, tapi iya tak pernah bisa, untuk membalas perbuatan orang yang sering jahat padanya, dengan perbuatan jahat juga, malahan Jeny begitu dengan mudanya, memaafkan kesalahan orang tersebut, padahal jelas jelas iya yang selalu jadi korban dan tersakiti, tapi iya nggak mau sedikitpun, untuk membalasnya, benar benar wanita yang sangat aneh.
Kadang Deril yang ambisi, untuk membalas perbuatan orang yang telah jahat pada Jeny sahabatnya itu, tapi selalu saja Jeny melarang nya, malahan Jeny selalu mengatakan.
"Nggak perlu keburukan dibalas dengan keburukan, dan nggak perlu juga kejahatan di balas dengan kejahatan, biarlah Allah SWT yang akan membalasnya, Allah SWT itu tidak tuli dan tidak buta, dia selalu melihat dan mendengarkan apa yang telah terjadi pada makhluknya, setiap keburukan yang diperbuat, maka Allah SWT akan balas dengan keburukan pula, bahkan lebih buruk lagi dari apa yang iya perbuat, Allah SWT tidak akan memberikan cobaan kepada seseorang, diluar batas kemampuannya.
Itulah yang selalu Jeny katakan pada Deril, makanya Deril kadang kadang suka kesal sama Jeny, nggak pernah bisa membalas setiap kejahatan orang kepada-nya, padahal apabila kita selalu mengalah atas kejahatan yang dibuat orang pada kita, maka orang akan semena mena pada kita, bahkan nasib kita akan dibuat orang lebih buruk lagi, dari apa yang dibuatnya sebelumnya, makanya Deril selalu menyarankan agar Jeny bisa membalas setiap kejahatan yang dibuat oleh orang pada nya, agar Jeny nggak dapat penindasan lagi dari orang yang jahat padanya.
Tapi walaupun demikian, Deril nggak habis pikir, kenapa selalu orang baik seperti Jeny, yang selalu diberikan berbagai macam ujian berat, kenapa tidak diberikan saja kepada orang orang yang jahat, terutama yang jahat pada Jeny, biar mereka sadar atas apa yang dilakukannya pada Jeny, tak pantas untuk orang sebaik Jeny harus dijahatin, apalagi di sakiti.
Deril menatap Jeny dengan raut wajahnya yang sulit tuk dimengerti, hanya Deril sendiri yang tau apa maksud isi hati dan tatapannya pada Jeny, sebenarnya Deril menatap Jeny dengan tatapan yang seperti itu, karena iya merasa kesal, denga sikap Jeny yang selalu saja mengalah, bahkan jadi korban pemorkasaan saja iya masih juga terus mengalah, itulah yang membuat Deril selalu kesal pada Jeny.
sosok Deril. .....
"Jeny, "kalau lo selalu membiarkan, kejahatan yang dilakukan oleh orang yang jahat pada lo, maka mereka akan semena mena padamu, bahkan iya akan mengulangi perbuatannya itu, dan lo mau, merasakan kekejian yang dilakukannya itu pada lo terulang lagi ? "Kadang gue nggak habis pikir deh sama lo, kenapa sih, lo mau aja di bikin ke"gitu ? "kan lo bisa balas ke mereka, dengan balasan yang setimpal ! "tanya Deril pada sahabatya itu.
Deril mencoba membujuk Jeny sahabatnya itu, untuk melaporkan perbuatan keji Topan pada pihak yang berwajib, agar Topan menerima ganjaran, atas apa yang telah dilakukannya pada Jeny, karena walau bagaimanapun,
Topan adalah orang yang paling tega berbuat jahat pada adiknya sepupunya sendiri, adik yang seharusnya iya lindungi dan iya sayangi, tapi ini malah sebaliknya Topan malah menghancurkan masa depan sekaligus merusak mimpi dan cita cita adiknya, dasar laki laki kurang ajar, dan tak tau malu.
"Deril, "lo nggak tau apa yang Gue rasakan saat ini ?
gue nggak mau melakukan itu, bukan berarti gue membiarkan dia mengulangi perbuatannya lagi pada gue, tapi gue ingin, dia menyadari kesalahannya tampa dengan paksaan, tampa ada rasa tekanan dari siapapun, tapi iya menyadari kesalahannya itu, atas dasar dari keinginan hati dan perasaannya sendiri, kesadaran dari lubuk hatinya yang paling dalam, dan itu yang gue inginkan !" begitulah jawaban Jeny pada Deril, dia mengatakan itu pada Deril, agar Deril tidak salah faham, ataupun beranggapan lain padanya.
"Ah, "Entahlah Jen !" gue pusing mikirin apa yang ada di otak lo, dan gue nggak tau apa yang ingin lo perbuat, terserah lo dah, gue nggak mau mikirin lagi, suka suka lo, terserah lo mau ngapain ! apa sih yang ada di fikiran lo?" Deril sangat kesal pada Jeny.
Jeny menatap keluar, dari jendelanya, seolah nggak tau apa yang seharusnya iya lakukan, iya sepertinya lagi dilema, kadang iya mikir, apa yang dikatakan Deril itu ada benarnya juga, tapi di sisi lain, iya juga mikir bagaimana dengan perasaan tantenya nanti, kalau iya mengikuti apa yang dikatakan Deril sahabatnya.
Sekarang semua Jeny pasrahkan pada yang di atas, dia mencoba tuk mencari ketenangan, dengan menyerah dan pasrah semua nya, pada Allah SWT, walaupun dia menyadari kalau apa yang dia lakukan itu, adalah tidak benar, karena membiarkan orang jahat berkeliaran bebas diluar sana, tapi iya hanya ingin membuat tantenya, hidup lebih aman dan nyaman, tidak di pusingkn dengan hal hal yang dapat mengganggu kesehatannya.
Jeny kembali lagi duduk di kursi meja hiasnya, menghadap sahabatnya Deril sambil merebahkan kepalanya di atas tangannya, iya menatap sahabatnya itu, agar sahabatnya tau apa yang sedang iya rasakan saat itu.
"Jeny, "sebagai sahabat lo, gue nggak pernah bisa buat ngelakuin, apa yang nggak seharusnya gue lakukan untuk lo, tapi jika lo mau, gue akan melakukan sesuatu yang lo boleh gue lakukan, "maka, "Lo katakan pada gue,
dan gue akan lakukan apapun itu, yang penting bisa buat lo bahagia !
Deril mencoba tuk menyemangati dan menenangkan hati sahabatnya, agar sahabatnya itu tidak merasa sendiri.
"Makasih ya Ril, "Lo emang sahabat terbaik gue, dan gue nggak tau, jika tampa lo di sisi gue.
gue bersyukur banget, karena Allah memberikan sahabat yang paling penting dalam hidup gue.
Yang selalu melindungi gue,,,
Yang selalu mengerti gue...
Yang selalu bisa buat gue nyaman ada di dekat gue...
sekali lagi,,, makasih ya ril....
Deril mendekati Jeny, dan Jeny pun memeluk Deril sambil meneteskan air mata nya, dia sangat terharu pada sahabatnya yang selalu memberikan semangat untuknya.
"Lo tenang aja, apapun yang sudah lo rasakan, untuk saat ini, lo lupakan saja, anggap itu tak pernah terjadi !"
dan, sekarang lo jangan nangis lagi ya, gue nggak tega banget, ngeliat lo nangis, "tuuu kan, gue nangis...
tampa terasa air mata Deril, ikut menetes melihat sahabat nya menangis...
Akhirnya, mereka berdua pun tersenyum, seakan menghibur diri sendiri, dan seakan mereka melupakan apa yang mereka bicarakan tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments