Ketakutan Jeny

Setelah Jeny memukul Om Adi dengan pas bunga, Jeny merasakan ketakutan yang luar biasa, iya takut kalau Om Adi meninggal, bisa bisa iya masuk penjara, jika iya masuk penjara, semakin hancurlah masa depannya.

Iya sebenarnya nggak berniat untuk memukul Om Adi, tapi daripada Om Adi mengancam keselamatan Tante Asih, lebih baik Om Adi yang celaka, Jeny nggak mau sesuatu terjadi pada orang yang sangat dia sayangi, apalagi Tante Asih merupakan satu satunya orang yang merawat Jeny sedari kecil, sampai iya tumbuh menjadi wanita dewasa yang sekarang ini.

Jujur, ia tidak bermaksud, membuat om adi celaka,

tapi ? "Kalau dia tidak melakukan sesuatu, Tante Asih akan celaka, bagaimana tidak, Om Adi, mencekik leher Tante Asih, sekuat tenaganya, dan yang lebih parahnya lagi, Om Adi seperti orang yang kesetanan, dengan prilakunya yang buas dan tidak ada rasa kasian sedikitpun, bahkan dia seperti orang yang lagi berantem dengan orang lain, bukan dengan istrinya, dia seolah hilang kesadaran, dan hampir saja, menghilangkan nyawa Tante Asih.

Belum cukup sampai disitu, Om Adi semakin menggila dengan pukulan pukulannya yang begitu keras,mendarat diwajah Tante Asih, ditambah lagi dengan tendangannya yang sangat kencang, membuat Tante Asih, hampir hilang kesadaran, Jeny sangat tidak tega melihat keadaan Tantenya, dengan wajah babak belur, dan penuh luka lebam, bahkan dibibir sebelah kirinya, mengalir darah segar, akibat dari pukulan Om Adi.

Hingga Jeny saat itu, tidak bisa berfikir panjang lagi, seketika itu iya langsung menghantam kepala Om Adi dengan pas bunga yang ada di atas meja.

dia nggak sanggup lagi melihat Tantenya di siksa dengan sedemikan rupa, hingga Jeny nggak bisa lagi membendung amarahnya yang telah menguasai jiwa raganya, dan pukulan pas bunga pun terjadi, menghantam kepala Om Adi, seketika itu, Om Adipun jatuh tersungkur dan tak sadarkan diri lagi.

Pikirannya waktu itu, "dari pada tantenya binasa, "Lebih Baik Om Adi saja yang binasa, karena iya merupakan laki laki yang selalu terus terusan menyakiti hati dan perasaan Tantenya, dan dengan cara memukul kepalanya,

itu lebih baik, agar Tante Asih bisa menyelamatkan diri dari cengkraman pria tua jahat, yang tak lain adalah suami tantenya sendiri.

Tante asih, bangun dari tempat, dimana iya disiksa oleh Om Adi, dan Tante Asih berjalan sempoyongan, dan tak berdaya lagi, karena tenaganya telah terkuras, untuk melawan Om Adi, Tante Asih mendekati Jeny, lalu memeluk Jeny, "Makasih sayang, kamu telah menyelamatkan hidup tante, bisik tantenya di telinga Jeny.

Jeny membalas pelukan tantenya, dengan erat hingga tak terasa air mata dari kedua pasang mata tersebut, mengalir deras seperti air hujan yang tiada hentinya. mereka sama sama menangis.

"Tante yang tenang ya,, "ini akan menjadi urusan Jeny.

"Ayo kita telpon Polisi Tante, biar kan Polisi yang akan mengurus semua ini..!

Jeny menyarankan pada tantenya, untuk melaporkan semua perbuatan Om Adi, karena apabila di biarkan, Om Adi akan semakin semena mena pada Tantenya itu, iya tak ingin terjadi sesuatu lagi pada tantenya, mengingat sudah terlalu sering Om Adi melakukan tindak kekerasan pada Tante Asih, dan pebuatan itu adalah di anggap Melanggar Hukum, karena berdasarkan UU no 23 Tahun 2004, mendefinisikan KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA adalah: Setiap perbuatan terhadap seseorang terutama pada perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, Psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.

"Jadi, Tante jangan Khawatir ya, biar semua menjadi urusan Polisi, kita ikuti aturan yang berlaku, biar Om sadar, kalau perbuatannya adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya..!"terang Jeny.

"Iya sayang, "jawab Tante Asih..

"Terserah kamu, cepat kamu telpon Polisi, lebih cepat lebih baik, "Sebelum, manusia gila ini sadar, "tante takut sekali nak, dia ini benar benar kejam.

Tante Asih menatap Jeny sendu, dengan penuh harapan, Tante Asih ingin Permasalahannya cepat terselesaikan, karena iya sangat takut sekali kalau nantinya Adi yang gila ini bangun dan menghajarnya.

"Iya tante, "tante sabar ya...

"ini Jeny lagi Nelpon Polisi....

Tak lama kemudian Telpon pun tersambung.

"Hallo Pak, ini dari kediaman rumah Almarhum pak Jeremy, di sini telah terjadi keributan dan kekerasan Pak, tolong Bapak segera kemari, karena pelaku sekarang sedang tidak sadarkan diri, kami takut iya akan bangun dan mencelakai kami lagi pak.

Tolong ya pak, agar segera datang,,,!"Pinta Jeny pada Pak Polisi....

Jeny bicara tampa rasa gugup, Jeny kelihatan tenang, tapi sebenarnya iya sangat ketakutan, iya nggak mau menampakkan ketakutannya pada tante Asih, karena iya nggak mau tante Asih semakin khawatir.

"Oooo baik Buk,  "kami akan segera menuju TKP....

kirim alamatnya buk..!

"Baik Pak, "saya akan mengirim lokasi tempat kejadian perkara....

kalau begitu, Terima kasih pak, "ucap Jeny....

"Baik buk, sama sama, " jawab pak polisi....

"Tante,,,,"panggil Jeny,,,,

"Ia nak,,,,"jawab Tante Asih...

"Jeny ada ide Tan, "Menjelang Pak Polisi datang,

"Gimana kalau Om Adi kita ikat dulu tangan dan kakinya, takutnya pas dia sadar, dia akan berbuat jahat lagi pada kita tan, "tp kalau dia udah diikat, dia nggak bisa ngapa ngapain lagi, kan nanti kita tinggal nunggu Pak Polisinya datang. Jeny memberi saran pada Tante Asih.

"Benar apa yang kamu katakan sayang, "jawab Tante Asih...

kalau begitu, ayok kita ikat, si manusia brengsek ini...!

Mereka berdua pun langsung mengambil tali, dan mengikat tangan dan kakinya Om Adi, setelah terikat kuat,

Tante Asih menyumpal mulut Om Adi, menggunakan kaos kakinya, Tante Asih sangat sakit hati,

pada laki laki jahat ini, mengingat apa yang sudah lai laki ini lakukan padanya.

"Hmmm.... "Rasakan,,,!!

sambil menyumpal kaos kakinya kemulut Om Adi, Tante Asih mengumpat dalam hatinya..

"kamu ini terlalu jahat padaku, dan juga pada keponakan ku, walaupun kamu adalah suamiku, tapi kamu tak pernah berbuat baik padaku, apalagi menghargai aku sebagai istrimu, kamu itu memang manusia tak tau diri....

Jeny heran melihat kelakuan tantenya, "kok, tante setega itu ya sama Om Adi,

sampai sampai menyumpal mulut om adi, pake kaos kakinya ? "Kasian juga Om Adi.

😅😅😅😅😅 😅😅

Jeny rasanya pengen ketawa, tapi sebenarnya tidak tega juga sih, biar bagaimana pun, om adi adalah om nya, suami dari tantenya, cuma, kalau dipikir pikir, Om Adi pantas, mendapatkan perlakuan seperti itu, karena iya memang, manusia setengah setan, Jeny hanya tersenyum tipis mengingat apa yang barusan, tantenya lakukan...

Tak lama kemudian....

Wiiw wiw wiw....bunyi serinai mobil polisi...

Jeny membuka pintu rumahnya, terlihat, ada beberapa orang Polisi datang.

"Permisi buk, apa besar ini rumahnya Almarhum Pak Jeremy,,?

salah satu dari Polisi tersebut menanyakan pada Jeny...

"Iya bener Pak, "Saya yang tadi menelpon kantor Polisi, "itu pak pelakunya ada didalam.

Jeny langsung mengajak Pak Polisi, menuju tempat dimana Om Adi terikat, sesampainya di dekat om adi,

polisi saling pandang satu sama lainnya, mungkin Pak polisi heran, "kok pelakunya udah terikat ?

"Itu pak pelakunya, Jeny menunjukkan telunjuknya pada Om Adi...

"Kok, pelakunya terikat begini,,,,,? "gimana bisa buk,,,, ?

" tanya polisi itu...

"Dia ini sudah melakukan kekerasan pada tante saya itu, dan juga pada saya pak, "lihat keadaan tante saya pak...

"dia sudah babak belur di pukul oleh dia pak, dan dia hampir saja membuat, Tante saya hampir mati Pak...

Tante Asih menunjukkan wajahnya yang sudah lebam dan babak belur, serta dengan luka goresan yang ada di pelipisnya.

"Dia ini hampir membunuh tante saya, 'seketika itu, saya langsung memukul kepalanya, hingga membuat dia pingsan pak.

Jelas Jeny pada Pak Polisi.

"Iya Pak, ini lihat diri saya ini Pak, "dia sudah menyiksa saya habis habisan Pak, bahkan keponakan saya ini juga dipukul nya Pak...

"Yah sudah, "Nanti ibuk jelaskan dikantor aja ya Buk, kalau begitu kami akan membawa Pak Adi,

kekantor polisi dulu buk,,,,

"Ooo iya, silahkan Pak,  "jawab Tante Asih

"Angkat dia masuk mobil, kata komandan nya....

"Baik Pak, "jawab para Polisi tersebut....

"Ya sudah buk, kalau begitu, kami permisi dulu buk...

"Ya Pak, silahkan, jawab Jeny pada Polisi itu, sekarang iya sudah agak merasa sangat lega, karena Om Adi sudah dibawa kekantor Polisi, dan tak kan ada lagi orang yang jahat pada Tantenya, sekarang tantenya bisa bernafas agak sedikit lega, tinggal menunggu proses persidangan selanjutnya.

Tak ada kegelisahan lagi di dalam diri Tante Asih, kelihatannya agak sedikit lebih lega sekarang, karena suami yang jahat itu sudah masuk kantor Polisi, dan mau nggak mau harus siap menjalani hukuman yang sudah berlaku dan di tetapkan dalam UU KDRT.

next...

Siapa yang menggali lubang, maka iya harus siap untuk jatuh kedalamnya, ingat,,,!" Karma itu ada, kebaikan dan kejahatan, jika waktunya tiba, maka siap siap, pasti akan merasakannya.

jangan pernah menyiakan orang yang menyayangimu, karena bisa jadi suatu hari nanti kamu yang akan merasakan tersiakan oleh orang lain,,,,,

Ayo dong, para kesayangan aku, bantu aku dong dukungannya, tinggal ketik like, vote dan komennya,

tenang aja Gratis kok, makasih...

Terpopuler

Comments

Rasyid Je

Rasyid Je

Rasain tu Om Adi, makanya jadi orang jangan suka jahat, biarkan dia membekam dipenjara seumur hidupnya, biar tau rasa...!

2021-05-11

0

Theo Bungkundapu

Theo Bungkundapu

Penjarakan dia seumur hidup thor..!

2021-03-06

1

Ipah Hlf

Ipah Hlf

terlalu belit ceritanya,semestinya ya perlu ada yg di ceritain,jangan pasal2 juga ikut di ceritain

2021-01-02

1

lihat semua
Episodes
1 Keputusan Awal..
2 Memulai Dari Awal
3 Tragedi Kecil
4 Penghuni Baru
5 Rumah Baru Semangat Baru....
6 Ketemu Buk RT
7 Ramah Tamah
8 Kesendirian Ku
9 Sakitnya nggak Tahan
10 Kegelisahan Tante Asih
11 Sarapan pagi
12 Mengganggu Ketenangan
13 Ketakutan Jeny
14 Kemarahan Topan
15 Tangisan Jeny
16 Menyendiri
17 Sejujurnya yang Terjadi
18 Menghibur diri
19 Kekesalan Jeny...
20 Boss Telpon
21 "Bekerja ....
22 Semangat dalam bekerja
23 Kena Lagi
24 Ternyata Dia
25 Hilangkan Rasa
26 Kantor Yang Membosankan
27 Tak Terima keadaan
28 Dia Datang
29 Waktu nya Pembersihan
30 Pertemuan Yang Tak Terduga
31 Ungkapan Perasaan yang Tertahan
32 Perasaan yang Membingungkan
33 Perhatian Boss
34 Tak Sengaja
35 Tamu Disengaja
36 Terima kasih tak terhingga
37 Geram
38 Kemarahan Jeny
39 Rasa Ingin Mati
40 Rasa Yang Aneh
41 Histeris...
42 Saran Deril
43 Menanti Kedatangan Topan
44 Perubahan sikap.
45 Serasa iya, serasa tidak
46 Kabar Buruk
47 Tak Sadarkan Diri
48 Belum sadarkan Diri
49 Kepanikan yang Terjadi
50 Keadaan yang tak di inginkan
51 Sesuatu yang Tak Terduga
52 Kemarahan Tante Asih
53 Siap Menerima Apapun
54 Sadar dari ketidaksadaran nya
55 Isi Hati
56 Hanya peringatan awal
57 Sadar dari Koma
58 Kebahagiaan Tante Asih
59 Persiapan Topan Pulang Kerumah
60 Kebahagiaan Topan
61 Kejutan Luar Biasa
62 Ijab Qobul
63 Cara Lama Suasana Baru
64 Berhenti Bekerja
65 Kabar Burung
66 Suasana yang nyaman
67 KeyakinanKu
68 Persiapan Topan
69 Waktunya telah tiba
70 Kebahagiaan Papa Mama Baru
71 Karena Aku Mencintaimu
72 Rasa Kehillangan Itu Baru Terasa
73 Resepsinya Gagal...
74 Catatan Hati
75 Kejutan Tak Terduga
76 Salah Faham
77 Cara Ampun meredam Amarah
78 bukan karena apa apa
79 Keputusan ku tak pernah ku sesali.
80 kunjungan kepada yang lama tak dikunjungi.
81 Siapa bilang kek gitu,,,?
82 Kekesalan Jeny pada Deril,,,,,
83 Dinding mana Enak, keras iya ........
84 "Enak aja, itu aku khilaf,,,,,,,,
85 "Apa Aku ini di culik ya,,,?
86 Jahat kamu,,,,
87 Mampu membuat istrinya, termehek mehek...
88 kebahagiaan untuk istri tercinta
89 Kekecewaan yang tak perlu diperlihatkan
90 Hati yang gelisah
91 Tuyulnya kakak sendiri...
92 kebenaran yang sesungguhnya
93 "Bukannya sudah banyak orang yang merindukan kehadiran mu,,,?
94 Takut kehilangan jatah mingguan...
95 "Aku pastikan kamu akan menyesal.....!!!
96 Karena Papa udah bikin mamah menangis,,,!
97 Katakanlah, "jika memang aku bukanlah yang terbaik untukmu....
98 Kebahagiaan mereka adalah tujuan utama ku.
99 Semoga tak terjadi sesuatu pada istriku....
100 Jangan bebani istri anda dengan Beban pikiran yang berat berat.
101 Khawatir akan anak anaknya.
102 Tak ada yang perlu kamu khawatir kan.
103 Maaf yang tak terpenuhi
104 Kebenaran yang sebenarnya.
105 Gangguan mental...
106 Kondisi yang membingungkan.
107 Pasrah dengan semua keputusan....
108 Iya, dia adalah mantan bos aku....
109 Mereka mengenaliku,,,?
110 Tatapan kosong
111 Ternyata bukan cuma aku,,,,
112 Ini benar benar mustahil...
113 Maafkan aku, karena telah mebuatmu terluka...
114 Serasa petir menyambar....
115 Kenapa dia mau menikah dengan wanita gila...?
116 Iya, InsyaAllah...
117 Ketika kita lebih mengutamakan cinta, ketimbang perasaan
118 Maafin mama sama papa....
119 Tak ada yang bisa menolak, jika Allah berkehendak.
120 Wanita spesial setelah Nela...
121 Itu akal akalan kamu aja....!
122 Sebelum Topan tau Jeny hamil...
123 Tinggalkan dia....!
124 Jangan jangan kamu hamil lagi,,,,?
125 Ma'afkan aku...
126 Aku ingin hidup bahagia...
127 Ketahuan ya...papa
128 Jadi kami punya kakek.
129 Ternyata aku lebih hebat dari papa..
130 "APAAAAA,,,,,,TIGA,,,?"
131 Serasa ketiban durian Runtuh
132 "Kamu sudah menikah,,,?
133 Sabar adalah kunci kebahagiaan....
134 Hubungan Khusus
135 Bukan waktu yg tepat.
136 Mau jadi Perawan Tua kamu,,,?
137 Kekesalanku...
138 Tanggung jawab....
139 Kayak Topeng Onet....
140 Perjuangan antara hidup dan mati
141 TAK TIK TOK, & ES BOBA
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Keputusan Awal..
2
Memulai Dari Awal
3
Tragedi Kecil
4
Penghuni Baru
5
Rumah Baru Semangat Baru....
6
Ketemu Buk RT
7
Ramah Tamah
8
Kesendirian Ku
9
Sakitnya nggak Tahan
10
Kegelisahan Tante Asih
11
Sarapan pagi
12
Mengganggu Ketenangan
13
Ketakutan Jeny
14
Kemarahan Topan
15
Tangisan Jeny
16
Menyendiri
17
Sejujurnya yang Terjadi
18
Menghibur diri
19
Kekesalan Jeny...
20
Boss Telpon
21
"Bekerja ....
22
Semangat dalam bekerja
23
Kena Lagi
24
Ternyata Dia
25
Hilangkan Rasa
26
Kantor Yang Membosankan
27
Tak Terima keadaan
28
Dia Datang
29
Waktu nya Pembersihan
30
Pertemuan Yang Tak Terduga
31
Ungkapan Perasaan yang Tertahan
32
Perasaan yang Membingungkan
33
Perhatian Boss
34
Tak Sengaja
35
Tamu Disengaja
36
Terima kasih tak terhingga
37
Geram
38
Kemarahan Jeny
39
Rasa Ingin Mati
40
Rasa Yang Aneh
41
Histeris...
42
Saran Deril
43
Menanti Kedatangan Topan
44
Perubahan sikap.
45
Serasa iya, serasa tidak
46
Kabar Buruk
47
Tak Sadarkan Diri
48
Belum sadarkan Diri
49
Kepanikan yang Terjadi
50
Keadaan yang tak di inginkan
51
Sesuatu yang Tak Terduga
52
Kemarahan Tante Asih
53
Siap Menerima Apapun
54
Sadar dari ketidaksadaran nya
55
Isi Hati
56
Hanya peringatan awal
57
Sadar dari Koma
58
Kebahagiaan Tante Asih
59
Persiapan Topan Pulang Kerumah
60
Kebahagiaan Topan
61
Kejutan Luar Biasa
62
Ijab Qobul
63
Cara Lama Suasana Baru
64
Berhenti Bekerja
65
Kabar Burung
66
Suasana yang nyaman
67
KeyakinanKu
68
Persiapan Topan
69
Waktunya telah tiba
70
Kebahagiaan Papa Mama Baru
71
Karena Aku Mencintaimu
72
Rasa Kehillangan Itu Baru Terasa
73
Resepsinya Gagal...
74
Catatan Hati
75
Kejutan Tak Terduga
76
Salah Faham
77
Cara Ampun meredam Amarah
78
bukan karena apa apa
79
Keputusan ku tak pernah ku sesali.
80
kunjungan kepada yang lama tak dikunjungi.
81
Siapa bilang kek gitu,,,?
82
Kekesalan Jeny pada Deril,,,,,
83
Dinding mana Enak, keras iya ........
84
"Enak aja, itu aku khilaf,,,,,,,,
85
"Apa Aku ini di culik ya,,,?
86
Jahat kamu,,,,
87
Mampu membuat istrinya, termehek mehek...
88
kebahagiaan untuk istri tercinta
89
Kekecewaan yang tak perlu diperlihatkan
90
Hati yang gelisah
91
Tuyulnya kakak sendiri...
92
kebenaran yang sesungguhnya
93
"Bukannya sudah banyak orang yang merindukan kehadiran mu,,,?
94
Takut kehilangan jatah mingguan...
95
"Aku pastikan kamu akan menyesal.....!!!
96
Karena Papa udah bikin mamah menangis,,,!
97
Katakanlah, "jika memang aku bukanlah yang terbaik untukmu....
98
Kebahagiaan mereka adalah tujuan utama ku.
99
Semoga tak terjadi sesuatu pada istriku....
100
Jangan bebani istri anda dengan Beban pikiran yang berat berat.
101
Khawatir akan anak anaknya.
102
Tak ada yang perlu kamu khawatir kan.
103
Maaf yang tak terpenuhi
104
Kebenaran yang sebenarnya.
105
Gangguan mental...
106
Kondisi yang membingungkan.
107
Pasrah dengan semua keputusan....
108
Iya, dia adalah mantan bos aku....
109
Mereka mengenaliku,,,?
110
Tatapan kosong
111
Ternyata bukan cuma aku,,,,
112
Ini benar benar mustahil...
113
Maafkan aku, karena telah mebuatmu terluka...
114
Serasa petir menyambar....
115
Kenapa dia mau menikah dengan wanita gila...?
116
Iya, InsyaAllah...
117
Ketika kita lebih mengutamakan cinta, ketimbang perasaan
118
Maafin mama sama papa....
119
Tak ada yang bisa menolak, jika Allah berkehendak.
120
Wanita spesial setelah Nela...
121
Itu akal akalan kamu aja....!
122
Sebelum Topan tau Jeny hamil...
123
Tinggalkan dia....!
124
Jangan jangan kamu hamil lagi,,,,?
125
Ma'afkan aku...
126
Aku ingin hidup bahagia...
127
Ketahuan ya...papa
128
Jadi kami punya kakek.
129
Ternyata aku lebih hebat dari papa..
130
"APAAAAA,,,,,,TIGA,,,?"
131
Serasa ketiban durian Runtuh
132
"Kamu sudah menikah,,,?
133
Sabar adalah kunci kebahagiaan....
134
Hubungan Khusus
135
Bukan waktu yg tepat.
136
Mau jadi Perawan Tua kamu,,,?
137
Kekesalanku...
138
Tanggung jawab....
139
Kayak Topeng Onet....
140
Perjuangan antara hidup dan mati
141
TAK TIK TOK, & ES BOBA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!