Seminggu setelah pertemuan malam itu, keluarga sepakat mengadakan pernikahan yang tertutup ,tidak banyak tamu yang diundang , hanya keluarga terdekat saja.
bukan bermaksud disembunyikan ,
tapi demi menjaga perasaan keluarga kedua belah pihak ,terlebih lagi pihak perempuan, dari omongan tamu yang mencemooh atau menatap iba.
Acara akad nikah dilaksanakan di rumah mempelai pria ,ijab kabul yang diucapkan Ginta menggunakan isyarat jari tangan.
setelah para saksi mengatakan sah , air mata Yuli tidak bisa dibendung lagi.
ia tidak tahu , apakah ia sedih, bahagia, kecewa ,atau kasihan melihat putri nya menikahi pria yang bisu lagi lumpuh ?
saat Flo bersimpuh dipangkuannya meminta restu ,direngkuhnya wajah cantik itu dengan kedua tangan,manik matanya memandang lekat pada nerta yang sudah tergenang dengan air mata .
" ma... Flo sudah jatuh cinta pada nya sejak pertama melihatnya,restui kami ya ma ! " ucapnya tergugu.
yuli segera mendekap tubuh mungil Flo sangat erat , tangis keduanya pecah.
Ginta yang berada disampingnya, dengan jelas mendengar ucapan wanita yang baru lima belas menit yang lalu , sah sudah menjadi istrinya juga tidak bisa membendung emosinya .
ujung jarinya menyentuh sudut matanya, dan ia terpana , ada sedikit air yang melekat di ujung telunjuk ,
setelah kejadian kecelakaan dua puluh tahun yang lalu ,Ginta tidak pernah mengeluarkan air mata bahkan saat tau kedua orang tuanya meninggal sekalipun .
Ginta berjanji didalam hatinya , akan rutin menjalani terapi agar bisa berjalan kembali. semua ia lakukan demi flora yang sudah mencintainya tanpa memandang kondisi dari tubuhnya.
setelah acara selesai , Ginta dan Flo tetap tinggal dirumah almarhum Rudi , kakek Johan dan nek sarah memutuskan kembali ke perkebunan teh untuk sementara ,memberikan keleluasan ruang dan waktu kepada keduanya untuk saling mengenal tanpa diganggu dengan pihak keluarga.
rumah itu sudah kembali sunyi, bik Siti yang membantu bantu membersihkan rumah dan memasak sengaja dibawak ke perkebunan oleh nek Sarah selama satu Minggu , begitu juga dengan pak Budi. kakek dan nenek memang sudah merencanakan ,membiarkan mereka hanya tinggal berdua, karena saran dari dokter pribadi keluarga kakek Johan yang menangani Ginta selama ini, syaraf diotak Ginta yang sudah tertidur lama,membutuhkan rangsangan yang kuat agar syarafnya bereaksi,
alam bawa sadar Ginta yang membuatnya mati suri .
siapa tahu, dengan kehadiran seseorang yang amat special dihatinya membangunkan syarafnya dari tidur panjangnya.
karena selama ini,Ginta menjalani hidup dengan datar tanpa gejolak.
mereka duduk berdua di ruang tengah ,tempat keluarga bercengkrama kalau sedang berkumpul ,setelah makan malam.
Flo memandang suaminya " kakak mau Flo buatkan kopi ? "
Ginta menggelang
kalau minum kopi sekarang, nanti saya susah tidur
menunjukkan tab nya
Flo serba bingung mau melakukan apa , sebenarnya badannya lelah ingin segera istirahat ,cuma ia malu .
" kak, flo pengen istirahat, boleh Flo kekamar dulu ? tanya nya pelan
Ginta mengangguk, mematikan semua lampu lalu mengekori istrinyan yang berjalan perlahan menuju kamar.
Flo bukan wanita yang yang tidak tahu akan kewajiban seorang istri , ia sudah cukup usia buat mengerti tugas tugas dasar wanita yang sudah bersuami.
menyediakan baju tidur buat suaminya dan meletakkan diatas paha Ginta.
" hemm...kakak butuh bantuan Flo buat menggati baju atau ..." Flo tidak berani melanjutkan kata katanya , wajahnya sudah memerah.
Ginta tersenyum , lalu menggeleng. berlalu dengan kursi roda otomatisnya.
setelah lima belas menit Ginta sudah keluar dari kamar mandi dengan kondisi sudah berganti pakaian .
lalu Flo gantian masuk kamar mandi.
ya Tuhan.....apa yang terjadi nanti ? apakah suamiku mampu melakukan kewajibannya sebagai seorang suami yang memberikan nafkah bathin pada istrinya ? kalau dia tidak mampu , harusnya ia tidak menerima perjodohan ini kan ? atau pasti papa sudah membatalkannya kan ? Flo mengetuk ngetuk kepalanya pelan.
ach....apapun yang terjadi nanti harus kuhadapi ,tekadnya lalu keluar dari kamar mandi.
dilihatnya suaminya sudah berada diatas kasur dan menyandarkan tubuh nya pada kepala ranjang , ruangan kamar sudah temaram, hanya tersisa lampu yang redup diatas nakas sebelah tempat tidur
netra hitam Ginta terus mengawasi langkah kaki Flo sekeluarnya dari kamar mandi.
Flo berhenti pada jarak tiga langkah dari tempat suaminya .
Ginta menepuk tempat yang berada disebelah kirinya dengan telapak tangan pelan, memberikan isyarat supaya Flo mendekat kesitu.
glek.
Flo menelan salivanya yang hampir mengering dengan gugub.
▫️
▫️
▫️
bersambung
💞💞💞💞💞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Siti Sofia
kok lebih imut ya kalo diem diem gituh ...aku jadi ikut degdegan /Chuckle/
2024-11-28
0
Nike Natalie
AQ deg2an sihhhh😂
2023-05-10
0
Manggu Manggu
bagus author ceritanya👍
2023-01-24
0